Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KASUS DALAM LINGKUP PERUSAHAAN MENGENAI


KOMUNIKASI, MOTIVASI, LEADERSHIP DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DISUSUN OLEH :
EVA SILVIANI
22010081

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul kasus dalam lingkup perusahaan
mengenai komunikasi, motivasi, leadership dan pengambilan keputusan ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pengantar
manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
masalah-masalah yang ada pada perusahaan serta cara menanganinya bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Waode maratun shaleha S.E, M.M , selaku
dosen pengampu mata kuliah pengantar manajemen  yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Eva silviani
Kendari 18, agustus 2021
DAFTAR ISI

Kata
pengantar ............................................................................................................................
Daftar isi .....................................................................................................................................
BAB I
Pembahasan
A. Latar belakang ...............................................................................................................
B. Rumusan masalah ..........................................................................................................
C. Tujuan ............................................................................................................................
BAB II
Pembahasan
1. Kasus mengenai komunikasi dalam lingkup perusahaan ...........................................
2. Kasus mengenai motivasi dalam lingkup perusahaan ................................................
3. Kasus mengenai leadership dalam lingkup perusahaan .............................................
4. Kasus mengenai pengambilan keputusan dalam lingkup perusahaan ........................
BAB III
Penutup
1. Kesimpulan ..................................................................................................................
2. Saran ...........................................................................................................................
Daftar pustaka ........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perusahaan adalah lembaga yang organisir dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Perusahaan mempunyai fungsi essensial untuk mencapai tujuan, fungsi
produksi, fungsi pemasaran, fungsi keuangan dan fungsi personalia, yang merupakan
fungsi-fungsi yang saling berkaitan satu dengan yang lain, contohnya fungsi
personalia sebagai salah satu fungsi perusahaan yang berhubungan erat dengan fungsi
produksi. Dalam perusahaan seorang pemimpin yang bertugas sebagai pemegang
peranan naik turunnya dunia usaha, yaitu memperhatikan karyawan dari perusahaan
yang bersangkutan karena tenaga kerja merupakan tolak ukur dari suatu organisasi
dan manajemen sumber daya manusia. Di sini peran atau fungsi manajemen sangat
penting untuk mempengaruhi bawahannya dalam melaksanakan aktivitas dalam
perusahaan, dengan menitikberatkan pada aspek sumberdaya manusia maka
kepribadian yang dimilikinya akan tertuju pada pengembangan manajemen yang
berorientasi pada kemampuan kerja yang dilakukan oleh tenaga kerja yang secara
langsung mempengaruhi produk yang dihasilkan. Pendidikan diartikan sebagai
pendidikan formal yang dicapai di bangku sekolah. Pendidikan formal yang ditempuh
merupakan modal yang amat penting karena dengan pendidikan seseorang
mempunyai kemampuan dan dapat mengembangkan diri dalam bidang kerjanya.

B. Rumusan masalah
1. Kasus mengenai komunikasi yang ada dalam suatu perusahaan
2. Kasus mengenai motivasi yang ada dalam suatu perusahaan
3. Kasus mengenai leadership yang ada dalam suatu perusahaan
4. Kasus mengenai pengambilan keputusan yang ada dalam suatu perusahaan

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kasus mengenai komunikasi dalam suatu perusahaan
2. Untuk mengetahui kasus mengenai motivasi dalam suatu perusahaan
3. Untuk mengetahui kasus mengenai leadership dalam suatu perusahaan
4. Untuk mengetahui kasus mengenai pengambilan keputusan dalam suatu
perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kasus mengenai komunikasi dalam lingkup perusahaan
PT Golden Castle ,bergerak dalam bidang konveksiatautexti mengalami permasalahan
antara karyawan akibat adanya miss communication antara atasan dan karyawan .
karyawan mengambil tindakan mendemo perusahaan yang berujung pada PHK besar-
besaran yang dilakukan oleh perusahaan. Masalah komunikasi harus dinding dengan
baik dandengan sistem yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara
atasan dan bawahan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, akan terjaddi yang namanya
mogok kerja ataukah demo. Maka dari itu pentingnya komunikasi terhadap atasan
dengan bawahan agar terlaksananya dengan baik dan juga akan penting pada
perkembangan atau tidaknya perusahaan tersebut.
Penyelesaian kasus:
 Membentuk suatu sistem informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi
kesalahan dalam komunikasi
 Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan
harmonis misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi
akan mengurangi masalah dilapangan.
 Beri pelatihan dalam hal komunikasi untuk atasan dan karyawan, pelatihan
akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam
organisasi dan seperti masalah hal komunikasi.

