Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami
dapatmenyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas Pendidikan karakter. Selain itu, penyusunan makalah ini juga
bertujuan untukmenambah wawasan mengenai manusia sebagai makhluk social,
budaya dan alam. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ya’
Julyanto,M.Psi selaku dosen mata kuliah Pendidikan karakter yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima
kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk
itu kami mengucapkan banyak terima kasih dansemoga karya tulis ini bermanfaat
untuk kami dan untuk pembaca.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengartian Pendidikan karakter.................................................................
B. Unsur-Unsur ideal dalam Pendidikan Karakter.........................................
C. Prinsip-Prinsip Dalam Penerapan Pendidikan Karakter............................
D. Kerangka Pembelajaran Dalam Pendidikan Karakter...............................
BAB III PENUTUP
A. Saran.........................................................................................................
B. Kesimpulan..............................................................................................
B. Rumusan Masalah
1) Apa Pengertian Pendidikan Karakter?
2) Apa saja unsur-unsur pendidikan karakter?
3) Apa saja prinsip-prinsip pendidikan karakter?
4) Apa kerangka pembelajaran dalam pendidikan karekter?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan karakter.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur pendidikan karakter.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pendidikan karakter.
4. Untuk Mengetahui kerangka pembelajaran pendidikan karakter.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Langkah ke-1,
Dimaksudkan agar siswa memahami secara benar dan
menyeluruh tentang potensi diri dan peluang yang ada di
lingkungan sekitarnya. Potensi diri difokuskan kepada nilai dan
moral yang dapat didayagunakan untuk belajar, berhubungan dan
berusaha. Sedangkan peluang yang ada di lingkungan dijadikan
sumber motivasi agar siswa mau melibatkan diri secara aktif dalam
proses pembelajaran atau merekayasa sendiri proses pembelajaran
yang dibutuhkannya.
Potensi diri dan peluang yang ada di lingkungan sekitar meliputi
segenap nilai dan moral yang ada dan diperkirakan dapat dicapai
dan didayagunakan untuk pembelajaran dan penerapan hasil
pembelajaran yang diikutinya. Berdasarkan pemahaman ini,
peserta didik difasilitasi untuk memiliki dan mengembangkan
kerangka atau pola pikir yang komprehensif tentang
pendayagunaan dan pengembangan potensi diri dan peluang yang
ada di lingkungan sekitarnya bagi perilakunya kesehariannya.
Dalam tahapan ini tujuan pembelajaran di arahkan pada
kompetensi dalam membedakan nilai-nilai akhlak mulia dan
akhlak tercela, memahami secara logis tentang pentingnya akhlak
mulia dan bahayanya akhlak tercela dalam kehidupan, mengenal
sosok manusia yang berakhlak mulia untuk diteladai dalam
kehidupann Kegiatan utama guru pada tahap ini adalah:
a. a.merancang proses pembelajaran yang diarahkan pada
pemahaman tentang klarifikasi nilai (value clarification),
b. membekalinya berbagai alat (instrument) dan media
yang dapat digunakan secara mandiri baik secara
individual ataupun kelompok.
2. Langkah ke-2, diarahkan pada kepemilikan kepekaan kemampuan
dalam mendayagunakan dan mengembangkan potensi diri dan
peluang yang ada di lingkungan sekitarnya. Kompetensi dalam arti
nilai-nilai dan moral yang dituntut untuk dimiliki oleh para siswa yang
sesuai dengan kondisi dan peluang yang dihadapinya. Berbagai
kompetensi itu perlu dikaji dan diapresiasi oleh para siswa sampai
mereka memiliki cukup pilihan dalam menetapkan keputusan
kompetensi mana yang paling dibutuhkan sesuai kondisi potensi dan
peluang yang sedang dihadapinya. Tahapan ini dimaksudkan untuk
menumbuhkan rasa cinta dan rasa butuh terhadap nilai-nilai akhlak
mulia. Sasarannya ialah dimensi-dimensi emosional siswa yaitu
qolbu dan jiwa, sehingga tumbuh kesadaran, keinginan, kebutuhan
dan kemauan untuk memiliki dan mempraktekan nilai-nilai akhlak
tersebut. Melalui tahap ini pun siswa diharapkan mampu menilai
dirinya sendiri (muhasabah), semakin tahu kekurangan-
kekurangannya. Proses pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh
guru ialah belajar menemukan (learning discovery) sehingga nilai-
nilai dan moral yang dipelajari itu dapat dihayati. Proses penemuan
dan penghayatan itu akan membentuk kedalaman apresiasi, sehingga
nilai-nilai dan moral yang dimilikinya itu benar-benar dibutuhkan
dalam kehidupannya.
3. Langkah ke-3, merupakan muara penerapan kompetensi-kompetensi
yang telah dimiliki para siswa melalui proses pembelajaran pada
tahapan sebelumnya. Arah pembelajaran pada tahap ini adalah
pendampingan kemandirian siswa agar memiliki kesempatan untuk
menerapkan nilai-nilai dan moral dalam perilaku keseharian sampai
berbentuk tabi’at reflektif pribadi. Ruang lingkup nilai dan moral yang
perlu dikuasai murid pada tahap ini erat kaitannya dengan instrumen
pendukung dalam berperilaku bagi para siswa. Pendampingan
terutama diarahkan untuk menguatkan kemampuan mereka tentang
nilai dan moral dalam berperilaku sehingga berdampak positif
terhadap sikap dan kemandiriannya di lingkungan hidup dan
kehidupannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakter dapat diartikan sebagai nilai dasar yang
membangun kepribadian seseorang atau anak yang terbentuk
karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang
juga memikirkan seseorang dengan lain serta diwujudkan dalam
sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dasar
pendidikan karakter, sebaiknya diterapkan dalam lingkungan
keluarga, bagaimana anak mendapatkan contoh yang baik dari
orang tua maka anak akan siap terjun dengan karakter yang baik
pula ke dalam lingkungan masyarakat. dalam mendidik anak untuk
menjadi manusia yang berkarakter diperlukan persiapan dan
perlakuan terhadap anak secara tepat sesuai dengan kondisi anak.
setiap anak mempunyai ciri-ciri individual yang berbeda-beda satu
dengan yang lain dengan pendidikan karakter yang diterapkan
secara sistematis dan konsultan, seorang anak akan menjadi cerdas
emosinya.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari
masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA