OLEH:
NURJANA HADAD
6101121009
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR IS
ii
iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Pengertian Manajemen Proyek......................................................................3
2.1.1 Kebijakan dan Perencanaan Proyek Sistem Informasi...........................6
2.1.2 Tahap Perencanaan...............................................................................10
2.1.3 Tahap Analisis.......................................................................................10
2.1.4 Tahap Desain.........................................................................................11
2.1.5 Tahap Konstruksi..................................................................................12
2.1.6 Tahap Implementasi..............................................................................12
2.1.7 Tahap Pascaimplementasi.....................................................................13
2.2 Dasar Teori Organisasi.................................................................................16
2.2.1 Pengertian Teori....................................................................................17
2.2.2 PENGERTIAN ORGANISASI............................................................18
2.2.3 TEORI ORGANISASI..........................................................................19
2.2. 4 UNSUR – UNSUR ORGANISASI.....................................................21
BAB III..................................................................................................................26
PENUTUP..............................................................................................................26
3.1 Kesimpulan..................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN
Manajemen proyek itu suatu disiplin ilmu pada era tahun 1950-an,
Amerika bangsa yang pertama kali menggunakan ilmu manajemen proyek.
Henry Gantt dapat dikatakan bapak dari ilmu manajemen proyek, dan
namanya pun menjadi metode yang digunakan, bernama “Gantt Chart”. Perlu
diingat bahwa mempelajari Manajemen Proyek itu tidak terlalu sulit, karena
didalamnya terdapat hal-hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia, hanya
ditambahkan sedikit logika dan aturan yang khusus. Sedangkan Proyek itu
usaha yang harus dilakukan dari awal hingga akhir pada suatu kejadian, yang
mempunyai batasan waktu – anggaran – sumber daya yang dibutuhi oleh
pelanggan. Meski pada akhir tujuan dari adanya proyek adalah untuk
memuaskan pelanggan.
Dan definisi sederhana dari organisasi adalah suatu kelompok orang yang
mempunyai tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang,
jasa, uang, pengetahuan dan lain-lain. Tujuan disini dapat di definisikan
sebagai output, dan untuk menjadi output di perlukan input. Input dapat
berupa raw material, sumber daya manusia, uang, informasi dan lain-lain.
Sistem sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi. Di dalam organisasi terjadi konversi dari
input menjadi output dan diperlukan banyak proses yang saling berhubungan
dari fungsi-fungsi struktural yang ada sebagai contoh RND, Produksi,
Accounting, Marketing, IT dan lain -lain. Proses berjalan sampai menjadi
output dan akan di dapat data yang di hasilkan selama berjalan. Diharapkan
data dapat diolah menjadi informasi dan di kembalikan ke setiap fungsi
departemen dimana akan di gunakan untuk mengukur kinerja, kontrol dan
iv
v
v
vi
vi
vii
BAB II
PEMBAHASAN
Skill yang dibutuhkan ada 4 titik, yaitu kepada Owner, User, Lingkungan,
dan Team. Maksudnya, Ketika seorang proyek manager berurusan dengan owner
(komisaris perusahaan) dapat memberikan informasi berupa biaya/budget dari
segi finansial, seta resiko kedepan yang akan dihadapi. Ketika berbicara dengan
user, dapat mengajak untuk menggunakan hasil dari proyek, baik meloby dan
bujuk rayu.
vii
viii
b. Manajer proyek harus menetapkan tujuan akhir dari proyek dan memitivasi
anggota tim kerja untuk menyelesaikan proyek tepat waktu
kesalahpahaman (Misunderstandings).
definisi sasaran dan tujuan tidak jelas (Poorly defined goals and
objectives)
Manajer proyek yang baik tidak menghindari semua resiko, tetapi menyiapkan
proses dan prosedur standart untuk berusaha mencegah resiko yang mungkin
terjadi seperti:
viii
ix
Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek
Manager bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan
pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan
tentunya selalu bertanggung jawab untuk selalu berkomunikasi dengan tim,
atasan (owner), dan pelanggan (user).
ix
x
x
xi
Kebijakan Sistem
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh manajemen
puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih kesempatan-kesempatan
yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama atau sistem lama
mempunyai kelemahan (masalah) perencanaan sistem menyangkut estimasi
(penafsiran, perkiraan, pendapat atau penilaian) sumberdaya (kebutuhan-
kebutuhan fisik dan tenaga kerja) dan biaya.