2. Kasus mengenai motivasi dalam lingkup perusahaan


Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Kabupaten Mendung Kelabu disajikan pada
masalah tingkat ketidakhadiran pegawai yang cukup tinggi. Pada setiap hari Senin
danJumat kurang lebih 26% pegawai tidak masuk kerja. Berdasarkan hasil rapatyang
diikutioleh para pimpinan PAM tersebut, hal ini sudah membudaya dan sulit diperbaik
i sebab banyakkaryawan yang memiliki pekerjaan tambahan di luar kantor .Basuki
sebagai Kabag Kepegawaian baru saja mengikuti pelatihan
mengenai pengembangan sumberdaya manusia pada salah satu perguruan tinggi terke
nal. setelahMengikuti, Basuki terinspirasi untuk mengadakan pelatihan dalam
manajemenkepegawaian. Karena setelah dianalisis secara ekonomi, tingkat
ketidakhadiran pegawai inidapat merugikan perusahaan 1 juta Rupiah per
minggu. Basuki yakin dengan perubahan iniakan dapat mengurangi kerugian.Basuki
mengajukan rencana untuk menyelesaikan masalah ini kepada bawahannya,Kepala
Cabang PLN, yang bernama Badjuri. Rencana Basuki adalah setiap hari Jumat
pukul15.00 diadakan undian yang akan ditarik setiap minggu. Kartu absen semua
pegawai
yang bekerja penuh mentaati selai kerja pada minggu itu akan dimasukkan ke dalam k
otakundian. Setiap minggu 2 orang pemenang akan mendapatkan hadiah berupa
Voucher Rp500.000,- Pada setiap akhir bulan juga akan diadakan undian bulanan
dimana pegawai yangtidak pernah ada saja yang akan diikutkan dalam undian. Undian
bulanan menyediakanhadiah bagi satu p emenang berupa Voucer for1 juta
Rupiah.Setelah menyimak rencana Basuki dan melakukan kalkulasi keuangan
denganKabag keuangan, Badjuri sebagai Kepala Cabang menyetujui ini, dan
langsungdiimplementasikan pada bulan berikutnya.Setalah berjalan selama empat
bulan, evaluasi terhadap tingkatketidakhadiran pegawai. Hasilnya berkat kebijakan
tingkat ketidakhadiran tersebutminggu hanya sekitar 2 persen. Tetapi kemudian
muncul lah suatu masalah. beberapa pegawai datang tapi tidak jelas melakukan
pekerjaan apa, beberapa pegawai tanpa tujuanuntuk datang ke kantor walaupun dalam
keadaan sakit yang perlu istirahat, sehinggamemungkinkan terjadinya penyaluran
terhadap pekerja yang sehat.
Cara penyelesaian :
Dalam kasus ini dapat terlihat bahwa untuk meningkatkan semangat kerja,
pihak perusahaan PLN perlu memberikan motivasi yang menarik agar jumlah kehadir
ankaryawanya meningkat. Yaitu dengan memberikan hadiah undian bagi mereka yang
rajinmasuk bekerja. Cara ini sangat ampuh di lakukan untuk memberi semangat
kepada karyawan.

3. Kasus mengenai leadership dalam lingkup perusahaan


Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi
suatu perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia
pensiun dari tentar. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam
perusahaan. Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif. Pada
jam istirahat makan siang, Hartoyo bertanya kepada Drs. Abdul Hakim, AK, manajer
departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah
dalam departemen produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendengar
secara informal melalui komunikasi “grapevine”, bahwa para karyawan Hartoyo
merasa tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri
olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan, “dalam tentara, saya membuat semua keputusan
untuk bagian saya, dan semua bawahan mengharapkan saya untuk berbuat seperti
itu.”
Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh hartoyo adalah gaya kepemimpinan
otoriter, yaitu gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otoriter ini,
pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran
apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran
utama maupun sasaran minornya.

 Keuntungan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter : Bawahan tidak perlu


memikirkan apapun, bawahan cukup melaksanakan apa yang diputuskan
dari pemimpin.
 Kelemahan dalam menggunakan gaya kepemimpinan otoriter : Semua aspek kegiatan
dalam perusahaan dikendalikan oleh pemimpin, sehingga apabila ada suatu masalah
dalam perusahaan tersebut semuanya hanya tergantung pada pimimpin dan bawahan
tidak boleh ikut campur dalam pengambilan keputusan. Sehingga kurang adanya
kerjasama dalam perusahaan tersebut.
4. Kasus mengenai pengambilan keputusan dalam lingkup perusahaan
Pak darwin adalah seorang manajer keuangan pada PT. Arta pekerjaan pada devisi
keuangan mengharuskan pak Darwin cermat dalam menginvestasikan serta mengolah
keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu diharuskan penggantian mesin dipabrik dan
harus menghitung dengan cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan
dibeli agar investasi yang dilakukan tidak merugikan perusahaan maka pak darwin
harus melakukan keputusan untuk menginvestasikan keuangan perusahaan secara
cermat.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dalam perusahaan seorang pemimpin yang bertugas sebagai pemegang peranan naik
turunnya dunia usaha, yaitu memperhatikan karyawan dari perusahaan yang
bersangkutan karena tenaga kerja merupakan tolak ukur dari suatu organisasi dan
manajemen sumber daya manusia. Di sini peran atau fungsi manajemen sangat penting
untuk mempengaruhi bawahannya dalam melaksanakan aktivitas dalam perusahaan,
dengan menitikberatkan pada aspek sumberdaya manusia maka kepribadian yang
dimilikinya akan tertuju pada pengembangan manajemen yang berorientasi pada
kemampuan kerja yang dilakukan oleh tenaga kerja yang secara langsung
mempengaruhi produk yang dihasilkan. Pendidikan diartikan sebagai pendidikan
formal yang dicapai di bangku sekolah. Pendidikan formal yang ditempuh merupakan
modal yang amat penting karena dengan pendidikan seseorang mempunyai kemampuan
dan dapat mengembangkan diri dalam bidang kerjanya.

2. Saran
Di sini peran atau fungsi manajemen sangat penting untuk mempengaruhi bawahannya
dalam melaksanakan aktivitas dalam perusahaan, dengan menitikberatkan pada aspek
sumberdaya manusia maka kepribadian yang dimilikinya akan tertuju pada
pengembangan manajemen yang berorientasi pada kemampuan kerja yang dilakukan
oleh tenaga kerja yang secara langsung mempengaruhi produk yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36539382/Contoh_kasus_Komunikasi
https://www.academia.edu/34989566/CONTOH_KASUS_TENTANG_MOTIVASI_KERJA
_KELOMPOK_6
https://www.academia.edu/5585153/3_contoh_studi_kasus_kepemimpinan
http://ahmadmuhajirs.blogspot.com/2014/12/proses-pengambilan-keputusan-contoh.html

Anda mungkin juga menyukai