PENDALAMAN AGENDA 2
DISUSUN OLEH:
1) Mokhamad Fanani, S.Pd.SD
2) Rahadi Wimboyono Maris, S.Pd.I
3) Reni Titis Indarti, S.Pd.
4) Wahyu Eko Hariyanto, S.Pd.
III. PEMBAHASAN
1. Penggunaan Digital sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh
Tegnologi digital masa kini yang semakin canggih menyebabkan terjadinya
perubahan besar dunia. Kita semua telah dimudahkan dalam melakukan akses
terhadap informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari tegnologi
digital dengan bebas. Demikian halnya penggunaan digital ini dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yang menarik bagi siswa.
Pembelajaran yang berbasis digital menjadi inovasi baru dalam dunia pendidikan.
Sehingga sumber belajar sekarang tidak hanya dari guru ataupun buku, namun bisa
dari mana saja. Mereka dapat belajar melalui smartphone, komputer, laptop,
notebook, dan masih banyak lagi gadget lainnya. Kelebihan media digital ini dapat
diakses kapan saja dan dimana saja, asalkan ada kuota dan sinyal internet yang
memadai. Siswa juga lebih semangat dalam belajar. Di masa pandemi saat ini,
penggunaan digital sebagai media pembelajaran jarak jauh merupakan salah satu
alternative saat kita tidak dapat bertatap muka dengan siswa.
2. Digital Parenting
Digital parenting atau pengasuhan digital adalah memberikan batasan yang jelas
kepada anak tentang hal-hal yang boleh maupun yang tidak boleh dilakukan pada saat
menggunakan perangkat digital. Adapun yang harus dilakukan orang tua terhadap
anak dalam pengasuhan digital atau digital parenting adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan dan memperbaharui wawasan tentang internet dan gadget.
b. Jika di rumah ada internet, posisikan di ruang keluarga dan siapa yang dapat
melihat apa yang dilakukan anak dalam mengakses internet.
c. Membatasi waktu pada anak dalam menggunakan gadget dan internet.
d. Memberikan pemahaman dan kesadaran bersama akan dampak negatif dari
internet dan atau gadget.
e. Secara tegas melarang sesegera mungkin jika ada yang tidak pantas
ditonton.
f. Menjalin komunikasi yang terbuka dua arah dengan anak-anak.
3. Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh sebenarnya sudah ada sebelum masa pandemi terjadi.
Untuk itu saat pandemi terjadi, Mentri Pendidikan Nadiem Makarim mengatakan
bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) dapat diadopsi secara permanen. Pembelajaran
ini tentunya tidak lepas dari peran serta orang tua. Karena lebih banyak dilakukan
dirumah daripada di sekolah.
Perubahan model pembelajaran dari tatap muka ke pembelajaran jarak jauh
(online) tentu banyak memiliki kendala. Seperti, sinyal, kuota habis, bahkan ada
beberapa siswa yang tidak memiliki smartphone. Peran orang tua dalam pembelajaan
jarak jauh ini adalah mengontrol kegiatan pembelajaran. Orang tua harus mengetahui
jadwal pembelajaran anak, agar setiap saat dapat mengingatkan anaknya untuk
mengikuti pembelajaran. Selain itu, orang tua juga harus mampu mengoperasikan
gadget untuk pembelajaran jarak jauh. Peran unuk memfasilitasi juga diperlukan
dalam pembelajaran jarak jauh ini, seperti menyediakan kuota intenet yang cukup.
Dalam hal ini, pemerintah sudah menyediakan anggaran yang besar untuk bantuan
kuota internet agar siswa dan guru dapat melaksanakan pembelajaran jarak jauh tanpa
harus pusing memikirkan kuota.
Namun kenyataan yang ada di lapangan, masih banyak orang tua yang kurang
berperan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini. Banyak orang tua yang
belum meluangkan waktu untuk mendampingi anak dalam belajar. Hanya sekedar
menanyakan sudah mengerjakan tugas atau belum, selebihnya membiarkan begitu
saja. Hal itu karena, orang tua terlalu sibuk untuk bekerja dan ada juga yang
dikarenakan tidak dapat mengoperasikan gadget dalam pembelajaran jarak jauh.
Untuk itu diperlukan strategi dan inovasi dari guru terlebih sebagai ASN untuk orang
tua siswa, agar lebih berperan aktif dalam pendampingan pembelajaran jarak jauh.
Salah satu inovasi tersebut yaitu dengan cara melakukan digital parenting. Yaitu
kegiatan yang dilakukan untuk orang tua agar lebih tahu cara mendidik anak di era
digital. Agar lebih tau cara menggunakan media digital sebagai alat pembelajaran.
Sehingga siswa tidak merasa di isolasi dan jenuh dengan pembelajaran jarak jauh.
4. Strategi Guru dalam Pembelajaran jarak Jauh
Adanya perubahan proses pembelajaran yang terjadi di Indonesia saat ini,
membuat berbagai aspek pendidikan juga mengalami perubahan. Terutama pihak
sekolah maupun guru yang sudah mulai banyak melakukan perubahan demi
perubahan untuk melaksanakan pembelajaran di tengah pandemi ini.
