Anda di halaman 1dari 2

Nama: Yuda Prastawan

NIM: 1804020001
Tantang Pertanian

Suara.com - Presiden Joko Widodo  (Jokowi ) sejak awal telah menaruh perhatian
besar tentang kedaulatan pangan yang tercermin di dalam Nawacitanya.
Perhatian ini terefleksi pula dari besaran infrastruktur terkait pertanian  yang telah
dibangun oleh Presiden Jokowi selama ini.
Selain menaruh perhatian besar tentang kedaulatan pangan, Sekjen Himpunan
Kerukunan Tani Indonesia (HKTI ) Mayjen (Purn) Bambang Budi Waluyo menyebut
Jokowi juga gencar melakukan pembangunan infrastruktur selama empat tahun
memimpin.
“Pak Jokowi meningkatkan infrastruktur itu sangat bagus sekali, baru lima tahun
sudah membangun, yang luar Jawa tidak pernah disentuh, sekarang disentuh Pak
Jokowi, pembangunan infrastruktur itu," kata Bambang.

Di satu sisi, Bambang menilai, salah satu nama yang muncul yakni Moeldoko
berkomitmen untuk ke depannya pembangunan sektor pertanian harus diiringi
dengan pengembangan keilmuan petani.

Dia kemudian memaparkan apa yang menjadi pandangan Moeldoko tentang isu-isu
strategis di sektor pertanian yang harus segera ditangani.

Pertama adalah sempitnya lahan. Kedua, akses petani terhadap perbankan sangat
rendah.

Ketiga, respons petani terhadap teknologi pertanian masih belum baik. Keempat,
persoalan manajerial, dan kelima, persoalan pascapanen.

Bambang menyebut, Kepala Kantor Staf Kepresidenan itu juga telah mengidentifikasi
permasalahan tambahan yaitu kurangnya minat generasi muda untuk masuk ke
sektor pertanian.

“Ini karena kondisi pertanian kami kurang menjanjikan. Kalau kami coba dari kondisi
yang kurang menjanjikan menjadi menjanjikan, maka saya pastikan banyak yang
akan bergabung dengan kita (petani),” jelas Bambang.
Bambang mengklaim, di bawah kepemimpinan Moeldoko, HKTI berhasil mencatatkan
sejumlah pencapaian yang tak diduga sebelumnya.

Antara lain menciptakan bibit unggulan M400 dan M70D dengan sertifikasi. Kedua,
mendirikan perusahaan M-Tani untuk mengembangkan bibit unggul, pupuk, teknologi
pertanian dan pendampingan bagi petani.

Ketiga, membangun pompa air raksasa di Gunung Kidul untuk mendukung pertanian
kawasan, dan terakhir, membentuk kelengkapan organisasi HKTI berupa organiasi
otonom HKTI.

Yaitu Koperasi HKTI Tani Makmur Sejahtera, Media Center, IT Data Center, Brigade
Anti Hama, Lembaga Litbang, LBH dan Event Organizer.

Untuk mengundang generasi muda masuk, Moeldoko juga gencar melakukan


sejumlah langkah-langkah out-of-the-box, termasuk HKTI Innovation Award,
mengaktifkan kembali Pesta Petani Muda (Pestani), pengembangan pesawat drone
untuk pertanian, pemberdayaan organisasi sayap Pemuda Tani dan perempuan Tani,
serta kerjasama dengan kampus dan pesantren untuk menciptakan pemuda petani.

Melihat kinerja Jokowi-Moeldoko tersebut, Bambang menilai, kedua tokoh itu layak
diduetkan sebagai capres-cawapres di Pilpres 2019 mendatang, khususnya dalam
menghadapi tantangan sektor pertanian ke depan, dan mewujudkan cita-cita
Indonesia yang berdaulat.

"Kurun waktu lima sampai sepuluh tahun mendatang ini, saya pikir krisis tentang
energi termasuk masalah pertanian itu membutuhkan orang-orang yang memahami
tentang tani, sehingga kita perlu meningkatkan atau menguatkan masalah pertanian
ke depan," tegas Bambang

Anda mungkin juga menyukai