Anda di halaman 1dari 56

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tugas ASN meliputi melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI.
Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut di atas perlu
dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan. Dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat
(4); CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat
secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar Calon PNS, sebagai salah satu jenis Pelatihan yang strategis dalam
rangka pembentukan karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan
bertindak profesional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural
dengan menggunakan perspektif whole of government atau e-government yang
didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya
sebagai pelayan masyarakat.

Alkitab merupakan pokok pertama materi pendidikan agama kristen, Alkitab


memegang peranan penting dalam membentuk tingkah laku manusia artinya bahwa
seseorang akan melahirkan sebuah tata nilai yang luhur dan mulia jika mengikuti
sumber belajar dari Alkitab. Oleh karena itu kemampuan membaca, menulis,
memahami, serta menghayati isi bacaan Alkitab khususnya di Sekolah Dasar Negeri 8
Kayu Bunga sangat penting dalam meningkatkan moral anak didik. Guru sebagai
orang tua di sekolah mempunyai kewajiban untuk memperhatikan dan
bertangungjawab terhadap kemampuan baca tulis Alkitab sebagai modal awal untuk
pehaman terhadap kitab suci agamanya.
Mengingat begitu pentingnya kemampuan membaca dan menulis Alkitab pada
siswa, maka diperlukan kesadaran pihak sekolah atau guru mata pelajaran Pendidikan
agama Kristen untuk memberikan bimbingan kepada para siswa-siswinya agar
menguasai baca tulis Alkitab, karena dengan kemampuan baca tulis Alkitab tersebut

1
akan berpengaruh dalam pengamalan ajaran agama kristen yang dianutnya. Dalam
hal ini, tentunya diperlukan kerja sama para guru untuk memberikan pengajaran materi
sesuai dengan kurikulum yang berlaku sehingga siswa-siswi bisa membaca dan
menulis Alkitab dengan benar.
Pada kenyataanya kempuan baca tulis Alkitab siswa di sekolah Dasar Negeri 8
Kayu Bunga khususnya kelas V belum maksimal, Ketika peserta laksar memninta
mereka meminta mereka untuk membaca dan menulis Alkitab terlihat masih banyak
yang belum bisa dan belum memahami cara membaca dan menulis Alkitab. Oleh
karena itu peserta laksar berinisiatif untuk mengoptimalkan cara baca tulis Alkitab di
kelas V Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga dengan menerapkan metode belajar
Latihan keterampilan.
Melalui rancangan aktualisasi ini, saya peserta pelatihan dasar CASN akan
mengangkat isu yang terjadi di lingkungan Sekolah untuk dicari gagasan pemecahan
isunya. Gagasan pemecahan isu dirumuskan dalam bentuk rencana kegiatan yang
tahapan pelaksanaannya akan mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA. Hasil dari
pelaksanaan kegiatan tersebut nantinya disampaikan dalam bentuk Laporan
Aktualisasi.

B. Tujuan dan Sasaran Aktualisasi


Tujuan dan rancangan aktualisasi ini di buat untuk menerapkan nilai-nilai
dasar PNS dan mengoptimalkan kemampuan baca tulis Alkitab di kelas V Sekolah
Dasar Negeri 8 Kayu Bunga. Dari kegiatan tersebut terdapat nilai-nilai ANEKA
(Akuntabiltas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Untuk
nilai akuntabiltas diperoleh sikap tanggung jawab terhadap tugas, transparan dalam
konsultasi dan menyampaikan informasi kepada mentor. Nilai nasionalisme
ditunjukkan dari senantiasa bermusyawarah dengan mentor, etika publik di tunjukkan
dari komunikasi yang sopan dengan mentor, atasan dan coach. Komitmen mutu
diperoleh dari inovasi dalam menyampaikan core isu, mengajarkan membaca dan
menulis Alkitab dengan baik dan benar. Sedangkan anti korupsi ditunjukkan dari
sikap tanggungjawab dalam melaksanakan tugas aktualisasi.
Dari analisis kriteria isu menggunakan metode APKL (Aktual, Prolematik,
Kekhalayakan, Layak) di peroleh kesimpulan bahwa “ belum optimalnya kemampuan
baca tulis Alkitab siswa” ditetapkan sangat kuat pengaruhnya dibendingkan isu lain.
Sedangkan dilihat dari kualitas isu dengan analisis USG () diperoleh kesimpulan
bahwa “belum optimalnya kemampuan baca tulis Alkitab siswa” ditetapkan menjadi
isu dengan kualitas tertinggi dibandingkan isu lain, sehingga isu tersebut layak

2
dijadikan isu utama. .

