Anda di halaman 1dari 23

Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

ANALISIS PENERAPAN PRINSIP PENYAJIAN DAN


PENGUNGKAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
INDONESIA TENTANG KOMBINASI BISNIS PADA LAPORAN
KEUANGAN PT TELEKOMUNIKASI INONESIA (PERSERO) TBK
PERIODE 2012-2014

Siti Maimunah
Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

Furqon Andhika Darmawan


Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

ABSTRAK
Penyajian nilai tercatatat (carring amount) aset takberwujud pada laporan keuangan PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, terdapat nilai goodwill yang seharusnya disajikan terpisah
dengan aset takberwujud. Penyajian goodwill yang tidak dipisah dari aset takberwujud menjadi suatu
masalah bagi para pengguna laporan keuangan untuk memahami isi dari laporan keuangan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan kombinasi bisnis pada PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Penelitian menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan
dan laporan keuangan periode 2012 sampai dengan 2014 dan data primer berupa kuesioner sebagai
pendukung teori yang diterapkan oleh peneliti sehingga penelitian akan terukur dan objektif. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa goodwill awalnya diukur pada harga perolehan, yang merupakan selisih
lebih dari nilai agregat imbalan yang dialihkan dan nilai yang diakui oleh kepentingan nonpengendali dan
goodwill disajikan pada laporan posisi kuangan dibagian aset tidak lancar. PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk dalam penyajian laporan keuangannya secara keseluruhan telah sesuai dengan standar yang
mengaturnya, tetapi dalam kegiatan kombinasi bisnisnya PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) belum
sepenuhnya sesuai dengan PSAK 22 revisi 2010 dari kegiatan akuisisi yang menghasilkan goodwill.
Goodwill seharusnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada bagian aset tidak lancar
secara terpisah dengan aset takberwujud lainnya.

Kata kunci : Kombinasi bisnis, akuisisi, goodwill, nilai wajar.

Abstract
Presentation of the value of intangible assets recorded on the financial statements of PT
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, there is the value of goodwill should be presented separately to
intangible assets. Presentation of goodwill which is not separated from intangible assets to become a
problem for the users of financial statements to understand the content of those statements. This study
aims to determine how the process of business combinations on the PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk. The study uses secondary data from annual reports and financial statements of the period
of 2012 through 2014, and primary data in the form of a questionnaire as a proponent of the theory
applied by the researchers so that research will be measurable and objective. The results of this study
indicate that goodwill is initially measured at cost, being the excess of the aggregate of the consideration
transferred and the value that is recognized by the non-controlling interest and goodwill are presented in
the statement of the position of non-current assets kuangan section. PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk in the presentation of its financial statements as a whole in accordance with the standards
set, but in the activities of the business combination of PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) has not
been fully in accordance with IAS 22 revised 2010 from the acquisition resulted in goodwill activities.
Goodwill should have been presented in the consolidated statement of financial position on the part of
non-current assets separately to other intangible assets.

Keywords: Business combinations, acquisitions, goodwill, fair value.

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
23
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

I. Pendahuluan informasi tersebut harus lengkap, jelas


Entitas bisnis sering kali secara dan dapat menggambarkan secara tepat
terus menerus berusaha keras kejadian ekonomi yang berpengaruh
menghasilkan nilai tambah ekonomis terhadap hasil operasi unit usaha
untuk para pemegang saham. Ekspansi tersebut. Pengungkapan dalam laporan
atau perluasan usaha telah lama keuangan dilakukan agar laporan
dianggap sebagai tujuan entitas bisnis. keuangan tidak menyesatkan
Suatu bisnis dapat memilih untuk (mislending). Pengungkapan yang
memperluas secara internal lengkap harus diimbangi dengan
(mengembangkan fasilitas yang penyajian informasi yang relevan.
dimilikinya) atau secara eksternal Entitas dapat menyajikan catatan atas
(dengan mengakuisisi pengendalian laporan keuangan yang memberikan
entitas lain dalam kombinasi bisnis). informasi mengenai dasar penyusunan
Suatu kombinasi bisnis dapat laporan keuangan dan kebijakan
terjadi apabila satu perusahaan akuntansi tertentu sebagai bagian yang
bergabung dengan satu perusahaan lain terpisah dalam laporan keuangan. Hal
atau lebih menjadi satu entitas. yang penting bagi entitas untuk
Menggabungkan entitas-entitas bisnis menginformasikan kepada pengguna
yang semula terpisah merupakan salah mengenai dasar pengukuran, pengakuan,
satu cara untuk memperluas usaha. pengungkapan, dan penyajian sesuai
Meskipun tujuan utama kombinasi bisnis dengan Keerangka Dasar Penyusunan
adalah profitabilitas, namun manfaat lain dan Penyajian Laporan Keuangan
yang diperoleh adalah efisiensi operasi (KDPPLK).
melalui intergritas operasi maupun Alasan yang mendorong terjadinya
diversifikasi risiko melalui kombinasi bisnis pada industri
konglemerasi. telekomunikasi adalah akses jaringan.
Floyd A. Beams (2009, 2) Ketika suatu perusahaan memutuskan
menyatakan bahwa faktor yang untuk membeli perusahaan sejenis
mendorong suatu perusahaan untuk lainnya, secara tidak langsung ia pun
melakukan kombinasi bisnis, seperti memperluas akses jaringan maupun
keunggulan biaya, risiko yang lebih pangsa pasarnya. Bandwidth yang
kecil, memperkecil keterlambatan tadinya hanya merupakan elemen dari
operasi, menghindari pengambilalihan, sebuah sistem telekomunikasi, di era
dan kecepatan masuk ke pasar. globalisasi ini bandwidth telah menjadi
Keunggualan biaya, lebih mudah bagi sebuah komoditas yang menentukan
perusahaan untuk memperoleh fasilitas apakah sebuah perusahaan memutuskan
yang dibutuhkan melalui penggabungan untuk menggunakan jasa yang
dibandingkan melalui pengembangan. ditawarkan oleh seorang pengguna
Risiko yang lebih kecil membeli lini internet dalam memilih penyedian jasa
produk dan pasar yang telah ada, internet (Internet Service Provider/ISP).
biasanya kurang berisiko ketimbang (www.telkom.co.id)
mengembangkan produk dan pasar baru. Standar Akuntansi Keuangan
Risiko akan lebih rendah apa bila (SAK) mengatur mengenai penyajian
tujuannya adalah diversifikasi. goodwill yang seharusnya disajikan
Laporan keuangan harus terpisah dengan penyajian aset tak
memberikan informasi yang cukup, berwujud. Dalam nilai tercatat aset tak
wajar, dan lengkap mengenai hasil dari berwujud pada laporan keuangan PT
suatu entitas bisnis. Dengan demikian, Telekomunikasi Indonesia (Persero)

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
24
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

Tbk, terdapat nilai goodwill yang adalah kekuasaan untuk mengatur


seharusnya disajikan terpisah dengan kebijakan mengatur keuangan dan
aset tak berwujud. Penyajian goodwill operasi suatu entitas demi memperoleh
yang tidak dipisah dengan aset tak manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
berwujud menjadi suatu masalah bagi Kombinasi bisnis merupakan akuntansi
para pengguna laporan keuangan untuk yang subtansinya di Indonesia dibahas
memahami isi dari laporan keuangan dalam Persyaratan Standar Akuntansi
tersebut. Keuangan (PSAK) 22 yang telah direvisi
Masalah yang akan dibahas adalah pada tahun 2010. Transaksi kombinasi
bagaimana PT Telekomunikasi bisnis menurut PSAK 22 revisi tahun
Indonesia (Persero) Tbk. melakukan 2010 terjadi ketika suatu entitas
pengungkapan dan penyajian pada memperoleh pengendalian atas entitas
laporan keuangannya atas kombinasi lain yang berupa bisnis (Golrida
bisnis yang ada pada kelompok Karyawati, 2012, 2).
usahanya. Untuk menciptakan laporan Kombinasi bisnis melibatkan 2
keuangan yang baik maka penyajian (dua) pihak, yakni entitas pengakuisisi
goodwill dan aset tak berwujud harus dan entitas yang diakuisisi. Pihak
dipisahkan agar pengguna laporan pengakuisisi (acquirer) merupakan
keuangan mudah dalam memahami isi entitas yang memperoleh pengendalian
dari laporan keuangan tersebut. Sebagai atas entitas yang diakuisisi (acquarier)
entitas terbuka, PT Telekomunikasi dalam transaksi kombinasi bisnis.
Indonesia (Persero) Tbk seharusnya Sebaliknya, entitas yang diakuisisi, atau
mematuhi standar akuntansi keuangan disebut juga entitas target, merupakan
dalam melakukan penyajian laporan entitas yang dalam transaksi kombinasi
keuangan. bisnis dikendalikan oleh entitas lain
Penelitian ini dimaksudkan untuk (entitas pengakuisisi).
memperoleh data dan informasi yang Menurut Floyd A. Beams (2009, 4)
berkaitan dengan kombinasi bisnis pada kombinasi bisnis melibatkan kombinasi
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) dalam pengendalian bersama dua atau
Tbk, sebagai bahan dalam penyusunan lebih entitas yang sebelumnya terpisah.
proposal skripsi. Adapun penelitian ini Tiga bentuk hukum kombinasi bisnis,
juga dimaksudkan sebagai upaya untuk yaitu merjer, konsolidasi, dan akuisisi.
menerapkan dan mengembangkan ilmu Merjer (merger) adalah kombinasi
yang telah dimiliki penulis agar dapat dimana hanya satu dari entitas yang
memperoleh solusi terbaik dalam dikombinasikan bertahan dan entitas
memecahkan masalah. Sedangkan tujuan lainnya dibubarkan. Konsolidasi
dari penelitian ini adalah untuk (consolidation) adalah kombinasi bisnis
mengetahui proses kegiatan kombinasi dimana kedua entitas yang
yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi dikombinasikan dibubarkan serta aset
Indonesia (Persero) Tbk. neto entitas tersebut ditransfer ke entitas
yang baru dibentuk. Akuisisi
II. Landasan Teori (acquisition) terjadi jika satu entitas
2.1. Kombinasi Bisnis mengakuisisi saham berhak suara dari
Kombinasi bisnis adalah suatu entitas lain dan kedua entitas tetap
transaksi atau suatu peristiwa lain beroperasi sebagai dua entitas yang
dimana pihak pengakuisisi memperoleh terpisah, tetapi mempunyai hubungan
pengendalian atas satu atau lebih bisnis. istimewa. Karena tidak ada entitas yang
Yang dimaksud dengan pengendalian dilikuidasi atau dibubarkan, entitas

