Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BIOLOGI KE 8 : EKOLOGI

NAMA : MOH REZA ZULKIFLY. K

NIM : M011191006

KELAS : KEHUTANAN A

MENJELASKAN TENTANG :

1. AZAS-AZAS LINGKUNGAN

Inti permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah ekologi yakni hubungan


makluk hidup, khususnya manusia dengan lingkunganya. Komponen- komponen tersebut
berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.
Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air,
plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk
komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.

ASAS 1: (HUKUM THERMODINAMIKA I)

Semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat
dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.

Asas ini adalah sebenarnya serupa dengan hokum Thermodinamika I, yang sangat
fundamental dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum konservasi energi dalam
persamaan matematika.

ASAS 2

Tak ada system pengubahan energi yang betul- betul efisien.

Pengertian:

Asas ini tak lain adalah hokum Thermodinamika II, Ini berarti energi yang tak pernah
hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah dalam bentuk yang kurang
bermanfaat.

ASAS 3

Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman, termasuk kategori sumberdaya


alam.

Pengertian:
Pengubahan energi oleh system biologi harus Berlangsung pada kecepatan yang
sebanding dengan adanya materi dan energi di lingkungannya. Pengaruh ruang secara
asas adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber alam.

ASAS 4:

Untuk semua kategori sumber daya alam, kalau pengadaannya sudah mencapai
optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan
sumberalam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum
ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi.

Untuk semua kategori sumberalam (kecuali keanekaragaman dan waktu) kenaikan


pengadaannya yang melampui batas maksimum, bahkan akan berpengaruh merusak
karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan.

Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghancuran yang disebabkan oleh
pengadaan sumberalam yang sudah mendekati batas maksimum.

Asas 4 tersebut terkandung arti bahwa pengadaan sumberalam mempunyai batas


optimum, yang berarti pula batas maksimum, maupun batas minimum pengadaan
sumberalam akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi.

ASAS 5:

Pada asas 5 ini ada dua hal penting, pertama jenis sumber alam yang tidak dapat
menimbulkan rangsangan untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua sumber alam
yang dapat menimbulkan rangsangan untuk dapat digunakan lebih lanjut.

Contoh:

Suatu jenis hewan sedang mencari berbagai sumber makanan. Kemudian didapatkan
suatu jenis tanaman yang melimpah di alam, maka hewan tersebut akan memusatkan
perhatiannya kepada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian, kenaikan
sumberalam (makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.

ASAS 6:
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya,
cenderung berhasil mengalahkan saingannya.

Pengertian:

Asas ini adalah pernyataan teori Darwin dan Wallace. Pada jasad hidup terdapat
perbedaan sifat keturunan Dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik
atau biologi. Kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul
persaingan. Jasad hidup yang kurang mampu beradaptasi akan kalah dalam persaingan.
Dapat diartikan pula bahwa jasad hidup yang adaptif akan mampu menghasilkan banyak
keturunan daripada yang non-adaptif.

ASAS 7 :

Kemantapan keanekaragaman suatu komunitas lebihtinggi di alam yang “mudah


diramal”.

Pengertian :

“Mudah diramal” : : adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan pada
suatu periode yang relatif . lama. Terdapat fluktuasi turun-naiknya kondisi lingkungan di
semua habitat, tetapi mudah dan sukarnya untuk diramal berbeda dari satu habitat ke
habitat lain.

Dengan mengetahui keadaan optimum pada faktor lingkungan bagi kehidupan suatu
spesies, maka perlu diketahui berapa lama keadaan tersebut dapat bertahan.

