Anda di halaman 1dari 7

Khutbah Jumat:

3 Wasiat Nabi Muhammad SAW Menjelang Wafat,


Salah Satunya Menjaga Sholat

Khutbah Pertama

Kaum muslimin, jamaah Jumat yang semoga dimuliakan Allah


Ta‟ala.

Khutbah kita pada kesempatan ini berkenaan dengan bulan


Rabiul Awal, bulan wafatnya Nabi kita Nabi Muhammad
shallallahu „alaihi wasallam.

Bercerita tentang kematian beliau, maka tentunya mata akan


berkaca-kaca, bahkan meneteskan air mata, karena begitu
cintanya ummatnya kepada beliau shallallahu „alaihi wasallam

1
saat mendengarkan detik-detik terakhir kematian orang yang
paling dicintainya.

Nabi shallallahu „alaihi wasallam sangat perhatian terhadap


ummatnya, sehingga Allah Ta‟ala berfirman tentang beliau,

          

             

       

“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu


sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami,
(dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)
bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang
beriman. Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka
katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada
tuhan yang berhak disembah selain Dia. Hanya kepada-Nya
aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki „Arsy
(singgasana) yang agung.” (Q.S. At-Taubah 128-129)

Sampai sebelum wafat, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam


pun memberikan beberapa wasiat terakhir, karena begitu
cintanya kepada ummatnya.

Tentunya, jika kita mencintai seseorang maka kita akan


memperhatikan selalu apa yang dia sampaikan, bahkan wasiat-
wasiatnya sebelum dia meninggal, kita akan melakukan apa
saja demi terwujudnya wasiat tersebut, maka bagaimana lagi
dengan wasiat-wasiat baginda Rasulullan shallallahu „alaihi
wasallam yang lebih kita cintai dari orang tua kita, anak kita,
dan seluruh manusia lainnya, bahkan diri kita sendiri.

2
Di antara pesan yang beliau sampaikan adalah:

Husnuzzhon (berbaik sangka) kepada Allah Ta‟ala


Tiga hari sebelum meninggal dunia, beliau shallallahu „alaihi
wasallam berwasiat untuk kita terus selalu berbaik sangka
kepada Allah Ta‟ala akan rahmat-Nya yang luas dan ampunan-
Nya yang besar

“Dari Jabir bin Abdullah Al Anshari berkata, Aku mendengar


Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda tiga hari sebelum beliau wafat,
“Janganlah salah seorang dari kalian meninggal dunia kecuali
ia berbaik sangka kepada Allah „Azza wa Jalla.” (H.R. Muslim
2877)

Karena Allah Ta‟ala tergantung persangkaan kita kepada-Nya,


jangan sampai menjelang wafat kita, kita berputus asa dari
rahmat Allah Ta‟ala.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, “Allah


berfirman: „Aku selalu tergantung prasangka hamba-Ku
terhadap-Ku.” (Muttafaqun „Alaihi, H.R. Al-Bukhari 7505, dan
Muslim 2675)

Jamaah Jumat hafizhakumullah

Shalat… shalat…

Shalat merupakan rukun islam terbesar setelah rukun


syahadat, shalat ini pula yang pertama kali akan dimintai
pertanggung jawaban di akhirat, shalat ini juga yang menjadi
penyejuk hati Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam, bahkan

3
ketika beliau sudah merasakan kesakitan yang sangat sebelum
wafat, beliau terus mewasiatkan tentang shalat…shalat…

Dari Ali bin Abu Thalib berkata, “Akhir ucapan Nabi ‫ﷺ‬
adalah, “Jagalah shalat dan perhatikanlah hamba sahaya
kalian.” (H.R Abu Dawud 5156 dan Ibnu Majah 2698, Shahih
Al-Albani).

Saking pentingnya perkara shalat, bahkan dalam hadits lain


disebutkan,

“Dari Ummu Salamah, istri Nabi ‫ ﷺ‬bahwa wasiat Nabi ‫ﷺ‬


secara umum ketika beliau wafat adalah, “Shalat, shalat, dan
budak-budak yang kalian miliki.” Hingga Nabi ‫ﷺ‬
mengulanginya di dadanya dan sampai lidahnya tidak bisa
mengucapkannya.” (H.R. Ahmad 25462).

Dalam penjelasan ulama lainnya bahwa yang dimaksud wamaa


malakat aimanukum adalah zakat yang perlu ditunaikan.

Akhir ucapan Nabi shallallahu „alaihi wasallam maksudnya di


sini adalah berkenaan tentang hukum. Adapun akhir ucapan
beliau secara mutlaq adalah rafiq a‟la

4
“Itulah kata-kata terakhir yang pernah beliau ucapkan, yaitu:
„Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku Yang
Mahatinggi.'” (Muttafaqun „alaihi, H.R. Al-Bukhari 4463 dan
Muslim 2444).

Melarang membangun masjid di atas kuburan.

“Dari Aisyah dan „Abdullah bin „Abbas radhiyallahu „anhum


keduanya berkata, “Ketika sakit Rasulullah ‫ ﷺ‬semakin
parah, beliau memegang bajunya dan ditutupkan pada
mukanya. Bila telah terasa sesak, beliau lepaskan dari
mukanya. Ketika keadaannya seperti itu beliau bersabda,
„Semoga laknat Allah tertipa kepada orang-orang Yahudi dan
Nashara, mereka menjadikan kuburan para nabi mereka
sebagai masjid.‟ Beliau memberi peringatan (kaum muslimin)
atas apa yang mereka lakukan.” (H.R. Al-Bukhari 435).

Dari Jundab dia berkata, “Lima hari menjelang Rasulullah ‫ﷺ‬


wafat, aku mendengar beliau bersabda, „Aku berlepas diri
kepada Allah dari mengambil salah seorang di antara kalian
sebagai kekasih, karena Allah Ta‟ala telah menjadikanku
sebagai kekasih sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai
kekasih. Dan kalaupun seandainya aku mengambil salah
seorang dari umatku sebagai kekasih, niscaya aku akan

5
menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Ketahuilah bahwa
sesungguhnya orang-orang sebelum kalian itu menjadikan
kuburan para nabi dan orang-orang shalih dari mereka sebagai
masjid, maka janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan itu
sebagai masjid, karena sungguh aku melarang kalian dari hal
itu”. (H.R. Muslim 532).

“Dari „Aisyah Ummul Mukminin, bahwa Ummu Habibah dan Ummu Salamah
menceritakan kepada Nabi ‫ ﷺ‬bahwa mereka melihat gereja
di Habasyah yang di dalamnya terdapat gambar. Maka beliau
pun bersabda, “Sesungguhnya jika orang shalih dari mereka
meninggal, maka mereka mendirikan masjid di atas
kuburannya dan mereka menggambar dalam mesjid gambar-
gambar orang shalih tersebut. Maka mereka itulah seburuk-
buruk makhluk di sisi Allah pada hari kiyamat.” (H.R. Al-Bukhari
427)

Kaum muslimin rahimakumullah

Masih banyak wasiat beliau shallallahu „alaihi wasallam


sebelum wafat, tetapi waktu yang membatasi kita, maka kita
kita cukupkan 3 wasiat ini, semoga bisa kita perhatikan dengan
baik.

Semoga Allah Ta‟ala mempertemukan kita dengan Rasulullah


shallallahu „alaihi wa sallam bersamanya di surga tertinggi
surga firdaus.

6
7

Anda mungkin juga menyukai