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
25
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

pengakuisisi memperlakukan dan Penyajian Laporan Keuangan pada


kepemilikannya di entitas yang tanggal akuisisi. Aset teridentifikasi
diakuisisi sebagai investasi. Dalam yang diperoleh dan liabilitas yang
akuisisi saham, entitas pengakuisisi diambil alih merupakan bagian dari
untuk memperoleh pengendalian. pertukaran antara pihak pengakuisisi dan
Terdapat tahapan-tahapan dalam pihak yang diakuisisi dalam transaksi
pelaksanaan kombinasi bisnis kombinasi bisnis. Pihak pengakuisisi
berdasarkan PSAK 22 revisi 2010 (par 4, juga mengakui aset takberwujud secara
hal 2) entitas mencatat setiap kombinasi terpisah dari goodwill (PSAK 22 revisi
bisnis dengan menerapkan metode 2010, par 11, hal 2).
akuisisi, yaitu: 1) Identifikasi Pihak PSAK 22 revisi 2010 (par 10, hal
Kombinasi Bisnis, 2) Penentuan Saat 2) menyatakan bahwa “Pada tanggal
Kombinasi Bisnis, 3) Penentuan saat akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui,
kombinasi bisnis merupakan penentuan terpisah dari goodwill, aset
tanggal terjadinya kombinasi bisnis teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas
dimana pihak pengakuisisi memperoleh yang diambil alih, dan kepentingan
pengendalian, dan 4) Perolehan Aset dan nonpengendali pihak diakuisisi”.
Liabilitas Kombinasi Bisnis. Menurut (KDPPLK, 2012, par
Setiap kombinasi bisnis akan 100, hal 17) terdapat berbagai dasar
melibatkan pihak pengakuisisi dan pihak pengukuran sebagai berikut: 1) Biaya
yang diakuisisi atau bisa disebut dengan Historis (Historis Cost), 2) Biaya
entitas target. Pihak pengakuisisi Realisasi (Realisable Cost), dan 3) Biaya
merupakan pihak yang memperoleh Kini (Current Cost).
kendali atas aktiva neto dan operasi
pihak yang diakuisisi. Pengendalian atas 2.2. Laporan Keuangan
pihak yang diakuisisi mungkin diperoleh Konsolidasian
dengan beberapa cara, seperti: 1) Laporan konsolidasian
Dengan mengalihkan kas, setara kas, menggambarkan aspek ekonomi suatu
atau aset lainnya (termasuk aset neto entitas yang beroperasi secara individu
yang merupakan suatu bisnis); 2) tetapi berada dalam satu pengendalian.
Dengan menimbulkan liabilitas atau Penyusunan laporan keuangan
kewajiban; 3) Dengan menerbitkan konsolidasi di Indonesia mengacu pada
kepentingan ekuitas; dan 4) Dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
memberikan lebih dari satu jenis imbalan (PSAK) 4 revisi 2009: Laporan
atau mengalihkan imbalan, termasuk Keuangan Konsolidasian dan Laporan
yang hanya berdasarkan kontrak (PSAK Keuangan Tersendiri, yang sekarang
22 revisi 2010, par B05, hal 17). menjadi PSAK 65 revisi 2013: Laporan
Kombinasi Bisnis terjadi ketika Keuangan Konsolidasian dan laporan
satu entitas mengendalikan entitas lain. keuangan tersendiri disajakian terpisah
Tanggal transaksi kombinasi bisnis pada PSAK 4 revisi 2013: Laporan
merupakan tanggal diperolehnya kendali Keuangan Tersendiri. Entitas pengendali
atas suatu bisnis. atau entitas induk diwajibkan untuk
Untuk memenuhi standar menyusun laporan keuangan
pengakuan sebagai dari penerapan konsolidasian, tetapi tetap dibolehkan
metode akuisisi dalam kombinasi bisnis, untuk menyusun laporan tersendiri
aset teridentifikasi yang diperoleh dan sebagai informasi tambahan. Pada setiap
liabilitas yang diambil alih harus akhir periode, entitas anak harus
memenuhi Kerangka Dasar Penyusunan menyerahkan laporan keuangannya

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
26
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

kepada entitas induk, kemudian entitas komprehensif lain diatribusikan pada


induk mengkonsolidasi laporan tersebut pemilik entitas induk dan pada
dengan laporan keuangan individunya kepentingan nonpengendali (Golrida
sehingga terbentuk laporan konsolidasin. Karyawati, 2012, 34 ).
Laporan keuangan Konsolidasian Kepentingan nonpengendali
disusun atas dasar satu tahun atau 12 sebagai ekuitas entitas anak yang tidak
bulan, yakni per 1 Januari sampai dapat diatribusikan secara langsung
dengan 31 Desember tiap tahun. maupun tidak langsung pada entitas
(Golrida Karyawati, 2012, 33). induk. Kepentingan nonpengendali
Dalam menyusun laporan (noncontrolling interest) akan berubah
keuangan konsolidasian, entitas seiring dengan perubahan ekuitas anak
menggabungkan laporan keuangan yang disebabkan pengumuman laba dan
entitas induk dengan entitas anak satu dividen oleh entitas anak. Ketika
per satu dengan menjumlahkan pos-pos proporsi ekuitas yang dimiliki oleh
sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, kepentingan nonpengendali berubah,
penghasilan, beban dan melakukan entitas menyesuaikan jumlah tercatat
eliminasi atas transaksi yang terjadi kepentingan pengendali dan kepentingan
dalam kegiatan usaha. Setiap akun antar nonpengendali untuk mencerminkan
perusahaan harus dieliminasi kerena perubahaan kepemilikan relatifnya
entitas induk dan entitas anak dianggap dalam entitas anak. Entitas tersebut
satu. Transaksi antar perusahaan mengakui secara langsung dalam ekuitas
dianggap sebagai transaksi internal setiap perbedaan antara jumlah tercatat
meskipun transaksi tersebut nyata secara kepentingan nonpengendali yang
hukum. disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang
Entitas menyusun laporan dibayar atau diterima, dan
keuangan konsolidasian jika hanya mengatribusikannya kepada pemilik
memiliki kendali atau kontrol terhadap entitas induk (Golrida Karyawati, 2012,
entitas anak, sehingga yang tidak 34).
memiliki kontrol disebut dengan Laba rugi dan setiap komponen
kepentingan nonpengendali. Dalam pendapatan komprehensif lain
laporan laba rugi komprehensif, total diatribusikan pada pemilik entitas induk
laba perusahaan dialokasikan untuk dan pada kepentingan nonpengendali.
pihak pengendalian dan pihak Seluruh laba rugi komprehensif
nonpengendali. Hak nonpengendali diatribusikan pada pemilik entitas induk
dinilai berdasarkan pada kepemilikan dan pada kepentingan nonpengendali
dikalikan dengan nilai wajar neto bahkan jika hal ini mengakibatkan
teridentifikasi pada tanggal kombinasi kepentingan nonpengendali mempunyai
bisnis. saldo defisit ( PSAK 4 revisi 2009, par
UU No. 40 tahun 2007 25, hal 4).
mensyaratkan, bahwa penggabungan, Kepentingan nonpengendali
peleburan, serta pengambilan alihan (noncontrolling interest) atas laba rugi
hanya dapat dilakukan dengan entitas ana yang dikonsolidasi selama
memperhatikan pemilik saham periode pelaporan diidentifikasi secara
minoritas. Kepentingan nonpengendali terpisah dalam laporan konsolidasi.
disajikan dalam laporan posisi keuangan Kepentingan nonpengendali
konsolidasian, terpisah dari ekuitas (noncontrolling interest) atas aset neto
pemilik entitas induk. Laba atau rugi dari (ekuitas) terdiri dari jumlah kepentingan
setiap komponen pendapatan nopengendali pada tanggal kombinasi

