Anda di halaman 1dari 11

TUGAS HUKUM TATA KELOLA

PEMERINTAHAN DAN ASN

“………”

Disusun Oleh :

Mardhatillah Suaka
1920112063

PRODI MAGISTER ILMU HUKUM


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
A. Konsep Hukum Tata Kelola Pemerinathan dan ASN

Konsep governance merupakan pengetahuan yang sudah cukup lama

diketahui, governance secara sederhana adalah peroses pembuatan keputusan dan

proses bagaimana keputusan-keputusan dapat diimplementasikan atau tidak

diimplementasikan. Governance berlaku pada tingkat nasional dan daerah serta di

organisasi-organisasi non pemerintahan.1

Pemerintahan saat ini menuntut adanya profesionalisme dan kemampuan

aparatur dalam pelayanan publik,tetapi secara fundamental menuntut terwujudnya

pemerintahan yang baik, bersih, serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme

(good governance and clean government). Agar good governance dapat menjadi

kenyataan, maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan pemerintah dan

masyarakat. Sebab, untuk mewujudkan good governance diperlukan adanya

“alignment” / koordinasi yang baik, integritas, professional dan etos kerja yang

tinggi. Dengan demikian penerapan konsep good governance dalam

penyelenggaraan kekuasaan pemerintah merupakan suatu tantangan sendiri. 2

United Nations Development Prgramme (UNDP) mengartikan governance

adalah “the exercise of political, economic, and administrative authority to

manage a nation’s affairs at all levels artinya penggunaan politik, ekonomi, dan

administrasi untuk mengelola masalah-masalah nasional pada semua tingkatan

atau diartikan pula kewenangan kekuasaan yang sah untuk melegitimasi.3

Tommy A Legowo, Pemilihan Kepala Daerah secara langsung, Good Governance dan
1

Masa Sepan Otonomi Daerah, Jurnal D


2
Sadarmayanti, Good Governance “Kepemerintahan yang Baik”, Mandar Maju,
Bandung, 2012, hlm. 2.
3
Sadu Wasistiono, Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,
Fokusmedia, Bandung, 2003.
Fokus utama dalam pengertian governance oleh UNDP yakni politik,

ekonomi dan administrasi, kemudian diperjelas kembali oleh LAN. Tata kelola

pemerintahan dibidang politik diartikan sebagai proses pembuatan peraturan atau

keputusan untuk kebijakan publik baik dilakukan oleh pemerintah sendiri atau

pemerintah bersama DPR/DPRD. Tata kelola pemerintahan dibidang ekoonomi

meliputi proses-proses pembuatan peraturan atau kebijakan untuk memfasilitasi

aktivitas ekonomi dalam negeri dan interaksi penyelenggara ekonomi. Terakhir

tata kelola pemerintahan dibidang administrasi berisi implementasi proses

kebijakan yang telah diputuskan oleh institusi politik.4

Istilah good governance mengandung dua pemahaman yakni : 1). Nilai yang

menjunjung tinggi keinginan dan kehendak rakyat yakni nilai-nilai yang dapat

meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan nasional 2). Aspek

fungsional dari pemerintah yang efektif dan efesien dalam melaksanakan tugasnya

demi mencapai tujuan nasional. Tujuan nasional yakni kemandirian,

pembangunan keberlanjutan dan keadilan sosial.5

Pemerintahan yang baik akan lahir pemerintahan yang bersih.

Pemerintahan yang bersih akan sejajar dengan konsep perbuatan pemerintah yang

sesuai dengan hukum (rechmatigheid van bestuur).6 Pemerintahan yang baik akan

terwujud bila dilandaskan pada prinsip transparansi dan akuntabilitas, Oleh karena

itu dalam mewujudkan pemerintahan yang baik bergantung pada lembaga atau

4
Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,
Akuntabilitas dan Good Governance, Jakarta, 2000, hlm. 1.
5
Sadarmayanti, Good Governance, ibid, hlm. 3.
6
Putra Astomo, Penerapan Prinsip-Prinsip Pemerintahan yang Baik dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan, Kanun Jurnal Imu Hukum, No 64, Th XVI 2014, hlm. 409.
pejabat penyelenggara pemerintahan, komunitas masyarakat dan organisasi non

pemerintah.7

B. Sejarah adanya Konsep Pemerintahan yang Baik

Lahirnya konsep good governance berawal dari kepentingan lembaga-

lembaga pendonor keuangan yakni PBB, Bank Dunia, ADB maupun IMF dalam

memberikan bantuan pinjaman modal kepada negara berkembang. Dalam

perkembangannya good governance ditetapkan sebagai syarat bagi negara yang

membutuhkan pinjaman dana. Indonesia sebagai negara yang telah beberapa kali

melakukan pinjaman kepada Bank Dunia, perlu menerapkan konsep good

governance dalam melakukan pembangunan berlanjutan dan berkeadilan.8

C. Dasar Hukum Tata Kelola Pemerintahan dan ASN

- Dasar hukum tata kelola pemerintahan

Pasal 1 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 menyatakan kedaulatan berada

ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD, selanjutnya menurut Pasal 1 ayat

(3) UUD NRI Tahun 1945 menyatakan negara Indonesia merupakan negara

hukum artinya segala sistem penyelenggaraan pemerintahan harus berlandaskan

atas prinsip kedaulatan rakyat dan prinsip negara hukum. Berdasarka prinsip

tersebut, segala Keputusan dan/atau tindakan administrasi pemerintahan harus

berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan hukum.9

7
Sadjijono, Memahami Beberapa BAB Pokok Hukum Administrasi, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2002, hlm. 233.
8
Sadjijono, Memahami, hlm. 150.
9
Lihat Penjelasan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemeirntahan
Ketentuan penyelenggaraan pemerintahan diatur dalam Undang-Undang

disebut Undnag-Undang Administrasi Pemerintahan. Undang-Undang

Administrasi Pemerintahan menjamin hak-hak dasar dan memberikan

perlindungan kepada warga masyarakat serta menjamin penyelengaraan tugas-

tugas negara sesuai dengan Pasal 27 ayat (1), PAsal 28 D ayat (3), Pasal 28 F dan

Pasal 28 I ayat (2) UUD NRI Tahun 1945. Berdasarkan ketentuan tersebut, warga

negara tidak menjadi objek melainkan subjek aktif dalam penyelenggaraan

pemerintahan.10

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

menjadi dasar hukum pemerintahan dalam meningkatkan kepemerintahan yng

baik sebagai upaya mencegah praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Pengaturan

mengenai Administrasi Pemrintahan ini juga menjamin Keputusan dan/atau

Tindakan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan terhadap warga masyarakat tidak

dapat dilakukan semena-mena.

- Dasar Hukum ASN

Pengertian ASN baru dikenal dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara. Pasal 1 angka 1 UU ASN menyatakan :

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah

ASN hakikatnya profesi bagi PNS dan PPPK yang bekerja dalam instansi

pemerintah. Tentunya, ada perbedaan dalam proses pengangkatan dan status

kepegawaian anatara PNS dan PPPK.

10
Lihat Penjelasan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemeirntahan
Sebelum berlakunya UU ASN, pengaturan mengenai kepegawaian diatur

dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

yang selanjutnya diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian. Pada Undang-Undang ini belum mengenal adanya ASN.

D. Asas-Asas Hukum Pemerintahan yang Baik

Asas-Asas Umum Pemerintahan yang baik terus berkembang sesuai dengan

perkembangan zaman. Asas Umum Pemerintahan yang Baik

Asas – Asas yang digunakan dalam melaksanakan pemerintahan yang baik

adalah sebagai berikut :11

- Asas Kepastian Hukum artinya setiap penyelenggaraan kebijakan dan


manajemen ASN mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan,
kepatutan dan keadilan.
- Asas Profesionalitas artinya mengutamakan keahlian yang berlandaskan
kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Asas Proporsionalitas artinya mengutamakan keseimbangan antara hak
dan kewajiban pegawai ASN
- Asas Keterpaduan artinya pengelolaan pegawai ASN yang didasarkan
pada satu sistem pengelolaan yang terpadu secara nasional
- Asas Delegasi artinya sebagian kewenangan pengelolaan pegawasi ASN
dapat didelegasikan pelaksanaanya kepada kementerian, Lembaga
pemerintah nonkementerian dan pemerintah daerah.
- Asas Netralitas artinya setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala
bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan
siapapun.
- Asas Akuntabilitas artinya setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan
Pegawai ASN harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
- Asas Efektif dan Efisien artinya dalam menyelenggarakan Manajemen
ASN sesuai dengan target atau tujuan.

11
Pasal 2 UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
- Asas Keterbukaan artinya dalam penyelenggaraan manajemen ASN
bersifat terbuka untuk publik.
- Asas Nondiskriminatif artinya dalam penyelenggaraan manajemen ASN,
KASN tidak membedakan perlakuan berdasarkan jender, suku, agama, ras
dan golongan
- Asas Persatuan dan Kesatuan artinya pegawai ASN sebagai perekat
NKRI
- Asas Keadilan dan Kesetaraan artinya pengaturan penyelenggaraan ASN
harus mencerminkan rasa keadilan dan kesamaan untuk memperoleh
kesempatan akan fungsi dan peran sebagai pegawai ASN
- Asas Kesejahteraan artinya penyelenggaraan ASN diarahkan untuk
mewujudkan pengingkatan kualitas hidup Pegawai ASN

E. Pelaksana Pemerintahan (Pejabat Tinggi dan ASN)

Pasal 13 UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN membagi 3 jenis Jabatan ASN,

yakni:

1. Jabatan Administrasi

Jabatan Administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan

pembangunan. Jabatan Administrasi dipegang oleh Pejabat Administrasi yang

berstatus sebagai pegawai ASN dalam instansi pemerintah.

2. Jabatan Fungsional

Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

berkaitan dengan pelayaan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan

keterampilan tertentu. Jabatan Fungsional dipegang oleh Pejabat Fungsional.

Pejabat Fungsional berstatus pegawai ASN pada instansi pemerintah. Jabatan

Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional keahlian dan Jabatan Fungsional

Keterampilan :
a) Jabatan Fungsional Keahlian, terdiri dari :
1) Ahli Utama
2) Ahli Madya
3) Ahli Muda
4) Ahli Pertama
b) Jabatan Fungsional Keterampilan
1) Penyelia
2) Mahir
3) Terampil
4) Pemula

3. Jabatan Pimpinan Tinggi

Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok jabatan tinggi pada

instansi pemerintah. Jabatan Pimpinan Tinggi dipegang oleh Pejabat

Pimpinan Tinggi yang berstatus sebagai pegawai ASN. Jabatan Pimpinan

Tinggi terdiri atas :

a) Jabatan Pimpinan Tinggi Utama


b) Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
c) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

Jabatan Pimpinan Tinggi berfungsi memimpin dan memotivasi setiap

Pegawai ASN pada instansi pemerintah

- Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan


melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian
Pegawai ASN dan pembinaan Manajemen ASN di instansi pemerintah
(pusat dan daerah)

F. Hubungan Dinas Publik

G. Hak dan Kewajiban ASN

Hak adalah suatu yang patut atau layak diterima seseorang agar dapat

melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Sedangkan kewajiban merupakan


sesuatu yang harus dilakukan atau dipenuhi seseorang kepada orang lain. UU

ASN mengatur hak dan kewajiban ASN dalam Pasal 22 sampai Pasal 24 UU

ASN.

Hak ASN terbagi menjadi Hak PNS dan Hak PPPK

Hak PNS Hak PPPK


1. Gaji, tunjangan dan fasilitas 1. Gaji dan tunjangan
2. Cuti 2. Cuti
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari 3. Perlindungan
tua 4. Pengembangan kompetensi
4. Perlindungan
5. Pengembangan Kompetensi

Perbedaan anatara Hak PNS dan Hak PPPK hanya terletak pada jaminan

pensiun dan jaminan hari tua, dimana hanya PNS yang memiliki hak atas uang

jaminan pensiun dan hari tua.

kewajiban ASN yakni :

1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan pemerintah
yang sah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang
4. Menaati ketentuan peraturan perundnag-undangan
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran dengan penuh pengbdian, kejujuran, kesadaran dan
tanggungjawab
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, prilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik didalam maupun diluar kedinasan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan perundnag-undangan
8. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah NKRI
H. Manajemen ASN

Pasal 1 angka 5 UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

menjelaskan Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan

Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari

intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen

ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK.

Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan,

pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, promosi, mutase,

penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,

pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua dan perlindungan.

Sedangkan, manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan,

penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi,

pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja, dan

perlindungan.12

Dalam rangka penetapan kebijakan Manajemen ASN dibentuk KASN yang

mandiri dan bebas dari intervensi politik. Pembentukan KASN ini untuk

monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan Manajemen ASN untuk

menjamin perwujudan Sistem Merit serta pengawasan terhadap penerapan asas,

kode etik dan kode perilaku.13

Dalam rangka penetapan kebijakan manajemen ASN, dibentuk KASN yang

mandiri dan bebas dari intervensi politik. Pembentukan KASN untuk monitoring

12
Lihat Penjelasan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Aparatur Sipil
Negara
13
Lihat Penjelasan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Aparatur Sipil
Negara
dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan manajemen ASN untuk menjamin

perwujudan sistem merit serta pengawasan terhadap penerapan asas, kode etik dan

kode perilaku ASN.14

KASN beranggotakan 7 (tujuh) orang yang terdiri dari seorang ketua

merangkap anggota, seorang wakil etua merangkap anggota dan 5 orang anggota.

KASN melaksanakan tugas dan wewenangnya dibantu oleh asisten dan pejabat

fungsional keahlian yang dibutuhkan. Selain itu KASN dibantu sekretariat. Ketua,

wakil ketua dan anggota KASN ditetapkan dan diangkat oleh Presiden selaku

pemerintahan untuk masa jabatan 5 tahun dan hanya dapat diperpanjang untuk 1

kali masa jabatan.

I. Disiplin PNS

14
Lihat Penjelasan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Aparatur Sipil
Negara

Anda mungkin juga menyukai