Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN ASMA PADA BY.

S
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKARWANGI

Disusun Oleh:
Wina Nurul Wahyuni
C1AC20125

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
KOTA SUKABUMI
2021
KASUS PEMICU ASMA
Bayi S dengan usia 9 bulan. BB 8,5 Kg (BB 2 minggu yang lalu 9 Kg). Menurut
ibunya, 1 minggu yang lalu bayi S mengalami sesak napas yang disertai batuk,
pilek, dan panas. Selama ini setiap anak tidur tidak bisa menggunakan selimut
yang berbulu dan setiap ibunya menyapu rumahnya, si anak suka bersin-bersin.
Pada pemeriksaan fisik terdapat kulit tampak pucat, HR 120x/menit, RR
20x/menit, suhu 37,5ºC. Suara napas terdengar gargling (+), wheezing (+),
ekspirasi memanjang. Pemeriksaan lab: Hb 10,7 g%, leukosit 6900/mm³, glukosa
sewaktu 128mg/dl.
Hasil foto thoraks:
1. Tidak tampak pembesaran jantung
2. Pembercakan perihilier + pericardial
3. Adanya spesifik proses belum dapat disingkirkan
ASUHAN KEPERAWATAN ASMA PADA BY. S
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKARWANGI
Tanggal : 3 Mei 2021
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : By. S
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 9 Bulan
Agama : Islam
Tanggal masuk RS : 3 Mei 2021
Alamat : Sukabumi
Suku bangsa : Sunda
Diagnosa medis : Asma
No rekam medis : xxx
Ruang : Penyakit dalam
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny. T
Usia : 26 tahun
Profesi : Wiraswasta
Pendidikan terakhir : Sarjana
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Sukabumi
Hubungan dengan klien : Ibu kandung
2. Riwayat Kesehatan
a. Alasan Masuk Rumah Sakit
Ibu klien mengatakan 1 minggu yang lalu bayi S mengalami sesak
napas yang disertai batuk, pilek dan panas.
b. Keluhan Utama
Sesak napas disertai batuk, pilek dan panas
c. Riwayat Penyakit Saat ini
Ibu klien mengatakan By. S mengalami sesak napas disertai batuk,
pilek dan panas, selama ini setiap tidur anak tidak bisa menggunakan
selimut yang berbulu dan setiap ibunya menyapu rumahnya, anak
bersin-bersin. Hasil pemeriksanaan kulit tampak pucat, HR
120x/menit, RR 20x/menit, suhu 37,5ºC. Suara napas terdengar
gargling (+), wheezing (+), ekspirasi memanjang. Pemeriksaan lab:
Hb 10,7 g%, leukosit 6900/mm³, glukosa sewaktu 128mg/dl.
d. Riwayat Penyakit Dahulu dan Gaya Hidup
Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit terdahulu yang
pernah dialami klien
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu klien mengatakan riwayat penyakit asma dalam keluarga ada
yaitu bapak klien.
3. Pola Aktivitas Sehari-hari

No Pola aktivitas Pola aktivitas Pola aktivitas Keluhan


Sebelum sakit Sesudah sakit
(di rumah) (Rumah
Sakit)

Nutrisi : Anoreksia
- Makan Ibu klien Ibu klien
mengatakan mengatakan
by. S menyusu by. S jrang
setiap kurang menyusu dan
lebih 4 jam tidak mau
sekali makan
didampingi MPASI, by. S
- Minum MPASI susah makan
2x/hari. sesekali
tersedak

Eliminasi : Tidak ada


- BAB Ibu klien Ibu klien keluhan
mengatakan mengatakan
BAB 1x/hari, selama di rs
kuning khas belum BAB
feses, tidak ada
keluhan
Ibu klien
- BAK Ibu klien mengatakan
mengatakan by. S ganti
by. S ganti popok 3-4
popok 3-4 kali/hari
kali/hari Frekuensi
Frekuensi BAK tidak
BAK tidak terkaji
terkaji

Tidur : Tidak ada


- Tidur Ibu klien Klien keluhan
Malam mengatakan mengatakan
tidur 10 tidur 8-10
jam/malam . jam/malam .
- Tidur Siang Klien Klien
mengatakan mengatakan
tidur siang 2- tidur siang 2-3
2,5 jam/hari. jam/hari.

