Anda di halaman 1dari 9

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No.

1, (2013) 1-9 1

ANALISA PENGARUH RETAIL MIX


TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI
CALAIS GRAND CITY SURABAYA
Erlin Wahono dan Dr. Hartono Subagio, S.E., M.M.
Jurusan Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: wahono.erlin@yahoo.com ; hartono@peter.petra.ac.id

Abstrak— Perkembangan bisnis ritel di Indonesia yang namun ada beberapa pesaing yang juga menjual produk
semakin berkembang pesat membuat persaingan semakin sejenis, yaitu Quickly, Cha Time, Tea Presso, dan lain
meningkat. Sebagai salah satu bentuk usaha ritel, Calais harus sebagainya yang memaksa Calais untuk bersaing. Karena
memiliki keunggulan bersaing agar dapat tetap bertahan atau merupakan usaha ritel yang cukup baru, agar tidak kalah
bahkan memenangkan persaingan dalam bisnis ritel. Salah satu
bersaing, tentu saja Calais harus menetapkan sebuah strategi
cara untuk menciptakan keunggulan bersaing adalah dengan
menerapkan strategi bauran pemasaran eceran (retail mix) yang yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
tepat sehingga dapat memuaskan pelanggan. Salah satu strategi yang digunakan oleh Calais untuk
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari memuaskan pelanggannya adalah dengan menetapkan strategi
Retail Mix (customer service, store design & display, retail mix yang terdiri dari customer service, store design &
communication mix, location, merchandise assortment, dan display, communication mix, location, merchandise
pricing) terhadap Kepuasan Pelanggan di Calais Grand City assortment, dan pricing. Apabila variabel-variabel ini
Surabaya serta mengetahui faktor mana yang berpengaruh memiliki kinerja sesuai dengan harapan konsumen, maka
dominan terhadap Kepuasan Pelanggan di perusahaan tersebut. pelanggan akan merasa puas.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner
Pelaksanaan retail mix yang tepat akan dapat memuaskan
kepada 110 responden konsumen dari Calais Grand City
Surabaya. Alat analisa yang digunakan untuk mengukur pelanggan. Kepuasan konsumen akan terjadi ketika nilai dan
pengaruh Retail Mix terhadap Kepuasan Pelanggan adalah customer service yang disediakan dalam pengalaman retailing
analisa regresi linear berganda. sesuai atau melebihi harapan konsumen. (Berman dan Evans
Hasil dari penelitian ini menunjukkan keenam variabel retail 2010, p.38). Menurut Levy dan Weitz (2009, p.21), retail mix
mix secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap adalah alat yang digunakan untuk mengimplementasikan,
kepuasan pelanggan di Calais Grand City Surabaya. Sedangkan menangani perkembangan strategi ritel yang dapat digunakan
faktor yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan pelanggan untuk memuaskan kebutuhan dari target market lebih baik
di café ini adalah pricing atau harga produk. dari pada kompetitor. Strategi-strategi retail mix yang telah
dilakukan oleh Calais bertujuan untuk membuat konsumen
Kata Kunci— Bauran komunikasi, bauran pemasaran eceran,
desain dan display toko, harga, kepuasan pelanggan, layanan merasa puas sehingga konsumen akhirnya senang dan mau
pelanggan, lokasi, merchandise assortment. membeli minuman di Calais daripada membeli di tempat
pesaingnya.
I. PENDAHULUAN Peneliti mengangkat tema “analisa pengaruh retail mix
(customer service, store design & display, communication
NDONESIA berada di urutan keempat untuk negara dengan mix, location, merchandise assortment, dan pricing) terhadap
I populasi terbesar di dunia, setelah Cina, India, dan Amerika
Serikat. Jumlah penduduk yang sangat besar inilah yang
kepuasan pelanggan di Calais Grand City Surabaya” karena
peneliti ingin mengetahui apakah pelanggan di café Calais
menjadi daya tarik bagi para pengusaha untuk membuka bisnis tersebut sudah merasa puas dengan strategi retail mix yang
ritel, sehingga bisnis ritel pun menjadi berkembang cukup dijalankan di dalam café yang masih tergolong baru tersebut.
pesat di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Selain itu, berdasarkan temuan lapangan yang didapat, peneliti
Indonesia yang paling pokok, maka usaha service retail yang juga ingin melihat apakah pelanggan sudah merasa puas
paling diminati di Indonesia saat ini adalah usaha yang dengan lokasi Calais yang tergolong kurang strategis dan
bergerak di bidang makanan atau minuman (food and apakah pelanggan sudah merasa puas dengan ketersediaan
beverages). Café merupakan salah satu tempat makan yang produk (product availability) yang cukup sering kosong di
cukup digemari oleh kaum urban saat ini. Calais Grand City Surabaya.
Perkembangan café yang semakin meningkat inilah yang Peneliti juga tertarik untuk melakukan penelitian lebih
menimbulkan munculnya inovasi- inovasi, terutama terhadap lanjut tentang strategi manakah yang berpengaruh dan strategi
produk teh. Calais, sebagai salah satu café yang membuka mana yang kurang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
gerainya di Grand City Mall Surabaya pada bulan April 2012 dari Calais. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui strategi
lalu, juga ikut menawarkan inovasi terhadap produk teh, kopi manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap
dan susu. kepuasan pelanggan sehingga akhirnya dapat membantu
Dalam bidang usaha tersebut, ternyata Calais tidak sendiri,
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-9 2

