Anda di halaman 1dari 3

1) Jaringan Kolenkim

 Menunjang organ muda pada tumbuhan muda, tumbuhan basah, dan organ yang telah
dewasa.
 Pada tanaman tua, dinding sel kolenkim mengeras atau berlignin serta berubah menjadi sel
sklerenkim.
2) Jaringan Sklerenkim
 Jaringan dinding sel sekunder yang dapat berlignin atau tidak pada organ tumbuhan yang
dewasa, protoplasmanya tidak aktif.
 Dibedakan menjadi serat/serabut dan sklereid
5. Jaringan Gabus
 Jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder dan menggantikan epidermis pada batang dan
akar yang telah menebal akibat pertumbuhan sekunder
 Sifat gabus yang tahan air dan isolator suhu, menyebabkan gabus efektif sebagai lapisan pelindung
permukaan tumbuhan
 Terdiri atas felogen, felem, dan feloderm
6. Jaringan Pengangkut
 Mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari organ ke
organ.
 Berdasarkan fungsinya, terbagi menjadi :
- Xilem: menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun. Terdiri atas
parenkim xilem, serabut xilem, trakeid dan komponen pembuluh.
- Floem: menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan. Tersusun atas sel-sel yang berbentuk
piramid. Terdiri atas parenkim floem, serabut floem, komponen
pembuluh tapis, dan sel pengiring.
 Di antara xylem dan floem pada tumbuhan dikotil terdapat cambium, yang terbagi
menjadi cambium intravaskuler dan cambium intervaskuler.
 Organ Tumbuhan Biji
1. Akar
 Tumbuhan dikotil dan biji terbuka: akar tunggang
Tumbuhan monokotil: akar serabut
 Fungsi:
- menambatkan tubuh
tumbuhan pada tanah tempat hidupnya
- menyerap air dan hara tanah
serta mengalirkan ke batang
- Menyimpan cadangan makanan
 Jaringan dari luar ke dalam: epidermis-korteks-endodermis-stele atau silinder pusat.

2. Batang
 Batang dikotil
- Epidermis (lapisan terluar)
- Korteks (kulit pertama)
- Endodermis tumbuhan Angiospermae mengandung zat tepung, tumbuhan
Gymnospermae endodermisnya tidak mengandung zat tepung.
- Stele atau silinder pusat. Lapisan terluar dari stele disebut
perisikel atau perikambium. Di sebelah dalam perisikel
terdapat parenkim empulur dan ikatan pembuluh. Ikatan
pembuluh terdiri atas xilem dan foem yang tersusun
secara kolateral.

*) Pada batang muda, kambium yang terdapat di antara xilem


dan floem disebut kambium intravasikuler
*) Pada perkembangan selanjutnya, parenkim di daerah antarvasis
juga berubah menjadi kambium, disebut kambium
intervasikuler
 Batang Monokotil
- Meristem apikal batang tumbuhan monokotil kecil. Di bawahnya terdapat meristem
primer yang melebar ke sekelilingnya serta menebal, disebut meristem perifer yang
berkembang menjadi bagian utama dari batang yang berisi ikatan pembuluh.
- Epidermis. Di bawahnya terdapat korteks
- Stele terisi oleh ikatan pembuluh yang tersebar dan bertipe kolateral tertutup karena
di antara xilem dan floemnya tidak ada kambium. Jumlah ikatan pembuluhnya amat
banyak dan setiap ikatan pembuluh dilingkari oleh sklerenkim. Di tengah-tengah stele
terdapat empulur
- Karena tidak ada kambium menyebabkan batang monokotil pada umumnya
tidak dapat tumbuh membesar. Karena itu, seluruh jaringan pada
batang monokotil merupakan jaringan primer
3. Daun
 Tempat memproduksi bahan makanan
 Jaringan penyusun daun
- Epidermis terletak di permukaan atas dan bawah daun. Pada
permukaan daun, terdapat lapisan kutikula untuk mencegah penguapan.
- Stomata: lubang yang dapat berubah bentuk. Sel tersebut
disebut sel penjaga. Untuk tumbuhan darat yang posisi daunnya mendatar, stomata
terdapat pada permukaan bawah daun, untuk daun yang
posisinya tegak, stomata terdapat pada kedua sisi permukaan daunnya, untuk
tumbuhan air, stomata terdapat pada permukaan atas daun dan memiliki lebih banyak
stomata untuk menambah penguapan air.
- Parenkim terdapat di sebelah bawah epidermis. Dapat
dibedakan menjadi parenkim palisade dan spons yang merupakan mesofil yang banyak
terdapat klorofil
- Ikatan Pembuluh, terdiri atas xilem dan floem. Terdapat di
dalam tulang-tulang atau urat daun, yang tampak menonjol pada
permukaan bawah daun
 Kultur Jaringan
 Dasar teknik kultur jaringan
- sel tanaman mempunyai sifat totipotensi: kemampuan sel untuk tumbuh dan
berkembang membentuk tanaman lengkap dalam medium aseptik yang
mengandung unsur hara dan zat pengatur tumbuh yang sesuai.
 Prinsip
Potongan jaringan hidup (eksplan), diisolasi dari suatu organisme dan
ditumbuhkan selama waktu tertentu dalam medium nutrisi. Eksplan
dapat diambil dari jaringan meristem, misalnya ujung akar, tunas, atau
kecambah.
 Pelaksanaan memindahkan suatu jaringan, dan
menumbuhkannya pada suatu medium.

Anda mungkin juga menyukai