B E R I TA D A E R A H
K O TA D U M A I
TENTANG
WALIKOTA DUMAI,
303
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3829);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan perubahan
kedua atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi
Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4015) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4332);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4018) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4194);
6. Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741);
7. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 15 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Dumai
(Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 seri D).
8. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Dumai (Lembaran
Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D);
304
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat
Daerah;
10. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46
A Tahun 2003 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Kompetensi Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil;
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
305
5. Standar Kompetensi Jabatan Struktural yang selanjutnya
disebut Standar Kompetensi Jabatan adalah persyaratan
kompetensi minimal yang harus dimiliki seorang Pegawai
Negeri Sipil dalam pelaksanaan tugas jabatan struktural.
6. Kompetensi Dasar adalah kompetensi yang wajib dimiliki oleh
setiap pejabat struktural.
7. Kompetensi Bidang adalah kompetensi yang diperlukan oleh
setiap pejabat struktural sesuai dengan bidang pekerjaan
yang menjadi tanggungjawabnya.
8. Ikhtisar Jabatan adalah uraian tugas yang disusun secara
ringkas dalam bentuk satu kalimat yang mencerminkan
pokok-pokok tugas jabatan.
9. Uraian Tugas adalah suatu paparan atau bentangan atas
semua tugas jabatan yang merupakan tugas pokok yang
dilakukan oleh pemegang jabatan dalam memproses bahan
kerja menjadi hasil kerja dalam kondisi tertentu.
10. Kamus Kompetensi Jabatan adalah kumpulan kompetensi
jabatan yang meliputi nama kompetensi, batasan dan
kegiatan utama dari setiap kompetensi.
11. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dimaksud dalam
peraturan ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
dilingkungan Pemerintah Kota Dumai.
12. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah adalah Walikota
Dumai.
13. Tim Analis Kompetensi Jabatan Kota selanjutnya disebut TAKJ
Kota Dumai adalah Tim yang dibentuk oleh Pejabat Pembina
Kepegawian Daerah yang diangkat untuk kelancaran
penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Pegawai Negeri
Sipil di Daerah.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud dikeluarkannya peraturan ini adalah sebagai dasar bagi
Pemerintah Kota Dumai dalam menyusun standar kompetensi
jabatan struktural pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Dilingkungan Pemerintah Kota Dumai.
306
Pasal 3
BAB III
PEMBENTUKAN, SUSUNAN DAN TUGAS
TIM ANALISIS KOMPETENSI JABATAN
Pasal 4
Pasal 5
307
Pasal 6
(1) Ketua TAKJ Kota Dumai dapat ditunjuk dari Pejabat Eselon II
atau Eselon III yang secara fungsional bertanggungjawab
dibidang kepegawaian.
(2) Sekretaris TAKJ Kota Dumai dapat ditunjuk serendah-
rendahnya dari Pejabat eselon IV yang memiliki kemampuan.
(3) Persyaratan untuk diangkat menjadi anggota TAKJ Kota
Dumai adalah :
a. Menduduki jabatan struktural paling rendah Eselon IV
atau yang setingkat dengan itu secara fungsional
menangani kepegawaian;
b. Pendidikan paling rendah Strata 1 (S1) atau yang
sederajat;
c. Telah mengikuti bimbingan teknis dan/atau mampu
melakukan analisis standar kompetensi jabatan;
d. Syarat-syarat objektif lain seperti pengalaman dan
kemampuan lain yang dibutuhkan Tim.
(4) Untuk menjamin objektifitas dalam penyusunan standar
kompetensi jabatan struktural, anggota TAKJ ditetapkan dalam
jumlah ganjil.
Pasal 7
TAKJ Kota Dumai mempunyai tugas mengumpulkan, menyusun
dan menganalisis data dan informasi yang diperlukan dalam rangka
penyusunan standar kompetensi jabatan serta melakukan
pengukuran kompetensi jabatan.
BAB IV
PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN
Pasal 8
(1) Proses penyusunan standar kompetensi jabatan meliputi
tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Pengumpulan Data;
b. Identifikasi kompetensi jabatan;
c. Penyusunan daftar sementara kompetensi jabatan;
d. Validasi kompetensi jabatan;
e. Penentuan kompetensi jabatan.