Calais untuk mengembangkan strateginya, mempertahankan


relasi dengan pelanggan, dan memperbaiki kekurangan- Menurut Levy & Weitz (2009, p.21) element dalam retail
kekurangan yang didapat. mix terdiri dari location, merchandise assortments, pricing,
customer service, store design and display, dan
RUMUSAN MASALAH communication mix.
1. Apakah retail mix (customer service, store design & 1. Customer service
display, communication mix, location, merchandise Menurut Levy & Weitz (2009, p.539), “customer service is
assortment, dan pricing) berpengaruh terhadap kepuasan the set of activities and programs undertaken by retailers to
pelanggan di Calais Grand City Surabaya? make the shopping experience more rewarding for their
2. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh customers.” Yang berarti customer service adalah serangkaian
terhadap kepuasan pelanggan di Calais Grand City kegiatan dan program yang dilakukan oleh retailer untuk
Surabaya? membuat pengalaman belanja lebih bermanfaat bagi para
TUJUAN PENELITIAN pelanggan mereka.
Menurut Levy & Weitz (2009, p.544-545), terdapat 5
1. Mengetahui apakah retail mix (customer service, store persepsi digunakan konsumen untuk mengevaluasi customer
design & display, communication mix, location, service, yaitu dengan menggunakan service quality,
merchandise assortment, dan pricing) berpengaruh diantaranya:
terhadap kepuasan pelanggan di Calais Grand City a. Tangible (berwujud)
Surabaya. Merupakan tampilan dari fasilitas fisik, peralatan, personil,
2. Mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh dan material komunikasi.
terhadap kepuasan pelanggan di Calais Grand City b. Reliability (kehandalan)
Surabaya. Merupakan kemampuan untuk melakukan pelayanan secara
terpercaya dan akurat, seperti melakukan pelayanan sesuai
II. TINJAUAN PUSTAKA dengan perjanjian atau yang telah di kontrakkan atau waktu
RETAIL janji pengiriman.
c. Responsiveness (daya tanggap)
Menurut Levy & Weitz (2009, p.6), “Retailing is the set of Merupakan kerelaan untuk membantu konsumen dan
business activities that adds value to the products and service menyediakan layanan yang cepat, seperti kembali
sold to consumers for their personal or family use”. Yang menelepon dan mengirim e-mail segera.
berarti retailing adalah serangkaian kegiatan usaha yang d. Assurance (kepastian)
memberikan nilai tambah terhadap produk dan jasa yang Merupakan pengetahuan dan kesopanan dari karyawan dan
dijual kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau kemampuan mereka untuk menyampaikan kepercayaan dan
keluarga. kenyamanan, seperti mempunyai tenaga penjual yang telah
Menurut Berman & Evans (2010, p.4), “Retailing sepenuhnya dilatih.
encompasses the business activities involved in selling goods e. Empathy (empati)
and service to consumers for their personal, family, or Mengacu pada kepedulian, penyediaan perhatian khusus
household use.” Yang berarti retailing meliputi kegiatan kepada konsumen, seperti pelayanan personal, menerima
usaha yang terlibat dalam penjualan barang dan jasa kepada catatan dan e-mail, atau pengenalan dengan nama.
konsumen untuk penggunaan pribadi mereka, keluarga, atau Dapat dikatakan bahwa dimensi layanan (service quality)
rumah tangga. berbicara mengenai bagaimana membuat konsumen senang
Menurut Dunne, Lusch, dan Griffith (2002, p.7), retailing dengan pelayanan yang baik dan benar melalui ketanggapan,
adalah “kegiatan akhir dan langkah-langkah yang diperlukan kehandalan, pemahaman, pemenuhan janji kepada konsumen
untuk menempatkan barang dagangan yang dibuat dimanapun dan sebagainya.
tempatnya, ke tangan konsumen atau untuk menyediakan
layanan untuk konsumen.” 2. Store design & display
Levy & Weitz (2009, p.508) mengatakan “The primary
RETAIL MIX objective of a store design is to implement the retailer’s
strategy. The design must be consistent with and reinforce the
retailer’s strategy by meeting the needs of the target market
and building a sustainable competitive advantage.” Yang
berarti tujuan utama dari desain toko adalah untuk
menerapkan strategi pengecer. Desain harus konsisten dan
dapat memperkuat strategi retail dengan memenuhi kebutuhan
dari target pasar serta membangun keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan. Adapun strategi retail didalamnya
menurut Levy & Weitz (2009, p.512-531), meliputi:
a. Store design
 Layout, yaitu penataan toko yang menarik akan
Gambar 1. Elemen di Dalam Retail Mix
memberikan kenyamanan bagi konsumen.
Sumber: Levy & Weitz (2009, p.21)  Signage and Graphics, yaitu papan penanda dan
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-9 3