Aktivitas / Tidak ada


Mobilitas - - keluhan
Fisik

Personal Tidak ada


hygiene : keluhan
- Mandi Ibu klien Ibu klien
mengatakan mengatakan
mandi 2x belum
sehari. memandikan
- Gosok Gigi By. S belum bayinya
dilakukan
gosok gigi

- Keramas Klien
mengatakan
keramas
1x/sehari
setiap mandi
4. Pemeriksaan Fisik
Tingkat kesadaran : Composmentis
Vital sign : HR : 120x/menit
RR : 20x/menit
S : 37,5oC
a. Sistem pernafasan
- Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan dan kiri, terdapat
retraksi dinding dada, napas lambat, RR 20x/menit
- Palpasi : stemfremitus kanan sama dengan kiri.
- Perkusi : sonor di kedua lapangan paru.
- Auskultasi : vesikuler (+) ekspirasi memanjang, ronkhi (-),
gurgling (+) wheezing (+).
b. Sistem Kardiovaskuler
CRT <2 detik, auskultasi bunyi jantung I/II reguler, tidak ada mur-
mur, HR 120x/menit, tidak ada sianosis.
c. Sistem pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, warna bibir pucat, tidak
ada stomatitis, tidak ada pembesaran tonsil, perkusi tympani, BU
10x//menit.
d. Sistem Muskuloskeletal
Eksremitas atas dan bawah simetris, jumah jari dan kuku lengkap,
pergerakan bebas, tidak ada nyeri pada persendian, kekuatan otot
5/5/5/5
e. Sistem Intergumen
Kulit tampak pucat, akral teraba hangat, suhu 37,5ºC, turgor kulit
baik
f. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening pada aksila, leher,
inguinal, submandibula dan supraklavikula.
g. Sistem Perkemihan
Tidak ada tanda-tanda gangguan pada sistem perkemihan
h. Sistem Persyarafan
Tingkat kesadaran compos mentis, tidak ada tanda-tanda gangguan
sistem persyarafan.
i. Sistem Reproduksi
Tidak terlihat tanda-tanda gangguan sistem reproduksi.
5. Data Penunjang
a. Hasil pemeriksaan lab
b. Hasil foto thoraks
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Interpretasi hasil
Hemoglobin 10,7 % 10,5-13 Normal
Leukosit 6900 mm3 6000-17.000 Normal
GDS 128 Mg/dL 100-200 Normal

1) Tidak tampak pembesaran jatung


2) Pembercakan perihilier+pericardial
3) Adanya spesifik proses belum dapat disingkirkan
B. Analisa Data

No Data/Simptom Etiologi Problem


1 DS: Faktor pencetus Ketidakefektifan
(alergen, stress, cuaca)
- Ibu klien mengatakan bersihan jalan
bayi. S mengalami Antigen yang terikat napas
sesak napas disertai Mengeluarkan
batuk, pilek dan mediator histamine,
platelet, bradikinin
panas
DO: Permiabilitas kapiler
meningkat
- Suara napas terdengar
gargling (+), Edema mukosa,
sekresi produksif,
wheezing (+), kontriksi otot polos
ekspirasi memanjang.
Spasme otot polos
- Frekuensi napas sekresi kelenjar
20x/menit bronkus
- Terdapat Penyempitan/obstruksi
pembercakan Mucus berlebih,
perihilier+pericardial batuk, whezing, sesk
napas

Ketidakefektifan
bersihan jalan napas
DS: Faktor pencetus
(alergen, stress, cuaca)
- Ibu klien mengatakan
bayi. S mengalami Antigen yang terikat
sesak napas disertai Mengeluarkan
batuk, pilek dan mediator histamine,
platelet, bradikinin
panas
DO: Permiabilitas kapiler
meningkat
- Ekspirasi memanjang.
- Frekuensi napas Edema mukosa,
sekresi produksif,
20x/menit kontriksi otot polos
- Terdapat retraksi
Spasme otot polos
dinding dada sekresi kelenjar Ketidakefektifitan
2
bronkus pola napas

