Anda di halaman 1dari 8

JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA

e-ISSN 2477-3743 p-ISSN 2541-0024

Penggunaan Highly Active Antiretroviral Therapy (Haart) Terhadap Health


Related Quality of Life (HRQOL) pada Orang dengan HIV/AIDS
Angga Wilandika1*
1
Program Studi Diploma III Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Bandung
*Email korespondensi: wiland.angga@gmail.com

ABSTRAK
ARTICLE INFO
HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan
HOW TO CITED:
kematian pada penderitanya. Penyakit ini mengganggu kualitas hidup
Wilandika, A. (2018).
penderitanya. Terlebih lagi sampai saat ini penyakit HIV/AIDS belum
Penggunaan Highly Ac- ada obatnya. Meskipun demikian, penyakit HIV/AIDS dapat
tive Antiretroviral Thera-
py (Haart) Terhadap dikendalikan dengan penggunaan terapi antiretroviral. Saat ini terapi
Health Related Quality of antiretroviral sudah banyak dikembangkan dan golongan terbaru yang
Life (HRQOL) pada
Orang dengan dianggap cukup efektif mengendalikan gelaja HIV/AIDS yaitu Highly
HIV/AIDS. Jurnal Pen- Active Anti-Retroviral Therapy (HAART). Artikel ini bertujuan untuk
didikan Keperawatan
Indonesia 4(2), hlm. 172- mengidentifikasi penggunaan HAART terhadap health related quality
179
of life (HRQOL) atau kualitas hidup kesehatan dari orang dengan HIV/
AIDS (ODHA). Penelusuran literatur dilakukan melalui database
DOI: PubMed dan ProQuest Nursing and Allied Health Source (Januari 2005
– Oktober 2017), menggunakan kata kunci penelusuran “quality of
10.17509/jpki.v4i2.14093
life”, “helath related quality of life”, “HAART”, dan HIV/AIDS. Selain
itu, artikel yang dipilih dibatasi hanya pada penelitian original. Hasil
ARTICLE HISTORY:
kajian mengungkapkan bahwa penggunaan HAART pada ODHA dapat
Accepted
November 27, 2018
menekan jumlah virus HIV yang berdampak meningkatkan kadar CD4
dalam tubuh. Penggunaan HAART dapat meningkatkan sistem
Revised kekebalan tubuh ODHA, sehingga usia penderita HIV/AIDS cenderung
December 27, 2018 memanjang dan kualitas hidup pun menjadi lebih baik. Namun di sisi
lain, penggunaan HAART yang dikonsumsi ODHA seumur hidup juga
Published memiliki efek samping terkait toksisitas obat tersebut. Ada kalanya
December 31, 2018 beberapa ODHA mengalami komplikasi dari penggunaan obat HAART
tersebut. Oleh karena itu penggunaan obat HAART sebaiknya
dilakukan secara teratur dengan pengawasan tim medis atau perawat
yang kompeten dalam pemberian terapi antiretroviral.

Kata Kunci : HAART, HIV/AIDS, kualitas hidup, ODHA, ter api


antiretroviral

172
Wilandika, A. | Penggunaan Highly A ctive A ntiretroviral T herapy (Haart) Terhadap Health R elated Quality of Life (HR QOL )...

ABSTRACT
HIV/AIDS is one disease that cause death. This disease can reduce the quality of life of peple living with HIV/
AIDS (PLWHA). There is no cure for HIV/AIDS, until now. However, HIV/AIDS is a deadly disease and
incureable, but this disease can be controlled with the use of antiretroviral therapy. Currently, antiretroviral
therapy has been widely developed and the latest class was considered quite effective in controlling the HIV/
AIDS is Highly Active Anti-Retroviral Therapy (HAART). This article aims to identify the use of HAART on
health related quality of life (HRQOL) or the quality of life of PLWHA. The methode used was the literature
review. The literature search was conducted through the PubMed and ProQuest Nursing and Allied Health
Source (January 2005 – October 2017) databases, were searched using keyword term "quality of life", "health
related quality of life", "HAART" and “HIV/AIDS”. In addition, the selected article is limited only to original
research. The study results revealed that the use of HAART in people living with HIV/AIDS could reduce the
viral load, so that can increase the levels of CD4 in the body. HAART could improve the immune system of
PLWHA, so the age of PLWHA tend to elongate and the quality of life can be better. However, the use of
HAART also has side effects related to the toxicity of the drug. Some PLWHA experience complications from
the use of HAART drugs. Therefore, the use of HAART drugs should be carried out regularly with the
supervision of a medical team or nurse who is competent in the administration of antiretroviral drugs.