gambaran seperti lukisan atau foto. pribadi dan tidak berbayar seperti komunikasi public
 Feature Areas, yaitu area di dalam toko yang dirancang (publicity) yang tidak dipungut pembayaran apabila masuk
untuk mendapatkan perhatian pelanggan. dalam acara wisata kuliner Surabaya.
b. Space management, yaitu pengelolaan peletakan barang di d. Unpaid personal communication, yaitu komunikasi pribadi
dalam toko. tidak berbayar antara sesama orang mengenai suatu toko
c. Visual merchandising, yaitu presentasi dari sebuah toko dan tertentu melalui word of mouth.
barang dagangan dengan cara-cara yang akan menarik
4. Location
pelanggan potensial.
Dalam mengevaluasi dan memilih tempat secara spesifik,
d. Atmospheric, mengacu pada desain suasana yang dapat
retailer perlu menyadari tiga faktor penting yang dapat
merangsang persepsi pelanggan dan respon emosional
mempengaruhi konsumen untuk datang, yaitu: karaterisitk dari
sehingga pada akhirnya mempengaruhi perilaku pembelian
tempat lokasi (Retail Site Location), karateristik lokasi
mereka sehingga dapat menciptakan mood atau perasaan
perdagangan dari sudut toko, dan estimasi penjualan yang bisa
yang dapat merepresentasikan image toko, yaitu melalui
didapatkan dari lokasi toko.
lighting (pencahayaan), color (pemilihan warna), music
a. Site charateristic
(pemilihan lagu), scent (penggunaan wewangian).
Karateristik yang ada akan memberikan pengaruh terhadap
3. Communication mix penjualan toko, hal hal yang dipertimbangkan adalah:
Menurut Levy & Weitz (2009, p.447) metode dalam  Traffic flow yang melalui toko, yaitu jumlah kendaraan
mengkomunikasikan informasi kepada konsumen terdiri dari dan pejalan kaki yang melalui lokasi, dan juga arus lalu
beberapa metode, yaitu: lintas di lokasi toko. Sebab saat lalu lintas benar-benar
a. Paid impersonal communication, yaitu komunikasi berbayar padat, maka banyak pelanggan yang akan lebih menyukai
yang tidak pribadi seperti: untuk berhenti dan berbelanja di toko.
 Advertising  Accesibility, yaitu kemudahan untuk mengakses toko
Suatu bentuk komunikasi yang dibayar oleh pelanggan yang juga sama pentingnya dengan traffic.
menggunakan media impersonal, misalnya surat kabar, b. Location charateristics
radio, TV, direct mail, dan internet.  Lahan parkir
 Sales promotion Jumlah, kualitas, keamanan, dan jarak dari lahan parkir
Penawaran yang memiliki nilai tambah dan insentif untuk yang tersedia.
pelanggan yang datang mengunjungi toko atau membeli  Visibility
barang dagangan dalam periode waktu tertentu. Kemudahan toko dilihat oleh orang-orang yang berada di
 Store atmosphere jalan.
Kombinasi karateristik fisik toko, baik desain  Adjacent retailer
arsitekturnya, layout, display barang, warna, temperatur, Toko lain yang berdekatan (baik pesaing maupun bukan),
pencahayaan, suara, dan lain-lain akan secara bersamaan yang memungkinkan untuk menimbulkan suatu traffic
membangun image di benak pelanggan. yang baik.
 Web site c. Restriction & cost
Media yang dapat diakses dengan menggunakan internet Biaya yang terkait dengan keberadaan lokasi toko, seperti
yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, biaya sewa.
biasanya digunakan oleh retailer untuk turut membantu d. Location within a shopping center (lokasi di dalam pusat
dalam membangun brand image. Biasanya berisi lokasi perbelanjaan)
toko, jadwal event yang akan dilaksanakan, produk dan Lokasi di dalam sebuah pusat perbelanjaan dapat
jasa yang tersedia dan dijual. mempengaruhi penjualan dan biaya sewa, lokasi yang baik
 Community building tentunya memiliki harga sewa yang lebih mahal.
Membangun sebuah komunitas, kegiatan ini menawarkan
5. Merchandise assortments
kesempatan kepada pelanggan yang mempunyai
Menurut Levy & Weitz (2009, p.37) “Assortment is the
ketertarikan untuk mempelajari tentang suatu produk dan number of different items in a merchandise category.” Yang
service yang mendukung hobby mereka.
berarti assortment adalah jumlah item yang berbeda dalam
b. Paid personal communication, yaitu komunikasi berbayar
kategori barang dagangan. Mereka mengatakan bahwa
yang pribadi seperti:
assortment plan mencerminkan:
 Personal selling, adalah komunikasi di mana para sales a. Variety or breadth
membantu memenuhi kebutuhan pelanggan melalui Adalah jumlah dari kategori barang dagangan yang berbeda
komunikasi langsung (tatap muka). yang ditawarkan.
 E-mail, adalah komunikasi pribadi melalui internet dalam b. Assortment or depth
bentuk seperti surat. Adalah jumlah dari SKU / items yang berbeda di dalam
 Direct mail, adalah komunikasi dengan menggunakan suatu kategori barang dagangan.
brosur, katalog, dan lain-lain. Selain itu, dalam merchandise assortment, product
 M-commerce, adalah komunikasi melalui internet dengan availability (ketersediaan produk) juga perlu diperhatikan.
menggunakan mobile commerce. Menurut Levy & Weitz (2009, p.352), ketersediaan produk
c. Unpaid impersonal communication, yaitu komunikasi tidak didefinisikan sebagai persentase dari permintaan SKU tertentu
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-9 4

yang dirasa memuaskan sehingga tidak ada konsumen yang pesaing. Adapun nilai persepsi adalah kemampuan perusahaan
kehabisan barang yang hendak dibelinya. dalam melayani konsumen dalam upaya memuaskan
konsumen.
6. Retail pricing
Menurut Levy & Weitz (2009, p.414) retail pricing adalah KERANGKA KONSEPTUAL
value yang dirasakan oleh konsumen dan rasio yang diterima
oleh pelanggan. Ada 4 faktor yang mempengaruhi retailer Customer service
dalam pembentukan harga, yaitu:
a. Customer price sensitivity and cost, saat harga suatu produk
naik maka penjualan dari suatu produk akan berkurang Store design &
display
karena hanya sedikit pelanggan yang merasa bahwa produk
yang ditawarkan adalah produk yang memiliki nilai tambah
yang baik. Sensitivitas harga konsumen akan menentukan Communication mix
berapa banyak unit yang akan terjual pada tingkat harga
yang berbeda. Kepuasan pelanggan
b. Cost of the merchandise and services, yaitu biaya dari Location
merchandise dan service.
c. Competition, yaitu kompetisi dengan pesaing dengan
mempertimbangkan bahwa harga yang dipatok oleh Merchandise
kompetitor juga menjadi patokan harga yang akan diberikan assortments
pada suatu produk. Harga yang diberikan bisa di atas atau di
bawah harga kompetitor.
Pricing
d. Peraturan hukum yang membatasi penetapan harga, retailer
perlu mematuhi peraturan legal (hukum) dan isu-isu etis
dalam menetapkan harga. Gambar 2. Kerangka Konseptual
Menurut Grewal & Levy (2010, p.401) ada beberapa
implikasi strategi harga, yaitu: HIPOTESIS
a. Profit oriented Hipotesis 1: Variabel retail mix (X) (customer service,
Orientasi terhadap keuntungan, dengan kebijakan store design & display, communication mix,
perusahaan untuk mendapatkan paling sedikit 18% profit location, merchandise assortment, dan
margin untuk mencapai tujuan tertentu. pricing) mempunyai pengaruh terhadap
b. Sales oriented kepuasan pelanggan (Y)
Menentukan harga yang sangat rendah untuk menghasilkan Hipotesis 2: Ada variabel di dalam retail mix (X) yang
penjualan baru dan mengambil penjualan dari pesaing, berpengaruh paling dominan terhadap
walaupun profit yang didapatkan sangat kecil. kepuasan pelanggan (Y)
c. Competitor oriented
Menentukan harga yang sangat rendah untuk menjatuhkan III. METODOLOGI PENELITIAN
para pesaingnya.
d. Customer oriented JENIS PENELITIAN
Memiliki target segmen konsumen yang sangat menyukai Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
produk dengan nilai manfaat yang tinggi, dan menentukan kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung
harga yang relatif tinggi (premium pricing). dengan alat bantu kuesioner kepada responden untuk
KEPUASAN PELANGGAN memperoleh data yang dibutuhkan dengan tujuan untuk
Menurut Kotler dan Keller (2009, p.164), “Satisfaction menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan
reflects a person’s judgements of a product’s perceived variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi
performance (or outcome) in relationship to expectation” variabel lainnya” (Umar, 2002, p.105). Hubungan sebab akibat
yang berarti kepuasan merupakan perasaan senang atau dari penelitian ini adalah mengungkapkan pengaruh retail mix
kecewa yang dihasilkan dari perbandingan performance yang terdiri dari customer service, store design & display,
produk terhadap ekspektasi mereka. Jika performance gagal communication mix, location, merchandise assortment, dan
memenuhi ekspektasi, maka pelanggan menjadi tidak puas. pricing terhadap kepuasan pelanggan di Calais Grand City
Jika performance sesuai dengan ekspektasi, maka pelanggan Surabaya.
menjadi puas. Jika performance melebihi ekspektasi, maka Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pelanggan merasa sangat puas. pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini menekankan
Soelasih (2004) dalam Tony Wijaya (2005) mengemukakan pada keluasan informasi, (bukan kedalaman) sehingga metode
tentang harapan dan persepsi sebagai berikut: ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel
1. Nilai harapan = nilai persepsi maka konsumen puas yang terbatas, sehingga data atau hasil riset dianggap
2. Nilai harapan < nilai persepsi maka konsumen sangat puas merupakan representasi dari seluruh populasi.” (Sugiyono,
3. Nilai harapan > nilai persepsi maka konsumen tidak puas 2005, p.7).
Nilai harapan dibentuk melalui pengalaman masa lalu,
komentar atau saran dari konsumen dan informasi dari
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-9 5

POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGAMBILAN  Variabel dependen (terikat)