308
(2) Hasil penyusunan kompetensi jabatan disetiap jenjang
dihimpun oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk
selanjutnya ditetapkan menjadi Standar Kompetensi
Jabatan satuan kerja perangkat daerah yang
bersangkutan.
(3) Uraian tahapan penyusunan standar kompetensi disusun
dalam bentuk naskah Prosedur Penyusunan Standar
Kompetensi Jabatan yang nerupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Walikota Dumai ini.
BAB V
PENGUKURAN KOMPETENSI JABATAN
Bagian Pertama
Pengertian dan Tujuan
Pasal 9
Bagian Kedua
Metode Pengukuran
Pasal 10
309
(3) Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan metode
pengamatan, wawancara, peragaan (simulasi) atau
penyebaran kusioner.
(4) Verifikasi terhadap dokumen-dokumen tertulis berupa
sertifikat atau bukti tertulis lain.
Bagian Ketiga
Prosedur Pengukuran
Pasal 11
(1) Prosedur pengukuran kompetensi adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan pemegang jabatan yang akan diukur,
pemilihan didasarkan pada skala prioritas yang ditetapkan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
b. Menentukan waktu dan tempat pengukuran;
c. Menentukan metode pengukuran yang sesuai dengan
kebutuhan;
d. Menyiapkan dokumen/surat resmi untuk pelaksanaan
pengukuran;
e. Menginformasikan kepada pemegang jabatan yang akan
diukur tentang rencana pelaksanaan pengukuran
kompetensi jabatan;
f. Membuat laporan hasil pengukuran kompetensi jabatan.
(2) Hasil Pengukuran disampaikan kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian, atasan pemegang jabatan dan pemegang
jabatan yang bersangkutan.
(3) Pedoman pengukuran kompetensi bagi pemegang jabatan
struktural Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
(1) Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan merupakan
kegiatan dinamis, dengan mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
310
(2) Standar Kompetensi Jabatan harus selalu dievaluasi sesuai
dengan kebutuhan perkembangan organisasi.
Pasal 13
Ditetapkan di Dumai
pada tanggal 29 Juli 2009
WALIKOTA DUMAI,
cap/dto,
H. ZULKIFLI A.S.
Diundangkan di Dumai
pada tanggal 30 Juli 2009
cap/dto,
311
PROSEDUR PENYUSUNAN
STANDAR KOMPETENSI JABATAN
A. PENDAHULUAN
Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan oleh TAKJ Satuan Kerja
Perangkat Daerah dilakukan dengan mengacu kepada formulir yang telah
ditetapkan dalam lampiran Peraturan ini.
B. PENGUMPULAN DATA
1. Pada tahap ini, TAKJ melakukan pengumpulan data yang terdiri dari
struktur organisasi dan tata kerja, visi dan misi organisasi serta ikhtisar
jabatan dan uraian tugas :
a. Struktur organisasi dan tata kerja yang memuat nama jabatan, tugas
pokok dan fungsi;
b. Visi dan misi organisasi diperlukan sebagai landasan untuk menentukan
kompetensi jabatan pada setiap satuan kerja perangkat daerah;
c. Ikhtisar jabatan dan uraian tugas diperlukan sebagai informasi yang
lebih spesifik untuk menentukan kompetensi dari setiap jabatan
2. Untuk data yang telah tersedia seperti visi, misi, nama jabatan eselon,
ikhtisar jabatan dan uraian tugas, TAKJ dapat memanfaatkan dokumentasi
yang telah tersedia.
3. Apabila visi dan misi belum terdokumentasikan secara tertulis, maka TAKJ
dapat memperoleh informasi dari pimpinan satuan kerja perangkat daerah
tentang arah kebijakan satuan kerja perangkat daerah dimasa yang akan
datang.
4. Apabila data sebagaimana dimaksud di atas belum tersedia, maka TAKJ
dapat menggunakan formulir pengisian data pemegang jabatan
sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV.
312
C. IDENTIFIKASI KOMPETENSI JABATAN
1. Kompetensi jabatan meliputi :
a. Kompetensi Dasar.
b. Kompetensi Bidang.
2. Kompetisi Dasar mutlak dimiliki oleh setiap pemegang jabatan meliputi
:
a. Integritas.
b. Kepemimpinan.
c. Perencanaan dan Pengorganisasian.
d. Kerjasama.
e. Fleksibilitas.
