Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN OKSIGENASI
STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)

PERSEPTOR AKADEMIK
Dewi Kartika Wulandari, Ns., M.Kep

PERSEPTOR KLINIK
Rina Farida, S.Kep., Ns

Disusun Oleh:
Ikrima Mutiara, S.Kep
NPM : 2014901210113

PROGRAM PROFESI NERS B


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN OKSIGENASI

Definisi Oksigenasi
Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen O2. Kebutuhan fisiologis
merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh dan untuk aktivitas berbagai sel atau organ (Saputra, 2013)

Fisiologi Oksigenasi

Udara di atmosfer

Udara masuk melalui hidung terdapat infeksi patogen

Gangguan pengeluaran Sumbatan


mukus

Terjebaknya udara di paru-paru


Akumulasi mukus pada
bronkus
Tidak ada saluran
Udara diserap oleh untuk udara keluar
Ketidakefektifan aliran darah
bersihan jalan
napas Ventilasi Kolateral
Susunan gas dalam darah udara
terjebak

Ventilasi dan perfusi


Dispnea tidak seimbang

Pola napas cepat dan dangkal


Gangguan
pertukaran gas
Ketidakfektifan pola napas

Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul (Nanda NIC NOC)


1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas (00032)
2. Ketidakefektifan pola napas (00032)
3. Gangguan pertukaran gas (00030)

Diagnosa 1 : Diagnosa2 : Diagnosa3 :


Ketidakefektifan bersihan jalan napas Ketidakefektifan pola napas Gangguan pertukaran gas
Definisi :
ketidak mampuan membersihkan sekresi Definisi : Definisi :
atau obstruksi dari saluran napas untuk Inspirasi dan/ ekspirasi yang Kelebihan atau deficit
mempertahankan bersihan jalan napas tidak member ventilasi oksigenasi dan/eliminasi
Batasan Karakteristik : adekuat CO2 pada membran alveolar-
Batuk yang tidak efektif, Dispnea, Gelisah,
Penurunan bunyi napas, Perubahan frekuensi
kapiler
napa, Sianosis, Sputum dalam jumlah Batasan Karakteristik :
berlebih, Suara napas tambahan, Tidak ada Pola napas abnormal, Batasan Karakteristik :
batuk pernapasan cuping hidung, Pola napas abnormal, warna
penggunaan otot bantu kulit abnormal, hiperkapnia,
Faktor yang berhubungan: pernapasan, dispnea, takikardia
1) Lingkungan takipnea
Perokok, Perokok pasif, Terpajan Faktor yang berhubungan:
asap Faktor yang Ketidakseimbangan
2) Obstruksi jalan napas berhubungan:
Adanya jalan napas buatan, Benda asing ventilasi-perfusi, perubahan
Keletihan otot pernapasan, membran alveolar-kapiler
dalam jalan napas, Mukus berlebihan
3) Fisiologis obesitas, ansietas
Asma, Disfungsi neoromuskular, Infeksi,
NOC 1 NOC 2 NOC 3
Tujuan: Tujuan: Tujuan:
Bersihan jalan napas: 1. Respiratory status : 1. Respiratory status : Gas
ketidakefektifan Ventilation exchange
2. Respiratory status : 2. Respiratory status :
Airway patency Ventilation
Kriteria hasil :
1. Vital sign status 3. Keseimbangan asam basa,
Status pernapasan:
kepatenan jalan napas, elektrolit
Kriteria hasil :
tingkat agitasi, tingkat 4. Vital sign status
1. Frekuensi, irama dan
kecemasan, pencegahan
aspirasi, respon ventilasi kedalaman inspirasi Kriteria hasil :
mekanik deviasi, status pernafasan dalam 1. Tekanan parsial O2 di
pernapasan, status kisaran normal darah arteri (PaO2) dalam
pernapasan: pertukaran gas, 2. Tidak ada retraksi kisaran normal
status pernapasan ventilasi, dinding dada 2. Tekanan parsial CO2 di
kontrol gejala, tanda-tanda 3. Dinding dada darah arteri (PaCO2) dalam
vital. keparahan infeksi,
mengembang dengan kisaran normal
manajemen diri asma,
prilaku berhenti merokok, simetris 3. SPO2 dalam kisaran
pengetahuan manajemen normal
pneomonia 4. Keseimbangan ventilasi
NIC
NIC dan perfusi
1. Monitor respirasi dan
1) Monitor kecepatan, irama
status O2
dan kedalaman
2. Tinggikan kepala dan
pernapasan: Mengetahui NIC
bantu mengubah posisi
tingkat gangguan yang 1. Auskultasi dada untuk
3. Auskultasi suara napas,
terjadi dan membantu mengetahui adanya suara
catat adanya suara
dalam menentukan
tambahan tambahan seperti ngorok
intervensi yang akan
4. Monitor kelelahan otot atau mengi
diberikan
pernafasan 2. Monitor respirasi dan
2) Berikan therapy bantuan
5. Beri obat (misalnya, status O2
napas: Jalan napas lancar
bronkodilator dan
3) Auskultasi bunyi napas, 3. Posisikan pasien miring
inhaler) yang dapat
catat area yang kesamping untuk
meningkatkan patensi
ventilasinya menurun atau mencegah aspirasi
tidak ada dan adanya suara
(Bulechek, dkk, 2013) 4. Pantau hasil foto thoraks
tambahan: Mengetahui
bagian mana yang 5. Berikan bantuan terapi
mengalami masaah secara nafas jika diperlukan
tepat (seperti nebulizer)
4) Lakukan fisioterapi dada:
Fisioterapi dada akan
membantu pergerakan
mucus untuk keluar dari
jalan pernapasan
Daftar Pustaka

Herdman, T. Heather. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions and


Classification 2018-2020, 11th Ed. Jakarta: EGC
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., Swanson, E. (2013). Nursing Outcome
Classification (NOC), 5th Ed. Missouri: Mosby Elsevier
Potter, A dan Perry, A.G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Dasar dan
Praktik. Edisi 4, Jakarta: EGC
Hidayat, A.A.A danUliya, M. (2015). Pengantar Kebutuhan DasarManusia. Jakarta :Salemba
Medika.
Bulechek, G., Butcher, H., Dochterman, J., Wagner, Cherly. (2013). Nursing Intervention
Classification (NIC), 6th Ed. Missouri: Mosby Elsevier
Maryunani, A. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Bogor: In Media.

Saputra, L (2013). Catatan Ringkas Kebutuhan DasarManusia. Tangerang: Bina rupa Aksara

Banjarmasin, 02 April 2021

Perseptor Klinik Ners Muda

Rina Farida, S.Kep., Ns Ikrima Mutiara, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai