Health Education - Kontrasepsi Hormonal
Health Education - Kontrasepsi Hormonal
KONTRASEPSI HORMONAL
Oleh :
Muh. Ridhoni
210141010063
Masa KKM 27 September - 05 Desember 2021
Supervisor Pembimbing :
Dr. dr. Joice Sondakh, Sp.OG(K)
Residen Pembimbing :
dr. Feibyg Theresia Lumandung
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1) Hormon Kombinasi
Merupakan kombinasi hormon estrogen dan progesteron. Dengan
mekanisme kerja menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengetalkan lendir
serviks sehingga sulit dilalui sperma dan pergerakan tuba terganggu sehingga
11
transportasi telur akan terganggu.
a. Pil
Keuntungan
- Tidak mengganggu hubungan seksual.
- Tidak diperlukan pemeriksaan panggul.
- Tidak mempengaruhi ASI.
- Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia).
- Dapat digunakam sebagai kontrasepsi darurat.
- Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopause.
- Mudah dihentikan setiap saat.
2
- Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
Keterbatasan
Keuntungan
- Sangat efektif.
- Risiko terhadap kesehatan kecil.
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
- Tidak diperlukan pemeriksaan dalam.
2
- Efek samping sangat kecil.
Kerugian
- Pola haid tidak teratur, perdarahan bercak sampai 10 hari.
- Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini
akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
- Ketergantugan dapat terjadi. Klien harus kembali setiap 30 hari
untuk mendapatkan suntikan.
- Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat
epilepsi (fenition dan barbiturat) atau obat tuberkulosis
(rifampisin).
- Penambahan berat badan.
- Tidak melindungi dari IMS.
- Kemungkinan terlambat pemulihan kesuburan setelah
2
penghentian pemakaian.
2) Hormon Progestin
a. AKDR ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim )
Keuntungan
- Efektivitas tinggi
- Dapat efektif segera setelah pemasangan
- Metode jangka panjang
- Tidak mempengaruhi kualitas ASI
12
- Dapat digunakan sampai menopause
Kerugian
- Tidak mencegah IMS
- Sedikit nyeri dan perdarahan segera setelah pemasangan
- Biasanya pasien tidak dapat melepas AKDR sendiri
- AKDR dapat keluar dari uterus dengan sendirinya
12
- Pasien memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu
b. Implan
Keuntungan
- Daya guna tinggi.
- Perlindungan jangka panjang.
- Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
- Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
- Tidak mengganggu dari kegiatan senggama.
- Tidak mengganggu ASI.
- Klien hanya kembali jika ada keluhan.
- Dapat dicabut sesuai dengan kebutuhan.
- Mengurangi nyeri haid.
- Mengurangi jumlah darah haid.
- Mengurangi dan memperbaiki anemia.
- Melindungi terjadinya kanker endometrium.
- Melindungi angka kejadian kelainan jinak payudara.
- Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang
panggul.
10
- Menurunkan kejadian endometriosis.
Keterbatasan
- Pada kebanyakan pasien dapat menyebabkan perubahan pola
haid berupa perdarahan bercak (spooting), hipermenorea atau
meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorhea.
- Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan
pencabutan.
- Tidak mencegah IMS.
- Tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi, akan
tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan.
- Efektivitas menurun bila menggunakan obat tuberkulosis atau
10
obat epilepsi.
c. Suntik
Keuntungan
- Sangat efektif.
- Mencegah kehamilan jangka panjang.
- Tidak berpengaruh pada hubungan seksual.
- Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
- Tidak mempengaruhi ASI.
- Tidak perlu menyimpan obat suntik.
- Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun
13
sampai perimenopause.
Keterbatasan
- Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan
kesehatan (harus kembali sesuai jadwal suntikan).
- Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan
tersebut.
- Tidak mecegah IMS.
- Terlambat kembalinya kesuburan setelah penghentian
13
pemakaian.
d. Pil
Keuntungan
- Tidak mengganggu hubungan seksual.
- Tidak diperlukan pemeriksaan panggul.
- Tidak mempengaruhi ASI.
- Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia).
- Dapat digunakam sebagai metode jangka panjang.
- Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopause.
- Mudah dihentikan setiap saat.
- Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan.
- Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium,
9
kanker endometrium, kista ovarium, acne, disminorhea.
Keterbatasan
- Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.
- Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar.
- Efektivitas menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan
11
obat tuberkulosis atau obat epilepsi.
BAB III
PENUTUP
Kontrasepsi hormonal merupakan hormon progesteron atau kombinasi
estrogen dan progesteron, prinsip kerjanya mencegah pengeluaran sel telur dari
kandung telur.
Secara garis besar metode kontrasepsi hormonal terbagi atas dua, Hormon
kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan hormon
yang hanya berisi progesteron. Untuk kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat
pada pil dan suntik. Sedangkan kontrasepsi hormonal yang hanya berisi
progesteron terdapat pada pil, suntik, implan dan beberapa jenis AKDR.
Pada dasarnya prinsip kerja dari kontrasepsi hormonal mencegah
pengeluaran sel telur dari kandung telur. Mengentalkan cairan dileher rahim
sehingga sulit ditembus sperma, membuat lapisan dalam rahim menjadi tipis dan
tidak layak untuk tumbuh hasil konsepsi, sehingga sel telur berjalan lambat
sehingga mengganggu waktu pertemuan sperma dan sel telur.
Dalam penggunaannya kontrasepsi hormonal juga memiliki efek samping.
Efek samping dari penggunaan hormon estrogen adalah pertambahan berat badan
siklis yang di sebabkan retensi cairan dan timbulnya cerawat pada wajah.
Sedangkan efek samping dari progesteron adalah menyebabkan nafsu makan
bertambah dan berat badan juga bertambah besar dan siklus menstruasi terkadang
4
terganggu.
Sehingga kita sebagai tenaga kesehatan perlu melalukan pengawasan yang
lebih terhadap ibu dalam penggunaan kontrasepsi hormonal, memperhatikan
kondisi apa saja yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal. Dan juga
selalu memberitahu ibu efek samping yang akan dialami selama penggunaan
kontrasepsi hormonal.
DAFTAR PUSTAKA