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
27
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

awal dan bagian kepentingan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk


nonpengendali atas perubahan ekuitas yaitu www.telkom.co.id dan berasal dari
sejak tanggal kombinasi bisnis (Golrida website BEI yaitu www.idx.com. Data
Karyawati, 2012, 34). tambahan lainnya diperoleh melalui
metode angket, yaitu menyebarkan
III. Metode Penelitian daftar pertanyaan maupun pernyataan
3.1. Metode Pengumpulan Data (kuesioner) yang akan diisi atau dijawab
Data yang berkaitan dengan topik oleh responden selaku praktisi akuntansi.
pembahasan dalam penelitian ini
dikumpulkan dengan cara mendownload 3.2. Operasional Variabel
langsung dari website PT

Tabel 3.
Operasionalisasi Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala
1. Identifikasi  Perolehan  Pengalihan kas Nominal
Kombinasi Pihak-pihak pengendalian atau aset
Bisnis Kombinasi pada kombinasi lainnya atau
Bisnis. bisnis timbulnya
liabilitas Nominal
2. Penentuan Saat  Tanggal  Tanggal
Kombinasi terjadinya pihak
Bisnis kombinasi pengakuisisi
bisnis memperoleh Nominal
pengendalian
3. Perolehan Aset  Berdasarkan
dan Liabilitas pada  Kas yang
Kombinasi persyaratan dikeluarkan
Bisnis kontraktual untuk
kombinasi
bisnis dan aset
yang Nominal
diperoleh dan
4. Standar liabilitas yang
Pengakuan  Berdasarkan diambil alih Nominal
pada tanggal
5. Standar akuisisi  Manfaat
Pengukuran ekonomi di
 Aset yang masa depan
teridentifikasi
 Nilai wajar

3.3. Metode Analisis Data standar yang akan dianalisis untuk diuji
Metode pengolahan data penelitian kesesuaiannya. Mengumpulkan laporan
yang pertama yaitu, dengan cara keuangan dan laporan tahunan dari
menentukan variabel, sub variabel, dan tahun ke tahun dengan cara

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
28
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

mendownload dari internet. Kemudian Tbk mendapatkan hak pengendalian


menyusun tabel untuk memudahkan secara hukum.
kegiatan analisisi dari tahun ke tahun, Kegiatan kombinasi bisnis pada PT
hal ini bertujan agar penelitian tertata Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
dan dapat diperiksa dengan mudah. dicatat dengan menggunakan metode
Variabel yang telah disusun dan akuisisi (equity method). Imbalan yang
dibandingkan dengan standar yang dialihkan diukur sebesar nilai wajarnya,
berlaku dari setiap tahunnya, setelah itu yang merupakan agregat dari nilai wajar
ditentukan nilainya jika terdapat nilai aset yang dialihkan, liabilitas yang
yang dapat diukur atau dibandingkan. diambil alih dan instrumen ekuitas yang
Terakhir adalah membuat kesimpulan diterbitkan sebagai pertukaran atas
mengenai kegiatan penelitian dengan pengendalian dari pihak yang diakuisisi.
menganalisis variabel dan sub variabel Untuk setiap kombinasi bisnis,
yang telah ditentukan dengan standar kepentingan nonpengendali diukur pada
yang berlaku, apakah variabel dan sub nilai wajar atau pada proporsi
variabel tersebut sudah sesuai atau kepemilikan nonpengendali atas aset
belum pada penyajian dan neto teridentifikasi dari entitas yang
pengungkapan laporan keuangan PT diakuisisi. Kepentingan nonpengendali
Telekomunikasi Indonesia (Persero) (noncontrolling interest) merupakan
Tbk. bagian atas laba atau rugi dan aset neto
entitas anak yang tidak dapat
IV. Hasil dan Diskusi diatribusikan secara langsung atau tidak
4.1. Kombinasi Bisnis pada PT langsung pada perusahaan. Laba atau
Telekomunikasi Indonesia rugi dan setiap komponen pendapatan
(Persero) Tbk komprehensif lain diatribusikan pada
4.1.1. Kebijakan Kombinasi Bisnis pemilik perusahaan dan pada
pada PT Telekomunikasi kepentingan nonpengendali secara
Indonesia (Persero) Tbk proporsional sesuai dengan
Identifikasi pihak pada kegiatan kepemilikannya dientitas anak.
kombinasi bisnis berdasarkan Kepentingan nonpengendali
kepemiikan saham hak bersuara yang (noncontrolling interest) disajikan di
beredar lebih dari 50%. Entitas yang ekuitas dalam laporan posisi keuangan
memeliki saham hak bersuara lebih dari konsolidasian, terpisah dari ekuitas
50% akan menjadi induk perusahaan pemilik entitas induk. Pilihan dasar
yang akan memperoleh pengendalian pengukuran dibuat berdasarkan basis
atas anak perusahaan dan berkewajiban tiap transaksi. Biaya terkait akuisisi
untuk membuat laporan konsolidasian. dicatat sebagai beban pada saat
Penentuan tanggal pada saat timbulnya. Aset dan liabilitas yang
kombinasi bisnis terdapat pada akte teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi
notaris dalam perjanjian jual beli diakui pada nilai wajar pada tanggal
bersyarat PT Telekomuniksi Indonesia akuisisi.
(Persero) Tbk dengan pihak yang Aset takberwujud terdiri dari
diakuisisi. Perjanjian ini berisi mengenai goodwill yang berasal dari akuisisi
tanggal penandatanganan perjanjian bisnis, piranti lunak dan lisensi.
antara PT Telekomuniksi Indonesia Goodwill awalnya diukur pada harga
(Persero) Tbk dengan pihak yang perolehan, yang merupakan selisih lebih
diakuisisi dan tanggal penutup dimana dari nilai agregat imbalan yang dialihkan
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) dan nilai yang diakui oleh kepentingan

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
29
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

nonpengendali dan nilai kepentingan memperoleh manfaat ekonomis masa


ekuitas yang dimiliki sebelumnya, atas depan dari aset takberwujud tersebut dan
jumlah neto dari aset teridentifikasi yang biaya perolehan aset tersebut dapat
diperoleh dan liabilitas yang diambil diukur secara andal. Aset takberwujud
alih. Jika nilai wajar dari jumlah neto dicatat berdasarkan biaya perolehan
aset yang diakuisisi melebihi nilai dikurangi akumulasi amortisasi dan
agregat imbalan yang dialihkan, grup penurunan nilai. Aset takberwujud
menilai kembali apakah semua aset yang diamortisasi selama estimasi masa
diakuisisi dan liabilitas yang diambil alih manfaatnya. Grup mengestimasi nilai
sudah diidentifikasi dengan benar dan yang dapat diperoleh kembali dari aset
memeriksa prosedur yang digunakan takberwujud. Apabila nilai tercatat aset
untuk mengukur nilai yang harus diakui takberwujud melebihi estimasi nilai yang
pada tanggal akuisisi. Jika hasil dapat diperoleh kembali, maka nilai
penilaian kembali tersebut masih tercatat aset tersebut diturunkan menjadi
menghasilkan selisih lebih atas nilai sebesar estimasi nilai yang dapat
wajar dari aset neto diakuisisi atas nilai diperoleh kembali. Aset takberwujud,
agregat imbalan yang dialihkan, maka diamortisasi dengan menggunakan
keuntungan diakui pada laba atau rugi. metode garis lurus berdasarkan estimasi
Aset takberwujud diakui jika masa manfaat aset takberwujud sebagai
kemungkinan besar grup akan berikut:

