Anda di halaman 1dari 4

Nama : Cecyll L.

A Situmorang
NIM : P07131219003
KASUS GIZI BURUK
1. Anak perempuan usia 2 tahun BB 4 kg, PB 62 cm, hari ini dirujuk ke RS dengan
diagnose marasmic kwashiorkor. Sejak lahir mempunyai gangguan menelan,
sehingga kemampuan menghisap ASI berkurang. Pada usia 6 bulan sering muntah
bila diberi makan. Usia 8 bulan terlihat semakin kurus dan kecil. Grafik KMS selalu
dibawah garis merah. Terjadi penurunan BB 900 g dalam 3 bulan terakhir. Hasil
pemeriksaan: kelopak mata cekung, konjungtiva anemis, turgor kulit berkurang,
oedema (+), Hb 8,3 g/dl, albumin darah 3 g/dl. Pasien tidak ada nafsu makan sama
sekali.
Lembar Kerja
I. Identitas pasien
Nama/ No kasus  : An. X Ruang perawatan :-
Usia : 2 tahun (24 bulan) Diagnosa dokter  : Marasmic Kwashiorkor
Jenis kelamin : Perempuan Diet yang diberikan  :
II. Pengkajian gizi
a. Antropometri

Standar pembanding
Data antropometri Hasil pengkajian
(nilai normal)
z-score BB/U : -5 SD -2 SD s.d. +1 SD Berat Badan Sangat Kurang 
z-score BB/PB : -3,6 SD -2 SD s.d. +1 SD Gizi buruk
penurunan BB 900gr dlm
3 bulan terakhir
Kesimpulan : pasien memiliki status gizi buruk
b. Biokimia

Standar pembanding
Data biokimia Hasil pengkajian
(nilai normal)
Hb 8,3 g/dl 11-13 g/dl Anemia
Albumin darah 3 g/dl 3,5-5 mg/dl Rendah
Kesimpulan: pasien mengalami anemia dan kadar albumin dlm darah rendah
c. Fisik klinis
Standar pembanding
Data fisik klinis Hasil pengkajian
(nilai normal)
oedema (+)
kelopak mata cekung,
konjungtiva anemis,
turgor kulit berkurang,
sulit menelan, sulit menyusu
muntah, grafik KMS BGM
 Kesimpulan : adanya penumpukan cairan dalam tubuh, gejala marasmic kwasiorkor
d. Riwayat makan

Standar pembanding Hasil


Data riwayat makan
(nilai normal) pengkajian
Riwayat makan di rumah: Klasifikasi:  
  Energ Protein Lemak KH <70% deficit berat
i 70-79% deficit sedang
Asupan 80-89% deficit ringan
90-119% normal
Kebutuhan >120% lebih
Tingkat
konsusmsi
Kebiasaan Makan : Pola makan seimbang Asupan makan
Sering muntah saat diberikan makan kurang

Riwayat makan di RS:


  Energ
Protein Lemak KH
i
Asupan
Kebutuhan
Tingkat
konsusmsi
Keluhan makan di RS :

Kesimpulan : asupan makan pasien kurang


e. Riwayat personal
Riwayat penyakit dahulu:
Riwayat penyakit sekarang : marasmic kwasiorkor
Riwayat penyakit keluarga:  
Kebiasaan olahraga:  
Keadaan social ekonomi:

III. Diagnosa Gizi

NC 3.1 berat badan kurang disebabkan asupan makan tidak seimbang ditandai dengan
penurunan BB 900 gr selama 3 bulan, z-score BB/PB -3 SD ( gizi buruk )
NC 2.2 perubahan nilai lab terkait gizi disebabkan keadaan fisiologi gizi buruk ditandai Hb
8,3 g/dl, albumin darah 3 mg/dl
IV. Intervensi Gizi
a.    Pemberian makan : oral Perhitungan Kebutuhan
Diet : tatalaksana gizi buruk
Bentuk makanan : cair Keb. Energi = 100 × 4 = 400 kkal
Frek makan: tiap 2 jam sekali Keb. Protein = 1,5 × 4 = 6 gr
Cairan = 100 × 4 =400 cc
Tujuan diet:
a. Mencegah terjadi refeeding syndrom Formula 75

Prinsip & syarat


a. Energi 100 kkal / kg BB
b. Protein 1,5 g / kg BB gunakan protein
bernilai biologis tinggi
c. Cairan 100 cc / kg BB
d. Susu rendah laktosa, rendah serat.
e. Hindari kelebihan beban intestina
f. Formula 75

b.      Edukasi & konseling gizi


 Topik : tata laksana gizi buruk
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Tujuan : agar orang tua dapat memahami pola asuh anak dengan gizi buruk
Media : ceramah ( konseling )
Materi : cara memberikan makan pada bayi dengan gizi buruk :
1. Usahakan anak untuk menghabiskan makananannya, lakukan dengan sabar
2. Gunakan cangkir atau sendok, jangan botol susu
3. Pangku anak saat memberikan makan
4. Jangan meninggalkan anak makan sendiri
Waktu : 15 menit

V. Rencana monev
Jenis data Parameter Target
BB Penimbangan BB BB meningkat
Asupan makan comstok Asupan makan 100%

Anda mungkin juga menyukai