SAMPEL 7. Kepuasan Pelanggan (Y)
a. Performa (kinerja) Calais sesuai dengan ekspektasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan
pelanggan
yang pernah membeli produk di Calais Grand City Surabaya.
b. Performa Calais sesuai dengan requirement (keinginan)
Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah pelanggan yang
pernah membeli produk di Calais Grand City Surabaya dalam pelanggan
3 bulan terakhir. METODE ANALISA DATA
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
ANALISA REGRESI LINEAR BERGANDA
penelitian ini adalah non probability sampling, dimana semua
populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk menjadi Menurut Malhotra (2004, p.502), analisa regresi adalah
responden dan pengambilan sampel didasarkan pada prosedur statistik untuk menganalisa hubungan antara variabel
pertimbangan peneliti (Simamora, 2004, p.197). Sedangkan dependen dan variabel independen. Jika terdapat dua atau
metode pengambilan sampelnya adalah convenience sampling lebih variabel bebas maka menggunakan analisa regresi linear
dimana peneliti mencoba untuk mendapatkan sampel yang berganda. Dengan demikian dapat diketahui seberapa besar
berada di sekitar peneliti (Malhotra, 2004, p.321). pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Menurut Green (1991), untuk mengetahui jumlah sampel Menurut Malhotra (2004,p.512) rumus yang dapat
untuk penelitian regresi, dapat menggunakan rumus 50+8n, di digunakan sebagai perhitungan analisa regresi linear berganda
mana n adalah jumlah variabel yang digunakan di dalam adalah sebagai berikut:
penelitian. Sehingga jumlah sampel pada penelitian ini adalah
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 (1)
50+8(7) = 106, dibulatkan menjadi 110 responden.
Keterangan:
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Y = kepuasan pelanggan (dependen)
Dalam penelitian ini variabel independen yang ditetapkan a = konstanta
adalah 6 variabel dari retail mix (X) dan variabel dependen X1 = cutomer service (independen)
yang ditetapkan adalah kepuasan pelanggn (Y). X2 = store design & display (independen)
X3 = communication mix (independen)
 Variabel independen (bebas)
X4 = location (independen)
1. Customer service (X1)
X5 = merchandise assortment (independen)
a. Kebersihan di dalam café
X6 = pricing (independen)
b. Kesesuaian antara produk yang dipesan dengan yang
b1 = koefisien regresi X1
didapat
b2 = koefisien regresi X2
c. Tanggapan karyawan terhadap complaint pelanggan
b3 = koefisien regresi X3
d. Kemampuan karyawan menyampaikan informasi
b4 = koefisien regresi X4
e. Keramahan karyawan saat melayani pelanggan
b5 = koefisien regresi X5
2. Store design and display (X2)
b6 = koefisien regresi X6
a. Desain interior di dalam café
b. Kemenarikan papan nama Calais (signage) PENGUJIAN SIMULTAN (UJI F)
c. Pemilihan gambar yang digunakan sebagai hiasan dinding
Uji F merupakan metode pengujian dalam statistik yang
café
digunakan untuk menguji besarnya pengaruh semua variabel
d. Pencahayaan di dalam café
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
e. Musik yang dipasang di dalam café
Kegunaan dari Uji F ini adalah untuk menguji apakah variabel
3. Communication mix (X3)
customer service (X1), store design & display (X2),
a. Promosi stamp
communication mix (X3), location (X4), merchandise
b. Event yang diadakan oleh Calais
assortment (X5), dan pricing (X6) secara bersama-sama
c. Kemenarikan Facebook Calais
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Y) di Calais Grand
d. Kemenarikan Twitter Calais
City.
e. Ketersediaan topi, kumis, dan pita untuk berfoto
Langkah-langkah melakukan Uji F adalah sebagai berikut:
4. Location (X4)
1.) Merumuskan hipotesa statistik
a. Lokasi Calais di dalam mall yang mudah dijangkau
H0 : b1, b2, b3, b4, b5, b6 = 0, berarti variabel-variabel
b. Lokasi Calais di dalam mall yang terlihat jelas
bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6) secara berganda tidak
c. Lokasi Calais yang Strategis
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).
5. Merchandise assortments (X5)
Ha : b1, b2, b3, b4, b5, b6 ≠ 0, berarti variabel-variabel
a. Kelezatan minuman
bebas (X1, X2, X3, X4, X5, X6) secara berganda
b. Variasi menu minuman
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).
c. Ketersediaan produk (produk jarang kosong)
2.) Menentukan nilai kritis (Ftabel)
6. Pricing (X6)
Dipilih level of significant (α) = 5% (0,05)
a. Harga yang terjangkau
Derajat bebas pembilang (df1) = k
b. Harga sesuai dengan kualitas produk
Derajat bebas pembagi (df) = n – k – 1
c. Kemudahan pembayaran (cash, kartu kredit/debit)
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-9 6

3.) Menghitung nilai statistik (Fhitung) dapat dicari dengan IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
menggunakan rumus:

Penilaian 110 responden terhadap retail mix yang
(2) diterapkan di Calais Grand City Surabaya.

