Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zahra Nur Halisa

Kelas : DKV C
NIM : 2004474
Resume PPT Bab 4
“Desain dan Politik Pembangunan”

Pembangunan Ekonomi
Upaya-upaya untuk membangun ekonomi nasional secara bertahap, diantaranya:
1. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Ekonomi Nasional (1966-1970)
Pemerintah berupaya untuk mengendalikan tingkat inflasi yang sempat sangat tinggi pada
masa pemerintahan Orde Lama melalui suntikan dana pinjaman dari negara-negara donor
Internasinal.
2. Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang Pesat (1971-1980)
 Pemberian kredit fasilitas pada pengusaha pribumi
 Harga minyak internasional naik 4x lipat pada tahun 1973
 Peningkatan kinerja BUMN
3. Penyesuaian terhadap Melemahnya Harga Minyak (1982-1986)
 Nilai hutang luar negeri Indonesia meningkat
 Menguntungkan negara konsumen dan merugikan negara produsen
 "Kelimpahan minyak mentah menyebabkan anggaran pembangunan yang lebih ketat"
di beberapa negara pengekspor minyak.
4. Upaya Pemulihan Ekonomi (1987-1997)
1. Penghematan fiscal
Kebijakan pemerintah untuk mengarahkan perekonomian melalui pengeluaran atau
pendapatan pemerintah (berupa pajak), dilakukan dengan cara memangkas biaya belanja
dan menaikan pajak.
2. Manajemen moneter
Kebijakan bank sentral dalam mengatur persediaan uang yang beredar dengan cara
menambah atau mengurangi. Tujuannya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi secara
berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga.
3. Perbaikan Ekonomi Makro
Bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, menaikan produksi dalam negeri,
menstabilkan ekonomi, menyeimbangkan neraca pembayaran, dan meratakan pendapatan
penduduk.
Krisis Ekonomi dan Gejolak Sosial
Berawal dari krisis keuangan yang melanda Thailand pada tahun 1997, pemerintah
Thailand mengambil kebijakan untuk meminta bantuan Dana Moneter Internasional (IMF).
Kondisi tersebut merambat ke beberapa negara termasuk Indonesia. Mengakibatkan
bangkrutnya beberapa bank dan industry dan kurs mata uang Indonesia mengalami
penurunan.
Kemudian berkembang menjadi krisis politik yang menjatuhkan pemerintahan Orde
Baru (1998). Permasalahan ekonomi semakin kacau saat munculnya tragedy September
Kelabu atas runtuhnya Gedung World Trade Center (WTC), New York Amerika Serikat yang
dikenal sebagai simbol pusat perdagangan dunia,pada September 2001. Dampak dari tragedi
tesebut tidak hanya menimpa wilayah sekiarnya, tetapi juga Indonesia. Tidak hanya bidang
politik tapi juga mencangkup bidang sosial dan ekonomi.
Kebijakan Perdagangan Internasional
- Ekspor produk manufaktur, 1987 (melampaui migas) – 1992, peningkatan 60%.
- Pangsa pasar ekspor, 1986 – 1989, peningkatan 18% - 32,8%. (1991 sekitar +50% dan 1992
sekitar 84%
- Sejak 1984 struktur ekspor manufaktur berpola normal, peningkatan 53% pada 1986.
Menurun drastis dari 61% (1980) – 4% (1992)
- Juni 1999 ekspor produk komoditi mengalami penurunan 1,5M -> 0,9M dollar.
Menjelang akhir tahun 1993, kebijakan pemerintah Indonesia mengalami 2 kejadian
penting yaitu, Terjadi pertemuan para Menteri APEC, yang kemudian dilanjutkan dengan
pertemuan informal para kepala pemerintahan pada bulan November. Pada tanggal 15
Desember 1993 yang merupakan batas akhir pelaksanaan GATT (General Agreement on
Tariff and Trade).
Karena situasi pasar dunia yang demikian, Indonesia harus meningkatkan ekspor
berbagai produk komoditi. Karena kedudukan eskpor semakin tinggi, khususnya sejak
kemerosotan harga minyak pada tahun 1986, pemerintah Indonesia mendorong
perkembangan produk-produk manufaktur bernilai tinggi. Makna strategis pengembangan
ekspor produk manufaktur bertolak dari kenyataan bahwa kondisi perekonomian Indonesia
masih selalu dibayangi oleh kinerja para pelaku pasar yang terlalu agresif. Beriringan dengan
hal itu, program industralisasi yang kian menigkat membutuhkan modal kerja yang besar.
Kesimpulan
Tujuan pembangunan ekonomi akan tercapai dengan syarat adanya suatu perencanaan
yang cermat. Kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan sebagai implementasi dari
perencanaan tersebut harus konsisten dengan tujuan yang ditargetkan. Begitu juga konsistensi
antara tujuan, sasaran dan target kebijakan pemerintah harus diwujudkan. Sebagai satu negara
yang hidup antara banyak negara di dunia, Indonesia harus mampu mengantisipasi tantangan
yang datang sebagai akibat proses ekonomi maupun politik tersebut. Tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melakukan suatu bentuk perencanaan pembangunan
nasional yang mencakup dan mengakomodasi semua kepentingan dan permasalahan yang
timbul pada masa yang akan dating.

Anda mungkin juga menyukai