Anda di halaman 1dari 6

MENGENEAL MACAM HUKUM YANG TERMASUK

DALAM SUMBER HUKUM FORMAL

A. Undang-undang
Undang-undang atau dalam bahasa Inggris : Legislation sedangkan dari
bahasa Latin lex, legis yang berarti hukum yang berarti undang-undang
merupakan sumber hukum, semua dokumen yang dikeluarkan oleh otoritas yang
lebih tinggi, yang dibuat dengan mengikuti prosedur tertulis. 1

Di Indonesia pengertian Undang-Undang/Perundang-undangan (UU)


mengacu pada ketentuan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan persetujuan bersama Presiden. 2

Menurut Achmad Ali, pengertian undang-undang adalah Keputusan


penguasa negara yang dilihat dari bentuk dan cara terjadinya sehingga
terjadinya undang-Undang. Menurut CST Kansil, pengertian undang-undang
adalah peraturan yang dibuat oleh penguasa negara yang memiliki kekuatan
hukum yang mengikat, diadakan, dan dipelihara oleh penguasa negara. Menurut
Dr.Achmad Soebagio,S.H., pengertian undang-undang adalah produk daripada
pembentuk undang-undang yang terdiri dari Presiden dan DPR seperti yang
dimaksud dengan UU No 5 ayat 1 jo pasal 20 ayat 1 UUD 1945. 3

Undang-undang dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Undang-undang formal, Adalah setiap peraturan perundang-undangan


yang mengikat secara keseluruhan masyarakat yang bersifat umum.
Undang-undang dalam arti formal dibentuk presiden dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Misalnya: ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), peraturan pemerintah
pengganti undang-undang (PERPU), keputusan presiden (KEPRES),
peraturan daerah (PERDA), dan lain-lain.
2. Undang-undang formil, Adalah setiap peraturan perundang-undangan
yang dibuat oleh perlengkapan negara yang berwenang melalui tata
cara proses yang berlaku di Indonesia. (pasal 5 ayat 1 uud 1945).
Perbedaan dari keduanya terletak dari segi peninjauannya, undang-
undang dalam arti materiil ditinjau dari sudut isinya yang mengikat

1
http://p2k.unhamzah.ac.id/eng/3073-2970/Undang-Undang_43593_
2
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82)
3
Dr. Suryaningsi.,S.Pd.,M.H, 2018. Pengantar Ilmu Hukum, Mulawarman University Press,
Samarinda, Hlm. 150
secara umum. Sedangkan, undang-undang dalam arti formal ditinjau
dari segi pembuatan dan bentuknya.4

Oleh karena itu untuk memudahkan dalam membedakan kedua macam


pengertian undang-undang tersebut, maka undang-undang dalam dalam arti
materiil biasanya digunakan istilah peraturan. Sedangkan, undang-undang dalam
arti formal disebut dengan undang-undang.

Dalam prakteknya terdapat undang-undang dalam arti materiil dan dalam


arti formil. Yaitu Undang-Undang No 8 tahun 1981 (KUHAP) karena undang-
undang tersebut mengikat masyarakat dan dibuat atas persetujuan DPR.

Undang-undang berlaku mengikat apabila telah memenuhi persyaratan


tertentu yang tidak dapat dikesampingkan. Apa syarat yang tidak dapat
dikesampingkan itu? Yaitu undang-undang harus didalam negara. Kapan undang-
undang mulai berlaku mengikat? Ditetapkan oleh undang-undang itu sendiri. Jika
didalam undang-undang tidak menyebutkan kapan berlakunya. Maka berlakulah
fiksi (anggapan) hukum.5

Dibandingkan dengan aturan kebiasaan maka perundang-undangan


memperlihatkan karakteristik, suatu norma bagi kegidupan social yang lebih
matang khususnya dalam hal kejelasan dan kepastiannya. Hal ini tidak terlepas
dari kaitannya dengan pertumbuhan negara itu sendiri. Aturan kebiasaan bisa
dikatakan mengurusi hubungan antara orang dengan orang sedang perundang
undangan antara orang dengan Negara. Bentuk perundang-undangan itu tidak
akan muncul sebelum timbul pengertian negara sebagai pengemban kekuasaan
yang bersifat sentral dan tertinggi.6

 Asas berlakunya undang-undang :


