Anda di halaman 1dari 2

Dimensi Budaya (Geert 

Hofstede)

1. P O W E R D I S T A N C E
Power Distance atau jarak kekuasaan adalah sejauh mana anggota dari suatu organisasi atau lembaga yang
berada dalam posisi yang kurang kuat menerima dan berharap kekuasaan didistribusikan secara tidak merata.
Dimensi budaya yang mendukung jarak kekuasaan rendah (Small Power Distance) mengharapkan dan menerima
hubungan kekuasaan secara lebih demokratis. Di negara-negara dengan jarak kekuasaan tinggi (large power
distance) cenderung menggunakan hubungan kekuasaan yang lebih otokratis dan paternalistik. Bawahan mengakui
kekuatan orang lain hanya berdasarkan dimana mereka berada dalam struktur formal atau posisi hirarki tertentu.
Dengan demikian, indeks jarak kekuasaan didefinisikan oleh Hofstede (2001) bukan mencerminkan perbedaan
obyektif dalam distribusi daya, melainkan cara orang memandang perbedaan-perbedaan kekuasaan.
Large Power Distance
Small Power Distance

Orang tua memperlakukan anak-anak sebagai sama Orang tua mengajarkan anak-anak ketaatan
Korupsi langka; skandal mengakhiri karir politik Korupsi sering; skandal yang ditutup-tutupi
Distribusi pendapatan di masyarakat cukup Distribusi pendapatan di masyarakat sangat tidak merata
Pemerintah pluralis berdasarkan suara mayoritas dan Pemerintah otokratis berdasarkan kooptasi dan diubah
berubah damai oleh revolusi

2. UNCERTAINTY AVOIDANCE
Uncertainty Avoidance adalah bentuk toleransi masyarakat untuk ketidakpastian dan ambiguitas. Hal ini
menggambarkan sejauh mana anggota organisasi atau lembaga berusaha untuk mengatasi perasaan cemas dan
mengurangi ketidakpastian yang mereka hadapi.
Orang-orang yang memiliki dimensi budaya penghindaran ketidakpastian tinggi (high uncertainty avoidance)
cenderung lebih emosional. Mereka mencoba untuk meminimalkan terjadinya keadaan yang tidak diketahui atau tidak
biasa. Saat terjadi perubahan mereka menjalaninya dengan hati-hati, langkah demi langkah dengan perencanaan
dan menerapkan hukum serta peraturan yang berlaku.
Sebaliknya, dimensi budaya penghindaran ketidakpastian rendah (low uncertainty avoidance) menerima dan merasa
nyaman dalam situasi yang tidak terstruktur atau lingkungan yang kerap kali mengalami perubahan. Mereka mencoba
untuk memiliki beberapa aturan dalam aktifitas mereka. Orang-orang dalam dimensi budaya ini cenderung lebih
pragmatis, mereka jauh lebih toleran terhadap perubahan.

Weak Uncertainty Avoidance Strong Uncertainty Avoidance

Ketidakpastian yang melekat dalam kehidupan Ketidakpastian yang melekat dalam kehidupan dirasakan
diterima dan apa adanya sebagai ancaman terus menerus yang harus diperjuangkan

Kemudahan, stres yang lebih rendah,


Lebih tinggi stres, emosi, kecemasan, dan neurotisisme
pengendalian diri, kecemasan rendah

3. INDIVIDUALISM VS COLLECTIVISM
Dalam masyarakat yang individualistik (individualism), tekanan atau stres diletakkan dalam permasalahan pribadi,
serta menuntut hak-hak individu. Orang-orang diharapkan untuk membela diri sendiri dan keluarga mereka. Selain itu
juga mereka diharapkan untuk memilih afiliasi sendiri.

Sebaliknya dalam masyarakat kolektifis (collectivism), individu bertindak terutama sebagai anggota kelompok seumur
hidup. Orang-orang memiliki keluarga besar, yang dijadikan sebagai perlindungan bagi dirinya sehingga loyalitasnya
tidak diragukan.
Collectivism
Individualism

Setiap orang seharusnya mengurus kepada Orang dilahirkan dalam keluarga besar atau marga yang
dirinya sendiri dan keluarga dekat nya melindungi mereka dalam pertukaran untuk loyalitas

Hak privasi Menekankan pada kebersamaan

Berbicara pikiran seseorang sehat Harmony harus selalu dipertahankan

MASCULINITIY VS FEMINIMITY
dimensi maskulin (masculinity) terkandung nilai daya saing, ketegasan, materialistik, ambisi dan kekuasaan.
perbedaan antara peran gender nampak lebih dramatis dan kurang fleksibel

Dimensi feminin (feminimity) menempatkan nilai yang lebih terhadap hubungan dan kualitas hidup. Dalam dimensi
maskulin, dibandingkan dengan dimensi feminin yang melihat pria dan wanita memiliki nilai yang sama, menekankan
kesederhanaan serta kepedulian.

Penggunaan terminologi feminin dan maskulin yang mengacu terhadap perbedaan gender yang jelas tersirat
melahirkan kontroversial. Sehingga beberapa peneliti yang menggunakan perspektif Hofstede (2011) mengganti
terminologi tersebut, misalnya “Kuantitas Hidup” dengan “Kualitas Hidup”.

Masculinity
Feminimity

Minimum emosional dan sosial diferensiasi Maksimum emosional dan sosial diferensiasi peran antara jenis
peran antara jenis kelamin kelamin

Pria harus tegas dan wanita mungkin bersikap tegas dan


Pria dan wanita harus sederhana dan peduli
ambisius

Keseimbangan antara keluarga dan


Kerja menang atas keluarga
pekerjaan

Simpati untuk yang lemah Kekaguman terhadap yang kuat

Ayah dan ibu berurusan dengan fakta-fakta


Ayah berurusan dengan fakta-fakta, ibu dengan perasaan
dan perasaan
 

Anda mungkin juga menyukai