Keywords : antiretroviral theraphy, HAART, HIV/AIDS, quality of life, PLWHA

PENDAHULUAN
Hingga saat ini, tidak ada obat untuk infeksi memadai untuk mengembalikan kemampuan
Human Immunodeficiency Virus (HIV), tetapi tubuh melawan infeksi oportunistik (Gunda, Ki-
ada pengobatan bagi orang dengan HIV/AIDS lonzo, Kamugisha, Rauya, & Mpondo, 2017).
(ODHA) untuk hidup lebih lama dan sehat. Saat Meningkatnya kekebalan tubuh ODHA dalam
ini satu-satunya terapi yang ditujukan untuk melawan berbagai potensi infeksi oportunistik,
perawatan ODHA yaitu terapi antiretroviral. menyebabkan angka harapan angka harapan
Obat-obatan HIV pertama kali dikembangkan hidup meningkat pula (Geschwind, Skolasky,
pada tahun 1987, terutama obat yang tergolong Royal, & McArthur, 2001; Roberts, 2002). Oleh
mono-terapi. Pengobatan antiretroviral yang per- karena itu, ODHA yang menggunakan terapi
tama ini, memiliki efek lebih rendah dalam antiretroviral sangat tinggi kemungkinannya
menekan replikasi HIV dan memiliki resiko re- memiliki kelangsungan hidup lebih baik.
sistensi lebih besar (The Antiretroviral Therapy Menurut Augustyn, Walker, and Goss (2012);
Cohort Collaboration, 2017). Oleh karena itu Van Sighem et al. (2003), tingkat kelangsungan
perlu dikembangkan kembali regimen obat yang hidup pada orang yang terinfeksi HIV setelah
lebih efektif untuk menekan virus HIV dalam menggunakan terapi HAART meningkat semen-
tubuh. tara tingkat mortalitas menurun.
Pada tahun 1996, terapi kombinasi mulai Penemuan obat antiretroviral memungkinkan
diperkenalkan. Terapi perawatan baru ini disebut ODHA memiliki kesempatan menjalani hidup-
Highly Active Anti-retroviral Therapy (HAART) nya lebih lama. Seiring dengan pengobatan yang
yang merupakan kombinasi dari paling sedikit dijalani, maka berbagai tantangan pun harus
tiga jenis obat HIV. Seperti halnya obat mono- dihadapi ODHA terutama yang tinggal negara
terapi, kombinasi obat HIV ini juga tidak mem- berkembang. Tantangan tersebut seperti kecema-
iliki kemampuan untuk menyembuhkan penya- san dan ketidakpastian tentang efek samping
kit. Akan tetapi, terapi ini menekan replikasi pengobatan, penganiayaan lingkungan sosial,
virus secara terus-menerus, sehingga memung- serta stigma dan diskriminasi (Letamo, 2003),
kinkan peningkatan CD4 ke dakar yang lebih mungkin juga akan muncul perasaan kesepian

JPKI 2018 volume 4 no. 2 173


Wilandika, A. | Penggunaan Highly A ctive A ntiretroviral T herapy (Haart) Terhadap Health R elated Quality of Life (HR QOL )...

dan ketakutan karena dikucilkan. Semua hal ter- atau opini klinis.
sebut dapat mempengaruhi terhadap status
kesehatan dan kualitas hidup terkait kesehatan HASIL DAN DISKUSI
bagi ODHA (Bastardo & Kimberlin, 2000). Hasil penelusuran artikel melalui database
Oleh karena itu penting untuk memperhatikan ProQuest Nursing and Allied Health Source dan
dan menjaga status kesehatan dan kualitas hidup PubMed, dengan kata kunci yang telah ditetap-
terkait kesehatan (health related quality of life) kan menghasilkan beberapa artikel yang sesuai.
pada ODHA, terutama yang telah menjalani ter- Adapun hasil penelurusan dan review dari
api HAART. artikel-artikel tersebut, maka ditetapkan sembi-
Selain itu, pengobatan antiretroviral yang lan artikel yang dipilih. Gambar 1 menunjukkan
membantu mencegah perkembangan penyakit diagram alir dari proses penelusuran.
dan menghasilkan kualitas hidup dan kesejahter-
aan yang lebih baik pada ODHA, penggunaan Konseptualisasi Health Related Quality of
obat yang berkepanjangan untuk terus menekan Life (HRQOL)
penekanan virus di bawah tingkat deteksi dapat Istilah health related quality of life merupa-
menyebabkan efek buruk yang dapat mengu- kan kombinasi dari dua istilah, yakni kualitas
rangi tingkat kualitas hidup individu. Efek hidup dan kesehatan. Kedua istilah ini memiliki
samping dari HAART dapat mempengaruhi banyak definisi.
kualitas hidup dari ODHA (Liu, Weber, et al.,
2006). Dengan demikian, diperlukan suatu
kajian yang lebih mendalam untuk mengetahui
kaitan penggunaan terapi HAART terhadap
kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS.

METODE
Penelusuran Database
Penelitian ini adalah sebuah literature review
ProQuest Nursing and Allied
dari berbagai penelitian original. Kajian ini ber- Heath Source & PubMed
tujuan untuk mengetahui konseptualisasi health
related quality of life (HRQOL) dan kaitan
HRQOL pada orang dengan HIV/AIDS yang
menggunakan highly active antiretroviral thera-
Penerapan Kriteria Eksklusi
py (HAART). Pencarian literatur dilakukan
secara online dengan menggunakan mesin pen- (artikel yang dibuat tidak
berhubungan dengan manusia,
cari (search engine) seperti PubMed dan artikel berupa disertasi, abstrak,
ProQuest Nursing and Allied Health Source.
Kata kunci yang digunakan yaitu quality of life,
health related quality of life, HAART, dan HIV/
AIDS. Kata kunci kualitas hidup dan kualitas Penerapan Kriteria Inklusi
hidup terkait kesehatan digunakan karena (artikel full text dan
keduanya memiliki keterkaitan. Kriteria inklusi
yang digunakan yaitu: a) artikel yang dipub-
likasikan antara Januari 2005 sampai Oktober
2017; dan b) artikel yang dipublikasikan hanya Pemilihan Judul,
Abstrak dan Tujuan
dalam Bahasa Inggris. Sementara itu, kriteria
ekslusi yang ditetapkan yaitu a) artikel yang tid-
ak berhubungan dengan penelitian terhadap
manusia; b) jenis penelitian yang dipublikasi Gambar 1. Diagram alir dari proses penelusuran
dalam bentuk seperti disertasi, abstrak, editorial,

174 JPKI 2018 volume 4 no. 2


Wilandika, A. | Penggunaan Highly A ctive A ntiretroviral T herapy (Haart) Terhadap Health R elated Quality of Life (HR QOL )...

