Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR BISNIS

Artikel Kegiatan Berbisnis

ADITYA DWI CHANDRA


195211001

STIEB PERDANA MANDIRI POLIBISNIS


JURUSAN MANAJEMEN BISNIS
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
JASA
MAKEL
Pengertian Makelar
Makelar adalah AR perantara perdagangan (antara
pembeli dan penjual) orang yang menjualkan barang
atau mencarikan pembeli.
M
akelar sering diasumsikan sebagai jasa perantara yang dilakukan oleh
perseorangan. Keberadaannya acapkali
dianggap sebagai pengangguran berkantong
tebal. Jarang orang mau mengakui bahwa
profesinya sebagai makelar. Padahal pekerjaan
ini legal, tak menyalahi peraturan dan hasilnya
juga halal

Contoh jual beli / perniagaan yang sering memanfaatkan jasa makelar:


 Jual beli kendaraan bermotor seken -> mobil, sepeda motor
 Jual beli atau sewa properti -> rumah, tanah, ruko, apartemen
 Jual beli ternak (dalam bahasa Jawa disebut blantik) -> sapi, kerbau, kambing
 Jual beli online -> reseller dropshipper, affiliate program

Sistem Kerja Makelar


Sistem atau cara kerja sama antara makelar – broker tergantung kesepakatan antara
penjual dengan perantara. Prinsip utamanya adalah menguntungkan kedua belah pihak.
Adapun sistem yang banyak digunakan seperti berikut ini:

Sistem Harga Mati


Apa itu sistem harga mati? Artinya, makelar hanya mempertemukan penjual dengan
pembeli. Urusan negosiasi harga, pengiriman barang dan hal-hal terkait jual beli lain,
ditangani sendiri oleh penjual. Sistem ini tidak memungkinkan makelar ‘memainkan haga’
dan mengambil untung lebih. Berapapun nilai transaksinya, dia hanya akan mendapat komisi
sesuai perjanjian awal. Fee yang diperoleh umumnya senilai 2,5% hingga 5% dari nilai
transaksi
Untuk “melicinkan jalan deal”, kadang makelar ikut berusaha mempengaruhi konsumen
agar membeli.
Contohnya makelar dalam jual beli mobil bekas. Mereka sering merayu calon pembeli
menggunakan kata-kata khas bahasa makelar, “Ini mobil istimewa banget lho. Lihat,
bodynya mulus banget tanpa goresan sedikitpun. Mesinnya juga tokcer karena jarang
dipakai. Maklum, bekas milik dokter. Saya kira harga segitu sudah murah. Kemaren saja
ditawar orang segitu tak dikasih. Jadi, sebaiknya langsung dibayar saja, Gan. Keburu diduitin
sama orang lain.”

Sistem Harga Induk


pemilik barang telah menentukan harga patokan. Terserah makelar mau menjual berapa
pada konsumen. Makelar bebas mencari keuntungan sendiri dari selisih harga yang telah
ditetapkan dengan harga produk yang terjual. Makin mahal harganya, makin besar
keuntungannya.
Produsen atau penjual biasanya mematok harga di bawah harga pasar. Tujuannya untuk
memberi kesempatan perantara memperoleh pendapatan, sekalipun hanya berhasil menjual
dengan harga umum. Sistem ini paling sering diterapkan pada sistem marketing online.
Misalnya, dropshipper baju, kosmetik, reseller hosting dsb
Pada beberapa kasus, sering ada makelar nakal yang memanfaatkan sistem ini demi
meraup untung sebanyak-banyaknya. Penjual yang butuh dana cepat sering jadi sasaran
empuk. Caranya seperti ini:
Contohnya Pak Lurah lagi butuh uang untuk pengobatan anaknya di rumah sakit. Dia lalu
menghubungi si Hamdi untuk menjualkan rumah tanahnya. Pak Lurah mematok rumahnya
seharga 500 juta. Hamdi mendapatkan calon pembeli yang menawar 450 juta. Karena tahu
sang pemilik perlu uang dalam waktu cepat, maka dia berbohong dan bilang kalau ada yang
nawar 350 juta. Karena kepepet, Pak Lurahpun terpaksa menyepakatinya. Hasilnya? Cuma
modal bersilat lidah saja Hamdi untung 100 juta!
Tentu cara mencari rezeki seperti ini tak layak ditiru. Karena mengambil keuntungan di
atas penderitaan orang lain, apalagi dengan trik kebohongan tidak dibenarkan secara hukum,
agama maupun norma masyarakat

Sistem Titip Jual


Tak banyak yang menyadari kalau sistem titip jual termasuk sisem penjualan makelar.
Sistemnya, pemilik produk menitipkan barang dagangannya pada orang lain untuk dijualkan.
Biasanya pemilik sudah menetapkan harga jual akhir dan memberikan selisih keuntungan
pada pihak yang dititipi produk sebagai komisi.
Dalam skala kecil, sistem titip jual sering dilakukan oleh wirausaha UKM kue basah
dengan menitipkan kuenya pada toko kue, pedagang sayur, warung, kantin. Kalau skala
besar, disebut dengan istilah keren: distributor. Untuk menjadi makelar kakap sekelas
distributor, pastinya harus ada uang jaminan dan persyaratan lain yang harus dipenuhi
Cara pemasaran ini beresiko besar jika diterapkan pada produk bernilai jual tinggi. Semisal
emas, barang elektronik, kendaraan bermotor dan sejenisnya. Produsen harus hati-hati
memilih rekan bisnis jika tanpa jaminan. Banyak kasus si makelar tak menyerahkan uang hasil
penjualan dengan berbagai macam alasan

Sistem Bayar Beres


Ini sistem kerja calo atau biro jasa. Maksudnya, pihak client akan membayar jika urusan
yang diinginkannya sudah selesai dikerjakan oleh si penyedia jasa. Ada juga yang
mensyaratkan DP di muka sekian persen sebagai jaminan apa yang dipesan pelanggan akan
diambil dan dibayar saat sudah selesai. Bahkan ada yang mewajibkan bayar lunas di depan.
Sistem bayar DP paling banyak diterapkan. Alternatif ini membuat pihak biro jasa dan
pemesan jasa sama-sama merasa aman.

Kesimpulan
Hampir semua jenis barang dan jasa bisa dijadikan ladang makelaran. Syarat utama: pihak
penjual bersedia dimakelari dan konsumen mau membeli lewat perantara. Untuk jenis-jenis
produk barang / jasa yang potensial dijadikan bisnis makelaran dengan fee, komisi, provisi
menggiurkan.

Anda mungkin juga menyukai