Tahun
Piranti lunak 3-6
Lisensi 3-20
Aset takberwujud lainnya 1-30

4.1.2. Kegiatan Kombinasi Bisnis pada Sigma telah melakukan


PT Telekomunikasi Indonesia perjanjian jual beli bersyarat
(Persero) Tbk dengan PT Bina Data
1. Kombinasi Bisnis Sepengendali Mandiri (BDM) dengan
Terdapat beberapa transaksi harga perolehan sebasar
kombinasi bisnis yang dilakukan Rp230 milliar. Aset yang
oleh PT Telekomunikasi Indonesia teridentifikasi dari kegiatan
(Persero) Tbk melalui entitas anak akusisi tersebut terdiri dari
yang dimilikinya. Kegiatan tanah, bangunan, mesin dan
kombinasi bisnis yang dilakukan peralatan dengan
oleh entitas anak ini membuat PT keseluruhan nilai wajar
Telekomunikasi Indonesia sebasar Rp150 miliar dan
(Persero) Tbk memiliki aset takberwujud beruapa
pengendalian tidak langsung atas kontrak dan hubungan
entitas yang diakuisis oleh entitas dengan pelangan dengan
anak. nilai wajar Rp3 miliar.
a. Akuisisi PT Bina Data Akuisisi ini menimbulkan
Mandiri (BDM) goodwill sebasar Rp77
Pada tanggal 15 Agustus miliar.
2012 PT Telkom melalui

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
30
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

Harga perolehan Rp230 miliar


Nilai wajar (Rp150 miliar + Rp3 miliar) Rp153 miliar
Goodwill Rp77 miliar
melalui PT Multi Media
b. Akuisisi PT Sigma Cipta Nusantara (Metra) sebagai
Caraka (Sigma) entitas anak dengan
PT Sigma Cipta kepemilikan langsung.
Caraka (Sigma) merupakan Persentase kepemilikan
entitas anak yang dimiliki Metra terhadap Sigma
oleh PT Telekomunikasi sebesar 100%.
Indonesia (Persero) Tbk

Tabel 10.
Pengungkapan Atas Perolehan Goodwill Akuisisi BDM
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012
(dalam miliar Rupiah)
Aset
Goodwill Takberwujud Lisensi Jumlah
Lainnya
Nilai tercatat bruto:
Saldo, 31 Des 2011 192 2.769 815 3.776
Diperoleh secara terpisah :
Piranti lunak perusahaan - 103 - 103
Piranti lunak entitas anak - 334 - 334
Akuisisi data center BDM 77 3 - 80
Reklasifikasi - 158 (749) (591)
Pengurangan - (58) - (58)
Saldo, 31 Des 2012 269 3.309 66 3.644
Akumulasi Amortisasi
Saldo, 31 Des 2011 (29) (1.619) (339) (1.987)
Beban amortisasi tahun (460) (6) (466)
berjalan
Reklasifikasi (120) 314 194
Pengurangan 58 - 58
Saldo, 31 Des 2012 (29) (2.141) (31) (2.201)

Nilai Buku Bersih 240 1.168 35 1.443


Sumber data: Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Tahun 2012

c. Akuisisi PT German Center beli saham dan pengalihan utang


Indonesia (GCI) dengan Landes kredit bank
PT German Center Indonesia Baden-wurttemberg-Forderbank
(GCI) pada tanggal 17 Januari (L-Bank) and Step Stuttgarter
2013 teridentifikasi sebagai pihak Engineering Park Gmbh (STEP)
yang diakuisisi oleh PT Telkom. sebagai pemegang saham PT
Melalui Sigma perusahaan German Center Indonesia (GCI).
menandatangani perjanjian jual Melalui akuisisi ini, Sigma

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
31
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

memperbesar kapasitas data center pelanggannya.


yang dapat ditawarkan kepada

Tabel 11.
Nilai Wajar Aset GCI Yang Diperoleh Dan Liabilitas Yang Diambil Alih
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013
(dalam miliar Rupiah)
GCI
Kas dan setara kas 3
Aset lancar lainnya 18
Aset tetap 225
Liabilitas jangka pendek (15)
Liabilitas jangka panjang (16)
Nilai wajar aset bersih
Teridentifikasi yang diperoleh 215
Goodwill negatif yang diakui sebagai
diskon pembelian (42 )
Nilai wajar kepemilikan yang
dimiliki sebelumnya -
Nilai wajar imbalan yang dialihkan 173
Sumber data: Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. tahun
2013.
Penyajian dan Tanggal 14 Juni 2014
pengungkapan yang teridentifikasi Contact
dilakukan oleh PT Centres Australia (CCA)
Telekomunikasi Indonesia sebagai enitas yang
(Persero) Tbk terkait dengan diakuisisi. Pemegang saham
transaksi kegiatan kombinasi CCA dan Telkom Australia
bisnis GCI tidak yang merupakan entitas anak
diungkapkan secara tidak langsung yang dimiliki
terperinci seperti harga oleh PT Telekomunikasi
perolehan yang harus Indonesia (Persero) Tbk
dikeluarkan untuk melalui PT Telekomunikasi
mengakuisisi GCI, penyajian Indonesia Internasional
atau pengungkapan hasil dari (Telin) menandatangani
selisih nilai wajar aset bersih perjanjian pemebelian 75%
teridentifikasi yang diperoleh kepemilikan CCA dengan
atas nilai wajar imbalan yang harga perolehan sebesar
dialihkan, dan hanya AU$10.843.000 atau setara
mengungkapkan nilai-nilai dengan Rp116 miliar. Kurs
kegiatan kombinasi bisnis yang berlaku pada saat
secara neto (nilai bersih), akuisisi adalah
sehingga informasi yang Rp10.655/AU$. Kegiatan
disampaikan menjadi kurang Akuisisi ini menghasilkan
dapat dipahami. goodwill sebesar Rp54
miliar.
c. Akuisisi PT Contact Centres
Australia (CCA)

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
32
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

Harga perolehan Rp115 miliar


Pihak Pengendali Rp61 miliar
Goodwill Rp54 miliar

CCA adalah yang lengkap. Saat ini CCA


perusahaan swasta yang memiliki dua anak
berbasis di Surry Hills, perusahaan yaitu Financial
Sydney dan didirikan pada Informtion Services (FIS)
tahun 2002. Perusahaan ini Pty Ltd yang beroperasi di
memberikan solusi Business New South Wales (NSW)
Proces Outsourcing (BPO) dan Contact Center New
yang komprehensif dan Zealand Ltd (CCNZ) yang
intergritas dengan layanan beroperasi di Willington,
lain untuk solusi end–to end New zealand.

Tabel 12.
Nilai Wajar Aset CCA Yang Diperoleh Dan Kewajiban Yang Dialihkan Untuk
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013
(dalam miliar Rupiah)
Jumlah
Kas dan setara kas 6
Piutang usaha 20
Aset lancar lain-lain 17
Aset tetap 6
Aset takberwujud 78
Sewa 4
Liabilitas jangka pendek (29)
Liabilitas jangka panjang (2)
Nilai wajar aset bersih teridentifikasi
yang diperoleh 100
Nilai wajar aset kepentingan nonpengendali (39)
Goodwill 54
Nilai wajar imbalan yang dialihkan 115
Sumber data: Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. tahun
2014.
Perhitungan mengenai penjelasan mengenai nilai
kegiatan akuisisi CCA lebih aset takberwujud yang
jelas jika dibandingkan teridentifikasi. Sehingga
dengan kegiatan akusisi pada dapat menganalisis goodwill
GCI. Goodwill yang yang dihasilkan dari kegiatan
diperoleh dari kegiatan kombinasi bisnis yang
akuisisi CCA diungkapkan dilakukan PT
pada catatan atas laporan Telekomunikasi Indonesia
keuangan menyatu dengan (Persero) Tbk.

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
33
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

Tabel 13.
Pengungkapan Atas Perolehan Goodwill Akuisisi CCA
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014
(dalam miliar Rupiah)
Aset
Goodwill Piranti Lisensi TakBerwujud Jumlah
Lunak Lainnya
Nilai tercatat bruto:
Saldo, 31 Desember 2013 270 3.432 67 401 4.170
Penambahan - 1.340 0 107 1.447
Akuisisi CCA 54 - - 78 132
Pengurangan - (0) - (13) (13)
Reklasifikasi/ translasi (2) (1) - (1) (4)
Saldo, 31 Desember 2014
322 4.771 67 572 5.732
Akumulasi amortisasi dan
penurunan nilai:
Saldo, 31 Desember 2013
(29) (2.278) (37) (318) (2.662)
Beban amortisasi - (583 (6) (30) (619)
Pengurangan - - - 13 13
Reklasifikasi/ translasi - (1) - - (1)
Saldo, 31 Desember 2014
(29) (2.862) (43) (335) (3.269
Nilai Buku Bersih 293 1.909 24 237 2.463
Sumber data: Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesa (Persero) Tbk.
tahun 2014.

