Praktikum 1
Praktikum 1
KELOMPOK 5C
MIKROBIOLOGI
2021
1. Isolat di bawah ini berasal dari kultur seorang wanita yang mengeluh nyeri dan frekuensi
meningkat saat berkemih. Pada pemeriksaan urinalis tampak banyak sel polimorfonuclear.
Media agar diferensial yang dapat digunakan untuk mengisolasi agen penyebab keluhan
Wanita tersebut adalah : …. dan ...
KGW News. “KGW investigates: Hand sanitizer vs. soap and water”
Youtube, diunggah oleh KGW News. 16 Feb. 2018.
https://www.youtube.com/watch?v=Db1qdwBQDTk
Topik 2
•Seorang ibu muda 24 tahun dengan 1 anak berusia 6 bulan datang ke
Puskesmas untuk memasang KB implant atau KB susuk.
•Sebutkan metode sterilisasi apa yang dapat digunakan dokter untuk sterilisasi
alat-alat yang digunakan untuk pemasangan implan ? Jelaskan alasan nya ?
maka dari itu, metode sterilisasi secara kimia menggunakan alkohol. alkohol
berfungsi untuk membersihkan alat alat kedokteran dengan konsentrasi alkohol
60-90%. alkohol juga tidak bersifat korosif terhadap logam sehingga bisa
digunakan sebagai desinfektan terhadap alat kedokteran. sedangkan untuk
memastikan semua alat steril bisa juga menggunakan metode sterilisasi secara
fisik dengan steaming menggunakan autoclave 121 derajat C selama 15 menit
Mangkok tempat meletakkan norplant - hot air oven/ radiasi sinar infra red / autoclave
2. Bak/tempat instrumen - hot air oven / radiasi sinar infrared/ autoclave
3. Trokar - hot air oven / radiasi sinar infrared/ autoclave
4. Skalpel - hot air oven / radiasi sinar infrared/ autoclave
5. Klem penjepit atau forseps mosquito - hot air oven/ autoclave
• Penjelasan:
• Alat tersebut berbahan metal dan merupakan peralatan media kritis yakni peralatan
medis yang masuk ke dalam jaringan tubuh steril atau sistem pembuluh darah.
2. Sebelum melakukan pemasangan implan, dokter
akan melakukan prosedur cuci tangan (hand hygine)
menggunakan sabun dan air mengalir selama 40 - 60
detik.
3.
obat suportif
terapi empiris
setelah mendapatkan sensitivitas antibiotik
baru diberikan terapi definitif
Pemberian Vancomycin
Kasus 2
Seorang laki-laki datang ke IGD dengan keluhan sakit perut. 4 jam sebelumnya
pasien ini makan mie ayam di warung pinggir jalan. Pasien mual,muntah, sakit
perut dan diare. Tidak ada demam, diare cair tidak berdarah dan tidak berlendir.
1. Bagaimana saudara menegakkan diagnosis pada kasus ini?
2. Apa terapi yg saudara berikan kepada pasien ini?
3. Sebutkan 2 bakteri penyebab keracunan makanan? Dan pada pasien ini bakteri
apa yang menjadi penyebabnya?
Pembahasan kasus 2
Melakukan anamnesis terhadap gejala penyakit (tidak demam, mual muntah, sakit perut,
diare yang cair dan tidak mengandung darah atau lendir) dan waktu terjadi (timbul dalam
hitungan jam).
1. Bakteri yang bisa menyebabkan food poisoning adalah Staphylococcus aureus,
Clostridium perfringens, Salmonella, Norovirus, Clostridium botulinum
a. karena fakta yang diberikan gejala terjadi setelah 4 jam = Staphylococcus
aureus (30 menit - 8 jam)
b. gejala - gejala yang terjadi sama seperti gejala food poisoning oleh S. aureus
2. memberikan obat cefoxitin
3. Staphylococcus aureus dan Vibro, untuk kasus kali ini disebabkan oleh
Staphylococcus aureus
Kasus 3
Seorang pemuda datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan keluar nanah dari
kakinya.
1 tahun yang lalu pasien ini mengalami kecelakaan sehingga kakinya patah dan
dipasang pen. Kurang lebih 3 bulan yang lalu keluar nanah dari kaki yang dipasang pen
sedikit-sedikit dan tidak nyeri sehingga dibiarkan oleh pasien, pasien hanya membeli
obat antibiotika sendiri untuk mengobati sakitnya. Setelah minum obat, luka
menyembuh dan nanah tidak keluar lagi sehingga pasien berhenti minum obat.
Sebulan yang lalu nanah keluar lagi dari tempat yang sama dan pasien membeli
antibiotika (amoksisilin) seperti sebelumnya tetapi luka tidak sembuh dan nanah tetap
keluar.
1. Apa yang saudara lakukan untuk menegakkan diagnosis pada pasien ini?
2. Tes apa yang saudara lakukan untuk memastikan bakteri dan antibiotika yang
sesuai untuk pasien ini?
3. Mengapa terjadi kasus resistensi pada pasien ini? Jelaskan 3 mekanisme
resistensi terhadap antibiotika?
Pembahasan kasus 3
1. Melakukan uji deteksi MRSA yaitu uji kepekaan dengan metode difusi agar
dengan disk cefoxitin. Uji cefocitin dianggap resisten apabila diameter zona
hambat kurang dari sama dengan 21 mm
2. Uji kepekaan antibiotik metode difusi cairan/Kirby Bauer, ukur zona hambat
di sekitar masing-masing cakran antibiotik, cocokkan
3. Mekanisme Resistensi :
- Menghilangkan antibiotik. Bakteri memiliki pompa di dinding selnya
untuk menghalangi antibiotik yang akan masuk.
- Menghancurkan antibiotik. Bakteri dapat menghancurkan antibiotik
dengan menggunakan enzim
- Mengganti target antibiotik. Antibiotik dapat diganti target spesifiknya
oleh beberapa bakteri.