Adapun tujuan dari dilaksanakannya rancangan aktualisasi kegiatan ini adalah


sebagai berikut:
1. Mengimplementasikan rancangan kegiatan yang dikaitkan dengan nilai-nilai dasar
profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitemen Mutu dan Anti Korupsi.
2. Untuk menganalisa dampak yang akan terjadi apabila nilai-nilai dasar profesi ASN
tersebut tidak diimplementasikan dalam aktualisasi kegiatan.
3. Mampu menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak di
implementasikan.
4. Dapat mengusulkan gagasan kreatif sebagai solusi untuk menangani isu-isu yang
berkembang melalui kegiatan-kegiatan yang memberikan kontribusi kepada
Sekolah.
Pegawai Negeri Sipil yang memiliki sikap dan perilaku yang profesional,
beretika dan mempunyai niali-nilai dasar ANEKA. Hal ini sejalan dengan PERLAN No
24 Tahun 2017 tentang pedoman penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III yang bermanfaat untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS
yang karakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS. Nilai-nilai dasar PNS
dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasi
bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat.

C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari Aktualisasi dalam pelatihan dasar ASN bagi peserta pelatihan
dasar, yaitu:
a. Menerapkan nilai-nilai ANEKA sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
b. Menjadi pengalaman belajar bagi ASN untuk mengembangkan tanggung jawab
penuhnya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.
c. Menjadi ASN yang profesional, berkomitmen, beretika, dan berintegritas.
d. Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa

3
D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup atau batasan dalam tahap aktualisasi ini adalah sebagai
berikut.
1. Nilai-nilai dasar profesi ASN meliputi lima nilai dasar yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta Peran dan
Kedudukan ASN dalam kerangka NKRI yaitu Whole of Government (WoG),
Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik.
2. Uraian tugas Guru Agama Kristen Ahli Pertama di Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu
Bunga bersesuaian dengan rancangan aktualisasi ini, yaitu melaksanakan
persiapan kegiatan aktualisasi, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), membuat bahan ajar muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, membuat
media pembelajaran Pendidikan agama kristen, membuat instrument penilaian pre
test, post test, soal evaluasi, melaksanakan pembelajaran dengan media
pembelajaran Latihan Keterampilan dan melaksanakan evaluasi pembelajaran
Pendidikan Agama Kristen
3. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai dengan rancangan
aktualisasi yang telah dibuat, yaitu sebanyak 6 (enam) kegiatan.
4. Waktu pelaksanaan aktualisasi dibatasi selama 30 hari kerja, yaitu dari tanggal 22
Oktober sampai dengan 04 Desember 2021.

E. Tempat dan Waktu Kegiatan


Kegiatan Evaluasi Rancangan Aktualisasi akan diselenggarakan pada tanggal
21 Oktober 2021 secara virtual (zoom meeting), di Kabupaten Melawi, Kalimantan
Barat. Sedangkan kegiatan aktualisasi akan diadakan pada 22 Oktober sampai dengan
04 Desember 2021 bertempat di Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Profil Instansi