2. Akuisisi Tidak Sepengendali miliar. Dengan adanya kegiatan


Tidak hanya melalui entitas kombinasi bisnis tersebut PT
anak, PT Telekomunikasi Telkom memliki 80% kepemilikan
Indonesia (Persero) Tbk juga atas Patrakom.
secara langsung melakukan Tidak hanya membeli saham
kegiatan kombinasi bisnisnya. beredar patrakom yang dimiliki
Kombinasi bisnis yang dilakukan oleh PT Elnusa Tbk. PT Telkom
oleh PT Telekomunikasi Indonesia juga menandatangani perjanjian
(Persero) Tbk akan menghasilkan jual beli dengan PT Tanjung
pengendalian secara langsung atas Mustika untuk membeli 20%
entitas yang di akuisisi. saham yang beredar dengan harga
Pada tanggal 25 September perolehan Rp24,8 miliar. Dengan
2013, teridentifikasi bahwa PT pembelian saham bearedar
Patra Telekomunikasi Indonesia Patrakom tersisa pada PT Tanjung
(Patrakom) sebagai pihak yang Mustika menjadikan kepemilikan
diakuisisi. PT Telkom saham Patrakom yang dimilik oleh
menandatangani perjanjian jual PT Telkom menjadi 100%, hal ini
beli dengan PT Elnusa Tbk sebesar menyebabkan PT Telekomunikasi
40% saham beredar patrakom Indonesai (Persero) Tbk sebagai
dengan harga perolehan Rp45,6 pengendali atau induk perusahaan.
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)
Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
34
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

Tabel 14.
Nilai Wajar Aset Patrakom Yang Diperoleh Dan Liabilitas Yang Diambil Alih
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013
(dalam miliar Rupiah)
Patrakom
Kas dan setara kas 39
Aset lancar lainnya 122
Aset tetap 171
Liabilitas jangka pendek (171)
Liabilitas jangka panjang (45)
Nilai wajar aset bersih
Teridentifikasi yang diperoleh 116
Goodwill negatif yang diakui sebagai
diskon pembelian -
Nilai wajar kepemilikan yang
dimiliki sebelumnya (46)
Nilai wajar imbalan yang dialihkan 70
Sumber data: Laporan Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. tahun
2013.
Patrakom adalah bagian akuntan maupun internal
penyelengara telekomunikasi audit pada PT Telekomunikasi
jaringan tetap tertutup berbasis Indonesia (Persero) Tbk.
satelit sebagai sebagai penyedia Kuesioner ini bertujuan untuk
solusi dan jaringan telekomunikasi meyakinkan apakah PT
dengan izin Penyelenggaraan Telekomunikasi Indonesia
Sistem Komunikasi Bumi Mikro (Persero) Tbk telah menerapkan
dan bermitra dengan perusahaan standar penyajian laporan
perangkat telekomunikasi untuk keuangan dan kegiatan kombinasi
melayani berbagai perusahaan. bisnis yang dilakukan oleh
Patrakom juga bermitra dengan perusahaan, serta untuk
produsen peralatan telekomunikasi mengetahui alasan perusahaan
lain untuk melayani berbagai mengapa goodwill tidak disajikan
kebutuhan perusahan-perusahaan dalam laporan posisi keuangan.
dalam bidang minyak dan Tidak hanya mengirimkan
pertambangan telekomunikasi kepada akuntan dan audit internal
(telekomunikasi seluler operator), pada PT Telekomunikasi Indonesia
lembaga keuangan perbankan dan (Persero) Tbk saja, tetapi peneliti
(sistem on line), media informasi juga mengirimkan kuesioner pada
(siaran pencetakan jarak jauh), dan responden secara personal apa bila
perkebunan pariwisata pemerintah e-mail yang dikirimkan kepada PT
(Departemen) maritim. Telkom tidak mendapatkan
tanggapan. Sama halnya dengan
3. Benchmarkin Penyajian Goodwill kuesioner yang dikirimkan kepada
Untuk meyakinkan hasil dari PT Telkom, kuesioner ini juga
data yang telah dikumpulakan, bertujuan untuk meyakinkan
peneliti selanjutnya membuat apakah standar akuntansi keuangan
pernyataan-pernyataan berupa bener adanya mengatur penyajian
kuesioner yang terlampir untuk laporan keuangan dan kegiatan
dikirimkan melalui e-mail kepada kombinasi bisnis sesuai dengan
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)
Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
35
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

padandangan peneliti yang Indonesia (Persero) Tbk yang


berpedoman pada PSAK terkait. bergerak dalam industri
Hal ini bertujuan agar penelitian telekomunikasi dibandingkan
ini tidak berdasakan pada sudut dengan PT Indosat Tbk dimana
pandang peneliti saja, tetapi ada perbandingan ini berfokus pada
tambahan pengetahuan dan bagaimana penyajian goodwill
pandangan dari praktisi yang lebih yang seharusnya dilakukan oleh
berpengalaman. suatu entitas. Hasil dari penelitian
Untuk memperjelas dengan metode benchmarking ini
penelitian ini, peneliti juga dapat mendukung dalam
menggunakan metode menjelaskan masalah yang diteliti
benchmarking atau dalam penelitian ini, sehingga
membandingkan perusahaan tidak ada keraguan dengan hasil
dengan perusahaan lain dalam satu yang akan dianalisis.
sektor industri. PT Telekomunikasi

Tabel 15.
PT Indosat Tbk
Penyajian Goodwill Pada Aset Tidak Lancar
Tahun 2014, 2013, dan 2012
(dalam jutaan Rupiah)
Aset Tidak Lancar 2014 2013 2012
Piutang pihak-pihak berelasi setelah dikurangi
cadangan penurunan nilai sejumlah Rp15 3.496 7.167 10.358
Aset pajak tangguhan – bersih 85.181 96.057 100.693
Aset tetap – bersih 40.775.907 42.190.111 41.964.793
Goodwill dan Aset takberwujud lainya – 1.356.562 1.362.600 1.373.707
bersih
Sewa di bayar dimuka jangka panjang –
setelah dikurangi bagian jangka pendek 897.767 810.354 755.237
Izin dibayar dimuka jangka panjang – setelah
dikurangi bagian jangka pendek 134.345 200.186 266.027
Uang muka jangka panjang 79.107 92.162 40.994
Pensiun dibayar di muka jangka panjang – 75.080 81.826 88.845
setelh dikurangi bagian jangka pendek
Piutang jangka panjang 10.117 12.838 17.959
Aset keuangan tidak lancar lainya – bersih 160.903 1.557.367 1.543.140
Aset tidak lancar lainnya – bersih 1.084.632 941.206 754.498
Jumlah aset tidak lancar 44.666.157 47.351.874 46.916.251
Sumber data : Laporan Keuangan PT Indosat Tbk tahun 2012 sampai dengan 2014.

Berbeda dengan PT takberwujud lainnya. Pada aset


Telekomunikasi Indonesia tidak lancar PT Telekomunikasi
(Persero) Tbk, pada laporan posisi Indonesia (Persero) Tbk hanya
keuangan konsolidasian bagian menyajikan aset takberwujud tanpa
aset tidak lancar PT Indosat Tbk disertai dengan goodwill.
terdapat nilai goodwill yang Perbedaan ini dapat dilihat dan
disajikan bergabung dengan aset dibandingkan anatar Tabel 15.
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)
Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
36
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

dengan Tabel 16. yang menyajikan dari tahun 2012 sampai dengan
goodwill pada aset tidak lancar 2014.

Tabel 16.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Penyajian Goodwill Pada Aset Tidak Lancar
Tahun 2014, 2013, dan 2012
(dalam miliar Rupiah)
Aset Tidak Lancar 2014 2013 2012
Pernyetaan jangka panjang 1.767 304 275
Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi 94.809 86.761 77.047
penyusutan
Beban manfaat pensiun dibayar di muka 771 927 1.032
uang muka dan aset tidak lancar lainnya
Uang muka dan aset tidak lancar lainnya 6.479 5.294 3.510
Tagihan restitusi pajak jangka panjang – 745 499 -
setelah dikurangi bagian jangka pendek
Aset takberwujud – setelah dikurangi 2.463 1.508 1.443
akumulasi amortisasi
Aset pajak tangguhan – bersih 99 82 89
Jumlah aset tidak lancar 107.133 94.876 83.396
Sumber data : Laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun
2012 sampai dengan 2014

4.2. Analisis Kombinasi Bisnis pada kesesuaian atau tidak sesuainya


PT Telekomunikasi Indonesia penyajian dan pengungkapan yang
(Persero) Tbk dilakukan oleh perusahaan.
Analisis data adalah cara mengolah Analisis ini dilakukan berdasarkan
data yang telah terkumpul kemudian pada topik yang dibahas dalam
dapat memberikan hasil dari suatu penelitian dan opersionalsisasi variabel
penelitian. Hasil pengolahan data ini yang telah dijelaskan pada Tabel 3.
digunakan untuk menunjukan masalah dimana terdapat satu variabel dengan
yang telah dirumuskan. Analisis data beberapa sub variabel yang diukur
yang digunakan dalam penelitian ini dengan skala nominal. Kombinasi bisnis
adalah deskriptif kualitatif dimana dalam merupakan variabel dengan beberapa
pengolahan data pada penelitian ini sub variabel seperti, identifikasi pihak-
mendeskripsikan secara mendalam pihak kombinasi bisnis, penentuan saat
mengenai masalah yang dibahas dan kombinasi bisnis, perolehan aset dan
melakukan perbandingan antara fakta liabilitas kombinasi bisnis, standar
yang ada pada perusahaan dengan pengakuan, dan standar pengukuran.
standar yang berlaku, mengenai

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
37
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

Tabel 17.
Analisis Kesesuaian Penyajian Laporan Keuangan
Pos Hasil
Terkait Penilaian Kriteria PSAK Keterangan
Perusahaan S TS
Laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia
Penyajian Penyajian laporan menyajikan secara (Persero) Tbk. telah
keuangan secara wajar posisi mensyaratkan penyajian secara
keseluruhan. keuangan, kinerja
keuangan dan arus  jujur tampak dari transaksi,
peristiwa lainnya, dan kondisi
kas suatu entitas. pengakuan aset, liabilitas,
pendapatan dan beban sesuai
dengan PSAK 1 dan KDPPLK.