Penyempitan/obstruksi

Mucus berlebih,
batuk, whezing, sesak
napas

Tekanan partial
oksigen di alveoli

Penyempitan jalan
napas

Kerja otot pernapasan

Ketidakefektifan pola
napas
3 DS: - Faktor pencetus Resiko
(alergen, stress, cuaca)
DO: ketidakseimbangan
- By. S tampak Antigen yang terikat
mengalami Mengeluarkan
penurunan berat mediator histamine,
platelet, bradikinin
badan
- BB 8, 5 kg, 2 minggu Permiabilitas kapiler
meningkat
yang lalu 9 kg
Edema mukosa,
sekresi produksif,
kontriksi otot polos

Spasme otot polos


sekresi kelenjar
bronkus

Penyempitan/obstruksi

Mucus berlebih, nutrisi kurang dari


batuk, whezing, sesk
napas kebutuhan tubuh

Tekanan partial
oksigen di alveoli

Penyempitan jalan
napas

Serangan paroksimal

Mucus berlebih,
batuk, whezing, sesak
napas

Anoreksia

Resiko
ketidakseimbangan
nurisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Diagnosa Keperawatan

1. Keidakefektifan bersihan jalan napas b.d mucus berlebih


2. Ketidakefektifan pola napas b.d penyempitan/obstruksi jalan napas
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi b.d dipsnea
C. NURSING CARE PLAN

Perencanaan
Diagnosa
No
Keperawatan Tujuan dan Kriteria
Intervensi Rasionalisasi
Hasil

Setelah dilakukan 1. Kaji ulang suara


1 Keidakefektifan 1. Untuk mengetahui
tindakan keperawatan napas, catat
bersihan jalan bunyi napas
selama 3x24 jam adanya suara
napas b.d mucus tambahan pada klien
diharapakan bersihan napas tambahan
berlebih 2. Untuk
jalan napas efektif, 2. Berikan terapi
memaksimalkan
dengan kriteria hasil: O2
bernapas dan
1. Suara napas bersih 3. Kolaborasi
menurunkan kerja
2. Mampu pemberian
otot napas
mengeluarkan bronkodilator
3. Untuk membantu
sputum 4. Lakukan
mengencerkan
3. Frekuensi napas pengisapan
sekret
dalam batas secret dengan
4. Untuk mengeluarkan
normal sesuai usia suction
mucus/sekret
(30-60x/menit) 5. Auskultasi suara
5. Untuk mengetahui
napas
adanya suara napas
tambahan setelah
dilakukan tindakan
Setelah dilakukan 1. Kaji ulang 1. Untuk mengetahui
2 Ketidakefektifan
tindakan keperawatan frekuensi napas kemajuan terapi dan
pola napas b.d
selama 3x24 jam pola 2. Monitor saturasi agar jika kondisi
penyempitan/obs
nafas klien efektif oksigen memburuk segera
truksi jalan
dengan kriteria hasil : menggunakan teridentifikasi
napas
1. Frekuensi napas oksimetri 2. Untuk mengetahui
dalam batas 3. Berikan terapi keadekuatan
normal sesuai usia oksigen oksigenasi dan
(30-60x/menit) 4. Beri periode memastikan deteksi
2. Klien tidak sesak istirahat dan dini hipoksemia
3. Sturasi oksigen tidur yang 3. Untuk meningkatkan
dalam batas nomal adekuat oksigenasi
5. Jelaskan pada 4. Untuk menghemat
keluarga tentang energi
penyebab sesak 5. Untuk menambah
napas pengetahuan
keluarga tentang
penyebab asma pada
by.S
Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada 1. Untuk menambah
3 Resiko
tindakan keperawatan keluarga tentang pengetahuan
ketidakseimbang
selama 3x24 jam kebutuhan keluarga tentang
an nutrisi b.d
diharapkan nutrisi nutrisi klien kebutuhan nutrisi
dipsnea
klien tercukupi, (By. S) by. S
dengan kriteria hasil: 2. Observasi bayi 2. Untuk mengetahui
1. Berat badan naik ketika menyusu ada atau tidaknya
atau stabil 3. Pantau berat kesulitan saat
2. Nafsu makan badan menyusu
meningkat 4. Anjurkan ibu 3. Untuk mengetahui
untuk menyusui penurunan atau
bayinya peningkatan berat
sesering badan bayi
mungkin jangan 4. Untuk memenuhi
dibatasi kebutuhan nutrisi
5. Kolaborasi by. S
pemberian gizi 5. Untuk memenuhi
dengan ahli gizi kebutuhan nutrisi
untuk MPASI by. S dengan
yang tepat tambahan nutrisi
MPASI

D. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal: Senin 3 Mei 2021 (SHIFT PAGI)

Diagnosa Paraf
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan

Jam 10.30 WIB


1 Keidakefektifan Jam 14.00 WIB Wina N
1. Mengkaji ulang suara napas, catat
bersihan jalan napas S:-
adanya suara napas tambahan
b.d mucus berlebih O:
R/ Terdengar suara napas
- Terdapat suara nafas
tambahan yaitu gurgling dan
tambahan gurling dan
wheezing
wheezing
Jam 10.35 WIB
- By. S diberikan terapi
2. Memberikan terapi O2
oksigen melalui nasal
R/ Klien diberikan terapi oksigen
kanul 2liter/menit
melalui nasal kanul
- By. S diberikan terapi
Jam 10.40 WIB
nebulier dengan ventolin
3. Berkolaborasi pemberian
menggunakan simple
bronkodilator
mask selama 10 menit
R/ Klien diberikan terapi nebulasi
- By. S dilakukan
dengan ventolin menggunakan
tindakan suction, sekret
simple mask selama 10 menit
keluar berwarna bening
Jam 10.55 WIB
dan cair
4. Meakukan pengisapan secret
- Suara napas setelah
dengan suction
diberikan terapi
R/ Klien dilakukan tindakan
nebulizer dan tindakan
suction
suction didapatkan suara
Jam 11:00
5. Mengasukultasi suara napas
napas gurgling tidak
R/ Suara napas gurgling tidak ada,
ada, terdapat suara
terdpat suara napas tambahan
napas tambahan
yaitu wheezing
wheezing

A: Masalah teratasi
sebagian

P: Lanjutkan intervensi

Jam 11.05 WIB


2 Ketidakefektifan pola Jam 14.00 WIB Wina N
1. Mengkaji ulang frekuensi napas
napas b.d S:
R/ Frekuensi napas klien
penyempitan/obstruksi - Ibu klien mengatakan
20x/menit, klien tampak sesak
jalan napas sudah paham penyebab
napas
sesak napas yang
Jam 11:10
terjadi pada by. S
2. Memonitor saturasi oksigen
setelah diberikan
menggunakan oksimetri
penjelasan
R/ SPO2 96%
Jam 11.13 WIB
O:
3. Memberikan terapi oksigen
- RR 20x/menit, suara
R/ Klien sudah terpasang nasal
napas wheezing
kanul 2liter/menit
- Klien tampak sesak
Jam 11.14 WIB
- Klien terpasang nasal
4. Beri periode istirahat dan tidur
yang adekuat kanul 2liter/menit

R/ Ibu klien tampak menidurkan - Klien tidur dengan baik

by. S selama diberikan terapi

Jam 11.30 oksigen

5. Menjelaskan pada keluarga


A: Masalah belum teratasi
tentang penyebab sesak napas
R/ Ibu klien mengatakan sudah P: Lanjutkan intervensi
paham penyebab sesak napas yang
terjadi pada by. S setelah
diberikan penjelasan
Jam 11.40 WIB
3 Resiko Jam 14.00 WIB Wina N
1. Menjelaskan pada keluarga
ketidakseimbangan S:
tentang kebutuhan nutrisi klien
nutrisi b.d dipsnea - Ibu mengatakan
(By. S)
memahami kebutuhan
R/ Ibu memahami kebutuhan
nutrisi klien
nutrisi untuk klien
Jam 11.50 WIB
O:
2. Mengobservasi bayi ketika
- Klien tampak kesulitan
menyusu
menghisap dan
R/ By. S tampak kesulitan ketika
menelan karena sesak
menghisap dan menelan karena
- Tidak ada peningkatan
sesak
maupun penurunan
Jam 11:55 WIB
berat badan
3. Memantau berat badan
- BB, 8,5 kg
R/ Menimbang berat badan klien,
BB by. S 8,5 kg - Ibu tampak sering