3. Jumlah bobot Kompetensi Dasar yang diperlukan untuk setiap jenjang
jabatan ditentukan sebagai berikut :
Eselon
No Kompetensi Dasar Kode
II III IV
1 Integritas Int 3 2 1
2 Kepemimpinan Kp 3 2 1
Perencanaan dan
3 PP 3 2 1
Pengordinasian
4 Kerjasama Ks 3 2 1
5 Fleksibilitas F 3 2 1
313
7. Identifikasi kompetensi jabatan dilakukan oleh TAKJ untuk menentukan
kompetensi bidang dengan melakukan identifikasi kompetensi bidang setiap
jabatan berdasarkan langkah-langkah berikut :
a. Menentukan nama jabatan yang akan diidentifikasi kompetensinya;
b. Menuangkan iktisar jabatan;
c. Merinci setiap uraian tugas menjadi kegiatan-kegiatan utama;
d. Menganalisis kegiatan-kegiatan utama tersebut untuk menentukan
kata kunci dari tugas pekerjaan;
e. Kata kunci yang diperoleh dari uraian tugas digunakan untuk
menentukan kompetensi dan tingkat kompetensi dengan berpedoman
pada Kamus Kompetensi Jabatan;
f. Apabila hasil identifikasi kompetensi ada dua atau lebih uraian tugas
yang memiliki kompetensi dan tingkat kompetensi sama atau hampir
sama, cukup dipilih satu kompetensi yang uraian tugasnya sangat
mempengarui kelancaraan pelaksanaan tugas dan kegiatan utamanya
dijadikan satu dengan kompetensi yang dipilh tersebut.
8. Identifikasi kompetensi jabatan dilakukan dengan menggunakan formulir
sebagai tersebut dalam Lampiran V.
Contoh 1 :
Nama Jabatan : Kepala Subbagian Kepegawaian dan Analisis Formasi
Jabatan.
Uraian Tugas :
a. Membagi tugas Subbagian Kepegawaian dan Analisis Formasi Jabatan
kepada bawahan sesuai uraian tugas dan tanggungjawabnya untuk
kelancaraan pelaksanaan tugas;
314
b. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai peraturan
dan prosedur yang berlaku agar terhindar dari kesalahan;
c. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan sesuai peraturan dan
prosedur yang berlaku agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat;
d. Dst.
Contoh 2 :
Nama Jabatan : Kepala Bagian Organisasi
Uraian Tugas :
1. Merencanakan operasional kegiatan Bagian Organisasi berdasarkan
rencana program Bagian Organisasi dan petunjuk pimpinan sebagai
pedoman pelaksana tugas;
2. Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan Bagian Organisasi setiap saat
untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;
315
3. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan Bagian Organisasi dengan cara
membandingkan pelaksanaan tugas dan rencana, peraturan serta
prosedur yang berlaku agar diperoleh hasil kerja yang diharapkan;
4. Dst.
Kegiatan utama (dari uraian tugas angka 2) :
a. Menggerakkan dan memberikan petunjuk kerja;
b. Menjelaskan target kerja yang akan dicapai;
c. Memantau pelaksanaan pekerjaan bawahan.
Kata kunci dari tugas tersebut adalah membagi tugas. Berpedoman
pada Kamus Kompetensi Jabatan, kata mengarahkan, kompetensinya adalah
Mengarahkan/Memberikan Perintah (MMP). Artinya, seseorang untuk dapat
mengarahkan dan memerintahkan orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai
posisi dan kewenangannya diperlukan kompetensi Mengarahkan/Membagikan
Perintah.
Berdasarkan analisis kegiatan utama, maka tingkat kompetensi
Mengarahkan/Memberikan Perintah adalah menentukan batasan perilaku
(MMP.2)
Contoh 3 :
Nama Jabatan : Asisten Administrasi Umum
Ikhtisar Jabatan : Membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan
koordinasi, pembinaan, pengendalian dan evaluasi
penyelenggaraan program dan kegiatan Sekretariat
Daerah serta perumusan kebijakan Daerah oleh unsur
perangkat Daerah yang meliputi urusan bidang hukum
dan ham, organisasi dan ketatalaksanaan, keuangan dan
administrasi ketatatausahaan, keprotokolan, pengelolaan
perlengkapan, rumah tangga sekretariat.