Definisi istilah kesehatan yang secara inter- Penggunaan Highly Active Antiretroviral
nasional diakui dan paling berpengaruh adalah Therapy (HAART) terhadap Health Related
dari World Health Organization (WHO), yang Quality of Life (HRQOL)
menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan Pengenalan kombinasi obat antiretroviral
yang utuh secara fisik, mental dan sejahtera dan (ARV) yang disebut sebagai HAART memberi
bukan hanya tidak adanya penyakit (WHO, dampak signifikan terhadap perkembangan pen-
1997). Pengertian tersebut mengandung arti bah- gobatan yang lebih baik dalam penanganan in-
wa kesehatan merupakan aspek menyeluruh feksi HIV. Pemberian obat ARV memungkinkan
yang harus dipenuhi untuk memberikan kese- untuk menurunkan jumlah virus (viral load) dan
jahteraan seseorang selama hidup. meningkatkan jumlah CD4 dalam tubuh serta
Kesehatan dan kesejahteraan selama hidup menurunkan tingkat mortalitas pada HIV.
tersebut mengarah kepada konsep kualitas Keberadaan obat HAART untuk orang
hidup. Menurut Basavaraj, Navya, and Rashmi dengan HIV/AIDS (ODHA) telah membuat in-
(2010), kualitas hidup adalah istilah yang feksi HIV menjadi penyakit yang bisa ditangani
digunakan untuk menyampaikan rasa sejahtera (Liu, Weber, et al., 2006). Pemberian kombinasi
mencakup aspek-aspek seperti kebahagiaan dan HAART dapat mengurangi risiko penularan in-
kepuasan dengan kehidupan yang dijalaninya feksi HIV dan bahkan meningkatkan kualitas
secara menyeluruh. Sama dengan yang kesehatan yang hampir sama dengan individu
diungkapkan Revicki et al. (2000), bahwa yang tidak terjangkit HIV (Johnson et al., 2013;
kesehatan memiliki kaitan dengan kualitas Nakagawa, May, & Phillips, 2013). Menurut
hidup. Kualitas hidup itu menggambarkan pen- Deeks, Lewin, and Havlir (2013), penggunaan
galaman subjektif dan persepsi individu terkait kombinasi terapi ini dapat menurunkan risiko
kesejahteraan tentang dirinya sendiri secara ho- timbulnya berbagai gelaja AIDS seperti penyakit
listik. kardiovaskular, ginjal, keganasan dan gangguan
Dalam lingkup kesehatan, kualitas hidup saraf.
mengacu pada aspek klinis seperti persepsi ten- Terapi ini memang tidak sepenuhnya
tang kesehatan, status gejala penyakit, status mengembalikan seluruh fungsi kesehatan
fungsional, biologis dan fisiologis, emosi dan ODHA, tetapi melalui terapi ini berbagai gelaja
kognitif, karakteristik individu, mobilitas dan yang mengarah ke AIDS dapat dicegah. Oleh
perawatan diri, lingkungan sosial, keadaan karena itu strategi perawatan dan penggunaan
ekonomi, dan politik yang berpengaruh terhadap HAART untuk meningkatkan HRQOL pada
kondisi kesehatan individu tersebut (Holzemer ODHA harus menjadi fokus utama.
& Wilson, 1995; Shumaker, Ellis, & Naughton, Jelsma, Maclean, Hughes, Tinise, and
1997; Wu, 2000). Lebih jauh sebelumnya Wil- Darder (2005) melakukan penelitian kuasi-
son and Cleary (1995), mengatakan bahwa eksperimental untuk mengetahui efek pemberian
kualitas hidup merupakan kesehatan individu kombinasi tiga obat antiretroviral (ARV) ter-
yang berkaitan dengan persepsi terhadap status hadap HRQOL pada 117 ODHA dengan stadium
fisik, mental, sosial, ekonomi dan lingkungan. klinis 3 dan 4 di Afrika Selatan. HRQOL diukur
Konsep tersebut selanjutnya disebut sebagai dengan menggunakan instrumen EQ-5D versi
makna dari HRQOL. Xhosa pada awal pemberian terapi, bulan per-
Secara global, konsensus tentang definisi tama, ketiga, keenam dan kedua belas. Selama
HRQOL masih belum banyak, tetapi istilah 12 bulan terapi, sebagian besar dari partisipan
kualitas hidup terkait kesehatan tidak mungkin menunjukkan peningkatan HRQOL yang pro-
untuk dipisahkan dari istilah kualitas hidup gresif. Efek samping dari obat yang muncul pun
secara global. Kedua istilah ini sering digunakan pada beberapa partisipan hanya sedikit. Hal ini
secara bergantian dalam laporan penelitian yang terlihat bahwa HRQOL pada ODHA dapat dit-
sama. Selain itu, dalam mengartikan istilah ingkatkan dengan terapi ARV dan efek samping
kualitas hidup terkait kesehatan, sebagian besar dari obat tampaknya memiliki dampak minimal

JPKI 2018 volume 4 no. 2 175


Wilandika, A. | Penggunaan Highly A ctive A ntiretroviral T herapy (Haart) Terhadap Health R elated Quality of Life (HR QOL )...

terhadap kesejahteraan ODHA tersebut. Protopopescu et al. (2007) melaporkan hasil


