Anda di halaman 1dari 8

GAMBARAN KERUSAKAN GIGI PASCA RESTORASI KOMPOSIT

PADA SISWA SMA NEGERI 1 MANADO

1
Angela Maggie Tambahani
2
Dinar Wicaksono
2
Ellen Tumewu

1
Kandidat Skripsi Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: sanchay_bwell@yahoo.com

Abstract: Composite resin in general refers to the addition of a polymer used to repair enamel and
dentin. Composite resin are used to replace tooth structure and modify the shape and color of the teeth
so that it can eventually restore function. The composite resin is formed by three main components
namely the matrix resin, fillers, and particle coupling materials. On this research use descriptive
research design. The purpose of this research is to know the tooth decay picture post composite
restoration on a SMA Negeri 1 Manado student. Conclusion of the research is the number of female
respondents who use the composite restoration more than male respondents. Most restoration gleaned
from the result of this research are class I by G.V Black. Tooth decay after the composite restoration
occurred most frequently is the black lines, then followed by secondary caries, tooth sensitivity and
color change, while the least amount of tooth fracture or restoration.
Keywords : Composite restoration, respondents.

Abstrak: Resin komposit secara umum mengacu pada penambahan polimer yang digunakan untuk
memperbaiki enamel dan dentin. Resin komposit digunakan untuk mengganti struktur gigi dan
memodifikasi bentuk dan warna gigi sehingga akhirnya dapat mengembalikan fungsinya. Resin
komposit dibentuk oleh tiga komponen utama yaitu resin matriks, partikel bahan pengisi dan bahan
coupling. Pada penelitian ini menggunankan rancangan penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran tipe restorasi dan kerusakan gigi pasca restorasi komposit pada
siswa di SMA Negeri 1 Manado. Kesimpulan pada penelitian ini adalah jumlah responden perempuan
yang menggunakan restorasi komposit lebih banyak dibandingkan dengan responden laki-laki.
Restorasi yang paling banyak diperoleh dari hasil penelitian ini adalah kelas I menurut G.V
Black.Kerusakan gigi pasca restorasi komposit yang terjadi paling banyak adalah garis hitam,
selanjutnya diikuti oleh karies sekunder, kemudian sensitivitas gigi dan perubahan warna sedangkan
paling sedikit adalah fraktur gigi atau restorasi.
Kata kunci: Restorasi komposit dan responden.

Karies merupakan suatu penyakit jaringan gigi yang rentan dan proses kariespun
keras gigi yaitu email, dentin, dan sementum dimulai. Gigi yang telah terkena karies
yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad butuh perhatian khusus untuk dirawat agar
renik dalam suatu karbohidrat yang dapat gigi tetap bertahan di dalam rongga mulut.
diragikan. Beberapa jenis karbohidrat Bahan restorasi dapat mengembalikan
misalnya sukrosa dan glukosa membentuk estetik merupakan kebutuhan masyarakat
asam sehingga pH plak menurun sampai di saat ini. Bahan restotasi resin komposit saat
bawah 5. Penurunan pH dalam waktu ini sudah berkembang sangat pesat dan
tertentu akan mengakibatkan demineralisasi dapat memberikan hasil restorasi yang baik,

121
122 Jurnal e-GiGi (eG), Volume 1, Nomor 2, September 2013, hlm. 121-128

yaitu memiliki kriteria estetis yang memadai resin komposit, gigi sensitif setelah prosedur
dan kekuatan serta ketahanannya juga perawatan, munculnya garis hitam pada
meningkat. Penggunaan bahan resin kom- daerah batas antara restorasi dan gigi,
posit saat ini sudah semakin meluas. terbentuknya karies sekunder,warna resin
Kerusakan jaringan keras gigi, baik pada komposit dapat berubah seriring berjalannya
gigi-gigi anterior maupun posterior, dapat waktu jika pasien merokok, mengkonsumsi
restorasi menggunakan resin komposit.1 kopi, teh, atau makanan yang mengandung
Saat ini, banyak pilihan bagi dokter gigi zat pewarna. Kelemahan-kelemahan ini
dan pasien dalam memilih material untuk dapat mengganggu kenyamanan pasien
merestorasi gigi yang karies, beberapa sehingga hal ini perlu mendapat perhatian
faktor yang mempengaruhi material yang serius dari dokter gigi.5
digunakan diantaranya kekuatan, ketahanan SMA Negeri 1 Manado adalah Sekolah
dan stabilitas dimensi serta warna dari Menengah Atas Negeri yang pertama kali
material tersebut. Hal-hal tersebut sangat didirikan di kota Manado, yang beralamat di
mempengaruhi pasien untuk memilih Jl.Pramuka No. 102 kelurahan Sario
material apa yang ingin mereka gunakan. Kotabaru, kecamatan Sario, Manado,
Pencapaian estetik merupakan Sulawesi Utara. Tercatat siswa di SMA
kelebihan utama dari resin komposit. Resin Negeri 1 Manado pada tahun 2011 mencapai
komposit memiliki berbagai keuntungan 2101 siswa dan merupakan siswa terbanyak
seperti memiliki resistensi yang baik, di seluruh Sekolah Menengah Atas yang ada
mempunyai daya absorbsi air yang rendah, di Sulawesi Utara. Berdasarkan latar
melekat dengan mudah pada permukaan belakang tersebut, maka penulis akan
gigi,warna yang mudah disesuaikan dan mengadakan penelitian tentang gambaran
mudah dimanipulasi. Proses pengerasan tipe restorasi dan kerusakan gigi pasca
resin komposit dapat dengan menggunakan restorasi komposit pada siswa di SMA
alat Visible Light Cure (VLC).2 Negeri 1 Manado.
Walaupun banyak mempunyai
kelebihan dalam hal estetik dan kekuatan,
METODE PENELITIAN
namun beberapa peneliti menyatakan bahwa
bahan tersebut memiliki beberapa Jenis penelitian yang digunakan yaitu
kelemahan, diantaranya berupa sifat penelitian deskriptif potong lintang.
iritasinya terhadap jaringan pulpa serta Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1
adaptasi yang kurang baik pada dinding Manado pada bulan Januari 2012 sesuai
kavitas. Kegagalan restorasi resin komposit dengan kesepakatan antara pihak sekolah
dapat disebabkan oleh beberapa faktor dengan penulis. Populasi target pada
diantaranya, lingkungan mulut bersifat penelitian ini adalah siswa di SMA Negeri 1
asam, kelembaban, mikroflora dalam rongga Manado yang memiliki restorasi komposit
mulut, email dan dentin. Akibat kegagalan dengan jumlah 225 siswa. Besar sampel
ini dapat terjadi kebocoran tepi pada resin yang diambil menggunakan metode purposif
komposit.3 sampel dan dalam penelitian ini ditentukan
Tidak semua kasus kerusakan jaringan dengan menggunakan rumus perhitungan
keras gigi dapat diatasi dengan besar sampel sebagai berikut:
menggunakan bahan resin komposit, resin
komposit dapat berikatan dengan email dan N
n =
N (d ) + 1
dentin secara mikromekanis. Email dan 2
dentin yang telah dietsa memungkinkan
resin komposit untuk berikatan melalui
225 Dimana:
porositas yang terbentuk pada permukaan =
225(0.05) + 1
2
jaringan keras gigi tersebut.4 n= Jumlah Sampel
Secara klinis ditemukan kelemahan N= Jumlah Unit Populasi
resin komposit yaitu, menurunnya kekerasan = 144 d= Deviasi, Diambil 5 %
Tambahani, Wicaksono, Tumewu; Gambaran Kerusakan Gigi Pasca Restorasi... 123

Kriteria sampel dibagi menjadi 2 yaitu: dengan ijin pengambilan data dan penelitian
Kriteria inklusi (Siswa di SMA Negeri 1 yang diperoleh dari Kepala SMA N 1
Manado, Memiliki restorasi komposit, Manado.
Bersedia menjadi sampel penelitian) dan Data yang diperoleh dari penelitian ini,
Kriteria eksklusi (Tidak bersedia menjadi diolah dan dianalisis kemudian disajikan
sampel penelitian, Tidak hadir pada saat dalam bentuk tabel atau diagram.
penelitian, Tidak diizinkan oleh orang tua).
Pada penelitian ini, variabel yang diambil
HASIL PENELITIAN
adalah jenis kelamin, tipe restorasi, jenis
kerusakan. Definisi operasional variabel: Jenis responden
Jenis kelamin dibagi menjadi 2 yaitu laki- Responden dalam penelitian ini adalah
laki dan perempuan. Tipe restorasi adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Manado yang
klasifikasi restorasi menurut G.V. Black, memiliki restorasi komposit dan bersedia
kelas I, II, III, IV, V dan VI.2 Umumnya, menjadi sampel dalam penelitian berjumlah
komposit digunakan pada prosedur restorasi 144 orang yang terdiri dari laki-laki 54
berikut, yaitu: Restorasi kelas I: restorasi orang (37,5%) dan perempuan 90 orang
pada permukaan oklusal gigi posterior, dua (62,5%) (Gambar 1).
pertiga oklusal dari permukaan fasial dan
lingual gigi molar, dan permukaan palatal
gigi anterior rahang atas. Restorasi kelas II:
restorasi pada satu atau kedua permukaan 100
54
proksimal gigi posterior. Restorasi kelas III: 50
90
restorasi pada permukaan mesial atau distal
0
dari gigi insisivus atau kaninus. Restorasi
Laki-laki Perempuan
kelas IV: restorasi pada permukaan Jumlah

proksimal gigi anterior yang telah meluas Gambar 1. Distribusi restorasi komposit
sampai ke sudut insisal. Restorasi kelas V: berdasarkan jenis kelamin.
restorasi pada 1/3 diatas servikal bagian
bukal gigi posterior. Jenis kerusakan yang
dimaksud adalah jenis kerusakan pasca Distribusi restorasi komposit berdasar-
restorasi komposit yaitu: Karies sekunder kan tipe restorasi
adalah karies yang menyebar dibawah atau Dari hasil penelitian didapatkan 155
di dalam tepi restorasi, disebabkan oleh restorasi dengan distribusi restorasi kom-
akumulasi debris akibat tidak sempurnanya posit (Gambar 2) berdasarkan tipe restorasi
preparasi kavitas.6 Perubahan warna adalah yaitu kelas I berjumlah 86 restorasi (55,5%),
berubahnya warna di sekitar gigi akibat kelas II berjumlah 14 restorasi (9.0%), kelas
adanya restorasi komposit.7 Fraktur gigi/ III berjumlah 36 restorasi (23,2%), kelas IV
restorasi adalah patahnya gigi atau restorasi berjumlah 12 restorasi (7,7%) dan kelas V
yang dapat menyebabkan terpisahnya berjumlah 7 restorasi (4,5%).
restorasi dari kavitas. Sensitifitas gigi adalah
rasa ngilu yang mucul akibat perubahan
suhu (panas/dingin). Garis hitam adalah 100 86
garis yang biasanya muncul pada daerah
batas antara restorasi dan gigi. Pada
penelitian ini digunakan instrumen diagnos- 50 36
tik (kaca mulut, sonde, pinset dan 14 12 7
ekskavator), sarung tangan, masker, cairan 0
antiseptik, alkohol, air bersih, gelas kumur, Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V
alat tulis menulis dan formulir wawancara.
Proses pengumpulan data dilakukan pada Gambar 2. Distribusi restorasi komposit
saat kegiatan belajar mengajar di sekolah berdasarkan jenis kelamin.
124 Jurnal e-GiGi (eG), Volume 1, Nomor 2, September 2013, hlm. 121-128

Distribusi tipe restorasi pada responden Distribusi kerusakan gigi pasca restorasi
laki-laki komposit berdasarkan jenis kerusakan
Pada penelitian yang dilakukan di SMA Dari 155 restorasi (Gambar 5) hasil
Negeri 1 Manado didapatkan hasil distribusi penelitian mendapatkan sebanyak 257 keru-
tipe restorasi pada (Gambar 3) responden sakan yang terjadi dan dikelompokkan ber-
laki-laki sebanyak 58 restorasi dengan rin- dasarkan kerusakan yaitu karies sekunder 52
cian kelas I berjumlah 49 restorasi (84,5%), kerusakan (20,2%), perubahan warna 18 ke-
kelas II berjumlah 5 restorasi (8.6%), kelas rusakan (7,0%), fraktur gigi/restorasi 18 ke-
III berjumlah 1 restorasi (1,7%), kelas IV rusakan (7,0%), sensitifitas gigi 57 (22,2%)
berjumlah 1 restorasi (1,7%) dan kelas V dan garis hitam 112 kerusakan (43,6%).
berjumlah 2 restorasi (3,4%).

120 112
60 100
49
50 80
52 57
40 60
30 40
18 18
20 20
10 5 2 0
1 1
0
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V

Gambar 3. Distribusi restorasi komposit pada


responden laki-laki.

Gambar 5. Distribusi kerusakan restorasi


komposit berdasarkan jenis kerusakan.
Disrtibusi tipe restorasi pada responden
perempuan
Hasil penelitian menunjukan bahwa Distribusi kerusakan gigi pasca restorasi
distribusi tipe restorasi pada responden komposit pada restorasi kelas I
perempuan (Gambar 4) adalah sebanyak 97
Pada restorasi kelas I (Gambar 6)
restorasi dengan rincihan kelas I berjumlah
didapatkan 160 kerusakan yang terjadi
37 restorasi (38,1%), kelas II berjumlah 9
dengan perincihan yaitu karies sekunder 35
restorasi (9,2%), kelas III berjumlah 35
kerusakan (21,9%), perubahan warna 10 ke-
restorasi (36,1%), kelas IV berjumlah 11
rusakan (6,3%), fraktur gigi/restorasi 15 ke-
restorasi (11,3%) dan kelas V berjumlah 5
rusakan (79,4%), sensitifitas gigi 38 (23,8%)
restorasi (5,2%).
dan garis hitam 62 kerusakan (38,8%).

40
37 35 70
60 62
35 50 38
35
30 40
30 15
25 20 10
10
20 0
15
9 11
10
5
5
0
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V

Gambar 4. Distribusi restorasi komposit pada Gambar 6. Distribusi kerusakan gigi pasca
responden perempuan. restorasi komposit pada restorasi kelas I.
Tambahani, Wicaksono, Tumewu; Gambaran Kerusakan Gigi Pasca Restorasi... 125

Distribusi kerusakan gigi pasca restorasi Distribusi kerusakan gigi pasca restorasi
komposit pada restorasi kelas II komposit pada restorasi kelas IV
Sebanyak 22 kerusakan yang terjadi Pada restorasi kelas IV (Gambar 9), di-
pada restorasi kelas II (Gambar 7), masing- dapatkan 12 kerusakan yaitu sensitifitas gigi
masing kerusakannya adalah karies 3 (25%) dan garis hitam 9 kerusakan (75%).
sekunder 4 kerusakan (18,2%), perubahan
warna dan fraktur gigi/restorasi tidak ada,
sensitifitas gigi 6 (27,3%) dan garis hitam 10
8
9
12 kerusakan (54,5%). 6
4
3
2 0 0 0
14 0
12
12
10
8 6
6 4
4
2 0 0
0
Gambar 9. Distribusi kerusakan gigi pasca
restorasi komposit pada restorasi kelas IV.

Distribusi kerusakan gigi pasca restorasi


komposit pada restorasi kelas V
Gambar 7. Distribusi kerusakan gigi pasca
restorasi komposit pada restorasi kelas II. Sebanyak 10 kerusakan didapatkan
pada restorasi kelas V yaitu karies sekunder
4 kerusakan (30%), perubahan warna 1 ke-
Distribusi kerusakan gigi pasca restorasi rusakan (10%), fraktur gigi/restorasi tidak
komposit pada restorasi kelas III ada, sensitifitas gigi 2 (20%) dan garis hitam
Hasil penelitian mendapatkan 54 3 kerusakan (30%) (Gambar 10).
kerusakan terjadi pada restorasi kelas III
(Gambar 8) dengan rincihan karies sekunder 4,5
10 kerusakan (18,5%), perubahan warna 7 4
4
kerusakan (12,9%), fraktur gigi/restorasi 2 3,5 3
3
kerusakan (3,7%), sensitifitas gigi 9 (16,2%) 2,5 2
dan garis hitam 26 kerusakan (48,1%). 2
1,5 1
1
0,5 0
30 0
26
25
20
15
10 9
10 7
5 2
0 Gambar 10. Distribusi kerusakan gigi pasca
restorasi komposit pada restorasi kelas V.

BAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada siswa-
Gambar 8. Distribusi kerusakan gigi pasca siswi SMA Negeri 1 Manado, jumlah
restorasi komposit pada restorasi kelas III. sampel yang diteliti adalah sebanyak 144
126 Jurnal e-GiGi (eG), Volume 1, Nomor 2, September 2013, hlm. 121-128

sampel dengan perolehan restorasi sebanyak restorasi, restorasi kelas II sebanyak 9


155 restorasi. Jumlah responden laki-laki 54 restorasi dan terakhir restorasi kelas V
orang dan responden perempuan 90 orang. berjumlah 5 restorasi. Umumnya perempuan
Menurut G.V Black, karies kelas I sangat memperhatikan penampilan fisiknya
dapat mengenai permukaan oklusal gigi sehingga ketika terjadi kerusakan pada
posterior, dua pertiga oklusal dari daerah tubuh yang mempengaruhi
permukaan fasial dan lingual gigi molar, dan penampilannya maka mereka akan segera
permukaan palatal gigi anterior rahang atas. mengatasi/memperbaiki masalah tersebut.
Jika tidak segera direstorasi maka akan Perempuan akan segera merestorasi giginya
menyebabkan penumpukan makanan yang ketika terjadi kerusakan agar penampilannya
dapat memicu terjadinya karies.2 Hermina tetap terlihan cantik dan menarik.9
dalam penelitiannya mengatakan bahwa Pada penelitian ini, dari 257 kerusakan
meskipun terjadi kerusakan pada tambalan yang terjadi, paling banyak adalah garis
resin komposit klas I ternyata keuntungan hitam sebanyak 112 kerusakan, kemudian
yang nyata dari resin komposit klas I adalah diikuti oleh sensitifitas gigi 57 kerusakan,
daerah yang rusak dapat sering diperbaiki kemudian karies sekunder 52 kerusakan
dengan cara meningkatkan perlekatan resin sedangkan perubahan warna dan fraktur
ke resin, seluruh permukaan restorasi yang gigi/restorasi berjumlah 18 kerusakan.
tertinggal harus dibuat kasar dengan bur Kebocoran tepi didefinisikan oleh Kidd
diamond dan permukaannya dibentuk kem- sebagai celah mikroskopik antara dinding
bali dengan resin baru, untuk menyem- kavitas dan restorasi yang dapat dilalui
purnakan penempatan kembali restorasi dan mikro organisme, cairan, molekul dan ion.
juga mempertahankan struktur gigi, pera- Kebocoran tersebut dapat mengakibatkan
watan seperti ini biayanya menjadi murah. berbagai keadaan seperti karies sekunder,
Dari hasil penelitian, distribusi tipe diskolorasi gigi, reaksi hipersensitif, bahkan
restorasi pada responden laki-laki terdapat dapat mempercepat, kerusakan restorasi itu
58 restorasi dan yang paling banyak adalah sendiri. Terjadinya kebocoran tepi meru-
restorasi kelas I yaitu 49 restorasi, restorasi pakan akibat kegagalan adaptasi restorasi
kelas II berjumlah 5 restorasi sedangkan terhadap dinding kavitas. Kobayashi (1973)
restorasi kelas III dan kelas IV hanya menyatakan bahwa terdapat hubungan
berjumlah 1 restorasi dan restorasi kelas V antara kebocoran tepi dan adaptasi restorasi.
berjumlah 2 restorasi. Restorasi kelas I ada- Kegagalan restorasi resin komposit dapat
lah restorasi pada permukaan oklusal gigi disebabkan oleh faktor berikut, perbedaan
posterior, dua pertiga oklusal dari masing-masing koefisien thermal ekspansi
permukaan fasial dan lingual gigi molar, dan diantara resin komposit, dentin dan enamel,
permukaan palatal gigi anterior rahang atas penggunaan oklusi dan pengunyahan yang
atau restorasi pada gigi molar, dan lebih tidak normal, dan kesulitan karena adanya
banyak terjadi pada gigi molar 1. Gigi molar kelembaban, mikroflora yang ada, lingkung-
1 tumbuh lebih dahulu dibandikan gigi yang an mulut bersifat asam, maka akibat
lain yaitu 90% pada usia 6 tahun sehingga kegagalan ini dapat terjadi kebocoran tepi
umur gigi molar lebih tua dari gigi lainnya, pada resin komposit.10
semakin tua umur gigi maka semakin lebih Pada restorasi kelas I didapatkan 160
cepatlah kerusakannya.8 kerusakan yang terjadi perincihan yaitu
Hasil penelitian menunjukan bahwa karies sekunder 35 kerusakan, perubahan
distribusi kerusakan gigi pasca restorasi warna 10 kerusakan, fraktur gigi/restorasi 15
komposit pada perempuan adalah sebanyak kerusakan, sensitifitas gigi 38 kerusakan dan
97 restorasi. Restorasi yang paling banyak garis hitam 62 kerusakan. Data menunjukan
digunakan adalah restorasi kelas I sebanyak bahwa garis hitam merupakan kerusakan
37 restorasikemudian secara berturut-turut yang paling banyak ditemui, garis hitam
diikuti oleh restorasi kelas III sebanyak 39 biasanya muncul pada batas antara restorasi
restorasi, restorasi kelas IV berjumlah 11 dan gigi.
Tambahani, Wicaksono, Tumewu; Gambaran Kerusakan Gigi Pasca Restorasi... 127