Pada asas ini arti kata “mudah diramal” ialah adanya keteraturan yang pasti pada pola
faktor lingkungan dalam suatu periode yang relatif lama. Adanya fluktuasi turun-naiknya
kondisi lingkungan, besar-kecilnya fluktuasi, dan dan sukar-mudahnya untuk diramal
berbeda untuk semua habitat. Sehingga diharapkan pada setiap lingkungan adanya
penyebaran spesies yang berbeda-beda kepadatannya. Apabila terjadi perubahan
lingkungan sedemikian rupa, maka akan terjadi perubahan pengurangan individu yang
sedemikian rupa sampai pada batas yang membahayakan individu-individu spesies
tersebut. Lingkungan yang stabil secara fisik merupakan lingkungan yang mempunyai
jumlah spesies yang banyak, dan mereka dapat melakukan penyesuaian terhadap
lingkungannya tersebut (secara evolusi). Sedangkan lingkungan yang tidak stabil adalah
lingkungan yang dihuni oleh spesies yang jumlahnya relatif sedikit. Menurut Sanders
(1969) bahwa komunitas fauna dasar laut mempunyai keanekaragaman spesies terbesar,
hal ini dijumpai pada habitat yang sudah stabil sepanjang masa dan lama. Kemudian
diinterpretasikan oleh Slobodkin dan Sanders (!969) sebagai pengaruh lingkungan yang
mudah diramal (stabil). Maksudnya ialah semakin lama keadaan lingkungan dalam
kondisi yang stabil, maka semakin banyak keanekaragaman spesies yang muncul disitu
sebagai akibat berlangsungnya proses evolusi. Menurut Pilelou (1969) keadaan iklim
yang stabil sepanjang waktu yang lama, tidak saja melahirkan keanekaragaman spesies
yang tinggi, tetap juga akan menimbulkan keanekaragaman pola penyebaran kesatuan
populasi

ASAS 8 :

Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson, bergantung
kepada bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson
tersebut.

Pengertian:

Kelompok taksonomi tertentu dari suatu jasad hidup ditandai oleh keadaan lingkungannya
yang khas (niche), tiap spesies mempunyai niche tertentu. Spesies dapat hidup
berdampingan dengan spesies lain tanpa persaiangan, karena masing-masing mempunyai
keperluan dan fungsi yang berbeda di alam.

ASAS 9 :

Keanekaragaman komunitas sebanding dengan biomassa dibagi produktivitas.

T = K x (B/P) ; D ≈ T

T = waktu rata-rata penggunaan energi

K = koefisien tetapan

B = biomassa

P = produktivitas

D = keanekaragaman

Pengertian:

Asas ini mengandung arti, bahwa efisiensi penggunaan aliran energidalam sistem biologi
akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sistem biologi dalam
suatu komunitas.

Pada asas ini menurut Morowitz (1968) bahwa adanya hubungan antara biomassa, aliran
energi dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.

 
ASAS 10 :

Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas


(B/P) dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot.

Pengertian:

Sistem biologi menjalani evolusi yang Mengarah kepada peningkatan efisiensi


penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil, dan memungkinkan
berkembangnya keaneka-ragaman.

ASAS 11 :

Sistem yang sudah mantap (dewasa) akan mengekploitasi yang belum mantap
(belum dewasa).

Pengertian:

Ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi,
biomasa, dan keanekaragaman dari tingkat organisasi yang belum dewasa.

Dengan kata lain, energi, materi, dan keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran
yang menuju ke arah organisasi yang lebih kompleks. (Dari subsistem yang rendah
keanekara-gamannya subsistem yang tinggi keanekaragamannya).

Arti dari asas ini adalah pada ekosistem, populasi yang sudah dewasa memindahkan
energi, biomassa, dan keanekaragaman tingkat organisasi ke arah yang belum dewasa.
Dengan kata lain, energi, materi dan keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran
yang menuju ke arah organisasi yang lebih kompleks, atau dari subsistem yang lebih
rendah keanekaragamannya ke subsistem yang lebih tinggi keanekaragamannya

ASAS 12 :

Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat bergantung pada kepentingan


relatifnya dalam keadaan suatu lingkungan.

Pengertian:

Populasi dalam ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan
lingkungan fisikokimia dibandingkan dengan populasi dalam ekosistem yang sudah
mantap.
Populasi dalam lingkungan dengan kemantapan fisiko kimia yang cukup lama, tak perlu
berevolusi untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi dengan keadaan yang tidak
stabil.

ASAS 13 :

Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan


keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat
menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi.