Uraian Tugas :
1. M e m i m p i n , m e n g a t u r, m e m b i n a , m e n g e n d a l i k a n d a n
mengkoordinasikan kegiatan Sekretariat Daerah dalam penyelenggaraan
pelayanan administrasi bidang umum dan protokol, keuangan, hukum dan
organisasi;
316
2. Menyusun dan menetapkan rencana dan program kerja Asisten
Administrasi dan Umum (Asisten III) sesuai program kerja dan rencana
strategis Setda;
3. Membina dan memotivasi bawahan dalam upaya peningkatan
produktivitas kerja dan pengembangan karier;
4. Mendistribusikan pekerjaan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas
kepada bawahan;
5. Memantau perkembangan penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan serta pelayanan teknis
administratif pemerintahan Daerah;
6. Dst.
317
Nama Jabatan
I Kompetensi Dasar
1. Integritas (Int) Int.3 Int.2 Int.1
2. Kepemimpinan (Kp) Kp.3 Kp.2 Kp.1
3. Perencanaan dan
PP.3 PP.2 PP.1
Pengorganisasian (PP)
II Kompetensi Bidang
1. Mengembangkan Orang MOL.4 - -
Lain (MOL)
2. Pendelegasian Orang
Lain (PW) - PW.1 -
3. Mengarahkan/
Memberikan Perintah - - MMP.2
(MMP)
4. Dan seterusnya *)
318
E. VALIDASI KOMPETENSI JABATAN
1. Tahap ini melakukan konfirmasi kompetensi jabatan kepada pihak-pihak
terkait yaitu atasan pemegang jabatan dan/atau pejabat lain yang
ditunjuk oleh :
a. Pejabat Kepegawaian pada setiap TAKJ ditingkat Eselon II;
b. Pejabat Pembina kepegawaian pada setiap TAKJ ditingkat Satuan
Kerja Perangkat Daerah.
2. Konfirmasi keabsahan kompetensi jabatan dilakukan kepada atasan
pemegang jabatan dan/atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian dengan mengundang mereka untuk
memperoleh kepastian apakah kompetensi yang telah dirumuskan
dalam DSKJ telah sesuai dengan jabatan atau pekerjaan yang akan
ditetapkan kompetensinya.
3. Berdasarkan hasil konfirmasi tersebut DSKJ ditetapkan menjadi Daftar
Kompetensi Jabatan dengan menentukan urusan peringkat kompetensi
dari yang mutlak, penting, dan perlu, yang dilakukan oleh atasan
pemegang jabatan dan/atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian.
a. Mutlak artinya kompetensi tersebut mutlak harus ada. Ketiadaan
kompetensi ini akan menyebabkan pekerjaan tidak lancar, karena
kesediaan kompetensi ini tidak dapat diganti oleh kompetensi lain.
b. Penting artinya ketiadaan kompetensi ini tidak menyebabkan
pekerjaan tidak lancar, karena dapat diganti/diwakili oleg kompetensi
lain.
c. Perlu artinya kompetensi ini baik, tetapi tidak begitu dipentingkan
dalam jabatan yang bersngkutan
4. Urutan penentuan peringkat kompetensi dituangkan kedalam Formulir
dalam jabatan yang bersangkutan
5. Apabila masih ada kompetensi lain yang perlu ditambahkan pada
masing-masing jabatan oleh atasan pemegang jabatan dan/atau
pejabat lain yang ditunjuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
tersebut, maka perlu dijelaskan kepada TAKJ tentang alasan
penambangan kompetensi yang dimaksud.
6. Selanjutnya kompetensi yang ditambahkan tersebut dimasukan
kedalam Daftar Kompetensi Jabatan yang bersangkutan.
319
7. Tahap validasi ini dilakukan sekurang-kurangnya dua kali hingga Daftar
Kompetensi Jabatan yang telah dibuat dianggap sudah cukup memadai
untuk masing-masing jabatan.
WALIKOTA DUMAI
cap/dto,
H. ZULKIFLI A.S.
320
Lampiran I
Pengumpulan Penyusunan
Data Identifikasi DSKJ Validasi Penentuan Pengukuran
TAKJ
SKPD
Formulir : Formulir : Formulir :
1.a. 1.b., 1.c, 1.e
1.d.
