BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dan pusat penelitian medik. Rumah sakit adalah institusi pelayanan
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
tinggi), yang dapat membuat individu atau masyarakat memahami makna dari
pelayanan yang diberikan oleh petugas secara baik dan menyenangkan. Sikap
1
2
langsung atau tidak langsung dengan pasien yang dirawat di rumah sakit,
misalnya perawat yang berhadapan dengan pasien yang dapat beresiko tinggi
kedalam tubuh (seperti bakteri, virus, jamur dan parasit) yang saat dalam
Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas
suatu infeksi yang bukan ada atau tidak berada dalam masa inkubasi sebelum
masuk rumah sakit, sumber infeksi yang paling sering didapat pada tangan
Amerika.
Sebagian besar infeksi ini dapat dicegah dengan strategi – strategi yang
sudah ada dan relatif murah seperti: (1). Menaati praktik – praktik pencegahan
proses – proses dekontaminasi dan pembersihan alat – alat kotor dan lain – lain
WHO dan CDC (Centre For Disease Control & Prevention) menyatakan
bahwa perawatan yang dilakukan oleh tim kesehatan sangat berhubungan erat
dengan infeksi yang didapat dirumah sakit. Berdasarkan data yang di dapatkan
oleh CDC bahwa lebih dari 2 juta rumah sakit di Amerika mendapatkan infeksi
dalam 1 tahunnya dan lebih dari 250 rumah sakit tersebut kasus infeksi
menunjukkan bahwa sekitar 8,7% dari 55 rumah sakit di 14 negara yang berasal
dari Eropa, Timur tengah, Asia Tenggara dan pasifik tetap menunjukkan adanya
demi sedikit resiko infeksi dapat dicegah, tetapi semakin meningkatnya pasien-
sumber infeksi virus dan jamur, dan prosedur invasif, masih menyebabkan
Mangunkusumo (RSCM) perawat yang melakukan cuci tangan yang baik dan
benar sebelum dan sesudah kontak dengan pasien sebanyak 40% (Perdalin,
tidak patuh.
4
yang tidak peduli dengan keadaan dimana daya tahan tubuhnya menurun akan
Dari tinjauan peneliti tidak ditemukan adanya data secara akurat tentang
Rumah Sakit Umum Provinsi H.C Ir. Soekarno. Hal ini mungkin disebabkan
karena tidak adanya laporan dari rumah sakit yang berada di Provinsi Bangka
Dari data yang diperoleh di Rumah Sakit Umum Daerah Depati Hamzah
Kota Pangkalpinang tentang infeksi Nosokomial pada tahun 2014 berjumlah 4,43
% dari 701 kasus, pada tahun 2015 berjumlah 4,39 % dari 694 kasus dan pada
tahun 2016 berjumlah 2.54 % dari 402 kasus (PPI RSUD Depati Hamzah, 2016).
cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien. Cuci tangan
tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh
manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual
akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat perilaku dan pelayanan jasa
membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih dalam jumlah yang
Hand hygiene penting karena tangan adalah cara yang efektif mentransfer
prioritas di rumah sakit dan perlu berkelanjutan sesuai dengan praktek yang
aman dan rutin, yang meliputi infeksi standar mengontrol tindakan pencegahan
untuk melindungi staf dan pasien dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan
tangan, 2. Menggosok punggung tangan dan sela-sela jari pada kedua tangan,
6
punggung jari kedua tangan dengan kedua posisi tangan saling mengunci, 5.
Menggosok dan putar ibu jari tangan kanan dan sebaliknya, 6. Letakkan kelima
ujung jari tangan kanan diatas telapak tangan kiri dengan melakukan maju dan
Kadang sikap dan fasilitas juga berperan penting dengan kemauan atau
mencuci tangan secara baik dan benar serta 4 (40%) orang perawat mencuci
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian data diatas masih ada perawat yang tidak mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan faktor – faktor apakah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tahun 2017.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2017.Penelitian ini dilakukan karena masih ada perawat yang tidak mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di RSUD Depati Hamzah.