Lv et al. (2017) melakukan penelitian untuk dari penelitiannya tentang HRQOL selama lima
mengetahui efektivitas HAART pada pasien HIV tahun pada 1000 partisipan menggunakan MOS
yang baru terdiagnosis. Penelitian ini melibatkan SF-36. HRQOL, baik dilihat dari aspek fisik dan
3100 pasien HIV yang menerima terapi HAART mental ODHA meningkat pada saat tahun per-
dalam jangka waktu 12 bulan. Hasil penelitian tama terapi dan relatif stabil pada tahun selanjut-
ditentukan dengan cara mencatat tingkat virus nya. Begitu pula dengan Stangl, studi kohor lon-
RNA dalam tubuh, kadar CD4, jumlah kasus gitudinal yang dilakukannya pada 947 orang
kematian setiap bulannya. Hasil penelitian dewasa dengan HIV-1 untuk mengindentifikasi
menunjukkan bahwa dalam perawatan HAART trend dan predictor dari kualitas hidup
selama 12 bulan, jumlah C4 meningkat rata-rata menemukan bahwa penggunaan HAART
4,3 x 103 sel/mL (p < 0,01). Viral load menurun menaikan skor aspek kesehatan fisik dan mental.
ke tingkat yang tidak terdeteksi yaitu di bawah Berbeda dengan hasil penelitian kohor yang dil-
1,70 log/mL setelah perawatan delapan bulan. akukan Liu, Ostrow, et al. (2006), melaporkan
Dengan demikian terapi HAART mampu mem- bahwa HRQOL pada aspek kesehatan fisik
berikan dampak yang signifikan dalam setelah menjalani HAART tidak terjadi pening-
penurunan jumlah virus dalam tubuh penderitan- katan, tetapi lebih rendah dibandingkan sebelum
ya. Namun, kejadian komplikasi dari pengobatan menjalani terapi tersebut. Sedangkan pening-
HAART juga terjadi. Toksisitas obat terutama katan cukup besar terjadi pada aspek kesehatan
dilaporkan meliputi kembung, sakit perut, mual, mental setelah empat tahun menjalani HAART.
muntah, diare, neuropati perifer, demam, kerusa- Usia, status sosial-ekonomi yang rendah, pen-
kan sistem saraf pusat (sakit kepala, insomnia damping, kebiasaan minum alkohol dan stadium
dan perubahan status mental), demam dan ram- penyakit yang berkembang menjadi prediktor
but rontok. Kasus kematian pun dilaporkan sela- yang signifikan terhadap rendahnya skor
ma proses penelitian ini, meskipun trendnya HRQOL aspek kesehatan fisik.
menurun seiring pemberian terapi ini. Peningkatan jumlah CD4, kepatuhan dalam
Penelitian kohor yang dilakukan oleh Anene menjalani terapi ARV dan dukungan sosial
Agu et al. (2013) pada 150 orang yang mendapat berdampak positif terhadap kualitas hidup, seir-
terapi ARV di Nigeria, untuk mengevaluasi re- ing dengan menurunnya gejala-gejala HIV, ting-
spon perubahan jumlah CD4 terhadap HRQOL kat depresi dan stigma pada ODHA. Studi kohor
aspek fisik dan mental selama enam bulan. Skor prospektif yang dilakukan antara bulan Februari
rata-rata HRQOL pada partisipan meningkat 2001 dan Januari 2004 pada 226 dan 197 orang
signifikan dari 71,9% (SD ± 20,9) pada awal laki-laki yang terinfeksi HIV menunjukan bahwa
terapi ARV menjadi 89,7% (SD ± 10,6) setelah pemberian terapi HAART yang disertai dengan
enam bulan terapi ARV (p < 0.05). Berbeda dukungan dari keluarga sangat berperan penting
dengan pemeriksaan jumlah CD4, di mana peru- dalam meningkatkan HRQOL pada ODHA (Jia,
bahan yang terjadi tidak terlalu signifikan. Rata- Uphold, Wu, Chen, & Duncan, 2005). Terapi
rata jumlah CD4 pada awal terapi 185,7 sel/ HAART yang dijalani oleh ODHA dengan
mm3 menjadi 199,0 sel/mm3 setelah enam bu- kepatuhan yang baik dapat meningkatkan kuali-
lan. Walaupun perubahan jumlah CD4 tidak tas hidup (Mannheimer et al., 2005) dan mem-
berkorelasi dengan HRQOL pada ODHA, tetapi pertahankan kadar jumlah CD4 dalam tubuh
pemberian HAART secara signifikan meningkat- ODHA sehingga sistem kekebalan tubuh tetap
kan skor HRQOL aspek kesehatan fisik dan optimal. Selain itu, dukungan keluarga dan kon-
mental. Hal ini sama dengan penelitian sebe- disi sosial ekonomi yang terjamin dapat
lumnya bahwa aspek kesehatan fisik dan mental menurunkan tingkat kecemasan, depresi dan
pada HRQOL berubah seiring pemberian stigma. Semua hal tersebut berdampak positif
HAART (Liu, Ostrow, et al., 2006; Protopopescu terhadap kesejahteraan ODHA sepanjang waktu
et al., 2007). (Peltzer, 2012).

176 JPKI 2018 volume 4 no. 2


Wilandika, A. | Penggunaan Highly A ctive A ntiretroviral T herapy (Haart) Terhadap Health R elated Quality of Life (HR QOL )...