321
Lampiran II
KOMPETENSI DASAR
1. Integritas (Int)
Tingkat Bobot
322
2. Kepemimpinan (Kp)
Tingkat Bobot
323
3. Perencanaan dan Pengorganisasian (PP)
Tingkat Bobot
1. Membuat prioritas 1
Mengenali kegiatan-kegiatan dan penugasan yang
lebih penting dan yang kurang penting serta
menyesuaikan prioritas bila diperlukan dengan
mempertimbangkan sumber daya yang ada dan
jadwal waktu kegiatan.
3. Tetap terfokus 3
Menggunakan waktu secara efektif dan mencegah
gangguan yang menyimpang agar tidak
mengganggu penyelesaian
324
4. Kerjasama (Ks)
Tingkat Bobot
325
5. Fleksibilitas (F)
Tingkat Bobot
326
Lampiran III
Tingkat Bobot
327
Tingkat Bobot
Tingkat Bobot
1. Mengikuti prosedur 1
Secara akurat dan penuh ketelitian mengikuti
prosedur yang berlaku dalam melaksanakan tugas.
2. Memastikan hasil kerja yang berkualitas 2
Dengan teliti dan cermat mengamati prosedur kerja,
pelaksanaan tugas, dan hasil kerja untuk menghindari
kekurangan atau kesalahan.
3. Melakukan tindakan yang tepat 3
Melaksanakan suatu tindakan untuk memperbaiki
atau meningkatkan kualitas hasil kerja, atau
memperingatkan bawahan akan pentingnya kualitas
kerja.
328
3. Berfikir Analitis (BA)
Tingkat Bobot
1. Menguraikan masalah 1
329
4. Berfikir Konseptual (BK)
Tingkat Bobot
330
5. Empati (E)
Kemampuan untuk mendengarkan dan memahami pikiran,
perasaan atau masalah orang lain yang tidak terucapkan atau tidak
sepenuhnya disampaikan.
Tingkat Bobot
331
6. Inisiatif (Ins)
Tingkat Bobot
332
7. Keahlian Teknik/Profesional/Manajerial (KTPM)
Tingkat Bobot
333
8. Kesadaran Berorganisasi (KB)
Tingkat Bobot
334
9. Komitmen terhadap Organisasi (KtO)
Tingkat Bobot
335
10. Komunikasi (K)
Tingkat Bobot
336
11. Kreatif dan Inovatif (KI)
Tingkat Bobot
2. Melakukan perubahan 2
337
12. Mengarahkan/Memberikan Perintah (MMP)
Tingkat Bobot
1. Memberi petunjuk 1
Memberi petunjuk secara rinci dan jelas tentang
tugas yang diharapkan.
338
13. Manajemen Konflik (MK)
Tingkat Bobot
1. Membuka pertemuan 1
Memulai pembicaraan dan menjelaskan situasi yang
terjadi saat ini.
2. Mengupayakan keterbukaan 2
Mengisyaratkan bahwa semua pihak harus terbuka
untuk penyelesaian masalah.
3. Menggali pendapat-pendapat 3
Mengembangkan pendapat-pendapat untuk
menyelesaikan masalah.
4. Mengambil keputusan 4
Menentukan hal-hal yang harus dilakukan untuk
mengatasi konflik.
339
14. Membangun Hubungan Kerja (MHK)
Tingkat Bobot
3. Membangun kesepakatan 3
Melakukan kesepakatan dengan pihak-pihak yang
terkait mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
340
15. Membangun Hubungan Kerja Strategik (MHKS)
Tingkat Bobot
1. Mencari kesempatan 1
Menghadiri undangan dari pihak-pihak lain untuk
membangun hubungan kerja.
2. Mengupayakan keterbukaan 2
3. Menggali pendapat-pendapat 3
Mengembangkan pendapat-pendapat untuk
menyelesaikan masalah.
4. Mengambil keputusan 4
Menentukan hal-hal yang harus dilakukan untuk
mengatasi konflik.
341
16. Membimbing (M)
Tingkat Bobot
1. Memberi petunjuk 1
342
17. Memimpin Kelompok (MKI)
Tingkat Bobot
3. Meningkatkan efektivitas 3
Mendayagunakan orang lain agar bekerja optimal.
343
18. Memimpin Rapat (MR)
Tingkat Bobot
1. Membuka rapat 1
Menyatakan dengan resmi bahwa rapat dimulai.
