S
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKARWANGI
Disusun Oleh:
Wina Nurul Wahyuni
C1AC20125
Nutrisi : Anoreksia
- Makan Ibu klien Ibu klien
mengatakan mengatakan
by. S menyusu by. S jrang
setiap kurang menyusu dan
lebih 4 jam tidak mau
sekali makan
didampingi MPASI, by. S
- Minum MPASI susah makan
2x/hari. sesekali
tersedak
- Keramas Klien
mengatakan
keramas
1x/sehari
setiap mandi
4. Pemeriksaan Fisik
Tingkat kesadaran : Composmentis
Vital sign : HR : 120x/menit
RR : 20x/menit
S : 37,5oC
a. Sistem pernafasan
- Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri, terdapat
retraksi dinding dada, napas lambat, RR 20x/menit
- Palpasi : stemfremitus kanan sama dengan kiri.
- Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
- Auskultasi : vesikuler (+) ekspirasi memanjang, ronkhi (-),
gurgling (+) wheezing (+).
b. Sistem Kardiovaskuler
CRT <2 detik, auskultasi bunyi jantung I/II reguler, tidak ada mur-
mur, HR 120x/menit, tidak ada sianosis.
c. Sistem pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, warna bibir pucat, tidak
ada stomatitis, tidak ada pembesaran tonsil, perkusi tympani, BU
10x//menit.
d. Sistem Muskuloskeletal
Eksremitas atas dan bawah simetris, jumah jari dan kuku lengkap,
pergerakan bebas, tidak ada nyeri pada persendian, kekuatan otot
5/5/5/5
e. Sistem Intergumen
Kulit tampak pucat, akral teraba hangat, suhu 37,5ºC, turgor kulit
baik
f. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening pada aksila, leher,
inguinal, submandibula dan supraklavikula.
g. Sistem Perkemihan
Tidak ada tanda-tanda gangguan pada sistem perkemihan
h. Sistem Persyarafan
Tingkat kesadaran compos mentis, tidak ada tanda-tanda gangguan
sistem persyarafan.
i. Sistem Reproduksi
Tidak terlihat tanda-tanda gangguan sistem reproduksi.
5. Data Penunjang
a. Hasil pemeriksaan lab
b. Hasil foto thoraks
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Interpretasi hasil
Hemoglobin 10,7 % 10,5-13 Normal
Leukosit 6900 mm3 6000-17.000 Normal
GDS 128 Mg/dL 100-200 Normal
Ketidakefektifan
bersihan jalan napas
DS: Faktor pencetus
(alergen, stress, cuaca)
- Ibu klien mengatakan
bayi. S mengalami Antigen yang terikat
sesak napas disertai Mengeluarkan
batuk, pilek dan mediator histamine,
platelet, bradikinin
panas
DO: Permiabilitas kapiler
meningkat
- Ekspirasi memanjang.
- Frekuensi napas Edema mukosa,
sekresi produksif,
20x/menit kontriksi otot polos
- Terdapat retraksi
Spasme otot polos
dinding dada sekresi kelenjar Ketidakefektifitan
2
bronkus pola napas
Penyempitan/obstruksi
Mucus berlebih,
batuk, whezing, sesak
napas
Tekanan partial
oksigen di alveoli
Penyempitan jalan
napas
Ketidakefektifan pola
napas
3 DS: - Faktor pencetus Resiko
(alergen, stress, cuaca)
DO: ketidakseimbangan
- By. S tampak Antigen yang terikat
mengalami Mengeluarkan
penurunan berat mediator histamine,
platelet, bradikinin
badan
- BB 8, 5 kg, 2 minggu Permiabilitas kapiler
meningkat
yang lalu 9 kg
Edema mukosa,
sekresi produksif,
kontriksi otot polos
Penyempitan/obstruksi
Tekanan partial
oksigen di alveoli
Penyempitan jalan
napas
Serangan paroksimal
Mucus berlebih,
batuk, whezing, sesak
napas
Anoreksia
Resiko
ketidakseimbangan
nurisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Diagnosa
No
Keperawatan Tujuan dan Kriteria
Intervensi Rasionalisasi
Hasil
D. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal: Senin 3 Mei 2021 (SHIFT PAGI)
Diagnosa Paraf
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Diagnosa Paraf
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Diagnosa Paraf
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
A: Masalah tertasi
P: Lanjutkan intervensi
dengan observasi
A: Masalah tertasi
P: Intervensi dihentikan
E. CATATAN PERKEMBANGAN
P: Lanjutkan intervensi
09.00 I:
1. Berkolaborasi pemberian bronkodilator
R/ Klien diberikan terapi nebulasi dengan
ventolin menggunakan simple mask
selama 10 menit
2. Mengasukultasi suara napas
R/ Suara napas gurgling tidak ada, terdpat
14:00
suara napas tambahan yaitu wheezing
E: Bunyi napas masih terdengar wheezing, tidak
ada hemoptisis, produksi sekret sudah berkurang,
klien tampak sudah tidak sesak
2 4/05/2021 DX 2 (SHIFT PAGI) Wina NW
S:-
O:
- Terdapat suara nafas tambahan wheezing
- Klien tampak sesak
- Klien terpasang terapi oksigen nasal kanul
2l/menit
P: Lanjutkan intervensi
I:
P: Intervensi dihentikan
I: -
E: -
P: Lanjutkan intervensi
I:
16.00
1. Mengkaji ulang frekuensi napas
R/ Frekuensi napas klien 30x/menit, klien
sudah tidak sesak
2. Memonitor saturasi oksigen menggunakan
oksimetri
R/ SPO2 97%
3. Memberikan terapi oksigen
21.00
R/ Klien sudah terpasang nasal kanul
2liter/menit
4. Memberi periode istirahat dan tidur yang
adekuat
R/ Ibu klien tampak menidurkan by. S
E: RR 30x/menit, suara wheezing tidak ada,
SPO2 97%