ABSTRACT
During vegetative growth period, sugarcane required a lot of water but
decreasing afterward and minimum at ripening period. Sugarcane water
requirement was calculated by radiation method and USDA (1969) method was
used to determinate effective rainfall. Average of monthly actual
evapotranspiration (ETa) was calculated by the available soil water index. The
total of water requirement of sugarcane (1-12 month) was around 37.38
mmlmonth to 143.22 mmlmonth. The highest water requirement was found at
age of 4 to 9 month, while the lowest was in the ripening period. Accordingly
drip irrigation should be operated at maximum water use of about 3.96 mm/day,
or by sprinkle irrigation not less than 118.70 mmlmonth.
Key word : Evapotranspiration, water requirement, drip irrigation, sprinkle
irrigation, upland, sugarcane
Income Elasticity sebesar 0.8 akan
PENDAHULUAN
menyebabkan jumlah konsumsi gula
A. Latar Belakang dunia tiap tahun meningkat sebesar
Produksi gula Indonesia sampai 5.6% (World Bank, 1995).
saat ini belum mencukupi kebutuhan Peningkatan produksi gula dapat
konsumsi dalam negeri. Untuk meng- tercapai apabila di tunjang antara lain
atasi permasalahan ini, pemerintah dengan penerapan teknologi budi-daya
telah mengeluarkan kebijaksanaan yang tepat, yang memper-hatikan sifat
peningkatan produksi gula dalam lahan dan kebutuhan air. Teknik
negeri, disamping mengimpor gula budidaya tebu lahan kering
dari berbagai negara produsen. Tabel menghendaki adanya pendayagunaan
berikut ini me-nunjukkan besarnya air secara optimal, agar kebutuhan air
impor gula Indonesia dari tahun 1992 - tanaman tebu dapat terpenuhi.
1994. Menurut Bank Dunia, pening-
katan GNP sebesar 7% per tahun dan
2
g'~KETEKNIKAN PERTANIAN
W
gantung bulan dan lintang.
faktor pemberat yang ter-
gantung dari suhu udara dan RAM
ETa=ETm
}AM'P
altitude. ETa<ETm TAM
c faktor penyesuaian yang TLP ..-------1
ETa=O
tergantung dari kelembaban
o
relatif dan kecepatan angin.
Gambar 1. Hubungan an tara nilai ETa,
b. Menentukan nilai evapotranspirasi ETm dan batas-batas kan-
potensial (ETm) untuk setiap tahap dungan len gas tanah di
pertumbuhan dan bulan tanam. perakaran tanaman
Pendugaan ETm ini dapat dimana:
dihitung dengan persamaan : TJ kondisi jenuh
ETm = kc * ETo............. (3) RSM = kondisi volume udara 5%
Dimana: KLP = kondisi kapasitas lapang
Etm laju evapotranspirasi titik kritis len gas tanah
RAM =
tanaman (mm/hari) TLP kondisi titik layu perman en
kc koefisien tanaman fraksi total ketersediaan
P
ETo Evapotranspirasi acuan lengas tanah pada saat
(mm/hari).
ETa = EtJ11
TAM = kandungan len gas tanah total
c. Menentukan total lengas tanah
(mm)
tersedia atau TAM (mm).
D kedalaman perakaran (mm)
TAM = (KLP - TLP) * D ..... (4)
Persamaan neraca air yang
digunakan (Hartono dan Soemarno,
d. Dengan mengacu pad a Gambar 1,
1983):
dapat ditentukan nilai titik kritis
lengas tanah (RAM). WR =ETm-CHE ................. (6)
RAM = TAM * P......... (5)
dimana:
e. Menentukan curah hujan efek-tif WR = kebutuhan air oleh tanaman
dan menentukan neraca air. Curah (mm/hari)
hujan efektif (CHE) dapat dihitung ETm= evapotranspirasi tanaman
dengan metode USDA (United (mmlhari)
States Depart-ment of Agricultural, CHE = curah hujan efektif
1969 dalam Doorenbos dan Pruitt, (mmlhari)
1977) yang memperhi-tungkan
f. Menentukan nilai evapotrans-pirasi
besarnya curah hujan andalan dan
aktual (ETa) dengan menggunakan
evapotranspirasi bulanan serta
Available Soil Water Index
faktor koreksi.
(Doorenbos dan Kassam, 1979)
3
Vol. 12,No.l,April 1998
5
Vol. 12, No.1, April 1998
Dari Tabel 2 dapat dilihat kadar air tanah berada pada titik
bahwa nilai evapotranspirasi kapasitas lapang.
tanaman tebu sejak berumur 1 3.