Asas ini merupakan penjabaran dari asas 7, 9 dan 12. Pada komunitas yang mantap,
jumlah jalur energi yang masuk melalui ekosistem meningkat, sehingga apabila terjadi
suatu goncangan pada salah satu jalur, maka jalur yang lain akan mengambil alih, dengan
demikian komunitas masih tetap terjaga kemantapannya. Apabila kemantapan lingkungan
fisik merupakan suatu syarat bagi keanekaragaman biologi, maka kemantapan faktor fisik
itu akan mendukung kemantapan populasi dalam ekosistem yang mantap dan komunitas
yang mantap mempunyai umpan-balik yang sangat kompleks. Disini ada hubungan antara
kemantapan ekosistem dengan efisiensi penggunaan energi.

ASAS 14 :

Derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung pada jumlah


keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi
populasi itu.

Asas ini merupakan kebalikan dari asas ke 13, tidak adanya keanekaragaman yang tinggi
pada rantai makanan dalam ekosistem yang belum mantap, menimbulkan derajat
ketidakstabilan populasi yang tinggi.

2. DDEFINISI  EKOLOGI  DAN  HUBUNGANNYA  DENGAN  ILMU-ILMU  LAIN

Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat hidup, dan
“logos” yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan
organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi
merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya.
Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga
yang mngatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan
antara tumbuhan, binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup,
bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut. Ekologi merupakan
salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di
alam dengan tidak melakukan percobaan.

Tetapi biasanya ekologi didevinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme


atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan
timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi
memperhatikan terutama biologi “golongan-golongan” organisme dan dengan proses-
proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya
mutakhir untuk mendevinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan fungsi alam,
telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari pada alam.

Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari
struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam.
Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat
tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara
(materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut.
Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi
pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.

Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah
tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara
makhluk hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Dengan demikian
seorang ahli ekologi juga menaruh minat kepada manusia, sebab manusia merupakan
spesies lain (makhluk hidup) dalam kehidupan di biosfer (tempat hidup) secara
keseluruhan. Selanjutnya dengan adanya gerakan kesadaran lingkungan di negara maju
sejak tahun 1968 sedangkan di Indonesia sejak tahun 1972, di mana setiap orang mulai
memikirkan masalah pencemaran, daerah-daerah alami, hutan, perkembangan penduduk,
masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek rumah kaca atau
pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah memberikan efek yang mendalam
atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari Biologi yang merupakan mata
rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang menjembatani antara ilmu alam
dan ilmu sosial.

Hubungan Ekologi dengan Ilmu-Ilmu Lain

Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari perkembangan itu


semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya.
Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus
dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara
organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-
komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai
pencemaran hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi,
kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang
dan lainnya, ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian,
kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin hari
semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua bidang ilmu yang ada. Semakin
terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi.

Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu dari setiap
spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi yang
menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi
bersama sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui bahwa tidak ada
garis pemisah yang jelas ditunjukan pada spektrum yang dimaksud.

Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan mineral) pada setiap tingkat menghasilkan
sistem-sistem fungsional yang khas. Di mana sistem tersebut mempunyai tujuan dan
merupakan gabungan dari berbagai komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama
lain dan saling ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan. Agar
mudah dimengerti hubungan organisme dan lingkungannya, semua bidang ilmu yang
dapat menerangkan setiap makhluk hidup dan lingkungan sangat diperlukan. Penyebaran,
adaptasi dan aspek-aspek fungsi organisme dan komunitas banyak dipelajari dalam
ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya seperti taksonomi,
morfologi, fisiologi, genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu tanah, geologi, dan fisika
memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan. Jadi pengetahuan dan biologi
sangat diperlukan bagi seorang ahli ekologi untuk dapat mengungkapkan hubungan antara
lingkungan dan dunia kehidupan.

Pembagian Ekologi

Ekologi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Autekologi: membahas pengkajian individu organisme atau spesies. Sejarah-sejarah


hidup dan prilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri terhadap lingkungan biasanya
mendapatkan penekanan.

2. Synekologi: membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme


yang berasosiasi bersama sebagai satuan.

