Anda di halaman 1dari 11

Sinergi Remaja Milenial (Millennial Generation) untuk membangun Negeri

dalam merancang Inovasi SWAPER (Smart Wastafel Portable Filter)


guna mendukung era Pandemi COVID-19

Karya ini disusun untuk mengikuti Kompetisi Flarity National Essay Event 2020 (FINESSE 2020)
dengan mengangkat tema “Peran dan Inovasi-Inovasi Kita di Masa Pandemi dan Seterusnya”
yang diselenggarai oleh LNG Academy

Disusun oleh:
Ahmad Raihan Maulana (171810249)

Yayasan Pengembangan Keterampilan dan


Mutu Kehidupan Nusantara
SMK AK NUSA BANGSA
KOTA BOGOR
2020
Inovasi SWAPER (Smart Wastafel Portable Filter)

Air menjadi kebutuhan pokok yang tidak dapat tergantikan oleh bahan
lainnya. Akan tetapi cadangan ketersediaan air bersih terus menipis. Ketersediaan
air di dunia rata-rata sebesar 8.000 m3 pertahun dan ketersediaan air di Indonesia
mencapai 15.500 m3 perkapita per-tahun, sedangkan ketersediaan air bersih di
pulau jawa hanya sebesar 1.750 m3 perkapita per-tahun. Namun, pada tahun 2013
ketersediaan air bersih menurun menjadi 1200 m3 perkapita per-tahun (Prihatin,
2013). Kelangkaan air dapat disebabkan oleh perubahan iklim karena berubahnya
pola cuaca seperti terjadinya pergantian ekstrem antara kekeringan dan musim
banjir. Pencemaran air dan peningkatan jumlah populasi manusia yang
membutuhkan air juga menjadi penyebab kelangkaan air (World Wide Life, 2013).

Ketersediaan air bersih di Indonesia khususnya di Pulau Jawa yang semakin


menurun juga disebabkan oleh banyaknya limbah di lingkungan, salah satunya
seperti limbah surfaktan. Berdasarkan kutipan peneliti Pusat Geoteknologi LIPI,
Rachmat Fajar Lubis mengatakan bahwa, ancaman krisis air di Jawa bisa semakin
nyata. Alasannya, perubahan iklim itu diperparah faktor antropogenik:
pengambilan air secara besar-besaran untuk rumah tangga dan industri maupun alih
fungsi lahan (Utama, 2019).

Penurunan persediaan air bersih saat ini juga dipengaruhi karena


meningkatnya kebutuhan air untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Gerakan
sanitasi seperti mencuci tangan terus digalakkan oleh gugus tugas penanganan
COVID-19 Republik Indonesia. Menurut Dr. Reisa sebagai Juru Bicara
Penanganan COVID-19 di Indonesia mengatakan bahwa, dianjurkannya sering-
sering mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik
untuk meminimalisir penularan COVID-19 (Kartikaningrum, 2020). Akan tetapi
ketersediaan air bersih bagi masyarakat menjadi kendala utama dalam mencuci
tangan. Air juga dapat menjadi media penyebaran penyakit secara tidak langsung
karena air dapat menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme
(Priyanto, 2018).
Keberadaan kaum muda atau remaja milenial tidak bisa dilepaskan dari
kerangka sistem pembangunan bangsa Indonesia. Pasalnya, milenial Indonesia
jumlahnya sangat besar, memiliki perilaku baik dan amat sangat kreatif.
Berdasarkan penelitian dari Yohanes Surya, banyak orang-orang muda Indonesia
memiliki potensi besar dan memiliki kecerdasan yang bertingkat jenius (Ishadi,
2018). Oleh sebab itu diperlukan sebuah solusi untuk mengatasi kurangnya
ketersediaan air bersih salah satunya dengan menginovasi sebuah teknologi tepat
guna seperti wastafel untuk tempat cuci tangan guna menghadapi pandemi
COVID-19. Kutipan dari Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan
bahwa, anak muda harus inovatif dan kreatif. Dengan inovatif dan kreatif, maka
akan tercipta hal-hal yang beguna bagi Negara (Wijayaka, 2018). Maka dari itu
dihadirkan lah sebuah inovasi wastafel terbaru dengan menerapkan siklus air
berputar (Water Cycle Rotates) yang dapat menghemat penggunaan air agar bisa
digunakan kembali dan mengurangi limbah surfaktan yang ada di sungai atau
lingkungan. Dengan menggunakan sistem penyaring Cartridge Filters dapat
menyaring partikel mikro atau nano. Dan menggunakan bahan filter tambahan
seperti, arang aktif, zeolit, kapas, dakron sebagai bahan yang digunakan untuk
sistem filtrasi hanya dapat menyaring partikel-partikel makro dan mampu sebagai
penjerap warna serta bau, sehingga filtrat menjadi lebih jernih dan tidak berbau.
Sedangkan adanya mikroorganisme dan zat kimia terlarut yang lolos filtrasi
dihancurkan dengan menggunakan sterilizer berupa ultraviolet.