Sebagai guru atau pendidik kita harus memiliki strategi atau jurus yang jitu untuk
melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pandemi saat ini. Berikut
strategi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran jarak jauh :
1) Menyusun Strategi Pembelajaran
Dalam menyusun RPP kita harus menetapkan tujuan belajar, bukti belajar,
kriteria yang diharapkan dan aktivitas belajar. Kita pastikan instruksinya diberikan
berupa langkah – langkah yang runut dan membangkitkan motivasi belajar internal
murid.
2) Menentukan tegnologi yang digunakan
Dalam memilih tegnologi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan kelas.
Tidakperlu canggih, namun dipastikan efektif dan mampu mendukung tujuan belajar.
Sebagai guru kita harus belajar tentang tegnologi yang telah berkembang saat ini
untuk proses pembelajaran. Begitu juga dengan orang tua. Sebagai orang tua juga
tidak kalah penting untuk belajar menggunakan tegnologi yang akan digunakan untuk
pembelajaran jarak jauh nanti. Agar dapat mendampingi anak saat belajar di rumah.
3) Mensosialisasikan proses pembelajaran
Melakukan sosialisasi rencana pembelajaran online dengan orang tua dan
murid sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Termasuk tujuan
belajar, bukti belajar, criteria yang diharapkan, aktivitas, dan jadwal belajar. Sehingga
kita tahu apakah orang tua dapat mengakses atau mengalami kesulitan untuk
mengoperasikan digitalnya.
Bagi orang tua yang masih kesulitan dalam pembelajaran digital, kita dapat
memberikan pelatihan singkat tentang pembelajaran jarak jauh ini dengan tema digital
parenting. Dengan begitu orang tua akan lebih memahami dan dapat mendampingi
anak didik kita saat dirumah mereka masing-masing.
4) Monitoring proses belajar
Monitoring dapat dilakukan pada waktu yang telah disepakati bersama. Hal ini
juga termasuk cara menunjukkan empati kita. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan
cara meluangkan waktu untuk konsultasi personal selama jam kerja, bila siswa atau
orang tua mengalami kesulitan.
5) Refleksi
Menyediakan waktu untuk melakukan refleksi diakhir sesi setiap hari untuk
membantu murid melakukan perbaikan proses dan capaian belajar.
IV. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diatas pelaksanaan pembelajaran jarak jauh tidak
terlepas dari peran guru dan orang tua. Untuk melaksanakan proses pembelajaran
tersebut diperlukan berbagai strategi dan jurus yang tepat. Berbagai kendala sejauh ini
sudah mulai diperbaiki. Seperti kendala kuota internet saat ini sudah diatasi
pemerintah dengan menyediakan anggaran yang besar bagi guru, siswa, dosen,
maupun mahasiswa.
Peran guru kepada orang tua siswa sebagai wujud nilai dasar ASN dalam hal
komitmen mutu dapat diwujudkan dengan cara melakukan pelatihan digital parenting.
Pelatihan ini dimaksudkan agar orang tua bisa lebih mengenal pembelajaran jarak
jauh sehingga dapat mendampingi putra dan putrinya saat belajar dirumah.
2. Saran
Dalam menghadapi pendidikan di era digital ini, hendaknya pemerintah, sekolah,
guru dan orang tua dapat berperan aktif. Sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan
semestinya. Peran orang tua dalam pembelajaran digital juga sebaiknya lebih
dimaksimalkan lagi agar dapat mendampingi siswa belajar di rumah.
Siswa juga hendaknya berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran jarak
jauh. Para guru hendaknya dapat melaksanakan tugas dengan professional meskipun
pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh. Penerapan model pembelajaran yang
menyenangkan, bervariasi dan inovatif juga hendaknya selalu diterapkan. Sebagai
wujud nilai dasar kita sebagai ASN.
Semoga pendidikan di Indonesia terus maju dan berkembang ke arah yang
semakin baik ke depannya. Semangat untuk para ASN Indonesia. ASN BerAKHLAK,
Bangga Melayani Bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital. AR-RIAYAH: Jurnal
Pendidikan Dasar, 2(1), 38–50. Herlina, D., & Setiawan, B. G. J. A. (2018).
DIGITAL PARENTING MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL. (Novi Kurnia, Ed.)
(1st ed.). Yokyakarta: Samudra Biru.
Youtube. GTK Dikmen Diksus TV. Strategi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid 19.
https://youtu.be/70eAd3F6JNg
Modul Pelatihan Digital Parenting. KKN ALTERNATIF 2B.UNNES : Kelurahan Kediri.
2019
Artikel. Peran Orang Tua dan Guru Menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi.
Ahmad Arief Rifaldi. https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/ahmad-
arief-rifaldi/peran-orang-tua-dan-guru-menghadapi-pembelajaran-jarak-jauh-di-masa-
pandemi-1thkgNvLvLL
Screenshot Poster Digital Anggota Kelompok