Jam 12:00 WIB memberikan ASI

4. Menganjurkan ibu untuk menyusui kepada by. S

bayinya sesering mungkin jangan - Kolaborasi pemberian

dibatasi gizi untuk pendamping

R/ Ibu mengatakan akan ASI sudah dilakukan

melaksanakan anjuran untuk


A: Masalah tertasi
menyusui bayinya sesering
sebagian
mungkin
Jam 12.05 P: Lanjutkan intervensi
5. Berkolaborasi pemberian gizi
dengan ahli gizi untuk MPASI
yang tepat
R/ Melakukan kolaborasi gizi
untuk pendamping ASI by. S

Hari/Tanggal: Senin 3 Mei 2021 (SHIFT SIANG)

Diagnosa Paraf
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan

Jam 14.30 WIB


1 Keidakefektifan Jam 21.00 WIB Wina N
1. Mengkaji ulang suara napas, catat
bersihan jalan napas S:-
adanya suara napas tambahan
b.d mucus berlebih O:
R/ Terdengar suara napas
- Terdapat suara nafas
tambahan yaitu gurgling dan
tambahan gurling dan
wheezing, RR 20x/menit
wheezing
Jam 14.35 WIB
- RR 20x/menit
2. Memberikan terapi O2
- By. S diberikan terapi
R/ Klien diberikan terapi oksigen
oksigen melalui nasal
melalui nasal kanul 2liter/menit
kanul 2liter/menit
Jam 16.00 WIB
- By. S diberikan terapi
3. Berkolaborasi pemberian
nebulier dengan ventolin
bronkodilator
menggunakan simple
R/ Klien diberikan terapi nebulasi
mask selama 10 menit
dengan ventolin menggunakan
- Suara napas gurgling
simple mask selama 10 menit
tidak ada, terdapat suara
Jam 16.10 WIB
napas tambahan
4. Melakukan penghisapan secret
wheezing
dengan suction, sekret keluar
berwarna bening dan cair A: Masalah teratasi
R/ Klien dilakukan tindakan sebagian
suction
Jam 16:20 P: Lanjutkan intervensi

5. Mengasukultasi suara napas


R/ Suara napas gurgling tidak ada,
terdpat suara napas tambahan
yaitu wheezing
Jam 16.20 WIB
2 Ketidakefektifan pola Jam 21.00 WIB Wina N
1. Mengkaji ulang frekuensi napas
napas b.d S:
R/ RR 20x/menit, klien tampak
penyempitan/obstruksi - Ibu klien mengatakan
sesak napas
jalan napas masih ingat dan paham
Jam 16.25 WIB
penyebab sesak napas
2. Memonitor saturasi oksigen
yang terjadi pada by. S
menggunakan oksimetri
setelah diberikan
R/ SPO2 96%
penjelasan
Jam 16.27 WIB
O:
3. Memberikan terapi oksigen
- RR 24x/menit, suara
R/ Klien sudah terpasang nasal
napas wheezing
kanul 2liter/menit
- Klien tampak sesak
Jam 16.30 WIB
- Klien terpasang nasal
4. Memberi periode istirahat dan
tidur yang adekuat kanul 2liter/menit

