BAB III
METODE PENELITIAN
percobaan dan mungkin menggunakan statistik lanjutan dengan grafik, tabel, dan
tanpa statistik. Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah metode
dengan masalah sosial atau masalah manusia. Penelitian kualitatif bertumpu pada
latar belakang alamiah secara holistik, dengan memposisikan manusia sebagai alat
penelitian dan melakukan analisis data secara induktif serta lebih mementingkan
suatu situasi.
tersebut juga bervariasi sesuai dengan metode penelitian kualitatif spesifik yang
digunakan. Selain itu, pendekatan yang digunakan lebih cair dan kurang linier, atau
87
atau masalah spesifik saat ini untuk mengidentifikasi topik yang menarik
atau penting.
2. Adopt a perspective
potensial.
ini adalah proses yang wajar dengan proses bolak-balik di antara langkah-
menggunakan atau menguji teori masa lalu, tetapi juga membangun teori
baru.
4. interpret data
5. inform others
deskriptif adalah satu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu
88
subjek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
tersebut, sehingga fenomena kelompok tersebut dapat terungkap secara jelas dan
akurat, penelitian ini berdiri dalam paradigma interpretative yang melihat sebuah
realitas sosial secara keseluruhan, kompleks, penuh makna dan dinamis serta
bersifat timbal balik antar gejala yang timbul bukan hukum sebab akibat.
realitas sosial dalam pengelolaan sampah yang ada secara menyeluruh, dinamis dan
kebersihan dan persampahan yang baik dan memadai sesuai amanat undang –
undang no 18. Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, dengan jalan melakukan
pengamatan langsung pada para pelaku yang terlibat dalam pengelolaan sampah di
Sebuah lokasi penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu
89
daerah yang mendapatkan bantuan hibah pemerintah pusat pada tahun anggaran
sangat baik dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam hal menjalankan
pengoperasian TPA yang telah dibangun. Dari prestasi tersebut, Pemerintah Daerah
dengan prestasi pada pengelolaan sampah dengan benar secara keseluruhan yang
terbukti dengan tidak diraihnya penghargaan piala adipura sejak tahun 2014 sampai
tersebut menyebabkan sampah yang masuk pada tahap pemrosesan akhir masih
apabila TPA menjadi cepat penuh yang menyebabkan umur teknisnya lebih pendek
dan mengharuskan pembangunan TPA baru dengan investasi yang tidak sedikit.
tepatnya pada Dinas Lingkungan Hidup, pengelola TPST 3R, LSM lingkungan
serta pengepul barang bekas. Untuk dapat menangkap dan menggambarkan para
90
fokus pada masalah penelitian, para peserta yang diamati, pengumpulan data dan
dan Saldaña (2014). Sehingga pada penelitian ini, fokus penelitiannya adalah pada
penelitian ini terdiri dari pemerintah yang diwakili oleh Dinas Lingkungan Hidup,
Sedangkan dari pihak swasta diwakili oleh perusahan BUMN yang memberikan
pendukung dari instansi pemerintah yang diwakili oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Dimana data tersebut sesuai dengan fokus penelitian yang ingin dijawab oleh
91
Sampang.
2. Data jumlah timbulan sampah, beserta data jenis dan karakteristik sampah
yang ada di Kabupaten Sampang. Data tersebut dapat diperoleh dari Dinas
terdahulu. Selain itu juga diharapkan mampu menjawab research problems yang
dengan pandangan dunia informan. Mereka menggali suatu situasi sosial untuk
92
kualitatif.
hubungan, atau adegan sosial yang lebih besar. Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah purposive sample. Yang menurut Neuman (2014)
dalam situasi khusus, seperti pada penelitian eksplorasi atau penelitian lapangan.
dengan menggunakan penilaian dari para ahli dalam memilih kasus tertentu, atau
memilih kasus dengan tujuan tertentu. Dalam purposive sampling, kasus yang
merupakan hal yang sangat utama sehingga harus dilakukan secara cermat, karena
kunci yang paling sesuai dan tepat ialah Kepala Bidang Kebersihan dan
93
sinkronisasi dan validasi data yang didapatkan dari informan pertama. Berdasarkan
atas rekomendasi nforman pertama, informan yang dipilih oleh peneliti dapat dilihat
Tabel III.1
Daftar Informan Penelitian
NO KATEGORI INFORMAN
PEMERINTAH
MASYARAKAT
5 Bank Sampah Sakera Abd. Muis
Dari tabel tersebut, terdapat sepuluh orang yang dijadikan informan dalam
penelitian ini yaitu yang terdiri empat orang dari instansi pemerintah, empat orang
dari masyarakat yang berasal dari perwakilan RT, LSM, TPS-3R dan Bank Sampah.
