Anda di halaman 1dari 2

KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT DAN ASAM BASA

CAIRAN TUBUH
Pada orang dewasa, lebih dari 60% berat badannya terdiri dari air, 2/3 bagian air berada di
intraseluler dan 1/3 bagian air berada di ekstraseluler. 2/3 nya adalah interstisial dan 1/3 nya
adalah di intravaskuler.

Jika berat badan orang dewasa 70 kg.


Cairan tubuh Intraseluer (2/3) = 28 liter
Total = 42 liter

Ekstraseluler (1/3) = 14 liter Intertisial (2/3) = 10 liter


Intravaskuler/ volume plasma (2/3)
= 4 liter

Cairan intraseluler berada di ekstraseluler dan intravaskuler, dipisahkan dari plasma hanya
oleh serabut kapiler. Selaput ini dilalui oleh semua bahan-bahan, kecuali sel-sel dan molekul
protein yang besar. Kurang dari 93% dari plasma adalah air, terlarut didalamnya sel-sel darah
merah dan putih serta trombosit.
Regulasi Cairan Tubuh dipengaruhi oleh:
Osmosis
Cairan yang berbeda dipisahkan oleh selaput semipermeabel dan pergerakan cairan terjadi
dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang tinggi, sampai cairan itu sama konsentrasinya.
Diffusi
Pergerakan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah.
Filtrasi
Perpindahan cairan dari yang bertekanan tinggi ke tekanan rendah dibantu tekanan
hidrostatik.
Sodium Pump
Pergerakan aktif natrium dari dalam sel ke ekstra sel waktu depolarisasi sebagai ganti dari
kalium yang keluar sel.

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH


1. HIPOVOLEMIA
Kekurangan intake atau pengeluaran yang berlebih.
Penyebab: kehilangan cairan; dari saluran pencernaan, perdarahan, demam, urine, keringat
dll
Gejala: BB turun, turgor kulit turun, mukosa kering, urin kurang, hipotensi postural, nadi
cepat, suhu hipotermi atau hipertermi, BUN dan Ht meningkat dan ekstremitas dingin.
Pengobatan: terapi cairan.
2. HIPERVOLEMIA
Penyebab: gangguan mekanisme jantung, ginjal, hati, sindrom cushing dan kelebihan
natrium.
Gejala: edema perifer, distensi vena jungularis, poliuri (jika fungsi ginjal baik), asietes,
efusi pleura, BUN dan Ht menurun, edema paru.

GANGGUAN ELEKTROLIT
Jumlah kation harus selalu imbang dengan anion. Baik antara plasma dengan interstisial
maupun di intraseluler.
1. Hiponatremia
Natrium kurang, dapat menyebabkan cairan masuk ke sel, kemudian sel akan bengkak
termasuk di dalam otak.
Penyebab: kehilangan cairan lewat keringat, urine, dan insufesiensi adrenal (kurang
aldosteron).
Gejala: kejang, twitching, lemah, bingung, tidak nafsu makan, muntahhemiparase, papil
edema, koma.
Pengobatan: terapi cairan natrium; Nacl 0,9% atau 3%.
2. Hipernatremia
Kelebihan natrium.
Penyebab: pengeluaran cairan, kelebihan cairan natrium, diare, diabetes insipidus.
Gejala: haus, hipertermi, mukosa kering, penurunan kesadaran.
Pengobatan: terapi cairan Nacl 0,3%.
3. Hiperkalemia
Penyebab: leukositosis, trombositosis, hiperaldosteron, infus kalium yang berlebih,
transfusi darah yang banyak, asidosis metabolik/respiratorik, dan kerusakan jaringan.
Gejala: kelemahan otot, ekg abnormal, mual, diare.
Pengobatan: batasi kalium, ca glukonas untuk gejala yang serius, pemberian bicnat karena
dapat mendorong kalium masuk ke sel, pemberian insulin, atau mungkin dialisis.
4. Hipokalemia
Penyebab: diare, muntah-muntah, diuretik, alkalosis, intake kurang.
Gejala: lemah, hipotensi postural, VES, PVC, PAC, AES, depresi segmen ST, alkalosis
met.
Pengobatan: injeksi kalium.
5. Hipokalsemia
Penyebab: pemberian tranfusi darah, kurang vit D, hipoparatiroid, hipomagnesemia.
Gejala: jari-jari tegang, otot tegang, trousseau sign, chovstek sign, kejang otot.
Pengobatan: Ca glukonas injeksi atau oral
6. Hiperkalsemia
Gejala: kelemahan otot, konstipasi, poliuri, henti jantung.
Pengobatan: mengangkat tumor paratiroid, diet rendah kalsium.
7. Hipomagnesemia
Penyebab: diare, alkoholisme, ketoasidosis, diuretik.
Pengobatan: magnesium injeksi atau oral.
8. Hipermagnesemia
Penyebab: gagal ginjal, hemodialisa.
Pengobatan: pemberian kalsium intravena (kalsium antagonis Mg)

Anda mungkin juga menyukai