Dimana: SSreg = sum square regression DESKRIPSI JAWABAN RESPONDEN
SSres = sum square residual Customer Service
df = degrees of freedom
4.) Kriteria perhitungan Tabel 1. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Customer
H0 ditolak dan Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel Service
H0 diterima dan Ha ditolak apabila Fhitung < Ftabel Indikator Mean Kategori
Kebersihan di dalam café 3.94 Puas
PENGUJIAN PARSIAL (UJI T) Kesesuaian antara produk yang dipesan
3.81 Puas
Uji t merupakan metode pengujian dalam statistik yang dengan yang didapat
digunakan untuk menguji besarnya pengaruh semua variabel Tanggapan karyawan terhadap complaint
3.71 Puas
pelanggan
bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Kegunaan dari
Kemampuan karyawan menyampaikan
Uji t ini adalah untuk menguji apakah variabel customer 3.82 Puas
informasi
service (X1), store design & display (X2), communication mix Keramahan karyawan saat melayani
(X3), location (X4), merchandise assortment (X5), dan pricing 3.94 Puas
pelanggan
(X6) secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan Total 3.84 Puas
(Y) di Calais Grand City.
Langkah-langkah melakukan Uji t adalah sebagai berikut: Secara keseluruhan diketahui bahwa rata-rata jawaban
1.) Merumuskan hipotesa statistik responden terhadap variabel Customer Service adalah sebesar
H0: bi = 0, berarti variabel bebas (Xi) tidak berpengaruh 3.84, yang berarti unsur pelayanan dari Calais Grand City
signifikan terhadap variabel terikat (Y). Surabaya sudah memuaskan bagi pelanggan.
Ha: bi ≠ 0, berarti variabel bebas (Xi) berpengaruh Store design and display
signifikan terhadap variabel terikat (Y).
2.) Menentukan nilai kritis (ttabel) Tabel 2. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Store
Dipilih level of significant (α/2) = 5%/2 (0,025) design and display
Derajat bebas pembagi (df) = n – k – 1 Indikator Mean Kategori
3.) Menghitung nilai statistik t (thitung) dapat dicari dengan Sangat
Desain interior di dalam café 4.22
puas
menggunakan rumus:
Sangat
Kemenarikan papan nama Calais (signage) 4.24
(3) puas
Pemilihan gambar yang digunakan sebagai
Dimana: bi = koefisien regresi 4.18 Puas
hiasan dinding cafe
SE(bi) = standard error koefisien regresi Pencahayaan di dalam café 3.85 Puas
4.) Kriteria perhitungan Musik yang dipasang di dalam café 3.92 Puas
H0 ditolak dan Ha diterima apabila thitung > ttabel Total 4.08 Puas
H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung < ttabel
Secara keseluruhan diketahui bahwa rata-rata jawaban
ANALISA KOEFISIEN DETERMINASI R2 responden terhadap variabel Store Design and Display adalah
sebesar 4.08, yang berarti secara umum penataan layout dan
Koefisien determinasi berganda adalah teknik analisis yang
design di Calais Grand City Surabaya sudah dirasakan
digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas
memuaskan bagi pelanggan.
terhadap variabel terikat. Menurut Malhotra (2004, p.515),
rumus koefisien determinasi berganda adalah sebagai berikut: Communication Mix
(4) Tabel 3. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai
Communication Mix
Keterangan :
R2= koefisien determinasi berganda Indikator Mean Kategori
SSReg = Regression sum of squares Promosi stamp 3.82 Puas
SSy = Total sum of squares Event yang diadakan oleh Calais 3.66 Puas
Nilai R2 bervariasi dari 0 sampai 1, yang artinya jika R 2 = 1 Kemenarikan Facebook Calais 3.65 Puas
maka variabel bebas memberikan pengaruh terhadap variabel Kemenarikan Twitter Calais 3.69 Puas
terikat, namun jika R2 = 0 maka variabel bebas tidak Ketersediaan topi, kumis, dan pita untuk
4.13 Puas
memberikan pengaruh terhadap variabel terikat. Semakin R2 berfoto
semakin tinggi atau mendekati 1, maka model yang digunakan Total 3.79 Puas
semakin baik. Secara keseluruhan diketahui bahwa rata-rata jawaban
responden terhadap variabel Communication Mix adalah
sebesar 3.79, yang berarti rata-rata pelanggan beranggapan
bahwa aspek promosi yang dilakukan sudah memuaskan.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-9 7

Location ekspektasi (harapan) dan requirement (keinginan) para


pelanggan.
Tabel 4. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Location
Indikator Mean Kategori ANALISA REGRESI LINEAR BERGANDA
Lokasi Calais di dalam mall yang mudah 3.65 Puas
dijangkau
Model regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah:
Lokasi Calais di dalam mall yang terlihat 3.52 Puas Y = -1.033 + 0.210 X1 + 0.249 X2 + 0.270 X3 + 0.127 X4 +
jelas 0.154 X5 + 0.230 X6
Lokasi Calais yang Strategis 3.50 Puas
Total 3.56 Puas Dengan penjelasan dari masing-masing koefisien regresi
sebagai berikut:
Secara keseluruhan diketahui bahwa rata-rata jawaban 1. Nilai koefisien regresi variabel Customer Service (X1)
responden terhadap variabel Location adalah sebesar 3.56, adalah sebesar 0.210, artinya X1 berpengaruh signifikan
yang berarti rata-rata pelanggan yang menjadi responden positif terhadap kepuasan pelanggan.
beranggapan bahwa lokasi café Calais di Grand City Surabaya 2. Nilai koefisien regresi variabel Store Design and Display
sudah memuaskan. (X2) adalah sebesar 0.249, artinya X2 berpengaruh
Merchandise Assortment signifikan positif terhadap kepuasan pelanggan.
3. Nilai koefisien regresi variabel Communication Mix (X3)
Tabel 5. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai adalah sebesar 0.270, artinya X3 berpengaruh signifikan
Merchandise Assortment positif terhadap kepuasan pelanggan.
Indikator Mean Kategori 4. Nilai koefisien regresi variabel Location (X4) adalah
Kelezatan minuman 3.65 Puas sebesar 0.127, artinya jika X4 berpengaruh signifikan positif
Variasi menu minuman 3.88 Puas
terhadap kepuasan pelanggan.
Ketersediaan produk (produk jarang 3.26 Netral
kosong) 5. Nilai koefisien regresi variabel Merchandise Assortment
Total 3.60 Puas (X5) adalah sebesar 0.154, artinya X5 berpengaruh
signifikan positif terhadap kepuasan pelanggan.
Secara keseluruhan diketahui bahwa rata-rata jawaban 6. Nilai koefisien regresi variabel Pricing (X6) adalah sebesar
responden terhadap variabel Merchandise Assortment adalah 0.230, artinya X6 berpengaruh signifikan positif terhadap
sebesar 3.60, yang berarti rata-rata pelanggan beranggapan kepuasan pelanggan.
bahwa kualitas produk di café Calais sudah baik sehingga
memberikan kepuasan bagi mereka. KOEFISIEN KORELASI (R) DAN KOEFISIEN
DETERMINASI BERGANDA (R SQUARE)
Pricing
Tabel 8. Nilai R dan R Square
Tabel 6. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Pricing R R Square
Indikator Mean Kategori 0.840 0.706
Harga yang terjangkau 3.60 Puas
Harga sesuai dengan kualitas produk 3.62 Puas Koefisien korelasi (R) sebesar 0.840 menunjukkan bahwa
Kemudahan pembayaran (cash, kartu 3.79 Puas hubungan variabel bebas Customer Service (X1), Store Design
kredit/debit) and Display (X2), Communication Mix (X3), Location (X4),
Total 3.67 Puas Merchandise Assortment (X5) dan Pricing (X6) terhadap
Kepuasan Pelanggan (Y) adalah sangat kuat.
Secara keseluruhan diketahui bahwa rata-rata jawaban Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0.706 memiliki arti
responden terhadap variabel Pricing adalah sebesar 3.67, yang bahwa pengaruh variabel bebas yaitu Customer Service (X1),
berarti rata-rata pelanggan yang menjadi responden Store Design and Display (X2), Communication Mix (X3),
beranggapan bahwa pemilihan harga produk dirasa sudah Location (X4), Merchandise Assortment (X5) dan Pricing
memuaskan (X6) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) adalah sebesar 70.6%
Kepuasan Pelanggan dan sisanya 29.4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar
variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 7. Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Kepuasan
Pelanggan UJI HIPOTESIS PENGARUH SIMULTAN (UJI F)
Indikator Mean Kategori Tabel 9. Hasil Uji F
Performa (kinerja) Calais sesuai dengan 3.65 Puas
Sum of Mean
ekspektasi pelanggan Model df F hitung Sig.
Squares Square
Performa Calais sesuai dengan requirement 3.68 Puas
(keinginan) pelanggan Regression 34.631 6 5.772 41.217 .000
Residual 14.424 103 .140
Total 3.67 Puas
Total 49.055 109
Secara keseluruhan diketahui bahwa rata-rata jawaban
Berdasarkan nilai statistik pada Tabel 9, dapat dilihat bahwa
responden terhadap variabel Kepuasan Pelanggan adalah
nilai F hitung adalah 41.217 atau lebih besar dari F tabel 2.19
sebesar 3.67. Artinya, rata-rata jawaban dari responden adalah
(df1=6, df2=103, α=0.05) dan nilai signifikansi uji F adalah nol
Puas, sehingga dapat disimpulkan bahwa performa kerja di
atau kurang dari 0.05 (α=5%), maka dapat disimpulkan bahwa
cafe Calais Grand City Surabaya telah sesuai dengan
variabel bebas Customer Service (X1), Store Design and
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-9 8

