Makalah yang Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester III | 2020/2021
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala
karunia dan nikmat-Nya sehingga penulis diberikan kesehatan untuk membuat dan
menyusun makalah yang berjudul “PENTINGNYA BAHASA INGGRIS DALAM
DUNIA MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)”. Sebagai syarat dalam
menyelesaikan UAS Bahasa Indonesia semester 3 (tiga) yang dibimbing langsung
oleh Dosen Ibu Siti Chadijah, S.Sos., M.Pd.,.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
i
COVER
PRAKATA................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan..................................................................................................1
BAB II Pembahasan.................................................................................................3
2.3 Peran Bahasa Inggris Dalam Dunia MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)............6
3.1 Simpulan...............................................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa Inggris dalam MEA sangat penting, sebab masyarakat asean tidak
hanya Indonesia namun banyak negara luar seperti Thailand, Malaysia, dan lain-lain
untuk mengembangkan ekonomi dan bersaing dengan negara-negara lainnya. Dalam
hal ini tentunya harus ada komunikasi yang baik , dan bahasa dalam komunikasi
tersebut adalah bahasa Inggris.
1
2
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Adapun beberapa masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini antara lain :
PEMBAHASAN
Pada tahun 2015, negara anggota ASEAN telah menyetujui Cetak Biru
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025. Cetak Biru MEA 2025 akan terbangun di atas
Cetak Biru MEA 2015 yang terdiri dari lima karakteristik yang saling terkait dan
saling menguatkan, yaitu: (a) ekonomi yang terpadu dan terintegrasi penuh; (b)
ASEAN yang berdaya saing, inovatif, dan dinamis; (c) Peningkatan konektivitas dan
kerja sama sektoral; (d) ASEAN yang tangguh, inklusif, serta berorientasi dan
berpusat pada masyarakat; dan (e) ASEAN yang global. MEA 2015 bertujuan
meningkatkan kesejahteraan ASEAN yang memiliki karakteristik sebagai pasar dan
basis produksi tunggal, kawasan ASEAN yang lebih dinamis dan berdaya saing,
memiliki pembangunan yang setara, serta mempercepat keterpaduan ekonomi di
kawasan ASEAN dan dengan kawasan di luar ASEAN.
MEA 2025 merupakan kelanjutan dari MEA 2015, dan bertujuan untuk membuat
ekonomi ASEAN semakin terintegrasi dan kohesif; berdaya saing dan dinamis;
3
4
Cakupan kerja sama ekonomi ASEAN : Kerja sama ekonomi ASEAN mencakup
bidang perindustrian, perdagangan, investasi, jasa dan transportasi, telekomunikasi,
pariwisata, serta keuangan. Selain itu, kerja sama ini mencakup bidang pertanian dan
kehutanan, energi dan mineral, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Dapat kita lihat profil perekonomian ASEAN sebagai berikut:
a. Negara ASEAN kaya akan komoditas sumber daya alam berupa energi,
mineral dan tanaman pangan;
b. Jumlah penduduk ASEAN yang besar, yaitu 632 Juta Jiwa (2015),
mayoritas adalah usia produktif;
Biasanya bahasa yang sering dipelajari anak setelah bahasa ibunya pasti
digunakan dalam lingkungan masyarakat sekitar. Sedangkan bahasa asing adalah
bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi sosial.
Kedudukan Bahasa asing di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang digunakannya
Bahasa asing dalam interaksi sosial di lingkungan anak. Hal tersebut menjadi
tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang
menggunakan bahasa pengantar contohnya Bahasa Inggris karena pemerolehan
bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan volume, frekuensi dan
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendapat tersebut mengungkapkan bahwa secara umum terjadi masalah jika anak
dikenalkan pada dua bahasa secara bersamaan pada usia dini. Terutama ketika
dikenalkan pada usia pra sekolah setelah bahasa ibu sudah sering digunakan.
Pendapat lainnya menjelaskan bahwa jika bahasa kedua dikenalkan sebelum bahasa
pertama benar-benar terkuasai, maka bahasa pertama perkembangannya akan lambat
dan bahkan mengalami regresi. Selain itu, ada juga yang berpendapat bahwa bahasa
kedua akan terperoleh ketika bahasa pertama sudah dikuasai.
Saat ini banyak sekolah-sekolah yang menggunakan bahasa Inggris untuk bahasa
pengantar dan memberikan pelajaran bahasa Inggris bagi muridnya secara lebih
intensif.oleh karena itu seiring berkembangnya zaman kita harus dituntut utk lebih
mengenal bahasa asing atau bahasa Inggris bahkan bias dikatakan bahwa penguasaan
bahasa asing sangat berpengaruh dalam persyaratan yg diajukan perusahaan untuk
merekrut para karyawannya.jadi jangan heran jika diluar sana banyak perusahaan
mewajibkan pekerjanya berbahasa Inggris.
2.3 Peran Bahasa Inggris Dalam Dunia MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)
Hasil survei Paul Lewis (2009) yang menunjukkan bahwa Bahasa Inggris
menempatkan peringkat ke-3 sebagai bahasa yang paling banyak digunakan di
negara-negara di dunia dari total 172 bahasa yang tercatat. Bahasa Inggris diketahui
telah digunakan oleh kurang lebih 112 negara di dunia termasuk di dalamnya negara-
negara kawasan ASEAN dan 328 juta pengguna bahasa.
