Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Tn.

H DENGAN KASUS BRONCHITIS


DIRUANG VIP RSUD Dr. (H.C) Ir. SOEKARNO
PROV. KEP. BANGKA BELITUNG

Tanggal Masuk: 27 September 2021 Tanggal Pengkajian : 29 September 2021

IDENTITAS
Pasien Penanggungjawab Pasien
Nama : Tn. H Ny. E
Umur : 56 tahun 54 tahun
Pendidikan : SLTA SLTA
Pekerjaan : PNS Ibu Rumah Tanggga
Status Pernikahan : Menikah Menikah
Alamat : Jl. Syafri Rahmah Parit Pakir Syafri Rahmah Parit Pakir No. 44
No. 44 Rt 01, Sungaliat Rt 01, Sungaliat
Dx Medik : Bronchitis
PENGKAJIAN
Alasan utama datang ke RS : batuk berdahak disetai darah

Riwayat penyakit saat ini (P,Q,R,S,T) : klien mengatakan batuk berdahak mengeluarkan darah yang

terus menerus sejak 1 bulan yang lalu dan merasa sesak nafas

ketika batuk disertai nyeri skala 6 di dada, kemudian klien

dibawa ke Rs. Medika Stania dirawat disana selama 22 hari,

kemudian dirujuk oleh dokter ke RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno

untuk mendapatkan perawatan selanjutnya.

Keluhan Utama (Saat Pengkajian) : batuk berdahak mengeluarkan darah, dan sesak nafas

Riwayat Kesehatan Lalu : klien mengatakan pernah mengalami sesak dan batuk

berdahak 3 tahun yang lalu namun klien hanya

melakukan rawat jalan.

Riwayat Kesehatan Keluarga : tidak ada keluarga yang mengalami sakit yang sama seperti

klien

Riwayat Pengobatan dan Alergi : Klien mengatakan tidak pernah alergi terhadap obat.

PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan Umum

Sakit/nyeri : sedang ( 4-7)

Status Gizi : normal (BB: )

Sikap : Gelisah

Personal hygiene :

- Mandi : 2x/hari dengan di lap oleh istrinya

- Kuku : bersih

- Rambut: bersih

- Kulit : bersih

Lain-lain : pasien ada mengalami penurunan BB tapi masih dalam batas normal

Masalah Keperawatan : ansietas b.d perubahan status kesehatan

2. Data Sistemik

a. Sistem Persepsi Sensori

Pendengaran : normal kiri dan kanan tidak ada keluhan.

Penglihatan : normal tanpa alat bantu/kacamata

Pengecapan : pasien tidak mengalami masalah pengecapan dan penghidu

Peraba : indera peraba pasien masih normal

Lain-lain : tidak ada

Masalah keperawatan : tidak ada

b. Sistem Penglihatan

Nyeri tekan : OD/OS masih dalam batas ini dibuktikan pasien jelas dan bisa menyebut

objek dengan jarak 2 meter.

Lapang pandang : normal

Kesemitrisan mata : simetris

Alis : pertumbuhan rambut sempurna

Kelopak mata : normal tidak ada edema dll


Konjungtiva : palpebra normal(merah muda mengkilat)

Sklera : warna putih normal

Kornea : normal

Reflek : normal kiri dan kanan

Pupil : isokor

Respon cahaya : ada

Masalah Keperawatan : tidak ada

c. Sistem Pernapasan

Frekuensi : 24x/hari

Kualitas : dangkal

Batu : ya,batuk keluar darah ,auskultasi terdapat ronki : basah

Bunyi napas : wheezing

Sumbatan jalan nafas : darah

Lain-lain : pasien menggunakan alat bantu pernapan oksigen 10 L/mnt(NRM)

Masalah Keperawatan : bersihan jalan napas tidak efektif

d. Sistem kardiovaskuler

Tekanan darah : 104/82 mmHg

Denyut nadi : 84x/mnt

Irama : teratur

Bunyi jantung : lup dub(normal)

Kekuatan : normal

Akral : hangat

Pengisian kapiler : < 3 detik

Edema : ada ditungkai kiri

Lain-lain : tidak ada

Masalah keperawatan : -
e. Sistem Saraf Pusat

1. Kesadaran :GCS : E4 M6 V5

Bicara : spontan

Kordinasi : baik

Status motorik : normal

Kekuatan Otot : derajat 4

Gaya berjalan dan keseimbangan : langkah menggeser

Rangsangan minengeal : tidak ada kaku kuduk

Lain-lain : menurut klien dan istrinya edema pada kaki kiri karena pemasangan

infus yang lama

Masalah Keperawatan : intoleransi antivitas

2. Saraf-saraf Otak

Nervus olfaktorius(N I)

Penciuman : kanan dan kiri normal

Anosmia : pasien masih bisa membau seperti sebelum sakit

Hyposmia : tidak ada

Parosmia : tidak ada

Masalah Keperawatan : -

Nervus Optikus ( N II)

Visus : normal

Lapang pandang : normal

Fundus Oculi ( Fundus Copy ) : papilla tidak ada enema ataupun atropi

Masalah Keperawatan : -

Nervus Oculomotorius,Trachealis dan Abdusen ( N III,IV,VI)

Diplopia : tidak ada

Celaha mata : normal


Ptosis : tidak ada

Sikap bola mata : tidak ada tekanan

Strabismus : tidak ada

Exopthalmus : normal

Enophtalmus : tidak ada

Gerakan bola mata

- Kaku

- Kesegala arah

(lateral,lateral atas,medial,lateral kanan

dan lateral kiri semua masih normal

- Bentuk :normal

- Isokor : bola mata pasien isokor

- Midriasis ketika diberi rangsang cahaya

- Reflek cahaya : baik(langsung)

- Reflek pupil normal

Masalah Keperawatan : -

Nervus Trigeminus ( N V )

Motorik

- Mengunyah : normal

- Membuka mulut : normal

- Menggigit : normal

- Reflek kornea : normal

Sensoris/sensibilitas

- Wajah : normal bisa merasa dengan raba

- Dagu : bisa merasakan rasa suhu hangat/dingin

- Pipi : normal(bisa merasakan getar)


Masalah Keperawatan : -

Nervus Fasialis ( N VII)

Motorik :

- Mengerutkan dahi : kanan dan kiri normal

- Menutup Mata : kanan dan kiri normal

- Menunjukkan gigi : normal

- Lipatan nasobialis : normal

Sensorik

- 2/3 depan lidah : normal

Masalah Keperawatan : -

Nervus statoakustikus/Nervus Vestibulo Kokhlearis ( N VIII)

Pendengaran

- Suara bisikan : kanan dan kiri normal

- Detik arloji : kanan dan kiri normal

- Test weber : tidak dilakukan

- Test Rinne : tidak dilakukan

Keseimbangan : Pasien bila mau berdiri harus secara bertahap

Masalah Keperawatan : -

Nervus Glasso Faringeus ( N IX)

Disartia : tidak cadel/pelo

Disfagia : pasien bisa keselek bila makan posisi berbaring

Disfonia : tidak ada afonia(suara pasien jelas)

Reflek

Muntah : muntah campur darah

Batuk : pasien terbatuk saat merasa ada darah dalam saluran napasnya

Lain- lain : -
Takikardia/bradikardia : -

Masalah Keperawatan : Disfagia

Nervus Vagus ( N X )

Posisi uvula : tengah

Suara : normal

Reflek menelan : normal

Denyut jantung : teratur

Masalah Keperawatan : normal

Nervus Aksesorius ( N XI )

Memutar kepala : bisa

Angkat bahu : bisa

Masalah Keperawatan : -

Nervus Hipoglosus ( N XII)

Menjulur lidah dan menarik kembali ; bisa

Masalah Keperawatan : -

3. Reflek

1. Replek tendon : ++

2. Reflek brakhioradialis : ++

3. Reflek trisep : ++

4. Reflek lutut : ++

5. Reflek Archiles : ++

Masalah Keperawatan : -

4. Kesimpulan

GCS : 15

Kordinasi : baik

Status Motorik : normal


Kekuatan otot : derajat 4

Gaya berjalan : menggeser

Rasangan Meningeal : tidak ada kaku kuduk

Saraf-saraf Otak : normal

Nervus I : normal

Nervus II : normal

Nervus III : normal

Nervus IV : normal

Nervus V : normal

Nervus VI : normal

Nervus VII : normal

Nervus VIII : normal

Nervus IX : normal

Nervus X : normal

Nervus XI : normal

Nervus XII : normal

5. Reflek : normal

6. Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan Laboratorium( Darah Rutin),Ecocardighraphy

Pemeriksaan Sputum Gen Expert.