Penggunaan sterilizer ultraviolet memerlukan energi listrik. Energi listrik


diperoleh dengan cara menambahkan generator Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA). Generator PLTA menghasikan listrik statis yang diperoleh dari arus
derasnya air yang didorong oleh pompa filter yang menggerakkan generator.
Sehingga penggunaan generator Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dapat
meminimalisir penggunaan listrik tambahan yang bersumber dari listrik rumah
atau suatu tempat. Selain itu, ditambahkan baterai penyimpanan agar arus listrik
yang dihasilkan tetap tersimpan dan dapat digunakan kembali oleh pompa filter
dan sterilizer ultraviolet.
Uraian Desain

SWAPER (Smart Wastafel Portable Filter) dirancang untuk anak-anak,


dewasa, dan orang tua dengan tinggi wastafel 100 cm. Menggunakan besi untuk
kerangka alat dan baja ringan untuk pedal. Bagian samping dan belakang wastafel
ditutup dengan plastik fiber. Pipa jalur air dibuat dengan menggunakan pipa PVC
ukuran 0,5 inchi yang dihubungkan dengan kran tempat keluar air. Wastafel yang
digunakan berukuran 50 cm x 40 cm. Kerangka wastafel seperti terlihat pada
Gambar 1.

Gambar 1 Kerangka Prototype

Jalur pembuangan air dari wastafel dihubungkan dengan pipa berukuran


0.5 inchi yang disambungkan ke pipa 3 inchi sebagai tempat meletakan adsorben
dan Cartridge Filters. Adsorben ini yang berfungsi sebagai penyaring partikel-
partikel berukuran besar dalam air limbah cuci tangan, sedangkan Cartridge
Filters digunakan untuk menyaring partikel mikro ataupun nano. Adsorben yang
digunakan dapat diganti secara berkala apabila sudah mengalami kejenuhan.
Setelah melalui adsorben, air akan tertampung dalam bak penampung berukuran
65 liter. Di dalam bak penampung dilengkapi dengan lampu UV yang berfungsi
untuk mengurai bahan- bahan organik pencemar air limbah cuci tangan seperti
sisa-sisa deterjen. Selain itu juga berfungsi untuk membunuh bakteri sehingga air
dalam bak penampung terbebas dari bakteri atau mikroorganisme lainnya.
Bak penampung diberi lubang pada bagian bawah dengan ketinggian 2 cm
dari dasar bak sehingga kotoran dalam air yang menggumpal dapat berada di
bagian bawah ini dan tidak mengalir ke pipa untuk cuci tangan. Lubang ini
langsung dihubungkan dengan pipa 0,5 inchi berukuran 10 cm yang langsung
terhubung pada generator PLTA In Out. Generator In Out terhubung pada pipa
air 0,5 inchi dan stop kran. Stop kran dihubungkan dengan pedal yang berfungsi
untuk membuka dan menutup jalur air. Pedal penggerak stop kran berada di
bagian sisi kanan, sedangkan bagian sisi kiri terdapat pedal untuk mengeluarkan
sabun cuci tangan. Generator PLTA In Out berfungsi untuk menghasilkan listrik.
Listrik yang dihasilkan mencapai 12 Volt yang digunakan untuk menyalakan
lampu UV sebagai stelizer. Susunan alat seperti terlihat pada Gambar 2 dan
Gambar 3.

Gambar 2 Tampilan kerangka alat dari samping


Gambar 3 Tampilan depan

Smart Wastafel Portable Filter ini memiliki banyak kelebihan yang


signifikan dalam masa pandemi COVID-19, sehingga penyebaran virus tersebut
dapat dihambat dengan program Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang
digalakan oleh Gugus Tugas Penanganan COVID-19 RI. Dengan menggunakan
wastafel ini dapat menggantikan penggunaan kran air manual dengan tangan,
menjadi penggunaan pedal otomatis untuk mengurangi sentuhan pada kran air.
Prototype ini memiliki peluang besar, jika diaplikasikan pada lingkungan
masyarakat dengan penggunaan yang mudah sehingga dapat menghemat
penggunaan air dan listrik. Namun ancaman untuk alat ini adalah limbah adsorben
bekas dalam filter yang dapat menimbulkan masalah baru, permasalahan limbah
adsoren dapat diatasi dengan melakukan aktivasi sehingga adsorben dapat
digunakan kembali.