Curah Hujan Efektif
sampai 12 bulan berkisar antara
Curah hujan efektif dihi-
37.48 mm/bulan sampai 143.22
tung berdasarkan curah hujan
mm/bulan. Perbedaan ini disebab-
andalan 80 %. Curah hujan andalan
kan oleh iklim, koefisien tanaman
dihitung berdasarkan data eurah
dan umur tanaman
hujan rata rata dari setiap divisi
Kebutuhan air terbesar
perkebunan, mulai bulan Januari
terjadi pada saat tebl! berumur 4
1986 sampai Desember 1996.
sampai 9 bulan, dimana pada
Curah hujan efektif tinggi
umur tersebut tebu berada pad a
(CHE > 100 mm/bulan) untuk
masa vegetatif aktif. Pada masa
divisi 1, 2, 4, sampai 7 dan Site A,
tersebut, kekurangan air akan
terjadi pada bulan Desember
menyebabkan terhambat-nya per-
sampal Maret. Untuk divisi 3
tumbuhan tebu seperti diameter
terjadi pada bulan Desember
batang kecil dan jarak an tar buku
sampai April. Sedangkan eurah
kecilsehingga tinggi pohon
hujan efektif rendah (CHE < 60
berkurang. Kebutuhan air
mm/bulan) terjadi antara bulan Mei
terendah terjadi pada saat tebu
sampai Oktober. Kondisi tersebllt
berumur 12 bulan, yaitu masa
menguntllngkan untuk tebu dengan
siap panen. Saat itu 1~u tidak
masa tanam Agustus sampai
membu-tuhkan banyak air lebih,
Nopember karena pada masa -
karena kelebihan air akan
masa vegetatif tebu (tebu berumur
berpenga-ruh pada proses pema-
4 - 9 bulan) kebutuhan air tanaman
sakan yaitu menyebabkan
tereukupi sedangkan untuk tebu
rendemen tebu turun.
dengan masa tan am Mei sampai
2. Ketersediaan Air bagi Tanaman Juli, akan terjadi masa-masa
kekurangan air pad a periode
Berdasarkan penelitian yang
pertumbuhan vegetatifnya
dilakukan selama ini oleh PT.
Gunung Madu Plantations maka C. Neraca Air
sebelum dilakukan anal isis kondisi
Dalam perhitungan neraea air ini,
lengas tanah dibuat asumsi bahwa
jumlah pemberian air irigasi sebesar
kedalaman perakaran tebu pada
21.5% volume ikut diperhitungkan,
umur 0 - 1 bulan adalah 150 mm
untuk melihat seberapa jauh kebu-
dan untuk setiap bulan berikutnya
tuhan air tanaman dapat terpenuhi dari
per-akaran tebu bertambah 100
eurah hujan efektif yang terjadi dan
mm.
pemberian irigasi eurah.
Total ketersediaan air bagi
Dari anal isis neraea air terse but
tanaman tebu pada umur 1 - 12
dapat diketahui jumlah dan frekuensi
bulan, besamya antara 14.82 mm
lebih air maupun kurang air pada umur
sampai 140.5 mm. Kondisi
tanaman 1-12 bulan. Apabila kebu-
terse but dapat dieapai apabila
tuhan air tanaman tebu hanya diper-
6
g'~KETEKNIKAN PERTANIAN
oleh dari air hujan dan pemberian selama musim tanam dari Mei sampai
irigasi curah satu kali selama peri ode Nopember.
pertumbuhan masih terjadi kekurang-
Tabel3. Penurunan hasil secara
an dan kelebihan air disetiap bulan
teoritis (%) yang terjadi
tanam.
pada setiap Divisi.
D. Pengaruh Penerapan Sistem bin tan Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop
Irigasi Curah Dan Tetes ~
7
Vol. 12, No.1, April 1998
dengan produksi tebu pada areal Tabel 4. lumlah air irigasi (WR) yang
mgasi eurah tetapi apabila dibutuhkan berdasarkan
dibandingkan dengan produksi tebu bulan tanam.
maksimum yang dapat dieapai, yaitu
BIn. Mei Juni Juli
berkisar antara 110-150 ton Tan
tebu/hektar ( Doorenbos dan Kassam, ~
8
g'~ KETEKNIKAN PERTANIAN
9
Vol. 12, No.1, April 1998
10
g'edetUe KETEKNlKAN PERTANIAN
11