Kesejahteraan kesehatan ODHA meningkat SIMPULAN


seiring dengan pemberian terapi HAART. Tera- Health Related Quality of Life (HRQOL)
pi HAART dapat mengendalikan perkembangan meliputi berbagai aspek yang akan mendukung
pengakit HIV ke perburukan dan memberikan seseorang dapat hidup dengan kualitas kesehatan
kesempatan kepada ODHA untuk hidup lebih yang baik terutama bagi mereka yang mengidap
lama. Meskipun beban dari efek samping toksis- penyakit seperti HIV/AIDS yang belum ada
itas pengobatan ARV tidak dapat dihilangkan. penyembuhannya. Pengobatan dengan highly
Burgoyne and Tan (2008), berdasarkan analisis active antiretroviral therapy (HAART), hanya
regresinya melaporkan bahwa efek samping berfungsi untuk menekan jumlah virus dalam
yang muncul dari obat ARV seperti lipodistropi, tubuh dan memberikan kesempatan hidup lebih
anemia dan neuropati perifer berkaitan dengan panjang walaupun dengan beban penyakit yang
penurunan kualitas hidup. Menurut Guaraldi et dibawanya.
al. (2008), lipodistrofi pada ODHA yang telah Berbagai penelitian menemukan bahwa
mencapai pada lemak di ekstremitas, payudara, HRQOL pada ODHA sangat berkaitan dengan
leher dan wajah, menyebabkan komplikasi terapi HAART yang dijalaninya. Hal ini dikare-
metabolik dan secara signifikan berpengaruh nakan bahwa terapi HAART berdampak
terhadap harga diri ODHA. Perubahan yang pa- menekan jumlah virus HIV dalam tubuh dan
da penampilan ODHA akibat lipodistrofi dapat meningkatkan kadar CD4 pada orang yang terin-
menyebabkan stigmatisasi dan memiliki efek feksi HIV, dengan demikian kekebalan tubuh
yang dalam pada pasien harga diri dan ODHA meningkat dan terhindar dari berbagai
penurunan HRQOL. gelaja yang dapat mengarah ke AIDS. Hal ini
Salah satu efek samping dari obat ARV memberikan kesempatan ODHA untuk men-
yang menimbulkan dampat terhadap HRQOL jalani hidup lebih panjang. Memanjangnya ang-
yaitu diare. Pada penelitian dengan ka harapan hidup dan dengan pengobatan yang
menggunakan MOS-HIV yang bertujuan untuk harus dijalaninya seumur hidup, menuntut
mengetahui HRQOL pada ODHA yang men- ODHA untuk menjalani terapi dengan teratur.
galami diare (46 orang) dan yang tidak mengala- Terapi HAART sangat berkaitan dengan
mi diare (117 orang) selama terapi HAART HRQOL.
menemukan perbedaan yang cukup tinggi. Namun, tidak jarang juga bahwa ODHA
HRQOL sangat rendah pada ODHA yang men- yang menjalani terapi HAART ini juga mengala-
galami diare dibandingkan dengan yang tidak mi penurunan pada kualitas hidupnya. Hal ini
mengalami diare. Selain itu dari seluruh pasien dikarena efek toksisitas yang ditimbulkan dari
sekitar 12,9% melaporkan bahwa diare tersebut terapi HAART. Terapi HAART merupakan tera-
menghambat kegiatan keseharian mereka pi kombinasi dari minimal tiga jenis obat ARV.
(Siddiqui et al., 2007). Hal ini sama dengan Banyaknya obat yang dikonsumsi ODHA men-
penelitian Tramarin et al. (2004) yang men- imbulkan meningkatnya toksisitas ketika
gevaluasi HRQOL menggunakan instrumen mengkonsumsi obat tersebut. Efek toksisitas ini
MOS-HIV pada 100 ODHA yang menderita di- sangat berkaitan dengan kemungkinan muncul-
are dan sedang menjalani terapi HAART dengan nya efek samping dari pengobatan. Efek
CD4 < 200 sel/mm3 menemukan bahwa bebera- samping yang muncul pada saat ODHA men-
pa domain dari kualitas hidup memiliki skor ren- jalani terapi ini memberikan berdampak yang
dah yaitu aspek energi, kesehatan umum, fungsi negatif pada kesehatan dan kesejahteraannya.
sosial dan transisi kesehatan. Namun, skor yang
paling rendah lebih rendah terlihat pada aspek
sosial dan fungsi peran. Hal ini menunjukkan
bahwa efek samping yang muncul dari efek tok-
sisitas HAART seperti diare menjadi efek
negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan

JPKI 2018 volume 4 no. 2 177


Wilandika, A. | Penggunaan Highly A ctive A ntiretroviral T herapy (Haart) Terhadap Health R elated Quality of Life (HR QOL )...

