MODUL 5
PENGENALAN HIDROLIKA DAN ENERGI & PERSAMAAN BERNOULLI
A. PENGENALAN HIDROLIKA
1. PENDAHULUAN
2. ALIRAN AIR
Bila sebuah batu dilepaskan dari suatu ketinggian, maka batu tersebut akan jatuh
dengan sendirinya ke bumi, atau dengan kata lain batu tersebut berpindah tempat.
Dari contoh tersebut, kita akan melihat bahwa batu tersebut bergerak dengan sendirinya
dari tempat yang relatif tinggi ke tempat yang relatif lebih rendah. Ini adalah akibat gaya
tarik (gravitasi) bumi.
Demikian juga dari ketinggian tertentu akan jatuh bebas ke bumi akibat gaya tarik
(gravitasi) bumi, atau dengan kata lain perpindahan tempat dari satu ke tempat yang
lain. Perpindahan tempat air ini disebut aliran air.
Dengan demikian air secara alamiah cenderung mengalir dari tempat yang lebih tinggi
ke tempat yang lebih rendah.
1
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
Sekarang kita mengambil batu yang tadi dan kemudian kita lemparkan ke atas. Kita
melihat bahwa batu bergerak dari bawah ke atas.
Hal itu bisa terjadi karena kita member gaya/tekanan yang berasal dari tenaga kita.
Demikian juga air dapat dialirkan dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih
tinggi, asalkan kita memberikan gaya/tekanan yang memadai pada air tersebut,
misalnya dengan pompa.
Bila kita pindah/bergerak dari suatu tempat ke tempat lain, maka kita membutuhkan
waktu untuk sampai ke tempat tujuan tersebut. Lama waktu yang dibutuhkan akan
tergantung dari kecepatan bergerak.
Sebagai contoh kita dapat menempuh jarak Jakarta-Bandung (180 km) dengan
menggunakan mobil selama 3 (tiga) jam, maka kecepatan mobil rata-rata adalah 180
km/3 jam = 60 km/jam.
180 km
Kecepatan = = 60 km/jam
3 jam
𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
=
𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
Demikian juga halnya dengan air. Kita sudah mengetahui bahwa air dapat mengalir atau
dengan kata lain air tersebut bergerak dari suatu tempat ke tempat lain.
Untuk mencapai tempat tersebut, air harus mempunyai kecepatan bergerak atau biasa
disebut kecepatan aliran air.
Dengan demikian kecepatan aliran air adalah jarak yang ditempuh per satuan waktu.
2
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
4. TEKANAN AIR
Air mempunyai tekanan dan tekanan air ini disalurkan sama besar ke semua arah.
Sebagai contoh air mempunyai tekanan, bisa dilihat bila balon karet diisi maka balon
tersebut akan membesar akibat tekanan air.
5. SATUAN
Salah satu faktor yang sangat penting diperhitungkan dalam membuat suatu
perhitungan adalah satuan yang digunakan.
Biarpun kita menggunakan rumus/persamaan yang benar dan menghitung tapi tidak
menggunakan satuan yang benar, maka hasilnya tidak akan benar. Berikut ini adalah
satuan digunakan secara internasional yaitu Satuan Internasional yang dikenal dengan
satuan SI.
a. Panjang
b. Volume
c. Massa
3
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
e. Gaya
f. Berat
Berat dari suatu zat adalah gaya yang dikenakan padanya oleh gravitasi bumi.
Maka dari itu :
Berat = Massa × (percepatan gravitasi)
Percepatan gravitasi = 9,81 m/det2.
Maka berat = lebih kurang (massa × 10)
Satuan berat adalah Newton (N).
g. Berat jenis
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎
= 𝑥 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐺𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑆𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
4
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
Contoh 2 :
Diketahui : Tangki 750 mm × 250 mm × 250 mm penuh dengan air.
Ditanyakan : Berapa berat air di dalam tangki?
Penyelesaian : Berat air = volume air × berat jenis
= (0,75 × 0,25 × 0,25) m3 × 10.000 N/m3
= 468 N
5
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
Perhitungan hidrolis pada pipa transmisi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
b. Kehilangan tekanan maksimum 30% dari total head statis dan memenuhi persyaratan
kemiringan hidrolis maksimum 5 ml/1000 m atau sesuai dengan spesifikasi jenis pipa
yang dipakai
6
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
1. PENDAHULUAN
Setiap benda mempunyai energi atau dengan kata lain setiap benda mempunyai
kemampuan untuk melakukan kerja.
Demikian juga air (yang juga benda) mempunyai energy.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan energy air?
Energi air merupakan salah satu hidrolika perpipaan, dan untuk itu harus benar-benar
memahami apa yang dimaksud dengan energi air serta hubungannya dengan
pengaliran air di dalam pipa, dengan demikian kita akan lebih mudah mempelajari
hidrolika perpipaan lebih lanjut.
Pada pelajaran ini akan kita bahas mengenai energy air serta hubungannya dengan
pengaliran air di dalam pipa.
2. ENERGI AIR
(Gambar 1)
2. Batu tersebut dapat diangkat ke atas dan diletakkan di atas tembok. Maka dapat
dikatakan batu tersebut mempunyai energi “ketinggian”.
Jika batu tersebut jatuh dari tembok, maka batu tersebut melakukan kerja
(mungkin dapat memecahkan kaca di bawahnya).
7
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
(Gambar 2)
Sama seperti contoh batu di atas, maka air juga dapat mempunyai bentuk energi yang
sama, yaitu energi kecepatan dan energi ketinggian. Di samping itu air adalah suatu
bentuk cairan, sehingga kita dapat member tekanan pada air. Atau dengan kata lain air
dapat mempunyai energi tekanan.
Contoh energi tekanan yang dimiliki air dapat kita lihat pada waktu kita menggunakan
pipa plastik untuk menyiram kebun. Jika ujung pipa plastik tersebut ditutup, kadang-
kadang tekanan air akan mengembangkan pipa tersebut dan mengakibatkan pipa
tersebut pecah. Memecahkan pipa adalah melakukan kerja.
(Gambar 3)
Maka dari itu air dapat mempunyai 3 (tiga) bentuk energy :
• Energi kecepatan;
• Energi ketinggian;
• Energi tekanan.
Bentuk-bentuk energi ini sangat penting diketahui dalam pengelolaan air bersih dan kita
bisa mengukur energi ini dengan cara yang khusus.
Energi kecepatan = V2 / 2g
8
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
𝑁/𝑚2
Maka satuan dari energi tekanan = = meter
𝑁/𝑚3
Pada dasarnya suatu energi tidak dapat hilang, tapi suatu bentuk energi dapat berubah
menjadi bentuk energi lain, misalnya :
• Energi kecepatan dapat berubah menjadi energi ketinggian, dan sebaliknya;
• Energi tekanan dapat berubah menjadi energi kecepatan, dan sebaliknya
Sebagai contoh kita kembali pada batu yang telah disebutkan tadi.
Jika kita melemparkannya secara vertikal ke atas kecepatannya secara bertahap akan
berkurang sambil naik ke atas.
Pada suatu ketinggian tertentu, batu tersebut akan berhenti naik ke atas. Energi
kecepatan telah dirubah menjadi energi ketinggian.
Sewaktu batu tersebut jatuh, energi ketinggian dirubah kembali menjadi energi
kecepatan.
(Gambar 4)
9
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
Bayangkan juga pipa yang dipakai di kebun. Jika pipa tersebut pecah, air akan mengalir
keluar dengan kecepatan tinggi dalam bentuk pancaran. Energi tekanan di dalam pipa
telah dirubah menjadi bentuk energi kecepatan.
(Gambar 5)
Ketiga energi tersebut dapat dijumlahkan menjadi Energi Total.
Energi total = energi kecepatan + energi ketinggian + energi tekanan
“Jika tidak ada energi yang lolos atau diterima antara dua titik di dalam suatu sistem
tertutup, maka energy totalnya tetap konstan.”
10
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
Gambar 7
Kekekalan energi dari teori Bernoulli :
Dapat diperhatikan bahwa dalam soal (2) komponen energi kecepatan adalah relatif
kecil. Seringkali komponen energi kecepatan ini dapat diabaikan dalam banyak
problema perpipaan.
CONTOH SOAL :
1.
a. Pada titik A,
h = 5 ml; P/W = 0; V=0
Energi total (relative terhadap dasar reservoir) = 0 + 5 + 0 = 5 m
b. Pada titik B
V = 0; h = 0; P/W = 5 m
Energi total = 0 + 0 + 5 = 5 m
11
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
2. Perpipaan
Jawab :
𝐼2 (100.000)
Energi total pada titik C = + 2+
2 𝑥 10 10.000
= 0,05 + 2 + 10
= 12,05 meter
LATIHAN SOAL :
Kekekalan Energi
1.
Pipa air yang berdiameter 200 mm melewati bukit, seperti yang diperlihatkan
pada gambar, membawa arus sebesar 10 liter/detik.
Pressure head pada titik A adalah 15 meter.
Jika kita anggap bahwa tidak ada kehilangan energi di dalam saluran pipa,
berapakah pressure head di dalam saluran pipa pada titik B?
2.
Pipa air yang berdiameter 100 mm melewati bawah suatu sungai, seperti
diperlihatkan dalam gambar di atas, membawa arus sebesar 8 liter/detik.
12
PERENCANAAN JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM
1. VA2 / 2g + PA / W + hA = VB2 / 2g + PB / W + hB
VA = VB hB = hA + 10 PA / W = 15
Bernoulli :
VA2 / 2g + 15 + hA = VB2 / 2g + PB / W + (hA + 10)
PB / W = 5 meter
2. VA = VB hB = hA - 20 PA / W = 10
VA2 / 2g + 10 + hA = VB2 / 2g + PB / W + (hA – 20)
PB / W = 30 meter
3.
= 47 liter/detik
13