Anda di halaman 1dari 4

Karya Tulis Ilmiah

Kajian Pemanfaatan Fisika Partikel: Hadron Therapy dalam Dunia


Medis sebagai pengobatan kanker.

Disusun sebagai tugas pada matakuliah metode penelitian fisika

Oleh:
Tiara Sabrina Ivada
118110032

Program Studi Fisika


Institut Teknologi Sumatera
Lampung Selatan
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar fisika partikel atau sering dikenal juga sebagai fisika
nuklir memiliki dampak buruk terhadap kesehatan manusia. Contohnya pada
atom-atom radioaktif dalam tabel periodik unsur yang berbahaya apabila
terpapar pada manusia dengan jumlah yang besar. Penyakit yang ditimbulkan
dari radiasi unsur-unsur radioaktif pada fisika partikel salah satunya yaitu
kanker. Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang
tidak normal pada bagian tertentu tubuh manusia. Pertumbuhan sel ini dapat
menyebar ke bagian tubuh yang lain dan dapat tumbuh membesar serta ganas.
Berdasarkan data Globocan tahun 2018 jumlah penderita kanker di Indonesia
adalah 18,1 juta kasus dengan 9,6 juta kematian. Penyakit kanker merupakan
penyakit yang menelan banyak jiwa dari tahun ke tahun. Walaupun penyebab
adanya penyakit kanker ini sangat bervariasi. Tidak hanya berasal dari
paparan unsur radioaktif.

Namun, Hal yang menarik disini yaitu terdapat pengobatan kanker


menggunakan fisika partikel yang sebelumnya merupakan salah satu
penyebab adanya penyakit kanker ini. Fisika partikel dapat menjadi
pengobatan penyakit kanker melalui partikel yang disebut dengan hadron.
Hadron adalah partikel elementer yang memiliki interaksi kuat terhadap
partikel lainnya. Hadron terdiri dari dua kelompok yaitu baryon dan meson.
Pengobatan kanker menggunakan partikel hadron yang berjenis baryon.
Baryon terdiri atas proton dan neuton yang biasanaya ditemukan pada inti
suatu atom. Pemanfaatan hadron dalam dunia medis dapat berupa terapi
hadron atau sering dikenal sebagi hadrontherapy(HT), artinya pancaran
radiasi dari hadron biasanya berupa proton ini yang digunakan sebagai
pengobatan penyakit kanker tersebut. Terapi hadron pertama kali
dikembangkan oleh Robert Wilson sebagai direktur fermilab pata tahun 1964.
Pengobatan kanker melalui partikel hadron ini lebih efisien dan efektif dari
metode lainnya seperti kemoterapi, radioterapi dan lain-lain. Hal ini karena
terapi hadron memiliki efek samping lebih sedikit daripada metode
pengobatan lainnya. Selain itu masih banyak teknologi dalam pemanfaatan
hadron pada dunia medis khususnya dalam pengobatan kanker.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang penulis ajukan:
1. Bagaimana prinsip sistem kerja partikel hadron dalam hadron
therapy?
2. Apakah hadron therapy dapat efektif mengobati penyakit kanker?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis mengajukan beberapa
tujuan yaitu:
1. Untuk mengetahui dan memahami prinsip sistem penggunaan hadron
therapy dalam pengobatan kanker.
2. Untuk mengetahui keefektifan hadron therapy dalam pengobatan
kanker.

1.4 Batasan Masalah


Kajian pemanfaatan fisika partikel dalam bidang medis ini sebatas
pemanfaatan hadron dalam bidang medis pada penyakit kanker yang
sebelumnya telah dikaji oleh peneliti. Karya tulis ini juga hanya sebatas
studi pustaka yang dilakukan oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA

Anthony L. Zietman, M. F. (2016). Particle Therapy at the 'tipping Point" :


An Introduction to the red journal's special edition. International
journal of radiation oncology.
Braccini, S. (n.d.). Scientific and Technological Development of
hadrontherapy.
G. (n.d.).
G. Battistoni, I. M. (2016). Nuclear Physics and particle therapy. Taylor &
Francis group, 661-686.
Heike thomas, D. a. (2019). Proton Therapy Special Feature: Review article
Paediatric proton therapy. British institute of radiology, 2-9.
Proton Beam Therapy in Europe: more centres need more research. (2019).
British journal of Cancer.
Seo hyun Park, M. J. (2011). Basics of therapy I : physics. Radiation
Oncology Journal, 135-146.

Anda mungkin juga menyukai