Anda di halaman 1dari 31

PRAKTIKUM 1

KELOMPOK 5C
MIKROBIOLOGI
2021
1. Isolat di bawah ini berasal dari kultur seorang wanita yang mengeluh nyeri dan frekuensi
meningkat saat berkemih. Pada pemeriksaan urinalis tampak banyak sel polimorfonuclear.
Media agar diferensial yang dapat digunakan untuk mengisolasi agen penyebab keluhan
Wanita tersebut adalah : …. dan ...

Pilih satu jawaban yang paling benar :


a. Blood Agar Plate dan Manitol Salt Agar
b. Mac Conkey dan Eosin Methylene Blue
c. Chocholate Agar dan Blood Agar
d. Salmonella Shigella Agar dan Mac Conkey
e. Manitol Salt Agar dan Eosin Methylene Blue
● Mac Conkey dan Eosin Methylene Blue termasuk differential media
● Blood agar dan Chocolate agar termasuk eriched media
● Salmonella Shigella termasuk selective media
2. Seorang mahasiswa peserta ujian praktikum diberi suspensi berisi dua jenis
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang harus dibuat preparat
mikroskopik dengan pewarnaan Gram. Setelah dilaporkan kepada penguji,
ternyata hasil pewarnaan kedua jenis bakteri tersebut semua berwarna merah.
Apa kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut ?

Pilih satu jawaban yang paling benar :


a. Pelunturan kristal violet berlebihan
b. Pembuatan sediaan mkroskopik yang kurang tebal
c. Pemberian counterstain yang terlalu lama
d. Pelunturan cat warna utama kurang luntur
e. Pencucian air mengalir terlalu lama
jadinya apa?
pertanyaan bagus
3. Seorang petugas laboratorium medis sedang membuat sediaan mikroskopik
dari bahan swab sekret, kemudian dilakukan pewarnaan Gram. Hasil
pengamatan mikroskopik ditemukan bakteri bentuk coccus, bergerombol seperti
buah anggur. Petugas tersebut kemudian melaporkan kepada dokter bakteri
yang dicurigai menjadi penyebab penyakit infeksi. Apakah hasil identifikasi
bakteri tersebut?

Pilih satu jawaban yang paling benar :


A. Staphylococcus aureus
B. Bacillus subtilis
C. Neisseria sp.
D. Clostridium sp.
E. Mycobacterium tuberculosis
Staphylococcus aureus (coccus, gram positif, bentuk
seperti anggur)

Bacillus subtilis = batang, gram positif

Neisseria sp. = diplococcus, gram negatif

Clostridium sp. = batang, gram positif

Mycobacterium tuberculosis = batang, gram positif


4. Seorang petugas di laboratorium Mikrobiologi sedang melakukan uji
mutu reagen pewarna Gram dengan menggunakan bakteri uji
Staphylococcus sp. dan E. coli. Setelah dilakukan pewarnaan Gram,
hasilnya semua bakteri berwarna ungu. Kemudian petugas tersebut
menguji mutu cat utama dan counterstain. Hasilnya kedua cat tersebut
baik. Manakah reagen pewarna Gram yang kulaitasnya tidak baik ?
Pilih satu jawaban yang paling benar :
a. Lugol
b. Carbol fuchsin
c. Alkohol 95%
d. safranin
e. Kristal violet
karena disebutkan bahwa
kualitas cat utama dan
counterstain bagus berarti
jawabannya bukan kirstal violet
atau safranin

di perwanaan gram tidak ada


carbon fuchsin

semua hasil berwarna ungu


berarti yang bermasalah adalah
saat decolorizer menggunakan
alkohol, E. Coli seharusnya
berwarna pink
Terima
Kasih
Praktikum 2
Kelompok 5C
Topik 1: Which works better? Hand sanitizer v.s. Soap Water
Light hand sanitizer Soap water (2 seconds)

Heavy hand sanitizer Soap water (30 seconds)


Kesimpulan

Berdasarkan gambar yang dilampirkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa


penggunaan hand sanitizer lebih banyak atau dosis tinggi dapat
bekerja secara lebih efektif daripada mencuci tangan selama 30
detik dengan menggunakan sabun dan air. Namun, disisi lain,
penggunaan hand sanitizer dalam jangka panjang tidak dianjurkan
dikarenakan hand sanitizer mengandung alkohol yang cukup tinggi
yang dapat merugikan yang dapat menyebabkan berbagai
permasalahan diantaranya iritasi pada kulit, mudah terbakar, dan
juga meningkatkan infeksi virus pemicu radang saluran pencernaan
(Cahyani, 2014).Sehingga dalam penggunaan jangka panjang untuk
cuci tangan menggunakan sabun dan air lebih aman
referensi kasus 1
Cahyani,V.R.2014. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Pangan. Surakarta :
Universitas Sebelas Maret.

