Anda di halaman 1dari 4

Diskusikan kasus dibawah ini, dalam menjawab diskusi pastikan menggunakan referensi dan

menggunakan kalimat yang saudara susun sendiri dan hindari tindakan plagiasi. Terima Kasih.

Jelaskan mengenai permasalahan yang terjadi dalam e-business menurut saudara!

Jawab :

Menurut toppr, e-business adalah singkatan dari bisnis elektronik. Bisnis elektronik juga dikenal
sebagai bisnis online. Bisnis online adalah bisnis yang transaksinya dilakukan secara online. Di sini,
pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung.

Dikutip dari buku Pengantar Teknologi Informasi oleh Heni Puspita, e-business merupakan
pemanfaatan teknologi informasi untuk membantu segala proses dalam berbisnis.

Proses tersebut mulai dari transaksi perdagangan, penyediaan kerjasama, hingga komunikasi antar
perusahaan pendukung yang dilakukan secara online.

Dalam praktiknya, e-business ini masih dibagi lagi ke dalam beberapa jenis. Hal itu tergantung dari
pihak-pihak yang melakukan transaksi, tujuan, dan sebagainya. Jenis e-business adalah sebagai
berikut:

1. Business to Business

Jenis pertama dari e-business adalah business to business. Pada jenis ini, yang melakukan transaksi
ialah objek bisnis satu dengan objek bisnis lainnya. Istilah lainnya adalah transaksi yang dilakukan
antar perusahaan. Semua proses transaksinya dilakukan secara online, seperti melalui email hingga
transaksi online dengan menggunakan platform khusus electronic data interchange (EDI).

2. Consumer to Consumer

Selanjutnya ada consumer to consumer yang banyak menjamur di tanah air saat ini. Pada jenis bisnis
ini, konsumen memasarkan barang kepada konsumen lainnya. Contoh sederhananya adalah ketika
seseorang menawarkan atau menjual mobil di situs jual-beli. Mobil menjadi barang atau komoditas
yang diciptakan perusahaan dan dibeli oleh konsumen. Kemudian, konsumen memasarkan mobil
tersebut ke konsumen lainnya dengan harga tertentu untuk mendapatkan keuntungan.

3. Business to Consumer

Jenis yang ketiga ini cukup sering dilakukan oleh perusahaan atau bisnis yang menawarkan produk
dan jasanya kepada konsumen secara langsung melalui transaksi elektronik. Keuntungannya adalah
konsumen bisa memilih produk dengan cepat dan lebih murah. Bahkan tak jarang perusahaan akan
memberikan harga khusus pada saat-saat tertentu kepada para konsumen mereka.
4. Consumer to Business

Keempat, jenis ini merupakan kebalikan dari poin business to consumer. Di sini, konsumen lebih aktif
melakukan transaksi hingga melakukan proses jual beli barang dan jasa secara tradisional. Namun,
proses tersebut dilaksanakan dengan cara online. Sederhananya, konsumen atau individu ini
menawarkan dan menjual produk atau jasanya kepada perusahaan dan organisasi.

5. Government to Business

Jenis kelima dari e-business adalah government to business. Pengertian sederhana dari jenis ini ialah
pemerintah bekerja sama dengan sektor bisnis, perusahaan, atau swasta untuk melakukan interaksi
secara daring atau online. Contohnya adalah pendaftaran perusahaan, pajak perusahaan, dan
lainnya.

Hal ini juga mencakup urusan pengadaan barang dan penjualan resmi atau lelang. Di sini, tidak
mungkin pemerintah berjalan sendiri. Tentu perlu kerja sama dari pihak perusahaan atau swasta
untuk bisa menjalankannya.

6. Business to Government

Keenam, business to government atau biasa juga dikenal dengan pemahaman tentang pemasaran di
sektor publik, baik itu untuk jenis produk maupun jasa bagi pemerintah. Pendekatan yang dilakukan
ialah menggunakan strategi pemasaran terpadu. Di sini, pihak swasta atau bisnis menawarkan kerja
sama kepada pemerintah dalam hal tertentu.

Misalnya saja pengadaan suatu barang untuk kebutuhan masyarakat banyak. Pemerintah
membutuhkan pasokan dari perusahaan swasta penyedia produk sembako untuk nantinya dibagikan
ke masyarakat.

7. Government to Government

Jenis terakhir dari e-business adalah government to government atau antar pemerintah. Tujuan dari
e-business ini tak hanya sekadar berkaitan dengan diplomasi. Di sisi lain juga menyangkut hal-hal
yang lebih luas seperti entitas masyarakat, bisnis, perindustrian, perusahaan, dan sebagainya.

Seperti namanya, dalam hal ini semua proses administrasi dilakukan oleh negara dengan
pendekatan-pendekatan kenegaraan pula. Contohnya yang menyangkut e-business antar negara
ialah membahas tentang peraturan pajak, ekspor-impor, pembayaran, dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa permasalahan atau tantangan yang umum dihadapi oleh e-business baru,
sebagaimana dirangkum dari situs Forbes.

1. Menemukan pasar yang tepat

Tantangan terbesar dan paling umum yang dihadapi oleh bisnis e-commerce baru adalah
menemukan pasar yang tepat. Memilih pasar yang sesuai dengan minat Anda pun mungkin tidak
akan menguntungkan.

Untuk menemukan pasar yang tepat, Anda harus menganalisis permintaan, persaingan, tren pasar,
dan volatilitas preferensi konsumen. Dengan kata lain, penelitian adalah kuncinya.

2. Menemukan produk yang tepat

Permasalahan yang terjadi dalam e-business baru berikutnya adalah menemukan produk yang tepat
untuk dijual. Hal tersebut dikarenakan permintaan di industri e-business sangat tidak stabil.

Memilih produk yang sedang tren pun seringkali tidak akan bertahan lama. Bahkan, jika telah
menemukan produk yang tepat, kondisi pasar yang selalu berubah juga bisa membuat Anda ragu-
ragu dalam mengambil keputusan sendiri.

3. Sumber produk

Menemukan sumber produk juga termasuk permasalahan yang umum terjadi dalam bisnis online
baru. Sebagian besar bisnis e-niaga harus puas dengan anggaran terbatas saat baru mulai merintis.

Hal ini tentunya akan menyulitkan mereka untuk mendapatkan produk yang dipilih karena biaya
pergudangan. Jika memilih untuk menggunakan dropshipping, menemukan pemasok yang andal juga
tentunya sangat sulit.

4. Menargetkan audiens yang relevan

Saat Anda baru saja memulai toko e-niaga, menemukan audiens yang relevan bisa jadi menantang.
Pasalnya, saat ini sudah banyak orang yang meneliti meneliti produk secara online dan mencari
ulasan sebelum membuat keputusan pembelian.

Mereka mempertimbangkan banyak pilihan dan memilih salah satu yang paling sesuai dengan
kebutuhan mereka. Dan itu membuat toko e-niaga baru sedikit lebih sulit untuk menargetkan
audiens yang relevan.
5. Meningkatkan kunjungan toko

Bisnis e-niaga baru biasanya kesulitan untuk meningkatkan kunjungan toko mereka. Itu karena orang
umumnya merasa sulit untuk mempercayai toko e-niaga baru. Mereka lebih suka membeli produk
dari toko yang sudah dikenal karena risikonya lebih kecil.

Meski bisa melakukan pemasangan iklan, tetapi iklan berbayar seringkali membutuhkan investasi
yang besar. Anda mungkin perlu menunggu berminggu-minggu hingga bulan untuk bisa menemukan
iklan toko milikmu sendiri.

https://kumparan.com/berita-bisnis/5-permasalahan-yang-terjadi-dalam-e-business-
20jSVTL6B7u/full

https://midtrans.com/id/blog/e-business-adalah

Anda mungkin juga menyukai