344
19. Mencari Informasi (MI)
Tingkat Bobot
1. Mencari informasi 1
Berinisiatif untuk mencari informasi kepada orang lain
yang mengetahui permasalahan tersebut.
3. Melakukan pengkajian 3
Berupaya secara sistematik untuk memperoleh data
yang diinginkan atau menganalisis berita surat kabat,
majalah, internet atau sumber lainnya.
345
20. Mengambil Risiko (MRs)
Keberanian melakukan tindakan yang didasarkan pada perhitungan manfaat maupun dampak
yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut.
Tingkat Bobot
2. Menghitung risiko 2
346
21. Mengembangkan Orang Lain (MOL)
Melakukan upaya untuk mendorong pengembangan orang lain agar bekerja lebih optimal
Tingkat Bobot
2. Memberikan saran
2
Mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi untuk memastikan
kemungkinan keberhasilan atau konsekuensi kegagalan.
3. Memberikan dukungan
Memberikan penjelasan dan dukungan praktis (informasi dan
3
nasehat dari para pakar) serta meyakinkan bahwa orang lain
mampu untuk melaksanakannya.
4. Memberikan semangat
347
22. Pembelajaran yang Berkelanjutan (PB)
Tingkat Bobot
348
23. Pendelegasian Wewenang (PW)
Tingkat Bobot
349
24. Pengambilan Keputusan (PK)
Tingkat Bobot
1. Menentukan masalah 1
Menentukan masalah yang akan ditentukan jalan
keluarnya.
2. Mengidentifikasi masalah 2
Menentukan faktor-faktor yang menimbulkan
masalah.
350
25. Pengambilan Keputusan Strategis (PKS)
Tingkat Bobot
351
26. Pengaturan Kerja (PKj)
Tingkat Bobot
1. Membuat prioritas 1
Mengenali kegiatan dan tugas yang lebih penting dan
kurang penting serta menyesuaikan prioritas tersebut
bila diperlukan.
2. Melakukan persiapan-persiapan 2
Memastikan bahwa perlengkapan yang diperlukan
senantiasa tersedia di tempat yang diinginkan
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektif.
352
27. Pengendalian Diri (PD)
Tingkat Bobot
1. Mengendalikan emosi 1
Bertahan terhadap godaan dan mengendalikan diri
dengan melampiaskan perasaan marah, frustasi dan
stress tetapi tidak dengan berbuat yang tidak patut
atau melakukan tindakan yang merusak diri sendiri
maupun orang lain.
2. Bersikap tenang 2
Merasa sangat marah, frustasi atau stress tetapi
mengendalikan ekspresi dan tindakan dengan
tenang.
353
28. Perbaikan Terus Menerus (PTM)
Tingkat Bobot
354
29. Percaya Diri (PcD)
Tingkat Bobot
355
30. Perhatian terhadap Keteraturan (Ptk)
Tingkat Bobot
4. Mengembangkan sistem 4
Mengembangkan dan menggunakan sistem untuk
mengelola dan menjaga kemampuan melacak setiap
informasi.
356
31. Proaktif (P)
Tingkat Bobot
357
32. Semangat untuk Berprestasi (SB)
Tingkat Bobot
2. Meningkatkan kinerja 2
Menunjukkan keinginan untuk melaksanakan
pekerjaan dengan lebih baik untuk meningkatkan
kierja, misalnya cara kerja yang lebih cepat, efisien,
dan murah.
358
33. Tanggap akan Pengaruh Budaya (TPB)
Tingkat Bobot
359
Lampiran IV
1. Nama :
2. NIP :
3. Jabatan :
4. Eselon :
5. Masa Kerja : .…....Thn …....Bln
6. Unit Kerja :
7. Ikhtisar Jabatan :
8. Uraian Tugas :
8.1.
8.2.
8.3.
8.4.
8.5.
8.6.
9. Masalah yang dihadapi dalam melakukan pekerjaan :
9.1.
9.2.
10. Pengetahuan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas :
10.1
10.2
10.3
11. Keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas :
11.1
12. Pendidikan dan Pelatihan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas:
12.1.
12.2.