Hasil penelitian menunjukan bahwa merestorasi gigi untuk itu perlu ketelitian
pada restorasi kelas II didapatkan 22 dan kehati-hatian dalam melaksanakan tin-
kerusakan yaitu 12 garis hitam, 6 sensitifitas dakan agar kerusakan yang terjadi dapat
gigi dan 4 karies sekunder, restorasi kelas II diminimalisir.7
adalah pada satu atau kedua permukaan
proksimal gigi posterior. Pradopo dalam
SIMPULAN
penelitiannya mengatakan ketahanan res-
torasi bergantung pada beberapa faktor 1. Jumlah responden perempuan yang
meliputi jenis gigi, lokasi, tipe restorasi, menggunakan restorasi komposit lebih
umur pasien, serta bahan yang digunakan. banyak dibandingkan dengan responden
Karies sekunder merupakan penyebab ter- laki-laki.
sering kegagalan atau kerusakan restorasi.11 2. Restorasi yang paling banyak diperoleh
Pada 144 responden yang diteliti, data dari hasil penelitian ini adalah kelas I
menunjukan bahwa terjadi 54 kerusakan menurut G.V Black.
pada restorasi kelas III diantaranya garis 3. Kerusakan gigi pasca restorasi komposit
hitam 26 kerusakan, karies sekunder 10 yang terjadi paling banyak adalah garis
kerusakan, sensitifitas gigi 9 kerusakan, hitam, selanjutnya diikuti oleh karies
perubahan warna 7 kerusakan dan fraktur sekunder, kemudian sensitivitas gigi dan
gigi/restorasi 2 kerusakan. Hal ini perubahan warna sedangkan paling
menunjukan bahwa garis hitam merupakan sedikit adalah fraktur gigi.
kerusakan yang paling banyak dijumpai 4. Menjaga kebersihan gigi dan mulut
pada responden penelitian, garis hitam sangatlah penting agar tidak terjadi
muncul pada batas antara restorasi dan gigi kerusakan gigi. Rajin menyikat gigi pada
lama kelamaan jika tidak diperbaiki akan waktu yang tepat, meneriksaan keadaan
menyebabkan gigi sensitive karena dentin gigi dan mulut setiap 6 bulan sekali.
yang terbuka dan memicu terjadinya karies 5. Diperlukan sosialisasi tentang
sekunder yang bias berakibat pada fraktur pentingnya menjaga kebersihan gigi dan
gigi atau restorasi, sementara perubahan mulut dikalangan sekolah dan di
warna yang terjadi biasanya akibat dari lingkungan masyarakat.
konsumsi makanan atau minuman yang 6. Diperlukan penelitian lanjutan mengenai
mengandung zat-zat kimia tertentu.12,13 faktor-faktor penyebab kerusakan gigi
Pada restorasi kelas IV didapatkan 12 pasca restorasi komposit di daerah lain.
kerusakan yaitu 3 sensitifitas gigi dan 9
garis hitam. Restorasi kelas IV adalah DAFTAR PUSTAKA
restorasi pada permukaan proksimal gigi
anterior yang telah meluas sampai ke sudut 1. Anusavice KJ. Buku ajar ilmu bahan
kedokteran gigi (Edisi Kesepuluh). Jakarta:
insisal. Garis hitam merupakan kerusakan
EGC, 2004; p.301-43.
yang paling banyak ditemui pada restorasi
2. Lund. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi
kelas IV. Kesalahan dalam proses restorasi (Edisi Ketiga). Alih bahasa: Rasinta
dapat menyebabkan kegagalan dalam Tarigan. Jakarta: EGC; 1997.
restorasi.2 3. Wicaksono, D Mariati NW. Ilmu
Distribusi kerusakan gigi pada restorasi Konservasi Gigi I Materi Perkuliahan.
kelas V berjumlah 10 kerusakan dengan Manado: PSKG-UNSRAT; 2009.
masing-masing 4 karies sekunder, 1 4. Dharsono. Restorasi Resin Komposit
perubahan warna, 2 sensitifitas gigi dan 3 dengan Teknik Laminasi [homepage on the
garis hitam, karies sekunder merupakan Internet]. 2008 [cited 2011 Sep 28].
kerusakan yang paling banyak terjadi. Tidak Available from: URL: http://resources.
semua tindakan yang dilakukan oleh dokter unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi
gigi atau perawat gigi berhasil dengan dosen/ESTORASI%20RESIN%20KOMPO
sempurna, kadang karena keterbatasan SIT%20DENGAN%20TEKNIK%20LAMI
NASI.PDF.
manusia sering terjadi kegagalan dalam
5. Pengaruh ketebalan bahan dan lamanya
128 Jurnal e-GiGi (eG), Volume 1, Nomor 2, September 2013, hlm. 121-128

waktu penyinaran terhadap kekerasan Nodate [cited 2012 Apr 27]. Available from
permukaan resin komposit sinar [serial URL: http://heniputra.com/wanita-lebih-
online]. 2008 [cited 2011 Sep 28]. Available peduli-masalah-kesehatan.html
from: URL: http://journal.unair.ac.id/ 10. Hermina T. Perbaikan Restorasi Resin
filerPDF/DENTJ-38-1-09.pdf. Komposit Klas I. [homepage on the
6. Kidd, Edwina AM, Joyston BS. Dasar- Internet]. 2008 [cited 2011 Sep 28].
dasar Karies Penyakit dan Available from: URL:
Penanggulangannya. Alih bahasa: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456
Sumawinata N, Faruk S. Jakarta: EGC, 789/1180/1/fkghermina4. pdf.
1991; p.168-201. 11. Pradopo S, Saskianti T. Mengatasi
7. Kegagalan restorasi resin komposit kegagalan restorasi klas II pada gigi sulung.
dan solusinya [homepage on the Internet]. Dentika Dental Journal. 2007;12(1):75-80.
2008 [cited 2011 Sep 28]. Available from: 12. Mulyawati Y. Pengaruh rokok terhadap
URL: http://doktergigibaik.wordpress. kesehatan gigi [homepage on the Internet].
com/2011/03/29/kegagalan-restorasi-resin- 2008 [cited 2011 Sep 28]. Available from:
komposit-dan-solusinya/. URL: http://kesehatangigi.blogspot.com/
8. Zahtur. Mengapa gigi geraham mudah 2008/01/pengaruh-rokok-terhadap-
rusak [homepage on the Internet]. Nodate kesehatan-gigi.html
[cited 2012 Mar 22]. Available from URL: 13. Wibowo A. Minuman beralkohol dan
http://id.answers.yahoo.com/question/index? kesehatan mulut [homepage on the Internet].
qid=20100328112511AA5acm. 2011 [cited 2011 Sep 28]. Diunduh dari
9. Heniputra. Wanita lebih peduli masalah URL: http://www.medicalera.com/info_
kesehatan [homepage on the Internet]. answer.php?thread=11911

Anda mungkin juga menyukai