Proses perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam tiga proses utama, yaitu :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem Tahapan proses perencanaan sistem
yaitu :
Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan.
Mengidentifikasi proyek-proyek sistem.
Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem.
Menetapkan kendala proyek-proyek sistem.
Menetukan prioritas proyek-proyek sistem.
Membuat laporan perencanaan sistem.
Meminta persetujuan manajemen.
2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan meliputi :
1. Menunjuk team analis (dapat berasal dari departemen pengembangan
yang ada atau dari luar perusahaan (konsultan).
2. Mengumumkan proyek pengembangan system.
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan
Melakukan studi untuk mencari alternatif pemecahan terbaik yang paling layak
xi
xii
untuk dikembangkan.
1. Grafik Gantt
Merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap
tugas (kegiatan) dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan panjang
relatif tugas-tugas yang dikerjakan.
xii
xiii
xiii
xiv
xiv
xv
2. Aspek teknologi
Analisis aspek teknologi meliputi kegiatan-kegiatan yang bersifat
menginventarisir aset teknologi informasi yang dimiliki perusahaan pada saat
proyek dimulai dengan berbagai tujuan, antara lain :
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah isu-isu (permasalahan)
penting yang harus segera ditangani, dianalisis penyebabnya, dampaknya bagi
bisnis perusahaan, beberapa kemungkinan scenario pemecahan dengan segala
resiko cost/benefit (laba/rugi) dantrade- off (tukar tambah), serta pilihan solusi
yang direkomendasikan. Sebelum memasuki fase desain, seluruh tim harus
paham tentang isu-isu ini dan memiliki komitmen untuk melanjutkan proyek
yang ada ke tahap berikutnya sesuai dengan skala prioritas yang telah
ditentukan (setelah memilih scenario yang disetujui bersama).
xv
xvi
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling
banyak melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya,
waktu. Control terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus
diperketat agar tidak terjadi ketidakefisienan maupun ketidakefektifan dalam
penggunaan beragam sumber daya yang ada (yang secara tidak langsung akan
berdampak langsung terhadap keberhailan proyek sistem informasi yang
diselesaikan secara tepat waktu). Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa
uji coba sistem. Perbaikan-perbaikan bersifat minor biasanya harus dilakukan
setelah adanya masukan- masukan yang timbul setelah diadakannya evaluasi.
Tahap Implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama
kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam perusahaan. Biasanya,
xvi
xvii
pendekatan yang dipergunakan oleh perusahaan adalah pendekatan cut off dan
paralel.
a) Pendekatan cut off atau big-bang adalah suatu strategi implementasi yang
memilih sebuah hari sebagai patokan dan terhitung mulai hari tersebut,
sistem baru mulai dipergunakan dan sistem lama ditinggalkan sama sekali.
b) Pendekatan paralel dilakukan dengan cara melakukan pengenalan sistem
baru sementara sistem lama belum ditinggalkan, sehingga dua buah sistem
berjalan secara paralel (kedua sistem tersebut biasa disebut testing environment
dan production environment).
Pemilihan terhadap kedua strategi tersebut tergantung pada perusahaan masing-masing,
karena masing-masing strategi implementasi memiliki keuntungan dan kerugian yang
berbeda. Lepas dari strategi yang dipilih, pemberian pelatihan (training) harus diberikan
kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk
mengurangi resiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa
memiliki (sense of ownership) terhadap sistem baru yang diterapkan.
xvii
xviii
Proses pembuatan software tidak cukup hanya dikerjakan dalam waktu beberapa
hari saja. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses pembuatan
software. Setiap tahapan bisa memerlukan waktu cukup lama, bisa satu bulan,
dua bulan, atau bahkan satu tahun. Tahapan-tahapan itu yaitu : requirement
(perencanaan dan analisa), design (pembuatan), dan testing (pengujian dan
pemeliharaan). Setiap tahapan yang dilalui terdapat beberapa permasalahan-
permasalahan yang timbul.