3. EKOSISTEM

ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk dengan adanya hubungan timbal
balik dan juga tidak terpisahkan dengan makhluk hidup dan lingkungan. Suatu tatanan
kesatuan antara unsur lingkungan hidup yang dapat saling mempengaruhi. Dan istilah
lainnya dapat diartikan dengan gabungan dari beberapa unit biosistem maupun sistem
lingkungan yang melibatkan hubungan interaksi maupun timbal balik antara organisme
dan lingkungan fisik.

4. ALIRAN  ENERGI  DALAM  EKOSISTEM

Aliran energi dalam ekosistem sebenarnya hampir serupa, hanya berbeda organisme.
Beberapa contoh aliran energi yang terjadi di darat dan perairan antara lain:
1. Ekosistem di Darat

Contoh aliran energi dalam ekosistem darat antara lain:

 matahari -> sawi -> ulat -> burung pipit -> burung elang

 matahari -> buah -> buahan -> manusia

 matahari -> rumput -> ulat -> ayam -> musang

 matahari -> rumput -> kijang -> harimau

 matahari -> padi -> belalang -> ayam -> ular

2. Ekosistem Perairan

Yang termasuk dalam ekosistem perairan adalah ekosistem sungai, ekosistem


rawa, ekosistem danau, ekosistem laut. Sedikit berbeda dengan ekosistem darat, dalam
ekosistem perairan organisme autotrof adalah fitoplankton dan ganggang. Fitoplankton
adalah salah satu dari jenis jenis plankton yang dapat berfotosintesis.

 matahari -> fitoplankton –> siput –> ikan ->hiu

 matahari -> fitoplankton -> ikan –> anjing laut -> paus pembunuh

 matahari -> fitoplankton –> udang –> flamingo

 matahari -> fitoplankton -> zooplankton -> ikan paus

5. RANTAI  MAKANAN  & JARING2 MAKANAN

Rantai makanan merupakan peristiwa makan dimakan antara makhluk hidup dengan
urutan tertentu. Tiap tingkat dari setiap rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut
tingkat trofik. Urutan tingkat trofik dalam rantai makanan antara lain:

Pada tingkat pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat yang
menghasilkan makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme outotrof dengan kata
lain sering disebut produsen. Dimulai dari spesies tumbuhan atau produsen (seperti pohon
atau rumput).

Organisme yang menduduki tingkat kedua disebut konsumen yaitu makhluk hidup yang
tidak bisa menghasilkan makanan sendiri dan tergantung pada organisme lain untuk bisa
bertahan hidup. Konsumen terbagi menjadi konsumen primer (Konsumen I ) contohnya
binatang pemakan tumbuhan herbivora seperti sapi, kambing, dan kelinci.

Konsumen sekunder (Konsumen II) yaitu makhuluk hidup yang memakan konsumen I
atau binatang pemakan daging karnivora dan Konsumen tersier (konsumen III) memakan
konsumen II dan seterusnya kegiatan ini terjadi secara terus menerus yang berakhir pada
trofik tertinggi atau konsumen puncak sihingga tidak ada lagi yang memakannya (seperti
manusia, beruang, buaya atau paus pembunuh) mereka mati dengan sendirinya dan akan
diurai.

Spesies detrivores (seperti cacing tanah atau kayu) sebagai spesies pengurai.

Spesies dekomposer (seperti jamur atau bakteri) spesies ini juga merupakan pengurai
akhir.

Rantai makanan dapat menunjukan sebagai siapa mereka berhubungan satu sama lain
dengan makanan yang mereka makan. Tumbuhan dan hewan membutuhkan beberapa
jenis makanan untuk bertahan hidup. Tanaman memproduksi makanan mereka sendiri
dengan proses fotosintesis. Karena mereka manghasilkan makanan mereka sendiri,
mereka disebut sebagai produsen sedangkan makhluk yang tidak menghasilkan makanan
sendiri seperti binatang dan manusia dikenal sebagai konsumen. Ruang lingkup rantai
makanan hanya sebagian kecil dari proses alami yang terjadi pada makhluk hidup.

6. POPULASI DAN KOMUNITAS

Pengertian Populasi

Dalam biologi populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama(spesies)
yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara
sesamanya. Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas.

Pengertian Komunitas

Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi
lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas
manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber
daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian
dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau
banyak.

Anda mungkin juga menyukai