Sedangkan dari swasta terdapat dua orang informan dari pengusaha pengepul
94
barang bekas dan Bank Mandiri. Pada penentuan informan yang berjumlah sepuluh
orang tersebut, dalam kondisi normal jumlah ideal informan yang dibutuhkan dalam
penelitian ini bisa lebih dari sepuluh orang, mengingat luasnya wilayah penelitian
dan perlunya validitas data melalui teknik trianggulasi, dengan cara mengecek
sebuah informasi atau pernyataan melalui beberapa informan yang telah ditentukan
sebelumnya sampai berulang kali hingga mendapatkan data serta informasi yang
maksimal. Namun pada masa pandemi covid 19 ini. Hal tersebut tidak dapat
dilakukan dan mempengaruhi penentuan jumlah dan informan yang bersedia untuk
mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian ini peneliti memilih jenis
penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan
spesifik. Selanjutnya dijelaskan oleh Miles, Huberman’s dan Saldaña (2014) yang
observasi, wawancara, dokumen, dan foto. Kegiatan pengumpulan data ini biasanya
dilakukan di dekat pengaturan lokal untuk periode waktu yang berkelanjutan. Data
seperti itu biasanya tidak langsung dapat diakses untuk analisis tetapi memerlukan
beberapa jenis pemrosesan. Catatan lapangan mentah perlu diperluas dan diketik,
95
1. Observasi
penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka, peneliti memilih observasi
partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik pengamatan dimana peneliti ikut
ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diselidiki. Observasi
ini dilakukan dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap objek penelitian,
menentukan informan yang akan diteliti dan juga untuk mengetahui jabatan,
tugas/kegiatan, alamat, nomor telepon dari calon informan sehingga mudah untuk
2. Wawancara
terhadap informan yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman
peneliti menjelaskan atau memberikan sekilas gambaran dan latar belakang secara
96
dokumen publik dan media lainnya yang berkaitan dengan obyek penelitian.
maupun informan yang lain. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan
tentang data yang ada dan menghasilkan strategi pengumpulan data baru. Sehingga
dapat terjadi korektif yang baik terhadap kesalahan-kesalahan kecil yang sering
terjadi. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban
belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan lagi sampai tahap tertentu
hingga diperoleh data yang dianggap kredibel. Selain itu, aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
Adapun Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
yang dikembangkan oleh Miles, Huberman’s dan Saldaña (2014) yaitu dengan
97
1. Kondensasi Data
pengabstrakan, dan / atau transformasi data yang muncul dalam catatan lapangan
yang ditulis, transkrip wawancara, dokumen, dan bahan empiris lainnya. Dengan
parafrase, melalui dimasukkan dalam pola yang lebih besar, dan seterusnya.
2. Penyajian Data
aksi. Seperti halnya kondensasi data, pembuatan dan penggunaan tampilan tidak
terpisah dari analisis, hal ini adalah bagian dari analisis. Merancang tampilan,
seperti memutuskan baris dan kolom matriks untuk data kualitatif dan memutuskan
data mana yang harus dimasukkan dalam sel adalah merupakan aktivitas analitik.
yang jelas.
3. Kesimpulan / Verifikasi
awal pengumpulan data, analis kualitatif mengartikan apa yang dimaksud dengan
mencatat pola, penjelasan, aliran sebab akibat, dan proposisi. Peneliti yang
98
muncul sampai pengumpulan data selesai, tergantung pada ukuran korpus catatan
sesingkat pemikiran sekilas yang terlintas di benak analis selama penulisan, dengan
melihat kembali ke catatan lapangan secara singkat; atau mungkin menyeluruh dan
rumit, dengan argumentasi yang panjang dan peninjauan di antara rekan kerja untuk
mereplikasi temuan dalam kumpulan data lain. Makna yang muncul dari data harus
dapat diuji secara masuk akal, kekokohannya dan kemantapannya, hal itu
tentang apa yang terjadi tetapi kebenaran dan kegunaannya tidak diketahui.
Validitas data serta realibilitas merupakan sebuah hal yang penting dalam
penelitian kualitatif. Sebuah keabsahan data dengan begitu harus dijamin serta
dijelaskan dalam setiap proses penelitian. Di sisi lain, validitas adalah salah satu
tersebut akurat dari sudut pandang peneliti, peserta. atau pembaca menurut
99
sebagai berikut:
mereka akurat. Ini tidak berarti mengambil kembali transkrip mentah untuk
dari produk yang dipoles, seperti tema, analisis kasus, teori dasar dan
tema, hasilnya menjadi lebih realistis dan lebih kaya. Prosedur ini dapat
ini menciptakan narasi yang terbuka dan jujur yang akan beresonansi
100
valid.
diteliti dan dapat menyampaikan detail tentang situs dan orang-orang yang
penelitian, baik itu selama proses penelitian atau pada akhir penelitian.
validitas, yang digunakan oleh peneliti dengan cara mengecek sebuah informasi
101
sampai berulang kali hingga mendapatkan data serta informasi yang maksimal dan
mencapai titik jenuhnya. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data
primer dan data sekunder. Selain itu, peneliti juga melakukan pemeriksaan
keabsahan data dengan teknik mengkategorikan data dalam beberapa waktu untuk
mendapatkan kredibilitas dan konsistensi data yang lebih baik. Peneliti menemui
beberapa informan lebih dari sekali dan dalam waktu yang berbeda-beda untuk
dibutuhkan.
102