Penyajian Goodwill yang Dipisahnya penyajian


goodwill pada diperoleh dari goodwill dengan aset
laporan posisi
keuangan
kegiatan kombinasi
bisnis harus  takberwujud lainyan bertujuan
agar para pemakai tidak salah
digabung dengan disajikan terpisah memahami isi dari laporan
aset takberwujud dengan aset posisi keungan yang disajikan.
lainnya. takberwujud lainya. Karena goodwil dan aset
takberwujud lainya memiliki
penjelasan yang berbeda.
*S = Sesuai, TS = Tidak Sesuai

Berdasarkan perbandingan fakta piranti lunak komputer, dokumen legal


pada laporan keuangan PT yang memuat lisensi atau paten, dan
Telekomunikasi Indonesia (Persero) lain-lain. Oleh karena itu penyajian
Tbk. dengan standar keuangan yang goodwill dan aset takberwujud harus
berlaku mengenai penyajian laporan dipisahkan dalam penyajian pada
keuangan Perusahaan telah menyajikan laporan posisi keuangan agar para
laporan keuangan sesuai dengan standar, pememakai laporan keuangan dapat
yang dimana laporan posisi keuangan dengan mudah memahami isi dari
terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan keuangan yang ingin
laporan laba rugi komprehensif, laporan disampaikan.
perubahan ekuitas selama periode, Identifikasi pihak-pihak kombinasi
laporan arus kas, dan catatan atas bisnis diukur berdasarkan pengalihan kas
laporan keuangan dengan jujur dan atas aset lainnya atau timbulnya
wajar. liabilitas, penentuan saat kombinasi yang
Penyajian yang dilakukan oleh akan diukur berdasarkan pada tanggal
perusahaan mengenai goodwill dirasa pihak pengakuisisi memperoleh
kurang tepat karena goodwill dan aset pengendalian, perolehan aset dan
takberwujud memiliki penjelasan yang liabilitas kombinasi bisnis dapat diukur
berbeda. Goodwill merupakan selisih melalui kas yang dikeluarkan untuk
lebih harga akuisisi dengan nilai wajar melakukan kombinasi bisnis serta aset
ekuitas yang diakuisisi, sedangkan aset yang diperoleh dan liabilitas yang
takberwujud menurut PSAK 19 revisi diambil alih, standar pengakuan yang
2010 merupakan aset nonmoneter dilakukan pada kegiatan kombinasi
teridentifikasi tanpa wujud fisik, seperti bisnis diukur berdasarkan masa manfaat

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
38
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

ekonomi dimasa depan, dan standar wajar.


pengukuran diukur bedasarkan nilai

Tabel 18.
Analisis Kesesuaian Proses Kegiatan Kombinasi Bisnis
Pos Penilaian Kriteria PSAK Hasil Keterangan
Terkait Perusahaan S TS
Identifikasi Perusahaan Pihak pengakuisisi Pihak pengakuisisi dan pihak
pihak mengidentifika diidentifikasi yang diakuisi pada
kombinasi si pihak berdasarkan dengan perusahaan telah dijelaskan
bisnis pengakusisi
berdasakan
pengendalian atas
pihak yang diakuisisi  berdasarkan akte notaris pada
tanggal akuisisi yang
persentase menjelaskan perolehan
kepemilikan pengendalian dari pihak yang
dan diakuisisi.
pengendalian
yang diperoleh
Penentuan Didalam akte Tanggal pihak Sesuai dengan standar
saat notaris pada pengakuisisi akuntansi kombinasi bisnis
kombinasi perjanjian memperoleh pengendalian pada umumnya
bisnis kegiatan pengendalian diperoleh pada tanggal
kombinasi umumnya adalah akuisisi secara hukum dan
bisnis, tanggal pihak standar ini telah sesuai
dicantumkan pengakuisisi secara dengan akte notaris yang
tanggal
perjanjian.
hukum,memperoleh
aset dan mengambil  diungkapkan pada catatan
atas laporan keuangan
alih liabilitas pihak perusahaan.
diakuisisi.
Perolehan Aset Pihak pengakuisisi Akte notaris adalah syarat
Aset dan teridentifikasi menentukan aset atau bukti hukum kontraktual
Liabilitas dan liabilitas teridentifikasi yang kegiatan akuisisi yang
Kombinasi
Bisnis
yang diambil
alih dijelaskan
diperoleh dan
liabilitas yang  terdapat keterangan
mengenai aset dan liabilitas
pada akte diambil alih sesuai yang diambil alih dan kas
notaris. dengan persyaratan yang dikeluarkan untuk
kontraktual kegiatan akuisisi tersebut.
Standar Perusahaan Pada tanggal Pengakuan pada kombinasi
Pengakuan mengakui aset akuisisi, pihak bisnis ditetapkan berdasarkan
teridentifikasi pengakuisisi pada tanggal akuisisi.
dan liabilitas
diambil alih
mengakui terpisah
goodwill, aset  Goodwill dengan aset
teridentifikasi, liabilitas yang
maupun teridentifikasi yang diambil alih diakui terpisah.
goodwill diperoleh, liabilitas
berdasarkan yang diambil aih dan
pada tanggal kepentingan
akuisisi yang nonpengendali pihak
terdapat dalam diakuisisi.
akte notaris.

Pos Penilaian Kriteria PSAK Hasil Keterangan


Terkait Perusahaan S TS
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)
Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
39
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

Standar Perusahaan Pihak pengakuisisi Nilai wajar adalah suatu


Pengukuran mengukur aset mengukur aset basis pengukuran yang
teridentifiksi teridentifikasi yang dianggap lebih independen
dan liabilitas diperoleh dan dan tidak memihak. Penilaian
yang diambil liabilitas yang nilai wajar ini bertujuan
alih diambil alih dengan untuk mendapatkan harga
berdasarkan niali wajar pada akuisisi yang wajar, penilaian
dengan nilai
wajar yang
tanggal akuisisi.
 ini biasanya dilakukan oleh
appraisal company.
dijelaskan
pada catatan
atas laporan
keuangan.
*S = Sesuai, TS = Tidak Sesuai

Berdasarkan perbandingan dari dikeluarakan untuk malakukan kegitan


kegiatan kombinasi bisnis pada tabel kombinasi bisnis yang memperoleh aset
18.dapat dilihat bagaimana kesesuaian teridentifikasi dan mengalihkan
atas standar akuntansi yang diterapkan liabilitas. Aset teridentifikasi dan
oleh perusahaan. Identifikasi pihak liabilitas yang diambil alih ini diakui
kombinasi bisnis yang dilakukan oleh terpisah dari goodwill dan ditetapkan
perusahaan dijelaskan pada catatan atas berdasarkan pada tanggal akuisisi.
laporan keuangan yang terdapat pada Pengakuan ini dijelaskan didalam PSAK
akte notaris yang menjelaskan pihak 22 revisi 2010 paragraf 10, yaitu pada
pengakuisisi memperoleh pengendalian tanggal akuisisi, pihak penakuisisi
atas pihak yang diakuisisi. Sesuai mengakui, terpisah goodwill, aset
dengan PSAK 4 revisi 2009 pada teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas
paragraf 10 yang menjelaskan, yang diambil alih, dan kepentingan
pengendalian dianggap ada ketika entitas nonpengendali pihak diakuisisi.
induk memiliki secara langsung atau Tidak hanya diakui pada tanggal
tidak langsung melalui entitas anak lebih akuisisi, aset teridentifikasi dan liabilitas
dari setengah kekuasaan suara suatu yang diambil alih juga diukur pada
entitas. tanggal akuisisi berdasarkan nilai wajar.
Penentuan saat kombinasi bisnis Penilaian nilai wajar ini bertujuan untuk
perusahaan ditentukan berdasarkan pada mendapatkan harga akuisisi yang wajar,
tanggal akuisisi. Penentuan tanggal penilaian ini biasanya dilakukan oleh
akuisisi ini berdasarkan dengan PSAK appraisal company. Hal ini dijelaskan
22 revisi 2010 paragraf 9 yang pada PSAK 22 revisi 2010 paragraf 18,
menjelaskan mengenai tanggal pihak pihak pengakuisisi mengukur aset
pengakuisisi memperoleh pengendalian teridentifikasi yang diperoleh dan
atas pihak diakuisisi umumnya adalah liabilitas yang diambil alih dengan nilai
tanggal pihak pengakuisisi secara hukum wajar pada tanggal akuisisi.
mengalihkan imbalan, memperoleh aset,
dan mengambil alih liabilitas pihak yang 4.3. Pembahasan
diakuisisi (tanggal penutupan). 4.3.1. Kesesuaian Terhadap Tujuan
Perolehan aset teridentifikasi dan Berdasarkan pada tujuan penelitian
liabilitas yang diambil alih dari kegiatan untuk mengetahui proses kegiatan
akuisisi dijelaskan pada kontaraktual kombinasi bisnis yang dilakukan oleh PT
atau akte notaris mengenai kas yang Telekomunikasi Indonesia (Persero)
JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)
Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
40
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