7. Diagnosa Keperawatan : -

f. Sistem Gastrointestinal

Nafsu makan : menurun

Diet : lunak

Porsi makan : seperempat

Keluhan : muntah darah

Bibir : kering
Mulut dan tenggorokan : hematemesis

Kemampuan mengunyah : normal

Kemampuan menelan : normal

Perut : normal(tidak ada nyeri tekan dan kembung)

Colon dan rectum : BAB ( - ) 3 hari

Rectal toucher : tidak dilakukan

Lain-lain : tidak ada

Masalah Keperawatan :-

g. Sistem muskuloskletal

Rentang gerak : terbatas

Keseimbangan dan cara jalan : tidak tegap

Kemampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari : dibantu sepenuhnya

Genggaman tangan : tidak sama kuat,tangan kiri yang terpasang

infus lebih lemah

Akral : hangat

Fraktur : tidak ada

Lain-lain : tidak ada

Masalah Keperawatan : Intoleransi Aktivitas

h. Sistem Integument

Warna kulit : normal

Turgor : baik

Luka : tidak ada

Memar : tidak ada

Kemerahan : ada pada bagian pergelangan kaki kiri

Lain- lain : tidak ada

Masalah Keperawatan : -
i. Sistem Reproduksi

Infertil : tidak ada

Prostat : tidak dilakukan pemeriksaan

Lain- lain : tidak ada

Masalah Keperawatan : -

j. Sistem Perkemihan

Urine : 2200cc/24 jam

Warna : kuning pekat

Lain-lain : pasien terpasang dower cateter

Masalah Keperawatan : -

3. Data Penunjang

Laboratorium darah : DARAH RUTIN,tgl 29 -09-2021

- Leukosit : 9,59 rb/UL (4-11)


- Eritrosit : 4,39 juta/UL (4,5-6,5)
- Hemoglobin : 13,7g/DL (13,5-17,5)
- Hematokrit : 41% (42-52)
- MCV : 93 fl (80-100)
- MCH : 31 pg (22-34)
- MCHC : 34 g/dl ( 32-36)
- Trombosit : 172 rb/UL ( 150-450)
- RDW : 16,7 % ( 11,5-15,5)
- MPV :-
- P-LCR :-

4. Terapi yang diberikan


No Obat/Tindakan Golongan Dosis Indikasi Kontra Indika
.
1. Asam Traneksamat Anti- 3x1 Membantu Gangguan ginjal
fibrinolitik menghentikan yang berat,
pendarahan penyakit
(500 tromboemboli
mg) trombosis,
pendarahan,
hipersensitivitas
asam traneksama
2. Ranitidin Histamin H2- 2x1 Menurunkan Porfria, diabetes,
receptor sekresi asam gangguan system
antagonist lambung imun, gangguan
(1 amp) berlebihan. ginjal.

3. Codeine Opioid 3x1 Meredakan Anak-anak, pasc


nyeri ringan operasi
hingga sedang. tonsilektomi dan
(1 mg) adnoidektomi,
riwayat depresi
nafas, asma
bronkial berat, da
hipersensitivitas
codeine
4. Ceftriaxone Antibiotik 2x1 Mencegah Klien dengan
sefalosporin infeksi bakteri riwayat
hipersensitivas
(1 gr) terhadap
ceftrianxone, klie
hipoalbuminemia
5. Furosemid Diuretik 2x1 Mengatasi Gagal ginjal deng
penumpukan anuria, prekoma
cairan di dalam dan koma hepatik
(1 amp) tubuh. defisiensi elektro
hipovelemia, dan
hipersensivitas
6 Vit. K Vitamin 3x1 Membantu Pasien yang alerg
proses terhadap Vit. K
PENGKAJIAN MASALAH PSIKOSOSIO BUDAYA DAN SPIRITUAL
PSIKOKLOGIS
Perasaan klien setelah mengalami masalah ini adalah : sedih
Cara mengatasi perasaan tersebut : berdoa dan minta didoa oleh keluarga
Rencana klien setelah masalahnya terselesaikan : bekerja seperti sebelum dia masuk rumah sakit dan
berhenti merokok.
Jika rencana ini tidak dapat dilaksanakan dia akan bekerja dari rumah
Pengetahuan klien tentang masalah/penyakit yang ada bahwa sakitnya akibat banyak merokok dimasa muda

