Anda di halaman 1dari 2

PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG

B. ANALISIS SELISIH
Menurut Mulyadin (2005;395): “dalam melakukan analisis, perlu diketahui hal-hal seperti
penerapan biaya produksi standar, penerapan biaya produksi sesungguhnya, dan membandingkan
antara biaya-biaya produksi standar dengan biaya-biaya poduksi sesungguhnya. Selisih yang terjadi
dalam perbandingan tersebut, disebut sebagai penyimpangan ( Variance)”.

Analisis selisih pada perusahaan dagang terdiri atas


a. Analisis selisih harga pokok jualan
Analisis selisih harga pokok jualan mencakup analisis selisih harga dan analisis selisih volume
Selisih harga = (KR x HA) – (KR x HR)
Selisih harga anggaran = KR x HA Keterangan :
Selisih harga realisasi = KR x HR KR : kuantitas realisasi barang yang dijual
b. Analisis selisih volume jualan HR : harga pokok per unit realisasi
Selisih volume = (KA x HA) – (KR x HA) KA : kuantitas anggaran barang yang dijual
Selisih volume anggaran = KA x HA HA : harga pokok per unit anggaran
Selisih volume realisasi = KR x HA

1. Selisih harga pokok jualan, adalah selisish anggaran harga pokok jualan dengan realisasi harga
pokok jualan
2. Anggaran harga pokok jualan, adalah anggaran kuantitas barang yang dijual dikali harga pokok
perunit
3. Realisasi harga pokok jualan, adalah realisasi kuantitas barang yang dijual dikali harga pokok
perunit

1. Bila anggaran harga pokok jualan lebih besar dari realisasi harga pokok jualan maka terjadi
selisih laba, sedangkan bila anggaran harga pokok jualan lebih kecil dari realisasi harga pokok
jualan maka terjadi selisih rugi.
2. Bila selisih harga anggaran lebih besar dari selisih harga realisasi maka terjadi selisish harga
laba, sedangkan bila selisih harga anggaran lebih kecil dari selisih harga realisasi maka terjadi
selisih harga rugi.
3. Bila selisih volume anggaran lebih besar dari selisih volume realisasi, maka terjadi selisih
volume rugi, sedangkan bila selisih volume anggaran lebih kecil dari selisih volume realisasi
maka terjadi selisih volume laba

Biaya biaya poduksi standar lebih besar dari biaya produksi sesungguhnya, maka disebut
selisih yang menguntungkan (Favorable Variance). Tetapi bila biaya produksi standar lebih kecil dari
biaya produksi sesungguhnya, maka disebut selisih yang merugikan (Unfavorable Variance). Dalam
proses pengendalian, selisih yang menguntungkan dan selisih yang merugikan akan dianalisis untuk
mencari penyebabnya. Setelah penyebab itu diketahui maka manajemen akan melakukan tindak
koreksi. Analisis terhadap penyimpangan tersebut berlaku bagi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.
Analisis Selisih Biaya Bahan Baku
Menurut Abdul Halim (2010 ), “Biaya bahan baku standar adalah biaya bahan baku yang seharusnya
terjadi untuk membuat satu satuan produk tertentu”.

Analisis Biaya Tenaga Kerja Langsung


Menurut Abdul Halim (2010), “Analisa selisih biaya tenaga kerja langsung adalah selisih biaya tenaga
kerja langsung yang disebabkan oleh adanya biaya tenaga kerja langsung standar dengan biaya tenaga
kerja langsung yang sesungguhnya”.

Analisis Biaya Overheard Pabrik


Menurut Abdul Halim, “Selisih biaya overhead pabrik adalah selisih biaya yang disebabkan adanya
perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan overhead pabrik standar”.

Anda mungkin juga menyukai