R/ Ibu klien tampak menidurkan - Klien tidur dengan baik

by. S selama diberikan terapi

Jam 18.00 WIB oksigen

5. Menjelaskan pada keluarga


A: Masalah tertasi
tentang penyebab sesak napas
sebagian
R/ Ibu klien mengatakan masih
ingat dan paham penyebab sesak P: Lanjutkan intervensi
napas pada klien
Jam 18.30 WIB
3 Resiko Jam 21.00 WIB Wina N
1. Menjelaskan pada keluarga
ketidakseimbangan S:
tentang kebutuhan nutrisi klien
nutrisi b.d dipsnea - Ibu mengatakan paham
(By. S)
akan nutrisi yang
R/ Ibu memahami kebutuhan
nutrisi untuk klien dan
dibutuhkan klien
memberikan nutisi seusai dengan
- Ibu klien mengatakan
anjuran dari ahli gizi
selalu memberikan
Jam 19.00 WIB
ASI kepada bayi dan
2. Mengobservasi bayi ketika
tidak membatasi
menyusu
pemberian ASI
R/ By. S tampak kesulitan saat
O:
menyusu karena masih sesak
- Klien tampak diberikan
Jam 19.30 WIB
ASI namun masih ada
3. Memantau berat badan
kesulitan saat menyusu
R/ Menimbang berat badan klien,
karena masih sesak
BB by. S 8,5 kg, tidak ada
- Tidak ada peningkatan
peningkatan berat badan
maupun penurunan
Jam 19.35 WIB
berat badan
4. Menganjurkan ibu untuk menyusui
- BB, 8,5 kg
bayinya sesering mungkin jangan
dibatasi - Klien diberikan

R/ Ibu mengatakan selalu makanan pendamping

memberikan ASI kepada bayi dan ASI sesuai anjuran

tidak membatasi pemberian ASI


A: Masalah tertasi
Jam 19.40
sebagian
5. Berkolaborasi pemberian gizi
dengan ahli gizi untuk MPASI P: Lanjutkan intervensi
yang tepat
R/ By. S diberikan makanan
pendamping ASI sesuai anjuran
dari ahli gizi
Hari/Tanggal: Senin 3 Mei 2021 (SHIFT MALAM)

Diagnosa Paraf
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan

Jam 21.30 WIB


1 Keidakefektifan Jam 07.00 WIB Wina n
1. Mengkaji ulang suara napas, catat
bersihan jalan napas S:-
adanya suara napas tambahan
b.d mucus berlebih O:
R/ Terdengar suara napas
- Suara gurgling tidak
tambahan wheezing, RR
ada
27x/menit
- RR 28x/menit
Jam 21.35 WIB
- By. S diberikan terapi
2. Memberikan terapi O2
oksigen melalui nasal
R/ Klien terpasang oksigen nasal
kanul 2liter/menit
kanul 2liter/menit
- By. S diberikan terapi
Jam 05.00 WIB
nebulizer dengan
3. Berkolaborasi pemberian
ventolin menggunakan
bronkodilator
simple mask selama 10
R/ Klien diberikan terapi nebulasi
menit
dengan ventolin menggunakan
- Produksi sekret sudah
simple mask selama 10 menit
berkurang
Jam 05:15
4. Mengasukultasi suara napas A: Masalah teratasi
R/ Suara napas gurgling tidak ada,
terdpat suara napas tambahan P: Lanjutkan intervensi
yaitu wheezing dengan observasi

Jam 21.30 WIB


2 Ketidakefektifan pola Jam 07.00 WIB Wina N
1. Mengkaji ulang frekuensi napas
napas b.d S:
R/ RR 27x/menit
penyempitan/obstruksi - Ibu klien mengatakan
21.35 WIB
2. Memonitor saturasi oksigen
jalan napas masih ingat dan paham
menggunakan oksimetri
penyebab sesak napas
R/ SPO2 96%
yang terjadi pada by. S
Jam 21.37 WIB
setelah diberikan
3. Memberikan terapi oksigen
penjelasan
R/ Klien sudah terpasang nasal
O:
kanul 2liter/menit
- RR 28x/menit
Jam 21.40 WIB
- Suara napas wheezing
4. Memberi periode istirahat dan
tidur yang adekuat - Klien tampak tidak

R/ Ibu klien tampak menidurkan terlalu sesak

by. S - Klien terpasang nasal


kanul 2liter/menit
- Klien tidur nyenyak
tidak rewel

A: Masalah tertasi

P: Lanjutkan intervensi
dengan observasi

Jam 06.00 WIB


3 Resiko Jam 07.00 WIB Wina N
1. Mengobservasi bayi ketika
ketidakseimbangan S:
menyusu
nutrisi b.d dipsnea - Ibu mengatakan paham
R/ Tidak ada kesulitan menghisap
akan nutrisi yang
maupun menelan
dibutuhkan klien
Jam 06.15 WIB
- Ibu klien mengatakan
2. Memantau berat badan
selalu memberikan
R/ Menimbang berat badan klien,
ASI kepada bayi dan
BB by. S 8,5 kg, tidak ada
tidak membatasi
peningkatan maupu penurunan
pemberian ASI
berat badan
O:
Jam 06.20 WIB
3. Menganjurkan ibu untuk menyusui
- Klien menyusu dengan
bayinya sesering mungkin jangan
lancar, tidak ada
dibatasi
kesulitan
R/ Ibu mengatakan selalu
- Tidak ada peningkatan
memberikan ASI kepada bayi dan
maupun penurunan
tidak membatasi pemberian ASI
berat badan
- BB, 8,5 kg
- Klien diberikan
makanan pendamping
ASI sesuai anjuran

A: Masalah tertasi

P: Intervensi dihentikan

E. CATATAN PERKEMBANGAN

No Waktu Catatan Perkembangan Paraf


1 4/05/2021 DX 1 (SHIFT PAGI/07.00-14.00) Wina NW
S:
- Ibu klien mengatakan by. S sudah tidak
batuk namun masih ada sekret
O:
- Terdapat suara tambahan wheezing
- Klien tampak sesak
- Klien terpasang terapi oksigen nasal kanul
2l/menit

A: Masalah terataasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

09.00 I:
1. Berkolaborasi pemberian bronkodilator
R/ Klien diberikan terapi nebulasi dengan
ventolin menggunakan simple mask
selama 10 menit
2. Mengasukultasi suara napas
R/ Suara napas gurgling tidak ada, terdpat
14:00
suara napas tambahan yaitu wheezing
E: Bunyi napas masih terdengar wheezing, tidak
ada hemoptisis, produksi sekret sudah berkurang,
klien tampak sudah tidak sesak
2 4/05/2021 DX 2 (SHIFT PAGI) Wina NW
S:-
O:
- Terdapat suara nafas tambahan wheezing
- Klien tampak sesak
- Klien terpasang terapi oksigen nasal kanul
2l/menit

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

I:

10.00 1. Mengkaji ulang frekuensi napas


R/ Frekuensi napas klien 28x/menit, klien
tampak sesak napas
2. Memonitor saturasi oksigen menggunakan
oksimetri
R/ SPO2 97%
3. Memberikan terapi oksigen
14.00 R/ Klien sudah terpasang nasal kanul
2liter/menit
4. Memberi periode istirahat dan tidur yang
adekuat
R/ Ibu klien tampak menidurkan by. S
E: RR 28x/menit, masih terdengar suara napas
wheezing, SPO2 97%
3 4/05/2021 DX 3 (SHIFT PAGI) Wina NW
S:
- Ibu klien mengatakan by. S tidak kesulitan
saat menyusu
- Ibu klien memberikan makanan pendamping
ASI sesuai anjuran
- Ibu mengatakan sering memberikan ASI pada
bayi
O:
- Klien tidak ada kesulitan menghisap maupun
menelan
- Tidak ada peningkatan maupun penurunan
berat badan
- BB 8,5 kg

A: Masalah resiko ketidakseimbangan nutrisi


teratasi

P: Intervensi dihentikan

I: -

E: -

4 4/05/2021 DX 2 (SHIFT SIANG) Wina NW


S:-
O:
- Terdapat suara nafas tambahan wheezing
- Klien sudah tidak terlalu sesak
- Klien terpasang terapi oksigen nasal kanul
2l/menit
- RR 28x/menit

A: Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intervensi

I:
16.00
1. Mengkaji ulang frekuensi napas
R/ Frekuensi napas klien 30x/menit, klien
sudah tidak sesak
2. Memonitor saturasi oksigen menggunakan
oksimetri
R/ SPO2 97%
3. Memberikan terapi oksigen
21.00
R/ Klien sudah terpasang nasal kanul
2liter/menit
4. Memberi periode istirahat dan tidur yang
adekuat
R/ Ibu klien tampak menidurkan by. S
E: RR 30x/menit, suara wheezing tidak ada,
SPO2 97%

Anda mungkin juga menyukai