SOSIAL
Aktifitas atau peran klien di masyarakat adalah sebagai seorang kepala keluarga ditengah-tengah
masyarakat sebagimana warga yang lain.
Kebiasaan lingkungan yang tidak disukai adalah banyak orang yang masih sibuk dengan merokok
Cara mengatasinya bila ada temannya yang masih merokok dia menegur.
Pandangan klien tentang aktifitas social di lingkungannya lingkungan tempat kerjanya sangat baik dan
menerapkan protokol kesehatan ketika pandemi

BUDAYA
Budaya yang diikuti adalah budaya Melayu yang aktifitasnya adalah bekerja,berkeluarga,merokok
Keberatannya dalam mengikuti budaya tersebut adalah sebagai warga dia tidak bisa lagi kumpul
kumpul seperti sebelum sakit
Cara mengatasinya keberatan tersebut adalah banyak mengisi harinya dengan berdoa.

SPIRITUAL
Aktifitas ibadah yang biasa dilakukan sehari-hari adalah. Solat dan membaca al qur”an
Kegiatannya keagamaan yang biasanya dilakukan adalah solat berjamaah.
Aktifitas ibadah yang sekarang tidak dapat dilaksanakan adalah solat berjamaah.
Perasaan klien akibat tidak dapat melaksanakan hal tersebut sedih.
Upaya klien mengatasi perasaan tersebut berdoa supaya cepat sembuh.
Apa keyakinan klien tentang peristiwa/masalah kesehatan yang sekarang sedang
Dialami.
pasien yakin bahwa sakitnya akan menggugurkan dosa – dosa nya selama ini.
ANALISA DATA
Nama pasien : TN.H Diagnosa Medis : Bronkitis
Jenis kelamin : Laki-laki No.Med Record : ……………………………
Kamar/Bed : Tulip 2 Hari/Tanggal : 29 0kt0ber 2021

No Data Senjang Masalah Keperawatan Paraf


Perawat
1. - Dispnea Bersihan jalan napas tidak efektif
- Bicara tampak hati-hati berhubungan dengan

- Batuk tidak efektif peningkatan sekret dibuktikan


dengan adanya wheezing serta
- Hematomesis
batuk darah
- Mengi,wheezing,dan ronki
basah
- Gelisah
- RR 24x/mnt
- Pola napas berubah

2. - Tampak bingung Ansietas berhubungan dengan


- Merasa khawatir dengan kekhawatiran mengalami
akibat dari kondisi yang kegagalan ( tidak sembuh)
dihadapi
- Tampak gelisah
- Tampak tegang
- Sulit tidur
- Tampak pucat
- Frekuensi napas
meningkat

3. - Porsi makan ¼ Resiko defisit nutrisi


- Terhenti makan ketika berhubungan dengan
batuk ketidakmampuan menelan

- BB menurun menurut makanan

istrinya
MASALAH KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan napas tidak efektif

2. Ansietas

3. Resiko defisit nutrisi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan sekret
2. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan
3. Resiko defisit nutrisi berhubungan ketidakmampuan menelan

PRIORITAS MASALAH

1. Bersihan jalan napas

2. Ansietas

3. Resiko defisit nutrisi


NURSING PLANING
Nama pasien :Tn.H Diagnosa Medis : Bronkitis
Jenis kelamin : Laki-laki Hari/Tanggal : Rabu/29 0kt 2021
Kamar/Bed : Tulip 2 Shif : Sore

