Anda di halaman 1dari 19

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

INDUSTRI
SEMEN
PT Semen Baturaja

Mata Kuliah : Proses Industri Kimia


Dosen Pembimbing : Ir. Erwana Dewi, M.Eng.
KELOMPOK 3

KELAS 3 KB

Ananda Choirunisyah Dea Alquratu Tasya Nadia Utami


062030401217 062030401228
Ringkasan Umum
Latar belakang PT Semen Baturaja (Persero) adalah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak pada bidang industri semen di
wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Kapasitas produksi 1,250 juta ton per
tahun dan lokasi pabrik yang terletak di
Baturaja, Palembang dan Panjang. Semen
Baturaja selalu berusaha untuk menjaga
kontinuitas dan stabilitas pasokan semen
dalam negeri khususnya di Sumatera
Bagian Selatan, karena Semen Baturaja
merupakan produsen semen tunggal
untuk wilayah sumatera bagian selatan.

MATERI
01 Pengertian semen

02 Alat dan bahan pada proses pembuatan semen

03 Proses pembuatan semen

04 Diagram alir proses pembuatan semen

05 Tabel neraca massa pada proses pembuatan semen


Semen berasal dari bahasa latin “cementum”, dimana kata ini
mula-mula dipakai oleh bangsa Roma yang berarti bahan atau
ramuan pengikat. Dengan kata lain, Semen merupakan salah
satu bahan perekat yang jika dicampur dengan air mampu
mengikat bahan-bahan padat seperti pasir dan batu menjadi
suatu kesatuan kompak. Sifat pengikatan semen ditentukan
oleh susunan kimia yang dikandungnya. Adapun bahan utama
yang dikandung semen adalah kapur (CaO), silikat (SiO2),
alumunia (Al2O3), ferro oksida (Fe2O3), magnesit (MgO), serta
oksida lain dalam jumlah kecil (Rahadja, 1990).
Spesifikasi Alat Proses
1
Raw Mill
Berfungsi untuk menggiling, mencampur, dan
mengeringkan raw material yang masuk
menjadi raw meal (tepung baku). Mekanisme
alat ini yaitu bahan baku masuk melalui bagian
sampingdan jatuh ke roller table yang
berputaroleh adanya gaya sentrifugal, material
akan menuju ke roller dan digiling sehingga
hancur. Gas panas dilewatkan melalui nozzle
sehingga material yang halus akan terbawa
keatas bersama-sama gas masuk cyclone
sedang material yang kasar akan jatuh ke meja
dan dihancurkan lagi.
2
Suspension Preheater
Berfungsi untuk memanaskan raw meal dan
mengkalsinasi CaCO3 menjadi CaO serta
memisahkan gas panas dengan material
padatan. Mekanisme alat ini yaitu Prinsip kerja
dari suspension preheater adalah setelah
mengalami homogenisasi di blending silo,
material terlebih dahulu ditampung didalam kiln
feed bin, bin ini merupakan tempat umpan yang
akan masuk ke dalam pre-heater.
3 4 Clinker Cooler
Rotary Kiln
Berfungsi untuk mendinginkan
Berfungsi untuk membakar raw
clinkeryang dihasilkan oleh kiln dan
meal menjadi bahan setengah jadi
mengambil kembali
yang disebut clinker. Dalam
panasnya untuk proses di kiln, pre-
perencanaan awal pendirian pabrik
heater dan raw mill. Mekanisme
yang menjadi dasar perhitungan
dari clicker cooler yaitu
adalah kapasitas kiln, sedangkan
pendinginan dilakukan oleh 12 fan 3
peralatan lainnya menyesuaikan
kompartemen.
dengan desain kiln.
5 6 Cement Silo
Clinker Silo Berfungsi untuk menampung semen yang
Berfungsi untuk menampung clinker yang dihasilkan untuk pengepakan atau
dihasilkan untuk diproses menjadi semen transportasi selanjutnya
7
Cement Mill (Finish Mill)
Berfungsi untuk menggiling, mencampur, dan
mengeringkan clinker, gypsum, dan aditif
sehingga menjadi semen. Mekanisme dari
cement mill yaitu proses penggilingan terjadi di
dalam tube yang di dalamnya terdapat bola-
bola baja yang berputar dan saling
bertumbukan. Pada finish mill terdapat
beberapa kompartemen yang masing-masing
memilki ukuran bola baja yang berbeda
sehingga kehalusan material yang dihasilkan
berbeda pula.
8
Coal Mill
Berfungsi untuk menggiling dan mengeringkan Selain alat utama yang sudah disebutkan dan
batu bara manjadi fine coal agar pembakaran dijelaskan diatas, pada proses pembuatan
lebih sempurna untuk bahan bakar kiln dan pre- semen PT Semen Baturaja gterdapat beberapa
heater. Mekanisme dari coal mill yaitu material alat pendukung seperti
jatuh ke tengah-tengah meja dan menyebar ke Alat crushing
sekeliling meja. Pada sekeliling meja dipasang Alat reclaimer
dam ring yang berfungsi untuk menahan Alat transport
material agar tetap berkumpul di tengah meja.
Roller akan menekan material di atas table.
Proses Pembuatan Semen
1.PENYEDIAAN RAW MATERIAL