Tbk. Diawali dengan mengidentifikasi teridentifikasi hasil dari kegiatan


pihak-pihak dalam kegiatan kombinasi kombinasi bisnis perusahaan.
bisnis seperti pihak pengakuisisi Aset teridentifikasi dan liabilitas
(acquire) dan pihak yang diakuisisi yang diambil alih harus diukur
(acquaire). Identifikasi pihak-pihak yang berdasarkan dengan nilai wajarnya pada
terkait dalam kegiatan kombinsi bisnis tanggal akuisisi. Nilai wajar adalah suatu
ini terdapat pada akte notari perjanjian basis pengukuran yang dianggap lebih
jual beli bersyarat yang diungkapkan independen dan tidak memihak.
pada Catatan Atas Laporan Keuangan Penilaian dengan menggunakan nilai
(CALK). wajar ini bertujuan untuk mendapatkan
Tidak hanya menjelaskan pihak- harga akusisi yang wajar, penilaian ini
pihak dalam kombinasi bisnis, akte biasanya dilakukan oleh appraisal
notaris pada perjanjian jual beli bersyarat company.
mencantumkan tanggal perjanjian dan Kombinasi bisnis merupakan suatu
tanggal penutupan hasil dari kegiatan strategi bisnis bagi perusahaan untuk
kombinasi bisnis. Tanggal penutupan ini mengembangkan kegiatan usahanya.
merupakan, tanggal dimana pihak Dengan melakukan kegiatan kombinasi
pengakuisisi memperoleh pengendalian bisnis perusahaan dapat menghindari
secara hukum dan memperoleh aset dan risiko keterlambatan operasi dan
mengambil alih liabilitas atas pihak yang keterlambatan masuk ke pasar dalam
diakuisisi. tujuan mengembangkan kegiataan usaha.
Didalam perjanjian pada akte Pengembangan usaha suatu perusahaan
notaris terdapat penjelasan dimana pihak dapat didukung dengan adanya laporan
pengakuisisi menentukan aset keuangan yang baik. Laporan keuangan
teridentifikasi yang diperoleh dan harus menyajikan informasi yang cukup,
liabilitas yang diambil alih sesuai dengan wajar, dan lengkap mengenai hasil dari
persyaratan kontraktual. Akte notaris suatu entitas bisnis. Dengan demikian,
adalah syarat atau bukti hukum informasi tersebut harus lengkap, jelas
kontraktual kegiatan akuisisi yang dan dapat menggambarkan secara tepat
terdapat keterangan mengenai aset dan kejadian ekonomi yang berpengaruh
liabilitas yang diambil alih dan kas yang terhadap hasil operasi unit usaha
dikeluarkan untuk kegiatan akuisisi tersebut.
tersebut. PT Telekomunikasi Indonesia
Terdapat pengakuan yang (Persero) Tbk dalam penyajian laporan
dilakukan PT Telekomunikasi Indonesia keuangannya secara keseluruhan telah
(Persero) Tbk dalam kegiatan kombinasi sesuai dengan standar yang berlaku
bisnisnya. Perusahaan mengakui aset umum, tetapi dalam kegiatan kombinasi
teridentifikasi dan liabilitas yang diambil bisnisnya PT Telekomunikasi Indonesia
alih maupun pengakuan goodwill (Persero) Tbk tidak menyajiakan hasil
berdasarkan pada tanggal akusisi. Pihak dari kegiatan akuisisi berupa goodwill.
pengakuisisi harus mengakui terpisah Goodwill yang seharusnya disajikan
goodwill dengan aset takberwujud dalam laporan posisi keuangan
lainnya, karena goodwill dan aset konsolidasian pada bagian aset tidak
takberwujud memiliki sifat yang lancar yang dipisahkan dengan aset
berbeda. Goodwill merupakan selisih takberwujud lainnya.
lebih harga perolehan dengan nilai wajar Pengungkapan dalam laporan
pada saat akuisisi, sedangkan aset keuangan dilakukan agar laporan
takberwujud merupakan bagian dari aset keuangan tidak menyesatkan. Suatu

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
41
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

laporan yang pengungkapannya bersifat terperinci termasuk mengenai kontrak


wajar menunjukan agar dapat dan kontraktual dalam akte notari yang
memberikan perlakuan yang sama dan telah ditandatangani.
bersifat umum bagi semua pemakai
laporan keuangan. Pengungkapan yang 4.3.2. Penelitian terdahulu
lengkap harus diimbangi dengan Berbeda dengan penelitian
penyajian informasi yang relevan. sebelumnya yang membahas mengenai
Beberapa informasi tambahan yang metode yang digunakan dalam kegiatan
dibutuhkan adalah bersifat deskriptif dan kombinasi bisnis. PT Telekomunikasi
dilaporkan dalam bentuk narasi dan data Indonesia (Persero) Tbk pada mulanya
tambahan mengenai perhitungan atau tidak mengizinkan untuk menggunakan
rincian angka yang diperlukan. metode pooling of interest apabila
Pengungkapan yang bersifat melakukan penggabungan usaha, karena
cukup, wajar dan lengkap terdapat pada dengan metode ini tidak dihasilkan taxable
catatan atas laporan keuangan yang income atau objek pajak penghasilan. Pada
membantu pengguna memahami dan metode ini jumlah harta, hutang dan hak
membandingkan dengan laporan para pemegang saham dicatat dan diakui
keuangan entitas lainnya. Entitas dapat sesuai dengan nilai bukunya. Timbul
menyajikan catatan atas laporan perbedaan apabila penggabungan ini
menggunakan metode by purchase, akan
keuangan yang memberikan informasi
timbul yang namanya keuntungan karena
mengenai dasar penyusunan laporan
penggabungan usaha yang merupakan
keuangan dan kebijakan akuntansi objek pajak penghasilan. Keuntungan ini
tertentu sebagai bagian yang terpisah disebabkan harta dan kekayaan yang
dalam laporan keuangan. Hal yang diperoleh oleh suatu badan usaha yang
penting bagi entitas untuk melakukan pengambilalihan tersebut
menginformasikan kepada pengguna dicatat dan diakui sebesar nilai pasarnya.
mengenai dasar pengukuran, pengakuan, Pada penelitian ini membahas
pengungkapan, dan penyajian sesuai bagaimana PT Telekomunikasi
dengan Kerangka Dasar Penyusunan dan Indonesia (Persero) Tbk menerapkan
Penyajian Laporan Keuangan kegiatan kombinasi bisnis khususnya
(KDPPLK). mengenai penerapan dan pengungkapan
Pengungkapan yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Indonesia (Persero) Tbk. Dimulai dari
Tbk dari tahun 2012 sampai dengan identifikasi pihak yang akan diakuisisi
2014 semakin membaik. Hal ini dengan harga peroleh yang telah
dikarenakan pengungkapan dalam ditentukan untuk mendapatkan
kegiatan kombinsi bisnis khususnya pengendalian sesuai dengan persentase
mengenai nilai wajar diungkapkan kepemilikan, mengidentifikasi aset dan
secara terperinci, meskipun ada beberapa liabilitas yang diambil alih, metode
angka yang disajikan netonya saja pada kombinasi bisnis yang diterapkan, serta
setiap kegiatan kombinasi bisnis pengukuran yang dinilai berdasarkan
perusahaan. Tidak hanya nilai wajar nilai wajar. Kesesuaian penyajian dan
yang diungkapkan secara lebih jelas pengungkapan dengan standar yang
dalam catatan atas laporan keuangan PT berlaku umum, sehingga pengguna
Telekomunikasi Indonesia (Persero) laporan keuangan dapat dengan mudah
Tbk, tetapi goodwill dan aset memahami isi dari laporan keuangan
takberwujud yang teridentifikasi dari konsolidasian yang disajikan.
kegiatan akuisisi diungkapkan secara