No Diagnosa Jam SLKI SIKI Paraf


Keperawatan perawat
(SDKI)
1 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan Manajemen jalan nafas :
tidak efektif dengan tindakan keperawatan 1. Monitor pola nafas
peningkatan produksi selama 3x 24 jam (frekuensi,
sekret dibuktikan diharapkan kondisi klien kedalaman, usaha
dengan adanya memenuhi kriteria nafas)
wheezing serta batuk. hasil : 2. Monitor bunyi nafas
1. Batuk efektif tambahan (wheezing,
Definisi : meningkat ronkhi, mengi)
Ketidakmampuan untuk 2. Produksi sputum 3. Monitor sputum
membersihkan sekresi menurun (jumlah, warna, bau)
atau obstruksi jalan 3. Mengi dan 4. Posisikan semi
nafas untuk wheezing menurun fowler/fowler
mempertahankan jalan 4. Dyspnea menurun 5. Berikan minum
nafas tetap paten. 5. Frekuensi nafas hangat
membaik 6. Lakukan fisioterapi
Batasan Karakteristik : Pola nafas membaik dada, jka perlu
1. Dispnea 7. Berikan oksigen jika
2. Sulit bicara perlu
3. Orthopnea 8. Anjurkan asupan
4. Batuk tidak efektif cairan 2000 l/hari,
5. Sputum berlebih jika tidak ada
6. Mengi, wheezing kontraindikasi
dan / rhonkhi kering 9. Ajarkan teknik batuk
7. Gelisah efektif
8. Sianosis 10. Kolaborasi pemberian
9. Bunyi nafas menurun bronkodilator,
10. Frekuensi nafas ekspectoran,
berubah mukolitik jika perlu.
11. pola nafas berubah
Latihan batuk efektif :
Faktor-faktor yang 1. Identifikasi
berhubungan: kemampuan batuk
1. Lingkungan : 2. Monitor adanya
merokok aktif, retensi sputum
merokok pasif, 3. Monitor tanda dan
terpajan polutan gejala infeksi
2. Fisiologis : disfungsi saluran pernafasan
neuromuskular, 4. Monitor intake dan
hiperplasia dinding output cairan
bronkus, alergi jalan 5. Atur posisi semi
nafas, efek agen fowler/fowler
farmakilogis (mis. 6. Buang sekret pada
Anestesi) tempat sputum
3. Obstruksi jalan 7. Jelaskan tujuan dan
nafas : spasme jalan prosedur batuk
nafas, sekresi efektif
tertahan, adanya 8. Anjurkan tarik nafas
jalan nafas buatan, dalam melalui
sekresi bronkus, hidung selama 4
adanya benda asing detik, ditahan selama
di jalan nafas. 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir
mencucu
(dibulatkan) selama
8 detik
9. Anjurkan menarik
napas dalam hingga
3x
10.
dengan kuat
langsung setelah
tarik nafas dalam
yang ke 3
11.
pemberian mukolitik
atau ekspetoran jika
perlu
2 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan Reduksi ansietas:
dengan kekhawatiran tindakan keperawatan 1. Identifikasi saat
mengalami kegagalan selama 3x 24 jam tingkat ansietas
dalam bernafas diharapkan kondisi berubah
dibuktikan dengan klien memenuhi kriteria 2. Identifikasi
merasa khawatir, sulit hasil : kemampuan
konsentrasi, tampak 1. Verbalisasi mengambil
tegang, tampak pucat kebingungan keputusan
menurun 3. Monitor tanda-tanda
Definisi : kondisi 2. Verbailisasi ansietas
emosi dan pengalaman khawatir menurun 4. Ciptakan suasana
subjektif individu 3. Perilaku gelisah terapeutik
terhadap objek yang menurun menumbuhkan
tidak jelas dan spesifik 4. Perilaku tegang kepercayaan
akibat aktisipasi menurun 5. Temani klien untuk
bahaya yang 5. Perilaku pusing mengurangi
memungkinkan menurun kecemasan jika
individu melakukan 6. Anoreksia menurun memungkinkan
tindakan untuk 7. Konsentrasi pahami situasi yang
menghadapi ancaman membaikPola tidur membuat ansietas
membaik 6. Dengarkan dengan
Batasan karakteristik : penuh perhatian
1. Merasa bingung 7. Gunakan
2. Merassa khawatir pendekatan yang
dengan akibat dari tenang dan
kondisi yang meyakinkan
dihadapi 8. Motivasi
3. Sulit mengidentifikasi
berkonsentrasi situasi yang memicu
4. Tampak gelisah kecemasan
5. Tampak tegang 9. Jelaskan prosedur,
6. Sulit tidur termasuk sensasi
7. Mengeluh pusing yang mungkin
8. Anoreksia dialami
10. Informasikan secara
9. Palpitasi faktual mengenai
10. Merasa tidak diagnosis,
berdaya pengobatan, dan
11. Frekuensi nadi prognosis
meningkat 11. Anjurkan keluara
12. Frekuensi napas uintuk tetap
meningkat bersama pasien
13. Tekanan darah 12. Latih kegiatan
meningkat pengalihan untuk
14. Muka tampak mengurangi
pucat ketegangan
15. Suara bergetar 13. Latih teknik
16. Kontak mata buruk relaksasi
17. Sering berkemih
18. Berorientasi pada
masalalu