Cara penggunaan SWAPER (Smart Wastafel Portable Filter) adalah


menginjak pedal 1 sebagai pedal untuk mengeluarkan sabun tanpa menggunakan
bantuan tangan, kemudian gosok-gosok tangan dengan menggunakan sabun
hingga merata. Setelah itu bilas dengan menggunakan air, dengan menginjak
pedal 2 sebagai pedal untuk mengeluarkan air dari dalam bak penampung bawah.
Bilas hingga bersih dan limbah hasil cuci tangan pun langsung turun ke bawah
melewati Cartridge Filters kemudian melewati tabung filter yang telah diisi
adsorben, dan tertampung hasil filtrasi di bak penyimpanan bawah.
RINGKASAN
Air menjadi kebutuhan pokok yang tidak dapat tergantikan oleh bahan
lainnya. Akan tetapi cadangan ketersediaan air bersih terus menipis. Ketersediaan
air di dunia rata-rata sebesar 8.000 m3 pertahun dan ketersediaan air di Indonesia
mencapai 15.500 m3 perkapita per-tahun, sedangkan ketersediaan air bersih di
pulau jawa hanya sebesar 1.750 m3 perkapita per-tahun. Dan ketersediaan air bersih
di Indonesia khususnya di Pulau Jawa yang semakin menurun juga disebabkan oleh
banyaknya limbah di lingkungan, salah satunya seperti limbah surfaktan.
Berdasarkan kutipan peneliti senior di Pusat Geoteknologi LIPI, Rachmat Fajar
Lubis mengatakan bahwa, ancaman krisis air di Jawa bisa semakin nyata.
Alasannya, perubahan iklim itu diperparah faktor antropogenik: pengambilan air
secara besar-besaran untuk rumah tangga dan industry maupun alih fungsi lahan.
Penurunan persediaan air bersih saat ini juga dipengaruhi karena meningkatnya
kebutuhan air untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Gerakan sanitasi seperti
mencuci tangan terus digalakkan oleh gugus tugas penanganan COVID-19
Republik Indonesia. Keberadaan kaum muda atau remaja milenial tidak bisa
dilepaskan dari kerangka sistem pembangunan bangsa Indonesia. Pasalnya,
milenial Indonesia jumlahnya sangat besar, memiliki perilaku baik dan amat sangat
kreatif. Penelitian dari Yohanes Surya mengatakan bahwa, banyak orang-orang
muda Indonesia memiliki potensi besar dan memiliki kecerdasan yang bertingkat
jenius. Oleh sebab itu diperlukan sebuah solusi untuk mengatasi kurangnya
ketersediaan air bersih salah satunya dengan mengembangkan sebuah inovasi
teknologi wastafel untuk tempat cuci tangan guna menghadapi pandemi COVID-
19. Inovasi wastafel terbaru ini, menerapkan siklus air berputar (Water Cycle
Rotates) yang dapat menghemat penggunaan air agar bisa digunakan kembali dan
mengurangi limbah surfaktan yang ada di sungai atau lingkungan. Karenanya “1000
ORANG TUA HANYA DAPAT BERMIMPI, TETAPI HARAPAN ITU SEMUA
HANYA TERDAPAT DI 10 ANAK INDONESIA”.
SUMBER PUSTAKA

Kartikaningrum. (2020, Juni). BNPB.go.id. Retrieved from [Diakses pada 15


Oktober 2020]: https://bnpb.go.id/berita/dokter-reisa-bagi-tips-protokol-
kesehatan-covid19-di-pusat-perbelanjaan

Prihatin, R. (2013). Problem Air Bersih di Perkotaan. Info Singkat Kesejahteraan


Sosial, V (No.7).

Priyanto, D. (2018). BALABA, pp. Jurnal Serba Serbi Lingkungan, Vol. VII, Hal.
27-28.

SK, I. (2018, November). NEWS DETIK.com. Retrieved from [Diakses pada 18


Oktober 2020]: Kaum Milenial dan Masa Depan Indonesia

Utama, A. (2019, Agustus 5). BBC News Indonesia. Retrieved from [Diakses pada
20 Oktober 2020]: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49190635

Wijayaka, B. (2018, July 29). BERITA SATU. Retrieved from [Diakses pada 16
Oktober 2020]: https://www.beritasatu.com/bernadus-
wijayaka/nasional/503308/anak-muda-harus-inovatif-dan-kreatif

World Wide Life, W. (2013, [Diakses pada 18 Oktober 2020]). Water Scarcity.
Retrieved from Wikipedia: https://www.worldwildlife.org/threats/water-
scarcity
Lampiran 1. Riwayat Penulis

Nama : Ahmad Raihan Maulana


Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 23 Desember 2001
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Riwayat Sekolah : SDN Harapan Baru 1 Bekasi (2008-2010)
SDN Cibadak Bogor (2010-2014)
MTsN Kota Bogor (2014-2017)
SMK AK Nusa Bangsa (2017-saat ini)
Pengalaman Organisasi : Organisasi Siswa Intra Sekolah Madrasah
Organisasi Paskibra Madrasah
Organisasi Siswa Intra Sekolah Kejuruan
Organisasi Paskibra Kejuruan
Organisasi Keagamaan Islam Kejuruan
Motto Hidup : Keberhasilan hanya milik orang berusaha.

Lampiran 2. Data Diri

Nama : Ahmad Raihan Maulana


Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 23 Desember 2001
Alamat : Perum. Bogor Raya Permai, FBX 1 No. 31A
Asal Instansi : SMK AK Nusa Bangsa
E-mail : maulanaahmadraihan@gmail.com
No. Telp/WA : +62 812 1106 2151
Lampiran 3. Kartu Pelajar

Anda mungkin juga menyukai