Display (X2), Communication Mix (X3), Location (X4), Dari hasil ini Hipotesis 2 penelitian dapat diterima.
Merchandise Assortment (X5) dan Pricing (X6) secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap V. KESIMPULAN DAN SARAN
variabel terikat yaitu Kepuasan Pelanggan (Y), sehingga
KESIMPULAN
Hipotesis 1 penelitian dapat diterima.
1. Variabel customer service, store design & display,
UJI HIPOTESIS PENGARUH PARSIAL (UJI T)
communication mix, location, merchandise assortment, dan
Tabel 10. Hasil Uji t pricing secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan
Variabel Penelitian t hitung Sig. terhadap Kepuasan Pelanggan Calais Grand City Surabaya.
Customer Service (X1) 2.432 0.017 Berdasarkan hasil ini, hipotesis pertama penelitian ini dapat
Store Design and Display (X2) 2.531 0.013 diterima dan terbukti kebenarannya.
Communication Mix (X3) 3.052 0.003 2. Variabel pricing merupakan variabel yang berpengaruh
Location (X4) 2.200 0.030 paling dominan terhadap Kepuasan Pelanggan. Berdasarkan
Merchandise Assortment (X5) 2.323 0.022
hasil ini, hipotesis kedua penelitian ini dapat diterima dan
Pricing (X6) 3.585 0.001
terbukti kebenarannya.
Berdasarkan Tabel 10, variabel bebas Customer Service 3. Terdapat faktor lain sebesar 29.4% yang mempengaruhi
(X1), Store Design and Display (X2), Communication Mix Kepuasan Pelanggan Calais Grand City Surabaya selain
(X3), Location (X4), Merchandise Assortment (X5), dan Retail mix (customer service, store design & display,
Pricing (X6) masing-masing menghasilkan nilai t hitung yang communication mix, location, merchandise assortment, dan
lebih besar dari t tabel 1.98326 (df=103, α/2=0.025. Selain itu, pricing) yang mempengaruhi Kepuasan pelanggan Calais
nilai signifikansi uji t juga lebih kecil dari 0.05 (α=5%). Dari Grand City Surabaya sebesar 70.6%. Menurut penulis,
sini, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial masing- faktor lain yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan di
masing variabel tersebut yaitu Customer Service (X1), Store Calais Grand City Surabaya adalah experiental marketing,
Design and Display (X2), Communication Mix (X3), Location dimana Calais berusaha untuk menarik perhatian pelanggan
(X4), Merchandise Assortment (X5), dan Pricing (X6) dengan menggunakan pendekatan yang tidak hanya menjual
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan produk saja, melainkan mempunyai suatu diferensiasi
Pelanggan. Hal ini berarti apabila performa Customer Service dengan tambahan-tambahan berupa experience
(X1), Store Design and Display (X2), Communication Mix (pengalaman) di dalamnya agar Calais memiliki competitive
(X3), Location (X4), Merchandise Assortment (X5), dan advantage (keunggulan bersaing) dibanding pesaingnya
Pricing (X6) semakin baik, maka akan meningkatkan sehingga dapat menanamkan suatu pengalaman unik yang
Kepuasan Pelanggan di Calais Grand City Surabaya secara tidak terlupakan di dalam benak pelanggan, yang dapat
nyata. menambah value dari Calais itu sendiri. Dengan
tertanamnya pengalaman yang unik tersebut di dalam benak
NILAI BETA DAN KOEFISIEN DETERMINASI PARSIAL (R
pelanggan, maka pelanggan akan merasa puas.
SQUARE PARTIAL)
4. Berdasarkan penelitian, karakteristik dari konsumen Calais
Tabel 11. Nilai Beta dan Koefisien Determinasi Parsial (R Grand City Surabaya didominasi oleh perempuan (74.5%)
square partial) dengan usia antara 20 hingga 24 tahun (52.7%) yang masih
R R2 berstatus pelajar (83.6%).
Variabel Penelitian Beta
Partial Partial 5. Berdasarkan analisa mean (rata-rata) terhadap jawaban
Customer Service (X1) 0.173 0.233 0.054 responden dapat diketahui bahwa pelanggan sudah merasa
Store Design and Display (X2) 0.175 0.242 0.059 puas dengan customer service, store design & display,
Communication Mix (X3) 0.239 0.288 0.083 communication mix, location, merchandise assortment, dan
Location (X4) 0.149 0.212 0.045 pricing di Calais Grand City Surabaya.
Merchandise Assortment (X5) 0.165 0.223 0.050
Pricing (X6) 0.241 0.333 0.111 SARAN
Dilihat dari nilai Beta, variabel bebas (X) yang berpengaruh 1. Customer Service
dominan terhadap variabel terikat (Y) adalah variabel Pricing  Sesegera mungkin karyawan membersihkan dan
(X6) karena variabel tersebut memiliki nilai Beta terbesar merapikan meja pelanggan setelah pelanggan
yaitu 0.241, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor harga meninggalkannya agar lebih menjaga kebersihan
makanan dan minuman di cafe Calais di Grand City Surabaya  Lebih ramah dalam melayani pelanggan dengan memberi
adalah faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap sapaan
kepuasan pelanggan. Dari hasil ini Hipotesis 2 penelitian dapat  Melatih karyawan untuk menyediakan minuman dengan
diterima. lebih cepat tanpa mengurangi kualitas produk
Selain nilai Beta, untuk mengetahui variabel bebas yang 2. Store Design & Display
paling berpengaruh terhadap variabel terikat adalah dengan  Desain interior di dalam didesain mengikuti tema-tema
menggunakan nilai koefisien determinasi parsial (R2 Parsial). yang berjalan saat ini
Berdasarkan Tabel 11, dapat diketahui bahwa variabel Pricing  Jumlah meja dan tempat duduk ditambah
(X6) adalah variabel dengan nilai R2 parsial terbesar yaitu  Musik tidak dipasang terlalu keras
0.111, sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh 3. Communication Mix
variabel Pricing terhadap Kepuasan Pelanggan adalah 11.1%.
JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-9 9

 Sales Promotion berupa “flavor of the month”


 Menjaga kondisi atribut foto, menambah jumlah atribut
foto, dan variasi atribut foto yang dapat digunakan
sebagai word of mouth
4. Location
 Apabila memiliki dana yang cukup, sebaiknya Calais
memperluas cafénya
5. Merchandise Assortment
 Memberikan variasi berupa ukuran (size) gelas terhadap
semua produk minumannya
 Menambahkan menu-menu berupa dessert atau snack
 Menyediakan stock yang lebih banyak, terutama terhadap
produk-produk yang cukup laku dan produk-produk yang
direkomendasikan oleh Calais.
6. Pricing
 Tetap menjual produk dengan harga yang sesuai dengan
kualitasnya
 Calais dapat memberikan special price sesuai dengan
promosi “flavor of the month

DAFTAR PUSTAKA
[1] Berman, Barry & Evans, Joel R. (2010). Retail Management: A
Strategic Approach (11th Ed.). New Jersey: Prentice Hall.
[2] Levy, Michael & Weitz, Barton A. (2009). Retailing Management (7th
Ed.). New York: McGraw-Hill Irwin.
[3] Dunne, Patrick M., Lusch, Robert F., & Griffith David A. (2002).
Retailing (4th Ed.). Delhi: South Western, A Division of Thomson
Learning.
[4] Grewal, Dhruv & Levy, Michael. (2010). Marketing (2nd ed.). New
York: McGraw Hill.
[5] Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2009). Marketing Management
(13th Ed.). New Jersey: Prentice Hall, Inc.
[6] Wijaya, Tony. (2005). Pengaruh Service Quality Perception dan
Satisfaction Terhadap Purchase Intention : Modus Vol. 17 (1). 2005
[7] Umar, H. (2002). Riset pemasaran dan prilaku konsumen. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
[8] Sugiyono. (2005). Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta.
[9] Simamora, B. (2004). Riset pemasaran: Falsafah, teori, dan aplikasi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
[10] Malhotra, N. (2004). Marketing research. Upper Saddle River: Pearson
Prentice Hall. Intl.
[11] Green, S.B. (1991). How Many Subjects Does It Take To Do a
Regression Analysis? Multivariate Behavioral Research, 26, 499-510.

Anda mungkin juga menyukai