REFERENSI BMC Research Notes, 10(1), 197. doi:


Anene Agu, K., Okojie, O., Oqua, D., King, R., 10.1186/s13104-017-2521-0
Isah, M., Gerald Iyaji, P., . . . Wutoh, A. Holzemer, W. L., & Wilson, H. S. (1995). Qual-
(2013). Health-Related Quality of Life and ity of life and the spectrum of HIV infection.
CD4 cells status of Patients receiving An- Annu Rev Nurs Res, 13, 3-29.
tiretroviral Therapy in Nigeria. West African Jelsma, J., Maclean, E., Hughes, J., Tinise, X., &
Journal of Pharmacy, 23(2). Darder, M. (2005). An investigation into the
Augustyn, C., Walker, B., & Goss, T. F. (2012). health-related quality of life of individuals
Recognizing the value of innovation in HIV/ living with HIV who are receiving HAART.
AIDS therapy. Boston: Boston Healthcare AIDS care, 17(5), 579-588.
Associates, Inc. Jia, H., Uphold, C. R., Wu, S., Chen, G. J., &
Basavaraj, K. H., Navya, M. A., & Rashmi, R. Duncan, P. W. (2005). Predictors of changes
(2010). Quality of life in HIV/AIDS. Indian J in health-related quality of life among men
Sex Transm Dis, 31(2), 75-80. doi: with HIV infection in the HAART era.
10.4103/0253-7184.74971 AIDS Patient Care & STDs, 19(6), 395-405.
Bastardo, Y. M., & Kimberlin, C. L. (2000). Re- Johnson, L. F., Mossong, J., Dorrington, R. E.,
lationship between quality of life, social sup- Schomaker, M., Hoffmann, C. J., Keiser, O.,
port and disease-related factors in HIV- . . . Giddy, J. (2013). Life expectancies of
infected persons in Venezuela. AIDS care, 12 South African adults starting antiretroviral
(5), 673-684. treatment: collaborative analysis of cohort
Burgoyne, R. W., & Tan, D. H. (2008). Prolonga- studies. PLoS medicine, 10(4), e1001418.
tion and quality of life for HIV-infected Letamo, G. (2003). Prevalence of, and factors
adults treated with highly active antiretroviral associated with, HIV/AIDS-related stigma
therapy (HAART): a balancing act. Journal of and discriminatory attitudes in Botswana.
antimicrobial chemotherapy, 61(3), 469-473. Journal of Health, Population and Nutrition,
Deeks, S. G., Lewin, S. R., & Havlir, D. V. 21(4), 347-357.
(2013). The end of AIDS: HIV infection as a Liu, C., Ostrow, D., Detels, R., Hu, Z., Johnson,
chronic disease. The Lancet, 382(9903), 1525 L., Kingsley, L., & Jacobson, L. P. (2006).
-1533. Impacts of HIV infection and HAART use
Geschwind, M., Skolasky, R., Royal, W., & on quality of life. Quality of Life Research,
McArthur, J. (2001). The relative contribu- 15(6), 941-949. doi: http://
tions of HAART and alpha-interferon for dx.doi.org/10.1007/s11136-005-5913-x
therapy of progressive multifocal leu- Liu, C., Weber, K., Robison, E., Hu, Z., Jacob-
koencephalopathy in AIDS. Journal of Neuro- son, L. P., & Gange, S. J. (2006). Assessing
virology, 7(4), 353-357. the effect of HAART on change in quality of
Guaraldi, G., Murri, R., Orlando, G., Giovanardi, life among HIV-infected women. AIDS Re-
C., Squillace, N., Vandelli, M., . . . Wu, A. search and Therapy, 3(1), 6.
W. (2008). Severity of Lipodystrophy Is As- Lv, R., Li, G., Wu, J., Zhu, Y., Li, J., Qin, X., . .
sociated with Decreased Health-Related . Xu, C. (2017). Investigation of the survival
Quality of Life. AIDS Patient Care and STDs, time and quantification of therapeutic bene-
22(7), 577-585. doi: 10.1089/apc.2007.0173 fits for HIV patients with highly active an-
Gunda, D. W., Kilonzo, S. B., Kamugisha, E., tiretroviral therapy. Biomedical Research, 28
Rauya, E. Z., & Mpondo, B. C. (2017). Prev- (1).
alence and risk factors of poor immune recov- Mannheimer, S., Matts, J., Telzak, E., Chesney,
ery among adult HIV patients attending care M., Child, C., Wu, A., . . . AIDS, T. B. C. P.
and treatment centre in northwestern Tanza- f. C. R. o. (2005). Quality of life in HIV-
nia following the use of highly active an- infected individuals receiving antiretroviral
tiretroviral therapy: a retrospective study. therapy is related to adherence. AIDS care,

