KELOMPOK II
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKUKTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITEKES) BALI
DENPASAR
2021
PROPOSAL KEGIATAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) I
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TANGGAL 21 OKTOBER-28 NOVEMBER 2021
A. Latar Belakang
Keperawatan Komunitas merupakan pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan pada masyarakat dengan risiko tinggi agar mampu mencapai
status derajat kesehatan yang optimal melalui upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan dan rehabilitasi dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan (CHN, 1977). Menurut American Nurses Association ANA
(1973) Community Health Nursing (CHN) is a synthesis of nursing practice
and public health practice applied to promoting and preserving the health of
population.
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahlian nya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Perawat sebagai
orang pertama dalam tatanan pelayanan kesehatan, melaksanakan fungsi-
fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Sehat secara sosial meupakan hasil dari interaksi positif di
dalam komunitas. Kesehatan manusia berubah-ubah bergantung pada stressor
yang ada dan kemampuannya untuk mengatasi masalah serta memelihara
homeostasis. Setiap manusia mempunyai rentang yang terdiri dari dua kutub
yaitu keadaan sehat optimal dan keadaan sakit.
Salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yaitu Indonesia Sehat dimana
dapat dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat melalui desa siaga. Desa
siaga bertujuan untuk mengembangkan kepedulian serta kesiapsiagaan
masyarakat desa dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana
dan kegawatdaruratan secara mandiri. Salah satu bentuk pemberdayaan
masyarakat untuk mencapai desa siaga adalah melibatkan masyarakat dalam
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) (Kemenkes RI, 2010).
Pada saat ini seluruh masyarakat sedang berjuang bersama-sama
melawan pandemi Covid-19 ini, jenis virus ini termasuk dalam golongan
SARS (Severe Acut Respiratory Syndrome), MERS (Middle East Respiratory
Syndrome), dan COVID-19 (WHO, 2020). Wabah Covid-19merupakan jenis
penyakit baru dan sangat mudah menular, melalui percikan batuk atau bersin.
Percikan tersebut dapat menempel pada permukaan benda-benda kemudian
dapat menular ke orang lain yang menyentuh permukaan yang terkontaminasi
tersebut. Gejala utama para penderita yang terjangkit Covid-19 yaitu demam,
batuk dan kesulitan bernapas (WHO, 2020). Angka kejadian Covid-19
pertanggal 18 Agustus 2021 kasus yang terkonfirmasi sebanyak 4.219.284
(Kemenkes RI, 2021).
Akibat dari pandemi ini seluruh mahasiswa digiring untuk mengikuti
pperkuliahan daring, dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-
19. Semua elemen mulai dari dosen, ketenagaan, dan mahasiswa harus
beradaptasi terhadap kondisi ini. Perubahan yang terjadi secara tibatiba ini
tentu dapat menimbulkan stres tersediri bagi mahasiswa. Pembelajaran daring
adalah kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet, local
area network sebagai metode berinteraksi dalam pembelajaran seperti
penyampaian materi dengan menggunakan menggunakan platform seperti
whatsApp, telegram, zoom, meets, google classroom (Neviyarni, 2021)
Berbagai kesulitan yang dialami oleh mahasiswa pada pembelajar
daring sinyal yang kurang mendukung, sebagian mahasiswa kekurangan
kuota, banyak gangguan ketika belajar di rumah, mahasiswa merasa kurang
fokus belajar tanpa adanya interaksi langsung dengan dosen maupun
mahasiswa lain, materi yang disampaikan sulit dipahami, kurangnya kesiapan
dosen dalam menyiapkan materi. Hal ini lah menjadi pemicu utama stress
bagi mahasiswa, Kecemasan, stres, dan depresi adalah gangguan mental
yang umum terjadi dengan prevalensi 10-40 % di negara berkembang. Stres
saat menjadi atribut kehidupan modern karena stress telah menjadi bagian
kehidupan yang umum dan tidak dapat terelakkan. Stres dapat dialami oleh
seseorang dimanapun berada seperti keluarga, sekolah, pekerjaan, dan
masyarakat. Stres dapat dirasakan oleh semua orang dari berbagai usia, mulai
anak- anak, remaja, dewasa ataupun lanjut usia. Stres dapat membahayakan
fisik maupun mental seseorang (Kupriyanov, 2014 (dalam Neviyarni, 2021)
stress ditandai dengan gejala fisik, emosional, intelektual dan interpersonal.