13. Hal-hal yang diharapkan dalam masa yang akan datang :
360
PETUNJUK PENGISIAN :
NO. URAIAN
1 2
1 Tulislah nama
2 Tulislah Nomor Induk Kepegawaian
3 Tulislah nama jabatan yang akan disusun kompetensinya
4 Tulislah eselon dari jabatan yang bersangkutan
5 Tulislah masa kerja
6 Tulislah nama unit kerja setingkat eselon II
7 Tulislah ikhtisar jabatan yaitu uraian tugas yang disusun secara
ringkas dalam bentuk satu kalimat yang mencerminkan pokok –
pokok tugas jabatan
361
Lampiran V
Nama Jabatan :
Eselon :
Unit Kerja :
Ikhtisar Jabatan :
TINGKAT
NO URAIAN TUGAS KEGIATAN UTAMA KOMPETENSI
KOMPETENSI
1 2 3 4 5
PETUNJUK PENGISIAN :
No. Kolom Uraian
362
Lampiran VI
Nama Jabatan :
Eselon :
Unit Kerja :
TINGKAT
NO URAIAN TUGAS KEGIATAN UTAMA
KOMPETENSI
1 2 3 4
PETUNJUK PENGISIAN :
No. Kolom Uraian
1 2 3
1. Tulislah nama jabatan yang akan di susun
kompetensinya
2. Tulislah eselon dari jabatan yang bersangkutan
3. Tulislah nama unit kerja setingkat eselon II
4. 2 Tulislah kompetensi yang di temukan melalui hasil
analisis yang dilakukan terhadap uraian tugas
5. 3 Tulislah tingkat kompetensi yang di peroleh dari
hasil analisis kegitan utama
363
Lampiran VII
NAMA JABATAN :
ESELON :
UNIT KERJA :
TINGKAT PERINGKAT
NO URAIAN TUGAS
KOMPETENSI MUTLAK PENTING PERLU
1 2 3 4 5 6
PETUNJUK PENGISIAN :
No. Kolom Uraian
1 2 3
1. Tulislah nama jabatan yang akan disusun
kopetensinya
2. Tulislah eselon dari jabatan yang bersangkutan.
3. Tulisla nama unit kerja setingkat eselon II.
4. 2. Tulislah nama-nama kompetensi yang telah di
tetapkan dalam daftar kompetensi Jabatan.
5. 3. Tulislah tingkatan kompetensi yang telah
ditetapkan dalam daftar kompetensi Jabatan.
6. 4. Berilah tanda silang (x) pada kompetensi
tersebut apabila hasil penilaian adalah mutlak.
7. 5. Berilah tanda silang (x) pada kompetensi apabila
hasil penilaian adalah penting.
8. 6. Berilah tanda silang (x) pada kompetensi apabila
hasil penilaian adalah perlu.
364
Lampiran VIII
1. Nama Jabatan :
2. Eselon :
3. Unit Kerja :
4. Ikhtisar Jabatan :
5. Uraian Tugas :
5.1. ……………………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………………........
5.2. ……………………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………………........
5.3. ……………………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………………........
5.4. ……………………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………………........
5.5. ……………………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………………........
5.6. ……………………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………………........
5.7. ……………………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………………........
5.8. ……………………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………………........
5.9. ……………………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………………........
5.10. ……………………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………………........
365
6. Kompetensi
6.1. Kompetensi Dasar
6.1.1. ...................................................................................
...................................................................................
6.1.2. ...................................................................................
...................................................................................
6.1.3. ...................................................................................
...................................................................................
6.1.4. ...................................................................................
...................................................................................
6.1.5. ...................................................................................
...................................................................................
6.2. Kompetensi Bidang
6.21. ...................................................................................
...................................................................................
6.2.2. ...................................................................................
...................................................................................
6.2.3. ...................................................................................
...................................................................................
6.2.4. ...................................................................................
...................................................................................
6.2.5. ...................................................................................
...................................................................................
6.3 Keahlian Teknikal/Profesional/Managerial (KTPM.1)
6.2.8.1 Pengetahuan
-
-
-
-
6.2.8.2 Keterampilan
-
-
-
-
366
PETUNJUK PENGISIAN :
No. Uraian
1 2
1. Tulisan nama Jabatan dari pemegang Jabatan.
2. Tulislah Eselon dari Jabatan yang bersangkutan.
3. Tulislah nama Unit Kerja setingkat Eselon II.
4. Tulislah Ikhtisar Jabatan yaitu uraian tugas yang disusun secara
ringkas dalam bentuk satu kalimat yang mencerminkan pokok-
pokok tugas Jabatan.
367