1. Undang-undang yang tingkatannya lebih rendah tidak boleh bertentangan
dengan undang-undang yang kedudukannya lebih tinggi dalam mengatur
hal yang sama.
2. Undang-undang yang bersifat khusus mengenyampingkan undang-
undang yang bersifat umum apabila undang-undang tersebut sama
kedudukannya.
3. Undang-undang yang berlaku belakangan membatalkan undang-undang
yang terdahulu sejauh undang-undang itu mengatur hal yang sama.
4. Undang-undang tidak boleh diganggu-gugat, artinya undang- undang
tidak bole diuji apakah isinya bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang kedudukannya lebih tinggi.
5. Undang-undang yang telah diundangkan dianggap telah diketahui oleh
setiap orang. Karena orang yang melanggar undang- undang tidak bisa

4
Ibid, Hlm. 150-151.
5
Ibid, Hlm. 151.
6
Theresia Ngutra, 2016. Hukum dan sumber-sumber hukum, Jurnal Supermasi, Volume XI Nomor
2, Hlm. 196.
membela dirinya dengan menyatakan tidak mengetahui undang-undang
yang bersangkutan.

 Tata urutan peraturan perundang-undangan menurut UUD1945 sebagai


berikut :
1. UUD Negara RI tahun 1945.
2. Ketetapan MPR.
3. UU/ peraturan pemerintah pengganti UU.
4. Peraturan pemerintah.
5. Keputusan presiden.
6. Peraturan menteri.
7. Peraturan daerah. Suatu undang-undang tidak berlaku lagi jika:
a) Jangka waktunya yang telah ditentukan oleh undang-undang yang
bersangkutan sudah habis.
b) Keaadaan atau hal untuk mana undang-undang itu di buat sudah
tidak ada lagi.
c) Undang-undang itu dicabut oleh instansi yang membuat atau
unstansi yang lebih tinggi.
d) Telah ada undang-undang yang baru yang isinya bertentangan
atau berlainan dengan dengan undang-undang yang dulu
berlaku.7

B. KEBIASAAN
Kebiasaan atau Tradisi yang berasal dari bahasa Latin: traditio, yang
berarti diteruskan adalah sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-
ulang dengan cara yang sama. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang tersebut
menyukai perbuatan itu. Kebiasaan yang diulang-ulang ini dilakukan secara terus
menerus karena dinilai bermanfaat bagi sekelompok orang, sehingga sekelompok
orang tersebut melestarikannya.8

Kebiasaan atau tradisi juga merupakan sumber hukum yang tertua,


sumber dari mana dikenal atau digali sebagian dari hukum di luar undang-
undang, tempat dapat menemukan atau menggali hukumnya. Kebiasaan
merupakan tindakan menurut pola perilaku yang tetap, ajeg, lazim, normal atau
adat dalam masyarakat atau pergaulan hidup tertentu. 9

7
Ibid, Hlm. 203.
8
Atik Catur Budiati, 2009. Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional. Hlm. 35.
9
Prof. Dr. Drs. Abintoro Prakoso, S.H., M.S, 2017. Pengantar Ilmu hukum, LaksBang PressIndo,
Surabaya. Hlm. 99.
Hukum adat termasuk dalam hukum kebiasaan. Kadang-kadang
kebiasaan juga disebut sebagai istilah adat, dan memang kata adat berasal dari
bahasa arab yang maksudnya kebiasaan. Hukum adat merupakan hukum tak
tertulis, disebut juga hukum tradisional. Adat istiadat adalah peraturan-peraturan
kebiasaan social yang sejak lama ada dalam masyarakat dengan maksud
mengatur tata tertib. Ada juga yang mengaangap adat istiadat itu sebagai
peraturan sopan santun yang turun temurun.

Antara hukum adat dan adat ada perbedaan. Hukum adat adalah adat
yang berfungsi sanksi ini berupa reaksi dari masyarakat terhadap perbuatan
tersebut. Apakah suatu adat itu hukum adat atau bukantergantung pada
persekutuan hukum yang bersangkutan. Bila yang bersangkutan
mempertahankan ditaatinya adat yang dimaksud maka adat tersebut adalah
hukum adat.10

Dikarenakan apabila suatu kebiasaan tertentu diterima oleh masyarakat,


dan kebiasaan itu selalu dilakukan berulang-ulang karena dirasakan sebagai
sesuatu yang memang seharusnya, dan penyimpangan dari kebiasaan tersebut
dianggap sebagai pelanggaran perasaan hukum yang hidup dalam masyarakat,
maka timbulah suatu kebiasaan hukum yang oleh pergaulan hidup dalam
masyarakat dipandang sebagai hukum. 11

Namun demikian tidak semua kebiasaan itu pasti mengandung hukum yang baik
dan adil. Belum tentu hukum kebiasaan itu menjadi sumber hukum formal.