3 Resiko defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen gangguan


dibuktikan dengan tindakan keperawatan makan :
Ketidakmampuan selama 3x 24 jam 1. Monitor asupan dan
menelan makanan diharapkan kondisi keluarnya makanan
klien memenuhi kriteria dan cairan serta
hasil : kebutuhan kalori
Definisi : beresiko 1. Porsi makanan 2. Timbang berat badan
mengalami asupan yang dihabiskan klien
nutrisi tidak cukup meningkat 3. Diskusi perilaku
memenuhi 2. Berat badan makan dan jumlah
kebutuhan meningkat aktivitas fisik yang
metabolisme 3. Nafsu makan seusai
meningkat 4. Lakukan kontak
Faktor resiko : 4. Perasaan cepat perilaku
1. Ketidakmampuan kenyang meningkat 5. Dampingi klien ke
menelan makanan kamar mandi unutk
2. Ketidakmampuan pengamatan perilaku
mencerna makanan memuntahkan
3. Ketidakmampuan makanan
mengabsorbsi 6. Beri penguatan positif
nutrien 7. Rencanakan program
4. Peningkatan pengobatan untuk
kebutuhan perawatan dirumah
metabolisme 8. Anjurkan membuat
5. Faktor ekonomi catatan harian tentang
tidak mencukupi perasaan dan situasi
6. Faktor psikologis pemicu pengeluaran
(stress, makanan
keengganan untuk 9. Ajarkan pengaturan
makan) diet yang tepat
10.Ajarkan keterampilan
koping untuk
penyelesaian masalah
makan
11.Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang target
berat badan kebutuhan
kalori dan pilihan
makanan
IMPLEMENTASI
Nama pasien : Tn. H Diagnosa Medis : Bronkitis
Jenis kelamin : Laki-laki Hari/Tanggal : Rabu/29 Okt 2021
Kamar/Bed : Tulip 2 Shif : Sore

No Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawatan perawat
1. Bersihan jalan wib 1. Memonitor pola napas pasien S : Klien mengatakan
masih sesak napas
nafas tidak (RR 24 x/mnt,menarik napas
efektif tampak berat,adanya retraksi
berhubungan dinding dada)
O : Batuk-batuk
dengan 2. Memonitor bunyi napas
RR : 24x/mnt
peningkatan Tambahan (wheezing
TD : 104/84 mmHg
produksi sekret dan ronki)
Pols : 82x/mnt
dibuktikan 3. Memonitor sputum ( sekret
T : 36,1 ºC
dengan adanya campur darah)
Muntah darah
wheezing serta 4. Mengatur posisi pasien
kurang lebih 6cc
batuk darah semifowler
Suara napas mengi
Karakteristik : 5.Menganjurkan istri klien
Ada wheezing
untuk memberi minum
A : Masalah belum
air hangat
teratasi
6.Memberi oksigen 10 L/mnt
P : Intervensi
(NRM)
dilanjutkan

2. Ansietas 16.00 1.Menanyakan keadaan dan S : Klien mengatakan


wib
berhubungan perasaan pasien Cemas dengan
dengan 2. Memonitor tanda-tanda Sakitnya sulit tidur
kekhawatiran ansietas O : TD : 104/84 mmHg
mengalami 3.Menggunakan pendekatan Pols : 84x/mnt
kegagalan dalam yang tenang dan meyakinkan RR : 24 x/mnt
bernafas Menciptakan hubungan T : 36,1ºC
dibuktikan teraupetik untuk Tampak pucat
dengan merasa menumbuhkan kepercayaan Tampak gelisah
khawatir dan 4.Memahami situasi yang Tampak tegang
tampak pucat membuat pasien ansietas Sulit tidur
5.Mendengarkan pembicaran A : Masalah belum
pasien dengan penuh eprhatian Teratasi
6.Memotivasi pasien untuk P : Intervensi
sembuh dilanjutkan
7.Memberi informasi aktual
tentang kondisi pasien saat ini
8.Menganjurkan istri pasien
untuk selalu dekat di sisi
pasien
8.Menganjurkan pasien untuk
istirahat

3. 16.30 1.Memonitor asupan dan S : Klien mengatakan


Resiko defisit wib
kurang nafsu makan
nutrisi keluaran makanan dan cairan
2.Mendiskusikan perilaku O : Porsi makan habis
dibuktikan
1/4 porsi
makan pasien
dengan Ketidak
3.Menimbang BB klien A : masalah belum
mampuan Teratasi
BB 69,9 kg.
menelan
4.Berkolaborasi dengan ahli gizi
makanan
tentang pemberian nutrisi
P : intervensi
klien dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai