1 PB
1 PB
Abstrack. Based on the production data of overburden stripping in western Pit PT. Artamulia Tatapratama in
January-Februari 2018, overburden stripping production did not reach the target. This is due tothelow
productivityof theexcavator.To find out the improvement potential of a production process and the effectiveness of
using equipment, it is necessary to do an analysis using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method..
After knowing the root of the problem, multirple linear regression statistical analysis is used to determine the
relationship and the maximum limits of the obstacles so that the production can be achieved. After doing the
analysis and improvement with these methods, the production of the komatsu1250SP-8R excavator exceeded
the planned target. However, the OEE value of eaoch excavator still <85% and has not reached the world-class
OEE value> 85%, it can be concluded that the condition of the equipment is not good. It is better to do repairs to
standby time and tool breakdown.
Keywords: Production, Overall Equipment Effectiveness, multiple linear regression statistical analysis, Fishbone Method, komatsu
1250SP-8R excavator
154
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4 , No. 3
2. TINJAUAN PUSTAKA
155
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4 , No. 3
Daerah penelitian secara dominan tersusun oleh Analisa terhadap peralatan mekanis merupakan
formasi sinamar (Tos) yang terdiri dari: batupasir, suatu langkah penting yang harus dilakukan
berwarna abu- abu hingga abu-abu terang, berbutir sebelum menghitung produktivitas peralatn
halus hingga sedang, menyudut tanggung, loose, mekanis, khususnya alat gali-muat. Dan alat angkut
formasi tersebut memiliki umur oligosen. Batu serta hydraulic excavator dan dump truck[1-
2][4][10][16][18][22]
lempung berwarna abu–abu hingga abu–abu .
kecoklatan-kemerahan, sedikit pasiran, lunak. batu
lanau, berwarna abu–abu hingga abu-abu
3. Metode Penelitian
kehijauhan, kompak. Batubara berwarna hitam
kusam sampai hitam mengkilap, kilap dull, agak Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-
keras, mengandung damar tebal sampai 15 cm. Februari tahun 2018. Lokasi penelitian di PT.
Formasi sinamar merupakan endapan darat Artamulia Tata Pratama. Site Tanjung Beit, Bungo,
dengan lingkungan rawa-rawa (limnik). Diatasnya Jambi.
diendapkan formasi Rantau Ikil (Tmr) yang terdiri
dari batu lempung hijau bersifat gampingan,
napal dan sisipan batu gamping berlapis, 3.1 JenisPenelitian
mencirikan lingkungan danau. Kedua formasi Berdasarkan jenis data yang diperoleh maka teknik
tersebut secara tidak selaras ditutupi oleh
analisis data menggunakan data kuantitatif, yaitu
endapan vulkanik kuarter yang berasal dari dengan mengolah kemudian disajikan dalam
pegunungan barisan di sebelah baratnya akibat
bentuk tabel atau grafik. Untuk mempersentasikan
kegiatan magmatisma. hasil pengolahan data tersebut kemudian dianalisis
Endapan vulkanik tersebar tidak merata di
dengan menggunakan metode analisis data statistik
daerah penyelidikan, terdiri dari breksi laharik, dan persentasi[3].
aglomerat dan konglomerat. Breksi, berwarna
Metode penelitian kuantitatif merupakan
hitam, keras, masadasar pasir kasar tufaan, fragmen metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
berupa batuan beku andesit, berwarna abu-abu
positivisme, digunakan untuk meneliti pada
hingga abu-abu kehitaman, bentuk membulat– populasi atau sampel yang umumnya dilakukan
menyudut tanggung, ukuran kerikil sampai boulder.
secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat
Tabel2. Statigrafi Regional PT. Artamulia
kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
Tatapratama menguji hipotesis yang telah ditetapkan[3].
156
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4 , No. 3
yang dipakai harus sesuai dengan kondisi lapangan Phisical Availability atau Operational Availability
dan keadaan alat angkutnya[2].
Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari
Perhitungan produktivitas alat mekanis dapat
digunakan untuk menilai kinerja dari alat mekanis. alat yang sedang dipergunakan.
Semakin baik tingkat penggunaan alat maka Persamaannya adalah[2][4][7-8][10]:
semakin besar produktivitas yang dihasilkan alat
tersebut[4-7][19-20]. P.A=((W+S)/(W+R+S))×100% (4)
Faktor yang mempengaruhi produktivitas
adalah segala sesuatu yang memungkinkan untuk
mempengaruhi pengaruh kondisi kerja. Salah satu Keterangan:
tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui S = Standby Hours atau jumlah jam dalam suatu
baik buruknya hasil kerja (keberhasilan) suatu alat alat yang tidak dapat dipergunakan padahal alat
pemindahan tanah mekanis adalah besarnya
produksi yang dapat dicapai oleh alat berat yang itu tidak rusak dan dalam keadaan siap beroperasi.
digunakan. Oleh sebab itu usaha dan upaya untuk W + R + S = Schedule Hours atau jumlah seluruh
dapat mencapai produksi yang tinggi selalu jam
menjadi perhatian yang khusus (serious)[6-7][14][21]. jalan dimana alat dijadwalkan untuk beroperasi.
Produktivitas alat dipengaruhi oleh beberapa
Tingkat efisiensi dari sebuah alat mekanis naik jika
faktor, antara lain faktor dari material, faktor
pengembangan, faktor pengisian bucket, waktu angka physical availability mendekati angka
edar, ketersediaan alat mekanis, keadaan jalan availability index.
angkut, efisiensi kerja, dan waktu kerja
efektif[9][12][14][16-18][23]. Use of Availability
q 3600 E
Q SF Menunjukkan berapa persen waktu yang
Cm (1)
dipergunakan oleh suatu alat untuk beroperasi pada
saat alat tersebut dapat dipergunakan.
q = q1 x k (2)
Persamaannya adalah[2][4][7-8][10]:
Q = Produksi perjam alat muat (Bcm/jam)
q = Produksi alat muat persiklus (m3)
U.A=((W)/(W+S))×100% (5)
q1 = Kapasitas bucket (m3)
k = faktor bucket
Angka use of availability biasanya dapat
E = Efisiensi Kerja
memperlihatkan seberapa efektif suatu alat yang
SF = Swell Factor
sedang tidak rusak dapat dimanfaatkan. Hal ini
dapat menjadi ukuran seberapa baik
pengelolaan (management) peralatan yang
3.3.2 Perhitungan Ketersediaan Alat
dipergunakan
Beberapa hal yang menunjukkan keadaan alat
mekanis dan efisiensi pada penggunaannya antara Effective Utilitization
lain[9]:
Effective Utilization sebenarnya sama dengan
pengertian effisiensi kerja.
Availability index atau mechanical availability
Persamaannya adalah[2][4][7-8][10]:
Merupakan suatu cara untuk mengetahui
kondisi mekanis yang sesungguhnya dari alat yang EU=((W)/(W+R+S)×100% (6)
sedang dipergunakan. Adapun persamaannya
adalah sebagai berikut [2][4][7-8][10]:
3.4 Tahap Analisis Data
M.A=((W)/(W+R))×100% (3)
Analisis data menggunakan metode Overall
Equipment Effectiveness (OEE), analisis statistik
Keterangan:
yaitu regresi linier berganda, dan membuat simulasi
W = Working Hours, atau jumlah jam kerja alat
penyelesaian dari hasil analisis statistik regresi
R = Repair Hours, atau jumlah jam perbaikan.
linier berganda[2][8][10][13].
157
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4 , No. 3
3.4.1 Metode Overall Equipment Effectiveness Menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu
(OEE) kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk kerja
produktif.
Pengertian OEE
Keterangan:
Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah UT = utilization time
metode pengukuran efektivitas penggunaan suatu AT = available time
peralatan. OEE dikenal sebagai salah satu aplikasi
program Total Productive Maintenance Speed Factor (S)
[2][8][10]
(TPM) .
Faktor kecepatan adalah rasio waktu siklus yang
direncanakan dengan waktu siklus aktual, dapat
Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan
dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
ukuran menyeluruh mengidentifikasikan tingkat
produktivitas mesin/peralatan dan kinerja secara 𝐶𝑇𝑝
𝑆 = 𝐶𝑇𝑎 (9)
teori. Pengukuran ini sangat penting untuk
mengetahui area mana yang perlu ditingkatkan
Keterangan:
produktivitas maupun efisiensi mesin/peralatan[2][7].