PENYEDIAAN BAHAN ·PENYEDIAAN BAHAN


MENTAH KORESI PENYEDIAAN BAHAN BAKU

ADDICTIVE
Pada prinsipnya bahan baku

utama di dalam proses Bahan koreksi dari


pembuatan semen hanya pembuatan semen berupa Bahan addictive dari
digunakan batu kapur dan pasir silika dan pasir besi pembuatan semen dalah
tanah liat, sebab semua yang di dapatkan dari gypsum dan flyash
senyawa – senyawa utama tambang rakyat.
dalam semen berasal dari
kedua bahan tersebut. Bila
digunakan bahan lainnya,
maka bahan tersebut hanya
sebagai bahan pengoreksi
komposisi saja.
2. PENGGILINGAN RAW MILL
Penggilingan bahan baku bertujuan untuk memperkecil atau memperhalus ukuran bahan baku sehingga
luas permukaannya akan semakin besar. Tujuan lain adalah untuk mendapatkan campuran bahan baku
yang homogen dan untuk mempermudah terjadinya reaksi kimia pada saat klinkerisasi. Selain
penggilingan, material juga mengalami proses pengeringan dengan media pengeringnya berupa gas
panas yang diperoleh dari kiln exhaust gas. Bahan baku utama yang berupa batu kapur dan tanah liat
diambil menggunakanreclaimer dari stock pile masing-masing, kemudian diumpankan oleh belt conveyor
ke raw mill (vertical mill). Setelah proses prehomogenezing, seluruh material mentah dicampur dengan
komposisi tertentu selanjutnya dialirkan menggunakan belt conveyor menuju losche mill untuk digiling.
Alat penggilingan berupa vertical mill dengan sistem penggilingan close circuit dan keluaran material
menggunakan sistem air swept mill.
3. PEMBENTUKAN CLINKER (PEMBAKARAN)

Proses pembakaran
yang terjadi meliputi
pemanasan awal umpan
baku di preheater
meliputi :
1. Pengeringan
2. Dehidrasi
3. Dekomposisi dan
Kalsinas
4. Klinkerisasi
4. PENGGILINGAN CLINKER

Tahapan yang terjadi


pada proses
penggilingan yaitu
cement mill I dan
cement mill II
3. PEMBENTUKAN CLINKER (PEMBAKARAN)

Packer adalah sebuahkombinasi mesin yang


berfungsi untuk melakukan pengepakan
semen/zak dan timbangan yang di tetapkan.
Packer merupakan unit terakhirdari proses
produksidari suatu pabriksemen dimana
produk packer yang telah di kemas berupa
semen zak, big bag ataupun semen curah.
Rotary Packer di operasikan oleh lokal kontrol
panel dan operator pengantongan akan
memasukkan kantong semen ke corong
packer secara manual. Corong masing-
masing packer berjumlah 8 buah. Bila berat
semen telah sesuaidengan yang dikehendaki
maka semen zak akan jatuh ke belt discharge
yang selanjutnya akan dimasukkan ke truck
atau gerbong.
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN SEMEN
NERACA MASSA PROSES PEMBUATAN SEMEN BATURAJA
TERIMA KASIH!
Ada pertanyaan untuk kami?

Anda mungkin juga menyukai