Sulit tidur, mudah lelah, sering terasa letih, ketegangan otot bahkan sampai
diare merupakan gejala fisik dari stres ( Nurmaliyah, 2014).
Sehubungan dengan hal tersebut ITEKES Bali melaksanakan praktek
keperawatan komunitas yang merupakan implementasi mata ajar keperawatan
komunitas. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mampu memberikan
asuhan keperawatan baik kepada individu, keluarga dan masyarakat yang
sedang melaksanakan pembelajaran daring agar dapat meminimalisir kondisi
stress siswa tersebut untuk membuat proses belajar menjadi efektif. Karena
saat ini pandemi COVID-19 masih berlangsung, maka atas kebijakan
institusi segala hal yang berkaitan dengan PKL diadakan secara online.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menggambarkan secara umum dari hasil pengkajian adanya masalah
kesehatan masyarkat yang khusunya pada remaja yaitu stress
pembelajaran daring yang diakibatkan covid-19
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat khususnya remaja mengenal pembelajaran atau mata
pelajaran yang dapat menyebabkan stress akademik selama covid-
19
b. Masyarakat ksususnya remaja mengenal tingkat stres akademik
selama covid-19
c. Masyarakat khususnya remaja dapat mencegah stres akademik
selama covid-19
d. Masyrakat khusunya remaja dapat menyusun rencana pembelajaran
untuk mencegah stres akademik yang selama covid-19
C. Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) I” dengan membahas masalah stres pembelajaran daring akibat
Covid-19 yang sedang dialami masyarakat khususnya remaja. Pelaksanaan
MMD I akan dilaksanakan secara daring/online ( zoom, bandicam, skype,
webbex, googleclass, whatsapp grup ).
E. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan komunitas sesuai dengan
rencana yang ditetapkan pada 21 Oktober 2021. MMD I dilakukan oleh
Kelompok II, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners- Institut
Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali yang melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) secara online ( zoom, bandicam, skype, webbex,
googleclass, whatsapp grup ) yang berada di tinggal masing-masing.
F. Peserta
1. Undangan. (Terlampir).
2. Perwakilan masyarakat (remaja) .
3. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners ITEKES Bali.
G. Anggaran Kegiatan
Pendanaan di dapatkan dari anggaran mahasiswa PKL Program Studi
Pendidikan Profesi Ners 2021
H. Susunan Kepanitiaan
(Terlampir).
I. Susunan Acara
(Terlampir).
J. Penutup
Demikianlah Proposal MMD I ini akan kami ajukan untuk dapat
menjadi pertimbangan bagi pihak yang terkait. Atas perhatian dan
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui,
Perwakilan Remaja, Dosen Pembimbing Akademik,
NO INSTITUSI JUMLAH
Pembimbing Akademik ITEKES
1 10
Bali
Mahasiswa Program Studi
2 Pendidikan Profesi Ners 30
ITEKES Bali
7. Remaja di Kabupaten Badung 128
Total 168
Lampiran 2
2. SIE ADMINISTRASI
a. Ni Putu Vina Nilaswari, S.Kep
b. Desak Putu Dewi Lestari, S.Kep
c. Kadek Ayu Riska Citra Pratiwi, S.Kep
3. SIE DOKUMENTASI
a. Dwi Ariati, S.Kep
b. Ni Made Rai Sri Widari, S.Kep
c. Ni Ketut Tari Widiastuti, S.Kep
d. Ni Putu Rita Yunita Putri, S.Kep
4. SIE PERLENGKAPAN
a. A.A Yoga Mahendra Putra, S.Kep
b. Kadek Cintia Widyasari, S.Kep
c. Kadek Yuni Kartika, S.Kep
d. Ni Kadek Oki Krisnayanthi, S.Kep
e. Ni Kadek Diah Rastika Dewi, S.Kep
f. Ni Putu Asri Ernadi, S.Kep
5. FASILITATOR
a. Desak Yunitha Dewi, S.Kep
b. Ni Putu Devi Indrayanti, S.Kep
c. Ni Kadek Riska Kurnia Dewi, S.Kep
d. Ni Kadek Indah Juliawati, S.Kep
e. Ni Luh Ayu Deviana Sari Budaya, S.Kep
Lampiran 3
Pembukaan
Doa
Sambutan dari dosen pembimbing kelompok II stase keperawatan komunitas
ITEKES Bali.