KGW News. “KGW investigates: Hand sanitizer vs. soap and water”
Youtube, diunggah oleh KGW News. 16 Feb. 2018.
https://www.youtube.com/watch?v=Db1qdwBQDTk
Topik 2
•Seorang ibu muda 24 tahun dengan 1 anak berusia 6 bulan datang ke
Puskesmas untuk memasang KB implant atau KB susuk.

•Sebutkan metode sterilisasi apa yang dapat digunakan dokter untuk sterilisasi
alat-alat yang digunakan untuk pemasangan implan ? Jelaskan alasan nya ?

•Sebelum melakukan pemasangan implan, dokter tersebut harus melakukan


prosedur cuci tangan (hand hygiene). Sebutkan bahan apa yang dapat
digunakan dokter tersebut dalam prosedur hand hygiene? Jelaskan alasan nya ?
Peragakan tehnik nya dengan benar.

•Antiseptik apa yang digunakan untuk membersihkan lengan pasien di area


pemasangan implan
pemasangan implan KM merupakan. menurut Handayani (2010), alat dan bahan
yang perlu dipersiapkan untuk pemasangan KB implan adalah :
1. sabun antiseptik
2. kasa steril
3. duk/kain steril yang berlubang
4. obat anestesi lokal
5. semprit dan jarum suntik
6. trokar No.10
7. sepasang sarung tangan steril

maka dari itu, metode sterilisasi secara kimia menggunakan alkohol. alkohol
berfungsi untuk membersihkan alat alat kedokteran dengan konsentrasi alkohol
60-90%. alkohol juga tidak bersifat korosif terhadap logam sehingga bisa
digunakan sebagai desinfektan terhadap alat kedokteran. sedangkan untuk
memastikan semua alat steril bisa juga menggunakan metode sterilisasi secara
fisik dengan steaming menggunakan autoclave 121 derajat C selama 15 menit
Mangkok tempat meletakkan norplant - hot air oven/ radiasi sinar infra red / autoclave
2. Bak/tempat instrumen - hot air oven / radiasi sinar infrared/ autoclave
3. Trokar - hot air oven / radiasi sinar infrared/ autoclave
4. Skalpel - hot air oven / radiasi sinar infrared/ autoclave
5. Klem penjepit atau forseps mosquito - hot air oven/ autoclave

• Penjelasan:
• Alat tersebut berbahan metal dan merupakan peralatan media kritis yakni peralatan
medis yang masuk ke dalam jaringan tubuh steril atau sistem pembuluh darah.
2. Sebelum melakukan pemasangan implan, dokter
akan melakukan prosedur cuci tangan (hand hygine)
menggunakan sabun dan air mengalir selama 40 - 60
detik.

3. antiseptik yang dapat digunakan untuk


membersihkan lengan pasien adalah 70% ethyl alcohol
diikuti dengan providone iodine 10%
Topik 3
Topik 3

Antibiotik CLSI Hasil kesimpulan


pengukuran
S I R zona hambat

Clarithromycin ≥18 14-17 ≤13 33mm susceptible

Tetracycline ≥19 15-18 ≤14 0mm resistant

Linezolid ≥21 - ≤20 30mm susceptible

Erythromycin ≥23 14-22 ≤13 27mm susceptible


Topik 4
Topik 4
1. Jelaskan manfaat pemeriksaan uji kepekaan antibiotic metode dilusi?
Metode pengenceran uji kepekaan antibiotik digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
agen antibiotik pada tingkat konsentrasi tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri secara in vitro. Tes ini adalah tes kuantitatif yang digunakan untuk menentukan
berapa konsentrasi hambat minimum (KHM) suatu antibiotik agar dapat secara efektif
menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

2. Berapa MIC/KHM dari gambar di atas?


12,5 µg / mL, karena dibawah angka tersebut tidak akan cukup efektif untuk menghambat
pertumbuhan bakteri yang ditunjukkan oleh tabung reaksi bening yang mulai keruh pada
sediaan nomor 6 yang menandakan sedang terjadi pertumbuhan bakteri dan juga dapat
diperiksa dengan cara mencocokkan hasilnya dengan tabel CLSI.
Praktikum 3
Kelompok 5C
Kasus 1
Seorang lelaki datang ke IGD dengan keluhan benjolan di betis. Benjolan sudah
muncul sejak 5 hari yg lalu. Tampak kulit berkilat, kemerahan, menonjol, nyeri
tekan dan ada titik tipis yang tampak nanah di dalamnya. Setelah dibuka
benjolannya, didapatkan nanah kuning kental disertai darah. Dasar luka diswab
kemudian swab dimasukkan media transport. Setelah ditanam dan dilakukan uji
identifikasi didapatkan hasil Staphylococcus aureus
1. Sebutkan tahapan yang dilakukan sehingga didapatkan hasil tersebut?
2. Sebutkan dan jelaskan tes untuk membedakan Staphylococcus yang patogen
dan non patogen?
3. Apa terapi yang saudara berikan pada pasien ini?
1. Sebutkan tahapan yang dilakukan sehingga didapatkan hasil tersebut?

1. swab dasar luka = dimasukkan ke dalam media transport


2. pewarnaan gram = hasil gram positif (+)
3. uji katalase = hasil positif
uji katalase dilakukan untuk membedakan Staphylococcus (katalase +) DAN
Streptococcus/Enterococcus (katalase -)

4. uji koagulase = hasil positif


untuk membedakan Staphylococcus positif dan Staphylococcus negatif

5. MSA = hasil koloni berwarna kucing


untuk membedakan Staphylococcus patogen dan Staphylococcus non
patogen.
Pembahasan kasus 1
2. Uji koagulase > patogen (positif)
Staphylococcus patogen akan memberikan hasil positif dan non-patogen
akan memberikan hasil negatif

3.
obat suportif
terapi empiris
setelah mendapatkan sensitivitas antibiotik
baru diberikan terapi definitif
Pemberian Vancomycin
Kasus 2
Seorang laki-laki datang ke IGD dengan keluhan sakit perut. 4 jam sebelumnya
pasien ini makan mie ayam di warung pinggir jalan. Pasien mual,muntah, sakit
perut dan diare. Tidak ada demam, diare cair tidak berdarah dan tidak berlendir.
1. Bagaimana saudara menegakkan diagnosis pada kasus ini?
2. Apa terapi yg saudara berikan kepada pasien ini?
3. Sebutkan 2 bakteri penyebab keracunan makanan? Dan pada pasien ini bakteri
apa yang menjadi penyebabnya?
Pembahasan kasus 2
Melakukan anamnesis terhadap gejala penyakit (tidak demam, mual muntah, sakit perut,
diare yang cair dan tidak mengandung darah atau lendir) dan waktu terjadi (timbul dalam
hitungan jam).
1. Bakteri yang bisa menyebabkan food poisoning adalah Staphylococcus aureus,
Clostridium perfringens, Salmonella, Norovirus, Clostridium botulinum
a. karena fakta yang diberikan gejala terjadi setelah 4 jam = Staphylococcus
aureus (30 menit - 8 jam)
b. gejala - gejala yang terjadi sama seperti gejala food poisoning oleh S. aureus
2. memberikan obat cefoxitin
3. Staphylococcus aureus dan Vibro, untuk kasus kali ini disebabkan oleh
Staphylococcus aureus
Kasus 3
Seorang pemuda datang ke tempat praktek saudara dengan keluhan keluar nanah dari
kakinya.
1 tahun yang lalu pasien ini mengalami kecelakaan sehingga kakinya patah dan
dipasang pen. Kurang lebih 3 bulan yang lalu keluar nanah dari kaki yang dipasang pen
sedikit-sedikit dan tidak nyeri sehingga dibiarkan oleh pasien, pasien hanya membeli
obat antibiotika sendiri untuk mengobati sakitnya. Setelah minum obat, luka
menyembuh dan nanah tidak keluar lagi sehingga pasien berhenti minum obat.
Sebulan yang lalu nanah keluar lagi dari tempat yang sama dan pasien membeli
antibiotika (amoksisilin) seperti sebelumnya tetapi luka tidak sembuh dan nanah tetap
keluar.
1. Apa yang saudara lakukan untuk menegakkan diagnosis pada pasien ini?
2. Tes apa yang saudara lakukan untuk memastikan bakteri dan antibiotika yang
sesuai untuk pasien ini?
3. Mengapa terjadi kasus resistensi pada pasien ini? Jelaskan 3 mekanisme
resistensi terhadap antibiotika?
Pembahasan kasus 3
1. Melakukan uji deteksi MRSA yaitu uji kepekaan dengan metode difusi agar
dengan disk cefoxitin. Uji cefocitin dianggap resisten apabila diameter zona
hambat kurang dari sama dengan 21 mm
2. Uji kepekaan antibiotik metode difusi cairan/Kirby Bauer, ukur zona hambat
di sekitar masing-masing cakran antibiotik, cocokkan
3. Mekanisme Resistensi :
- Menghilangkan antibiotik. Bakteri memiliki pompa di dinding selnya
untuk menghalangi antibiotik yang akan masuk.
- Menghancurkan antibiotik. Bakteri dapat menghancurkan antibiotik
dengan menggunakan enzim
- Mengganti target antibiotik. Antibiotik dapat diganti target spesifiknya
oleh beberapa bakteri.

Anda mungkin juga menyukai