Ctp = planned cycle time
Cta = actualcycle time
OEE dapat dinyatakan sebagai perbandingan dari
output aktual dari mesin dibagi dengan output
Bucket Factor (B)
maksimal mesin saat berada dalam kondisi
terbaik[2][8][10]. Yaitu menandakan penggunaan produktif kapasitas
bucket, kuantitas bucket yang dimuat secara aktual
OEE merupakan metode yang digunakan sebagai dibandingkan dengan output aktual
alat ukur metrik dalam penerapan program TPM
𝑂𝑎𝑐
guna menjaga pealatan pada kondisi ideal dengan 𝐵 = 𝑂 𝑝𝑐 (10)
menghapuskan Six Big Losses peralatan[2][7][9].
OEE of Equipment
Berikut adalah faktor yang akan dihitung
pada komponen OEE: 𝑂𝐸𝐸 = 𝐴 𝑥 𝑈 𝑥 𝑆 𝑋 𝐵 (11)
Keterangan:
Maka diperolehlah O yaitu output produksi dalam
AT = Available time jangka waktu tertentu (m3)
TT = Total calender Time
158
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4 , No. 3
Keterangan:
Y = Variabel tak bebas
Xᵢ = Variabel bebas
a = Penduga bagi α intersep (titik potong) 4.2 Total Loss time Excavator Komatsu
bᵢ = Penduga bagi βᵢ 1250SP-8R ATP-01, ATP-05, ATP-07, ATP-
12bulan Februari 2018
Regresi berganda dengan dua variabel bebas Total Loss time Excavator Komatsu 1250SP-8R
adalah: ATP-01, ATP-05, ATP-07, ATP-12 bulan Februari
2018 dapat di lihat pada tabel berikut
Y = a + b1X1 + b2X2 (15)
Tabel 4. Total Loss time Excavator Komatsu
1250SP-8R ATP-01, ATP-05, ATP-07,
Koefesien Determinansi (R2) ATP-12
𝑏1 𝑥 1 𝑦+𝑏 2 𝑥2𝑦
KP atau R2= (16) 4.3 Jam kerja
𝑦2
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan Tabel5. Data Jam Kerja Excavator Komatsu
1250SP-8R ATP-01, ATP-05, ATP-07,
antara dua variabel atau lebih variabel independen
ATP-12 bulan Februari 2018
terhadap variabel dependen. Koefesien ini
menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi
antara variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y). Nilai R berkisar antara 0-1, dengan
rumus :
R= 𝑅2 atau R= 𝐾𝑃 (17)
159
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4 , No. 3
3. Manusia
160
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4 , No. 3
Pada pembahasan ini faktor yang menjadi 6. Buka data view pada SPSS data editor, maka
penyebab masalah adalah faktor peralatan, didapat kolom variabel X1, X2 dan y.
lingkungan serta manusia, Frekuensi hambatan- 7. Ketikkan data sesuai dengan variabelnya
hambatan dan persentase total standbye time yang 8. Klik Analyze - Regression – Linear
terjadi dapat dilihat pada Tabel 9. 9. Klik variabel Produksi (Y) dan masukkan ke
kotak Dependent, kemudian klik variabel stanbye
Tabel 9. Data keterangan standbye time yang bisa time yang bisa dihindari(X1), standby time yang
dihindari dan standby time yang tidak tidak bisa di hindari(X2) kemudian masukkan ke
bisa di hindari Excavator Komatsu kotak Independent.
1250SP-8R ATP-01, ATP-05, ATP 07, 10. Klik Statistics, klik Casewise diagnostics, klik
ATP-12 All cases. Klik Continue
11. Klik OK, maka hasil output yang didapat pada
kolom Coefficients dan Casewise diagnostics
adalah sebagai berikut
Kemudian dihitung dengan menggunakan rumus
15, 16, 17, dan 18. Maka didapatkan standby time
maksimal untuk memenuhi produksi.