Pada permasalahan ini akan dibahas beberapa permasalahan yang timbul dengan
studi kasus pembuatan software Sistem Informasi Akademik dan juga akan
dibahas solusi yang dapat diambil untuk mengatasi beberapa permasalahan
tersebut. Pembahasan permasalahan ini dibagi dalam setiap tahapan pembuatan
software.
a) Tahap Requirement
Pada tahap ini, kegiatan yamg paling banyak dilakukan adalah dengan
melakukan interaksi dengan user. Permasalahan dalam proses pembuatan
software yang dapat timbul pada tahap ini adalah :
Kebutuhan akan fitur dan report yang diinginkan sering kali tidak sesuai
dengan sistem yang ada. Misalnya pada sistem Informasi Akademik,
user menginginkan report pembayaran SPP, sedangkan sistem ini hanya
mengenai masalah akademik perkuliahan.
xviii
xix
b) Tahap Design
Pada tahap ini, merupakan tahap yang dilakukan oleh developer. Permasalahan
dalam proses pembuatan software yang dapat timbul pada tahap ini adalah :
c) Tahap Testing
Pada tahap ini, merupakan tahap pengujian software yang dilakukan antara
developer dan user, dan diakhiri dengan pemeliharaan software. Permasalahan
dalam proses pembuatan software yang dapat timbul pada tahap ini adalah :
xix
xx
xx
xxi
c) posisi, setiap orang yang ada dalam suatu organisasi akan menempati posisi
atau kedudukannya masing-masing.
d) pekerjaan, setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut mempunyai
pekerjaan (job) masing-masing sesuai dengan posisinya.
e) teknologi, untuk mencapai tujuan organisasi membutuhkan teknologi untuk
membantu dalam pengolahan data menjadi suatu informasi.
f) struktur, struktur organisasi merupakan pola yang mengatur pelaksanaan
pekerjaan dan hubungan kerja sama antar setiap orang yang ada dalam
organisasi tersebut.
g) lingkungan luar, merupakan elemen yang sangat penting dan akan
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi, misalnya adanya kebijakan
pemerintah tentang organisasi.
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran
xxi
xxii
3. KING
Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki
hubungan dan dapat diamati dalam dunia nyata.
4. MANNING
Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan
seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-
ramalan yang dapat dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.
xxii
xxiii
Teori organisasi Muncul pada abad 19 di latar belakangi oleh Revolusi Inggris
dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Berikut ini akan dibahas
mengenai teori organisasi klasik yang dipelopori oleh Max Weber, teori
neoklasik, dan teori organisasi modern.
xxiii
xxiv
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang
berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan
ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan,
kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan,
komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-
anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu:
xxiv
xxv
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal
sebagai berikut:
a. Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain
sebagai berikut :
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat
bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya
organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama,
sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan
dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti
yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu
menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah
xxv
xxvi
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses
kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di
lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna
dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai
kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu
organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan
antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan
sebaik-baiknya.
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau
pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian
kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata
lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan
bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
xxvi
xxvii
xxvii
xxviii
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari
berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada satu
pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang satu
dengan yang lain saling melengkapi.
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain
sebagai berikut :
xxviii
xxix
c) Structured activities
d) Technological system.
xxix
xxx
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
xxx
xxxi
xxxi
xxxii
DAFTAR PUSTAKA
http://carapedia.com/pengertian_definisi_teori_menurut_para_ahli_info502.ht
ml
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teori
http://handpage.blogspot.co.id/p/definisi-dan-pengertian-organisasi.html?m=1
http://agungzetiadji.blogspot.co.id/2012/10/teori-organisasi.html?m=1
http://rinaldymeinaki.blogspot.co.id/2014/10/tugas-jelaskan-ciri-ciri-dan-
unsur.html?m=1
http://heninuraeni23.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-dan-asas-asas-
organisasi.html?m=1
xxxii