 Syarat-syarat tertentu yaitu:


a) Adanya perbuatan tertentu yang dilakukan secara berulang-ulang dalam
masyarakat tertentu.
b) Adanya keyakinan hukum dari masyarakat yang bersangkutan. Kebiasaan
adalah bukan hukum apabila undang-undang tidak menunjuknya.
Disamping kebiasaan ada juga yang mengatur tata pergaulan masyarakat
yaitu adat-istiadat adalah himpunan kaidah sosial yang sudah sejak lama
ada da merupakan tradisi serta lebih banyak bersifat sakral mengatur
kehidupan masyarakat tertentu.
c) Bila kebiasaan menjadi tradisi tertentu yang turun-temurun dan akhirnya
menjadi adat. Dan adat itu menjadi sanksi jika dilanggar maka lahirlah
hukum adat.
d) Contoh kebiasaan adalah pembagian sawah garapan suatu daerah
dengan daerah lain. Sedangkan, contoh adat adalah pelaksaan
pernikahan.12

10
Theresia Ngutra, 2016. Hukum dan sumber-sumber hukum, Jurnal Supermasi, Volume XI
Nomor 2, Hlm. 204
11
Ibid, Hlm. 203
12
Dr. Suryaningsi.,S.Pd.,M.H, 2018. Pengantar Ilmu Hukum, Mulawarman University Press,
Samarinda, Hlm. 161
Utrecht mengemuka kan bahwa hukum kebiasaan adalah himpunan
kaidah-kaidah yang meskipun tidak dibentuk oleh badan perundang-
undangan, tetapi masyarakat tetap mematuhinya. Hukum kebiasaan sangat
erat kaitannya dengan kegiatan sehari hari yang dilakukan oleh masyarakat
sebagai salah satu contoh hukum objektif.13

 Contoh Hukum adat atau kebiasaan yang ada di Indonesia:

1. Upacara Adat
Setiap suku memiliki adat istiadat yang mereka junjung dengan kuat
sebagai bagian dari sebuah identitas. Maka tentu tidak heran jika hingga
kini upacara upacara adat masih banyak dilakukan dan terus dilakukan.
Sebab hal ini merupakan bagian dari bentuk penghargaan terhadap kaum
pendahulu. Sekaligus juga menjadi bagian dari upaya melestarikan dan
mempertahakan adat agar tidak hilang ditelan modernisasi jaman.

2. Hormati Orang yang lebih tua


Bagi orang Indonesia menghormati orang yang lebih tua merupakan
kebiasaan yang sudah turun temurun. Hal ini juga telah menjadi sebuah
budaya yang mengakar.14

3. Ritual Keagamaan di tiap kerabat atau keluarga yang meninggal


Kebiasaan ini sering kita jumpai di kota-kota dengan mayoritas muslim,
dan merupakan kebiasaan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia
dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya, kebiasaan
ini pula sudah menjadi turun temurun di setiap generasi dimana apabila
keluarga atau kerabat yang Meninggal pihak keluarga akan melakukan
acara doa bersama serta makan bersama bagi masyarakat di sekitar dan
ini dilakukan dalam beberapa hari bergantian tergantung daerah masing-
masing.15

4. Hukum Zina di berbagai daerah


Salah satu nya di Aceh yang memberlakukan hukum Zina dengan Adat
mereka sendiri yaitu sanksi berupa cambuk bagi pezina tapi bukan hanya
di Aceh ada juga beberapa tempat yang memberlakukan hukum adat
kepada para pezina yaitu; Suku Dayak di Kalimantan yang dihukum
dengan diarak telanjang dan Di Mamuju dihukum dengan dihanyutkan di
sungai16

13
Puput Purwanti, 2018. hukamnas.com/contoh-hukum-kebiasaan/amp, hukumnas.com,
homepage Hukum
14
Ibid.
15
A. Syihabuddin HS, 2013. Tradisi Masyarakat Nahdhiyyin, Al-AdYan/Vol. VIII No. 1. Hl.5-6
16
Firdha Rahma, 2019, https://travelingyuk.com/sanksi-adat-perzinahan-di-indonesia/250629
C. Yurisprudensi (Keputusan Hakim)

Anda mungkin juga menyukai