Setelah didapatkan stanby time maksimal, maka
perlu dilakukan perbaikan terhadap losstime yang
4.8 Perhitungan Standby Time Maksimal diakibatkan oleh standby time. Perbaikan yang bisa
untuk Memenuhi Produksi Pengupasan dilakukan agar produksi tercapai adalah perbaikan
Lapisan Overburden dengan Menggunakan terhadap faktor yang disebabkan oleh delay time,
Analisis Regresi Linear Bergandasoftware yaitu kedisiplinan kerja.
SPSS Statistics 22 Setelah diteliti dalam satu hari delay time yag
diperbolehkan adalah 3 hrs, yang terdiri dari
Sampel data yang digunakan pada perhitungan waktu untuk persiapan kerja dan pergantian shift.
untuk mendapatkan waktu optimal tersebut adalah Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada jadwal
Excavator Komatsu 1250SP-8R ATP-01 sebanyak kerja yang telah dipaparkan sebelumnya.
28 data, karena jumlah hari pada bulan Februari Manfaat dilakukannya analisis regresi linear
2018 adalah 28 hari. berganda pada perhitungan ini adalah untuk
Input: Data jumlah Stanbye Time yang bisa di mengetahui total standby time maksimal dalam satu
hindari (X1), Standby Time yang tidak bisa di bulan agar produksi tercapai. Tidak bisa jika hanya
hindari (X2), dan Produksi aktual harian (Y) berpatokan terhadap standby time maksimal dalam
Februari 2018 dari data sekunder peneliti. satu hari, karena ada faktor-faktor standby time
Proses: Adapun proses yang akan dilakukan dengan dalam beberapa hari yang tidak bisa dikurangi
cara menghitung jumlah nilai: lagi. Jadi, yang jadi patokan adalah standby time
1. Masuk program SPSS maksimal dalam satu bulan.
2. Klik variable view pada SPSS data editor
3. Pada kolom Name baris pertama ketik X1, kolom
4.9 Perhitungan Produksidengan
Name pada baris kedua ketik X2, kemudian untuk
Menggunakan Metode Overall Equipment
baris kedua ketik y.
Effeciveness (OEE) Setelah Perbaikan
4. Pada kolom Label, untuk kolom pada baris
Standby Time
pertama ketik stanbye time yang bisa dihindari,
untuk kolom pada baris kedua ketik standby time Produksi setelah perbaikan standby time dapat
yang tidak bisa di hindari, kemudian pada baris dilihatpada tabel berikut:
ketiga ketik Produksi.
5. Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan
(isian default)
161
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4 , No. 3
162
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4 , No. 3
2. Perlunya meminimalisir standby time yang [10] Hermanto. 2016. Pengukuran Nilai Overall
disebabkan oleh manusia pada alat gali muat Equipment Effectiveness pada Divisi
Excavator Komatsu 1250SP-8R dengan cara Painting di PT AIM. Jurnal Metris, 17
meningkatkan kesadaran akan kedisipilinan (2016): 97-106.
terhadap waktu kerja yang telah ditetapkan. [11] Ilahi, Riki Rizki, et al. 2013. Kajian Teknis
3. Perludilakukanperbaikanseminimalmungkinp Produktivitas Alat Gali-Muat (Excavator)
adabeberapaperalatantambangyangseringmen dan Alat Angkut (Dump truck) Pada
galamikerusakan Pengupasan Tanah Penutup Bulan
September 2013 di Pit 3 Banko Barat PT.
DAFTAR PUSTAKA Bukit Asam (Persero) Tbk UPTE.
[12] Indonesianto, Y. 2012. Pemindahan Tanah
[1] Anonim. (2009). “Spesification & Mekanis. Yogyakarta: UPN “V” Yogyakarta
Aplication Handbook”. Japan: Komatsu [13] M. Iqbal, Hasan. 2001. Pokok-Pokok Materi
[2] Aryando, Wahyu. et al. 2016. Kajian teknis Statistik 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat [14] Mohammadi, Mousa, et al. 2017.
Angkut Pada Pengupasan Tanah Penutup Performance Evaluation of Bucket Based
Batubara di Banko Barat Pit 1 PT. Bukit Excavating, Loading and Transport (Belt)
Asam (Persero) Tbk UPTE.Jurnal Teknologi Equipment-An OEE Approach. DOI
Pertambangan Vol. 1 No. 2. 10.1515/amsc-2017-0008.
[3] Sugiyono. 2014. Metode Penelitian [15] Murnawan, Heri & Mustofa. 2014.
Pendidikan. Bandung. ALFABETA Perencanaan Produktivitas Kerja dari Hasil
[4] Betrianis, Robby. 2005. Pengukuran Nilai Evaluasi Produktivitas dengan Metode
Overall Equipment Effectiveness sebagai Fisbone di Perusahaan Percetakan Kemasan
Dasar Usaha Perbauikan Proses Manufaktur PT.X. Jurnal Teknik Industri HEURISTIC
pada Lini Produksi. Jurnal Teknik Vol. 11 No. 1.
Industri.Vol.7, NO. 2, Desember 2005: 91- [16] Partanto Prodjosumarto. 1995.”Pemindahan
100 Tanah Mekanis”. Bandung: Institut
[5] Faisal, Rifani. et al. 2015. Kajian Teknis Teknologi Bandung.
Produksi Alat muat dan Alat Angkut untuk [17] Pramana, Genta Dwi. et al. 2015. Kajian
Memenuhi Target Produksi 780.000 Teknis Produksi Alat Gali Muat dan Alat
Ton/Bulan di PT. Semen Padang Indarung Angkut untuk Memenuhi Target Produksi
Sumatera Barat. Jurnal Teknologi Pengupasan Overburden Penambangan
Pertambangan Vol. 1 No. 2. Batubara PT. Citra Tubiondo Sukses
[6] Febrianto, Ardyan. et. al. 2016. Kajian Perkasa Kabupaten Sarolangon Provinsi
Teknis Produksi Alat Gali-Muat dan Alat Jambi. Jurnal Teknologi Pertambangan Vol.
Angkut Pada Pengupasan Overburden Di 1 No. 2.
Tambang Batubara PT. Rian Pratama [18] Prodjosumarto, Prodjosumarto. 2000.
Mandiri Kabupaten Tanah Laut Provinsi Pemindahan Tanah Mekanis. Bandung:
Kalimantan Selatan. Jurnal Teknologi Teknik Pertambangan ITB.
Pertambangan. Jurnal Teknologi [19] Rochmanhadi,1992.“Kapasitas dan Produksi
Pertambangan Vol. 1 No. 2. Alat-Alat Berat”. Jakarta KMKO Sipil
[7] Hadi, Eko Rahmad. et. al. 2015. Kajian Unhas.
teknis alat muat dan alat angkut untuk [20] Sari, Avellyn Shnthya. 2016. Kajian Teknis
mengoptimalkan produksi pengupasan Alat Muat dan Alat Angkut Untuk
lapisan tanah penutup di Pit UW PT. Borneo Pencapaian Produksi Batugamping Sebesar
Alam Semesta Kecamatan Jorong 24.500 Ton/ Hari Pada Crusher Tuban I PT.
Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Semen Indonesia (Persero) Tbk. Kabupaten
Selatan. Jurnal Teknologi Pertambangan Tuban Provinsi Jawa Timur. Seminar
Vol. 1 No.1. Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV
[8] Handoko Murjianto Tri. 2006. Evaluasi ISBN 978-602-98569-1-0.
Rencana Penerapan Total Productive [21] Sumarya, 2012. Bahan Ajar Peralatan
Maintence Untuk Meningkatkan Overall Tambang dan Penanganan Material.
Equipment Effectiveness (OEE). [22] Tenriajeng, Endi Tenrisukki. 2003.
Departemen Teknik Industri Universitas Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta:
Muhammadiyah Suarakarta.. Gunadarma.
[9] Hasan, H. 2008. “Penggunaan Ripper dalam [23] Tim Penyusun. 1998. Pemindahan Tanah
Membantu Excavator pada Pengupasan Mekanis. Malang: Institut Teknologi
Overburden Tanpa Peledakan. Jurnal Nasional Malang.
“APLIKA” Vol. 8 No.1. [24] Tim Penyusun. 2014. Buku Panduan
Penulisan Tugas Akhir/ Skripsi Jurusan
163
ISSN: 2302-3333 Jurnal Bina Tambang, Vol. 4 , No. 3
164