Penyajian data hasil survey
Diskusi terkait rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
Penyajian hasil diskusi
Pengesahan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMD) I oleh:
1) Ketua MMD I
2) Perwakilan remaja
3) Dosen pembimbing kelompok II stase keperawatan komunitas ITEKES
Bali.
4) Penutup.
Lampiran 4
5 Saya menyadari 8 34 25 44 27
kegiatan jantung. (6,3) (26,6) (19,5) (34,4) (21,1)
Walaupun saya tiak
habis melakukan
aktivitas fisik
(misalnya : merasa
detak jantung
meningkat atau
lemah)
6 Saya berkeringat 8 32 27 34 27
secara berlebih (6,3) (25,0) (21,1) (26,6) (21,1)
(misalnya : tangan
berkeringat), padahal
temperatur tidak
panas atau tidak
melakukan aktivitas
fisik sebelumnya
7 Saya mengalami 10 25 27 29 37
kesulitan bernafas (7,8) (19,5) (21,1) (22,7) 28,9)
(misalnya : seringkali
terengah – engah atau
tidak dapat bernafas
padahal tidak
melakukan aktivitas
fisik sebelumnya
8 Saya mengalami 10 25 27 29 37
kesulitan bernafas (7,8) (19,5) (21,1) (22,7) (28,9)
(misalnya : seringkali
terengah – engah atau
tidak dapat bernafas
padahal tidak
melakukan aktivitas
fisik sebelumnya
Tabel 1.4 Statistik Hasil Stres Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Secara Daring
Pada Masa Pandemi Covid- 19 Pada Gejala Fisiologi (n = 128)
NO Keterangan Nilai
1 Median 3,00
2 Mean 2,89
3 Nilai maksimal 4
4 Nilai Minimal 1
Tabel 1.7 Statistik Hasil Stres Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Secara Daring
Pada Masa Pandemi Covid- 19 Pada Gejala Psikologis (n=128)
NO Keterangan Nilai
1 Median 3,00
2 Mean 2,90
3 Nilai maksimal 4
4 Nilai Minimal 1
Pada table 1.7 di atas menunjukkan bahwa pada stres mahasiswa
terhadap pembelajaran secara daring pada masa pandemi covid- 19 pada
gejala psikologis memiliki nilai tengah 3,00 dengan rata-rata (mean) 2,90
dan nilai maksimal 4 sedangkan nilai minimal 1
4 Saya 9 17 28 57 17
menemukan diri (7,0) (13,3) (21,9) (44,5) (13,3)
saya menjadi
tidak sabar
ketika
mengalami
penundaan
( misalnya :
kemacetan lalu
lintas, menunggu
sesuatu)
5 Saya kehilangan 8 24 22 47 27
minat akan (6,3) (18,8) (17,2) (36,7) (21,1)
segaala hal
6 Saya saya 10 26 26 40 26
merasa tidak (7,8) (20,3) (20,3) (31,3) (20,3)
berharga ebagai
seorang manusia
7 Saya merasa 10 26 26 40 26
bahwa hidup (7,8) (20,3) (20,3) (31,3) (20,3)
tidak bermanfaat
8 Saya merasa 11 39 37 27 14
sulit unutk (8,6) (30,5) (28,9) (21,1) (10,9)
beristirahat
9 Saya tiak dapt 9 34 39 34 12
merasakan (7,0) (26,6) (30,5) (26,6) (9,4)
kenikmatan dari
berbagai hal
yang saya
lakukan
10 Saya merasa 8 35 38 34 13
tidak antusial (6,3) (27,3) (29,7) (26,6) (10,2)
dalam segala hal
11 Saya merasa 12 34 35 30 17
bahwa tidak (9,4) (26,6) (27,3) (32,4) (13,3)
berharga
12 Saya tidak dapat 9 38 44 21 16
memaklumi hl (7,0) (29,7) (34,4) (16,4) (12,5)
apapun yang
menghlangi saya
untuk
menyelesaikan
hal yang sedang
saya lakukan
13 Saya merasa 8 40 38 22 20
hidup tidak (6,3) (31,3) (29,7) (17,2) (15,6)
berarti
14 Saya sulit untuk 9 41 41 27 10
meningkatkan (7,0) (32,0) (32,0) (21,1) (7,8)
inisiatif dalam
melakukan
sesuatu
Berdasarkan tabel di atas 1.8 menunjukkakn tentang stres
mahasiswa terhadap pembelajaran secara daring pada masa pandemi
covid- 19 pada gejala prilaku yang mana dibuktikan oleh tingginya
responden yang menjawab selalu paling tinggi yaitu pernyataan nomber
sebelas “Saya merasa bahwa tidak berharga” sebanyak 12 orang dengan
persentase (9,4%). Responden yang menjawab pernyataan selalu paling
rendah yaitu pernyataan nomber satu “Saya tidak dapat merasakan
perasaan positif sama sekali” sebanyak 8 orang dengan persentase (6,3%),
responden yang menjawab pernyataan selalu paling rendah yang kedua
pada pernyataan nomber dua “Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk
melakukan suatu kegiatan” sebanyak 8 orang dengan persentase (6,3%),
pernyataan ketiga yang selalu paling rendah pada nomber lima “Saya
kehilangan minat akan segaala hal” sebanyak 8 orang dengan persentase
(6,3%), pernyataan ke empat yang selalu paling rendah pada nomber
sepuluh “Saya merasa tidak antusial dalam segala hal” sebanyak 8 orang
dengan persentase (6,3%) dan terakhir pernyataan paling rendah pada
nomber tiga belas “Saya merasa hidup tidak berarti” sebanyak 8 orang
dengan persentase (6,3%).
NO Keterangan Nilai
1 Median 3,00
2 Mean 2,84
3 Nilai maksimal 4
4 Nilai Minimal 1
Keterangan : Pembobotan :
A. Resiko Keparahan 1. Sangat Rendah
B. Minat Masyarakat 2. Rendah
C. Kemungkinan terjadi 3. Cukup
D. Waktu 4. Tinggi
E. Dana 5. Sangat Tinggi
F. Fasilitas
G. Sumber Daya
H. Tempat
Lampiran 6
PRORITAS MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA
No Tahap Permasalahan Rencana Kerja
. Perkembangan
1. Remaja pada Masalah Ansietas berhubungan Manajeman Stres
umumnya usia 18 dengan stresor yang dialami untuk mengelola
– 22 Tahun remaja pada saat pembelajaran tingkat stres
daring pada masa pendemi covid dengan tujuan
– 19 yang ditandai oleh : meningkatkan
1. Tanda dan Gejala Stres fungsi individu.
Mahasiswa Terhadap
a.Lakukan
Pembelajaran Secara Daring
menajeman
Pada Masa Pandemi Covid-
pengendalian
19 Pada Gejala Fisiologis
marah jika perlu
- Data yang mendukung
b. Berikan
adalah sebanyak 5,5 %
kesempatan
mengalami selalu merasa
untuk
lemas seperti mau pingsan
memengkan diri
dan yang cukup sering
c.Berikan waktu
sebanyak 2,3 %
istirahat daan
- Data yang mendukung
tidur yang
adalah sebanyak 17,2 sering
cukupuntuk
mengalami bibir kering
mengendalikan
sedangkan ang kadang –
tingkat energi
kadang 13,3%
d. Anjurkan
- Data yang mendukung
untuk
adalah sebanyak 7,0% yang
mengaatur
selalu berkeringat berlebih
waktu untuk
sedangkan yang kadang
mengurangi
kadang 4,7%
kejadian stres
2.Tanda dan Gejala Stres e.Anjurkan
Mahasiswa Terhadap memahami
Pembelajaran Secara Daring kebutuhan ang
Pada Masa Pandemi Covid- 19 proritas dan
Pada Gejala Psikologis dapat
diselesaikan
- Data yang mendukung
f. Anjurkan
adalah sebanyak 8,6% selalu
latihan fisik
merasa gelisah sedangkan
untuk
7,8% cukup sering merasa
meningkatkan
gelisah
kesehatan
3.Tanda dan Gejala Stres biologis dan
Mahasiswa Terhadap emosional 30
Pembelajaran Secara Daring menit 3 kali
Pada Masa Pandemi Covid- 19 seminggu
Pada Gejala Prilaku 1.