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
42
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

V. Penutup perolehan yang dikeluarkan untuk


5.1. Simpulan melakukan akuisisi tersebut.
Dalam penerapan standar Pengungkapan hanya memaparkan nilai
akuntansi keuangan, PT Telekomunikasi bersih (neto) dari kegiatan kombinasi
Indonesia (Persero) Tbk dalam hal bisnis yang dilakukan oleh perusahaan,
penerapan standar secara umum maupun tanpa disertai dengan perhitungan yang
standar khusus tentang kombinasi bisnis menggambarkan nilai bersih (neto) dari
dapat dikatakan masih dalam batas yang kegiatan kombinasi bisnis tersebut.
diatur dalam PSAK. Hal ini dapat dilihat Penyajian dan pengungkapan
dari cara perusahaan menjelaskan laporan keuangan harus menyajikan
mengenai metode akuisisi dalam informasi yang cukup, wajar, dan
kegiatan kombinasi bisnis yang lengkap mengenai hasil dari suatu entitas
dilakukan oleh perusahaan. Identifikasi bisnis. Dengan demikian, informasi
pihak yang akan diakuisisi, penentuan tersebut harus lengkap, jelas dan dapat
tanggal kombinasi bisnis, serta telah menggambarkan secara tepat kejadian
mengidentifikasi aset dan mengambil ekonomi yang berpengaruh terhadap
alih liabilitas yang diukur berdasarkan hasil operasi unit usaha tersebut.
nilai wajar pada tangal akuisisi. Pengungkapan dalam laporan keuangan
Namun peneliti memiliki catatan dilakukan agar laporan keuangan tidak
terutama dalam penyajian kombinasi menyesatkan. Suatu laporan yang
bisnis yang mengacu pada PSAK 22 pengungkapannya bersifat wajar
revisi 2010, terdapat penyajian yang menunjukan agar dapat memberikan
dianggap kurang tepat pada bagian aset perlakuan yang sama dan bersifat umum
tidak lancar. Pada bagian aset tidak bagi semua pemakai laporan keuangan.
lancar hanya terdapat akun aset Pengungkapan yang lengkap harus
takberwujud dari hasil kegiatan diimbangi dengan penyajian informasi
kombinasi bisnis yang dilakukan oleh yang relevan.
perusahaan, seharusnya penyajiaan
tersebut disertakan dengan penyajian 5.2. Saran
goodwill. Goodwill perlu disajikan Penelitian ini memberikan
karena goodwill merupakan selisih lebih pengembangan ilmu di bidang akuntansi
dari harga perolehan dengan nilai wajar pada umumnya mengenai kegiatan
dan aset takberwujud lainnya merupakan kombinasi bisnis yang dilakukan oleh
aset teridentifikasi dari kegiatan suatu entitas bisnis dan khususnya
kombinasi bisnis seperti piranti lunak mengenai akuntansi keuangan. Proses
dan lisensi. kegiatan kombinasi bisnis suatu entitas
Sama halnya dengan penyajian dari penentuan awal sampai dengan
pada laporan keuangan PT dengan penyajian dan pengungkapan
Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang dilakukan oleh suatu entitas untuk
Tbk. Pengungkapan yang terdapat pada menggambarkan kegiatan kombinasi
Catatan Atas Laporan Keuangan bisnisnya.
(CALK) mengenai kegiatan kombinasi Penelitian ini terbatas pada satu
bisnis dianggap kurang lengkap dan jelas variabel yang membahas mengenai
dalam menggambarkan kegiatan kombinasi bisnis dengan periode pada
kombinasi bisnis yang dilakukan oleh tahun 2012 sampai dengan 2014 dan
perusahaan. Terdapat kegiatan hanya meneliti pada satu entitas bisnis.
kombinasi bisnis yang dilakukan oleh Disarankan untuk dilakukan penelitian
perusahaan tanpa diungkapkan harga selanjutnya yang dapat mengurangi

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
43
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

keterbatasan penelitian ini, yaitu Lanjutan (Advance Accounting).


sebaiknya penelitian selanjutnya tidak Edisi 9, Erlangga, Jakarta.
hanya berfokus pada satu variabel Dewi Novita Sari. 2014. Analisis
dengan periode yang lebih lama dan Transaksi Kombinasi Bisnis
meneliti berbagai entitas bisnis Dengan Konvergensi IFRS pada
berdasarkan dengan industri yang sama PT Indosat Tbk Periode 2011-
sehingga dapat diperoleh hasil penelitian 2012. Surakarta.
yang lebih baik. Dwi Martani, Sylvia Veronika, Ratna
Hasil penelitian ini dapat dipakai Wardhani, Aria Farahmita, Erward
oleh berbagai pihak seperti manajemen, Tanujaya. 2012. Akuntansi
praktisi akuntansi dan akademisi sebagai Keuangan Menengah Berbasis
bahan untuk mengantisipasi masalah PSAK. Salemba Empat, Jakarta.
yang ada, sehingga dapat berguna dalam Dwi Marwanti. 2013. Analisis Transaksi
pengambilan keputusan oleh pihak Kombinasi Bisnis Dengan
internal dan pihak eksternal. Penyajian Konvergensi IFRS pada PT
laporan keuangan agar sesuai standar Telekomunikasi Indonesia Tbk
yang berlaku memerlukan pemahaman Periode 2009-2011. Surakarta.
yang baik, dengan itu peneliti Golrida Karyawati. 2012. Akuntansi
menyarankan kepada : Keuangan Lanjutan. Erlangga, Jakarta.
1. PT Telekomunikasi Indonesia Hery. 2014. Prakris Menyusun Laporan
(Persero) Tbk Keuangan. PT Grasindo. Jakarta.
a. Melakukan review atas laporan Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012.
keuangan yang telah disajikan Standar Akuntansi Keuangan.
untuk mengetahui apakah telah PSAK1. Salemba Empat, Jakarta.
sesuai dengan PSAK. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012.
b. PT Telekomunikasi Indonesia Standar Akuntansi Keuangan.
(Persero) Tbk dapat menggunakan PSAK4. Salemba Empat, Jakarta.
entitas yang telah sesuai seperti PT Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012.
Indosat Tbk untuk bahan Standar Akuntansi Keuangan.
perbandingan. PSAK22. Salemba Empat, Jakarta.
2. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012.
a. Pada kegiatan kombinasi bisnis Standar Akuntansi Keuangan.
dapat diberikan petunjuk KDPPLK. Salemba Empat,
pelaksanaan yang lebih jelas. Jakarta.
b. Pemberian ilustratif yang jelas Leny Silistiyowati. 2010. Panduan
sehingga lebih mudah dipahamin. Praktis Memahami Laporan
3. Akademik Keuangan. PT Elex Media
Dikarenakan kegiatan kombinasi Komputindo. Jakarta
bisnis ini merupakan kegiatan antara Rahman Pura. 2013. Pengantar
entitas bisnis yang secara langsung Akuntansi I. Erlangga. Jakarta.
tidak pernah dialami oleh mahasiswa, Sofyan Syafri Harahap. 2013. Teori
agar universitas dan fakultas Akuntansi. PT Raja Grafindo
memberikan workshop atau seminar Persada. Jakarta.
mengenai kegiatan kombinasi bisnis. Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian
Kualitatif. Alfabeta. Bandung.
VI. Daftar Pustaka Wibowo dan Abubakar Arif. 2009.
Beams, Floyd.A, Joseph H, Robin P dan Akuntansi Keuangan Dasar 2. PT
Suzanne H. 2009. Akuntansi Grasindo. Jakarta.

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
44
Siti Maimunah dan Furqan Andhika Darmawan E-ISSN 2502-4159

APENDIX
Lampiran 1
Uji Validitas
Pernyataan t tabel t hitung Keterangan
ke -
1 0,754 0,465 Tidak Valid
2 0,754 0,321 Tidak Valid
3 0,754 0,366 Tidak Valid
4 0,754 0,630 Tidak Valid
5 0,754 0,893 Valid
6 0,754 0,664 Tidak Valid
7 0,754 0,892 Valid
8 0,754 0,909 Valid
9 0,754 0,893 Valid
10 0,754 0,892 Valid
11 0,754 0,893 Valid
12 0,754 0,794 Valid
13 0,754 0,892 Valid
14 0,754 0,829 Valid
15 0,754 0,936 Valid
16 0,754 0,891 Valid
17 0,754 0,595 Valid
18 0,754 0,892 Valid
19 0,754 0,976 Valid
20 0,754 0,750 Tidak Valid

Lampiran 2
Uji Realibilitas
N r tabel r hitung Keterangan
20 0,754 0,956 Realibel

JIAFE (Jurnal Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi)


Volume 2 No. 1 Tahun 2016 Edisi 1, Hal. 23-45
45

Anda mungkin juga menyukai