178 JPKI 2018 volume 4 no. 2


Wilandika, A. | Penggunaan Highly A ctive A ntiretroviral T herapy (Haart) Terhadap Health R elated Quality of Life (HR QOL )...

17(1), 10-22. Siddiqui, U., Bini, E. J., Chandarana, K., Leong,


Nakagawa, F., May, M., & Phillips, A. (2013). J., Ramsetty, S., Schiliro, D., & Poles, M.
Life expectancy living with HIV: recent esti- (2007). Prevalence and impact of diarrhea on
mates and future implications. Current opin- health-related quality of life in HIV-infected
ion in infectious diseases, 26(1), 17-25. patients in the era of highly active antiretro-
Peltzer, K. (2012). Health-related quality of life viral therapy. Journal of clinical gastroenter-
and antiretroviral therapy in Kwazulu-Natal, ology, 41(5), 484-490.
South Africa. Social Behavior and Personali- The Antiretroviral Therapy Cohort Collabora-
ty, 40(2), 267-282. tion. (2017). Survival of HIV-positive pa-
Protopopescu, C., Marcellin, F., Spire, B., Préau, tients starting antiretroviral therapy between
M., Verdon, R., Peyramond, D., . . . Carrieri, 1996 and 2013: a collaborative analysis of
M.-p. (2007). Health-related quality of life in cohort studies. The Lancet HIV , 4(8), e349-
HIV-1-infected patients on HAART: a five- e356. doi: https://doi.org/10.1016/S2352-
years longitudinal analysis accounting for 3018(17)30066-8
dropout in the APROCO-COPILOTE cohort Tramarin, A., Parise, N., Campostrini, S., Yin,
(ANRS CO-8). Quality of Life Research, 16 D. D., Postma, M. J., Lyu, R., Starace, F.
(4), 577-591. doi: http://dx.doi.org/10.1007/ (2004). Association between diarrhea and
s11136-006-9151-7 quality of life in HIV-infected patients re-
Revicki, D., Osoba, D., Fairclough, D., ceiving highly active antiretroviral therapy.
Barofsky, I., Berzon, R., Leidy, N., & Roth- Quality of Life Research, 13(1), 243-250.
man, M. (2000). Recommendations on doi: http://dx.doi.org/10.1023/
health-related quality of life research to sup- B:QURE.0000015282.24774.36
port labeling and promotional claims in the Van Sighem, A. I., Van de Wiel, M. A., Ghani,
United States. Quality of Life Research, 9 A. C., Jambroes, M., Reiss, P., Gyssens, I.
(8), 887-900. doi: 10.1023/ C., Group, A. C. S. (2003). Mortality and
A:1008996223999 progression to AIDS after starting highly
Roberts, K. J. (2002). Physician-patient relation- active antiretroviral therapy. A IDS, 17(15),
ships, patient satisfaction, and antiretroviral 2227-2236.
medication Adherence among HIV-infected WHO. (1997). W HOQOL: Measuring quality of
adults attending a public health clinic. AIDS life. Geneva: WHOQOL Group - World
Patient Care STDS, 16(1), 43-50. doi: Health Organization.
10.1089/108729102753429398 Wilson, I. B., & Cleary, P. D. (1995). Linking
Shumaker, S. A., Ellis, S., & Naughton, M. clinical variables with health-related quality
(1997). Assessing health-related quality of of life. A conceptual model of patient out-
life in HIV disease: key measurement issues. comes. JAMA , 273(1), 59-65.
Quality of Life Research, 6(6), 475-480. doi: Wu, A. (2000). Quality of life assessment comes
10.1023/A:1018499813912 of age in the era of highly active antiretrovi-

JPKI 2018 volume 4 no. 2 179

Anda mungkin juga menyukai