Dari hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Inggris adalah
bahasa yang paling banyak digunakan oleh negara-negara di dunia. Meskipun jumlah
pengguna bahasa Inggris lebih sedikit dari jumlah pengguna bahasa Spanyol dan
Mandarin yang menduduki peringkat pertama dan kedua, namun bahasa Inggris
mempunyai jumlah negara pengguna bahasa paling banyak dari 172 bahasa dunia.
Alasan inilah yang mendasari kenapa warga Indonesia harus mampu
menggunakan bahasa Inggris untuk menghadapi MEA 2015. Menguasai bahasa
Inggris bukan berarti melupakan atau mendiskriminasikan bahasa Indonesia, namun
dalam hal ini kita harus menjadikan bahasa Inggris sebagai media untuk
mengenalkan bahasa Indonesia kepada negara-negara ASEAN. Inilah peran bahasa
Inggris yang sesungguhnya untuk kemajuan Indonesia.
Dengan demikian, sudah waktunya para akademisi dan kaum muda Indonesia
harus meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris-nya baik untuk tujuan komunikasi
maupun untuk kebutuhan khusus dalam menghadapi MEA 2015 untuk membawa
Indonesia kea rah yang lebih baik. Seperti yang terkandung dalam sebuah kata bijak,
"Jika kita ingin menguasai suatu bangsa, kuasailah bahasanya." (Muzayyinatul
Hamidia).
1. Perdagangan ASEAN
3. Investasi
6. Pariwisata
8. UMKM
Dalam isu-isu yang dibahas MEA menjadikan setiap pasar di setiap negara
bergabung menjadi satu dalam pasar tunggal. Hal ini mengharuskan sistem
kebebasan barang dan jasa dari berbagai negara. Selain itu, negara lain juga harus
membebaskan investasi, modal, maupun tenaga kerja terampil.
Indonesia harus bisa melihat bahwa MEA adalah peluang bagi SDM dan
perekonomian indonesia dan merauk keuntungan sebanyak-banyaknya dari MEA
tersebut agar kesejahteraan masyarkat indonesia bisa terjamin nantinya. Jika
Indonesia tidak bisa mengatur strategi bagaimana memanfaatkan MEA maka
Indonesia akan kalah dan rakyat yang akan jadi korbannya.
MEA juga menjadi kesempatan yang sangat besar bagi pencari kerja karena
akan terdapat banyak sekali peluang-peluang dari perusahaan-perusahaan yang
sangat membutuhkan tenaga kerja yang akan keahlian yang beragam. Tenaga kerja
indonesia akan lebih mudah mencari pekerjaan di luar negeri bahkan bisa dengan
jaminan tampa hambatan atau tanpa di persulit.
Tenaga kerja berperan penting dalam industri karena di dalam pasar bebas
indonesia juga harus memperhatikan masalah tenaga kerjanya. Sudah bukan menjadi
rahasia umum lagi bagi masyarakat indonesia bahwa kualitas tenaga kerja indonesia
itu masih di nilai rendah atau bahkan kalah dari negara lainnya seperti negara-negara
maju di asia timur.
Dampak dari adanya MEA terhadap SDM dan lapangan pekerjaan yang ada
di indonesia bisa dikatakan dibawah stabil ataupun bisa jadi jauh dari kata stabil, hal
tersebut dikarenakan dengan adanya MEA yang meliputi berbagai negara, dimana
subtansi dari hal tersebut adalah dengan bebasnya proses bisnis ataupun
perdagangan.
14
Seperti yang kita ketahui jika para tenaga kerja atau investor-investor asing
masuk di indonesia hal tersebut akan menimbulkan ketidak seimbangan grafik data
jumlah pengangguran, yang diharapkan bukan terpenuhnya pekerjaan bagi para
pengangguran, tapi lebih banyaknya jumlah pengangguran.
Berbeda lagi halnya dengan jika tenaga kerja yang berasal dari indonesia,
akan berinisiatif untuk mencari pekerjaan di luar negri hal tersebut karena di
indonesia sudah minim pekerjaan, dikarenakan pabrik-pabrik telah dominan
menggunakan tenaga mesin, mereka akn mencari pekerjaan ke luar negri, di situ
dampak lain kan terjadi mengingat SDM di indonesia masih sangat rendah karena
minimnya pendidikan yang otomatis akan membuat para tenaga kerja asal indonesia
terkalahkan oleh tenaga kerja asing sebab kualitas dan kinerja yang terlampaui
berbeda.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Lewis, M. Paul (ed.). 2009. Ethnologue: Bahasa dunia . Dallas: SIL internasional
Edisi keenam belas.
https://kemlu.go.id/portal/id/read/113/halaman_list_lainnya/masyarakat-ekonomi-
asean-mea, diakses pada hari Rabu, 06 Januari 2021.
http://edukasi.kompasa.com/read/2011/09/26/21320318/Kemampuan.Bahasa.Inggris.
di.Indonesia.Rendah, diakses pada hari Rabu, 06 Januari 2021
https://www.kompasiana.com/rismamp/pengaruh-mea-terhadap-tenaga-kerja-
indonesia, diakses pada hari Rabu, 06 Januari 2021.
iii