1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI 8 KAYU BUNGA
2 NPSN : 30104926
3 Jenjang Pendidikan : SD
:
4 Status Sekolah Negeri
5 Alamat Sekolah : Kayu Bunga
RT / RW : 3 / 1
Kode Pos : 79671
Kelurahan : Kayu Bunga
Kecamatan : Kec. Belimbing Hulu
Kabupaten/Kota : Kab. Melawi
Provinsi : Prop. Kalimantan Barat
:
Negara Indonesia
6 Posisi Geografis : -0.5607 Lintang
111.4623 Bujur
2. Data Pelengkap              
7 SK Pendirian Sekolah : NOMOR 420 204 TAHUN 2009
:
8 Tanggal SK Pendirian 2009-12-28
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
1
0 SK Izin Operasional : NOMOR 420 204 TAHUN 2009
1
1 Tgl SK Izin Operasional : 2009-12-28
1
2 Kebutuhan Khusus Dilayani :  
1
3 Nomor Rekening : 4522000886
1
4 Nama Bank : Bank Kalbar
1
5 Cabang KCP/Unit : NANGA PINOH
1
6 Rekening Atas Nama : BOS SDN 08 KAYU BUNGA
1
7 MBS : Tidak
1
8 Luas Tanah Milik (m2) : 6136
1
9 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0
2
0 Nama Wajib Pajak : Bend. Bos SDN. 08 Kayu Bunga
2
1 NPWP : 008421661706000
3. Kontak Sekolah
2
0 Nomor Telepon : 0822 5295 5288
2 :
1 Nomor Fax  
2 Email : sdn08kayubunga@yahoo.com
2
2 :
3 Website  
4. Data Periodik
2
4 Waktu Penyelenggaraan : Pagi
2
5 Bersedia Menerima Bos? : Ya
2
6 Sertifikasi ISO : Proses Sertifikasi
2
7 Sumber Listrik : Diesel
2
8 Daya Listrik (watt) : 900
2
9 Akses Internet : Tidak Ada
3
0 Akses Internet Alternatif : Tidak Ada
5. Sanitasi
3
1 Kecukupan Air : Cukup
3
2 Sekolah Memproses Air : Ya
Sendiri
3
3 Air Minum Untuk Siswa : Tidak Disediakan
3
4 Mayoritas Siswa Membawa : Ya
Air Minum

3
5 Jumlah Toilet Berkebutuhan : 0
Khusus
3
6 Sumber Air Sanitasi : Air sungai
3
7 Ketersediaan Air di : Ada Sumber Air
Lingkungan Sekolah
3
8 Tipe Jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
3
9 Jumlah Tempat Cuci : 8
Tangan
4
0 Apakah Sabun dan Air : Ya
Mengalir pada Tempat Cuci
Tangan
4
1 Jumlah Jamban Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 1 1
4
2 Jumlah Jamban Tidak Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 1 1 0
B. Visi Dan Misi Sekolah
“ VISI ”
Meningkatakan mutu pendidikan yang berakhlak mulia serta berorentasi kepada nilai-nilai
keagamaan dan keTuhanan Yang Maha Esa serta berdisiplin
“ MISI ”
1. Meningkatkan pelayanan yang profesinoal terhadap warga belajar.
2. Meninkatkan profesional guru melalui jenis pendidikan baik melalui pendidikan Formal
maupun informal.
3. Membina jati diri siswa agar menjadi manusia yang beriman bertakwa berbudi pekerti
luhur serta mampu menguasai dasar -dasar ilmu pengetahuan
4. Menjunjung tinggi nilai keagamaan,taat dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
5. Menciptakan sekolah yang bernuansa Relegius.
6. Mengembangkan kerjasama dengan komite sekolah untuk mencapai Visi sekolah.

C. Data Sekolah

1. Struktur organisasi

Kepala Sekolah

ERY SUBAGIO, S.Pd


NIP.198406282009041001

Bendahara Waka Kepsek Ketua Komite Tata Usaha


Permia,S.Pd.SD Jelina,S.Pd.K Herri Jelina,S.Pd.K
NIP.198504232009042002 NIP.1985090620202122004 NIP.1985090620202122004

Jabatan

Wali Kelas I Wali Kelas II Wali Kelas III Wali Kelas IV Wali Kelas V Wali Kelas VI

Ramai Juni Yanti Erma Pujiana Jelina,S.Pd.K Kristiana Tipung, S.Pd Akim, S.Pd Permia, S.Pd.SD

2. Daftar Siswa
1.
  JUMLAH PESERTA DIDIK MENURUT  
Nama Rombel Jenis Kelamin Agama Jumlah
N0 Kong
Kelas Laki- Jumlah Katoli Kriste
  Perempuan Islam Hindu Budha Hu
laki k n
Chu
6 ( 4+
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13  
5)
                           
1 Kelas I I 7 6 13 2 11  
2 Kelas II I 7 5 12 1 11  
3 Kelas III I 6 2 8 8  
4 Kelas IV I 8 7 15 2 13  
5 Kelas V I 12 9 21 1 20  
6 Kelas VI I 3 7 10 1 9  
       
JUMLAH
  43 36 79 7 72
TOTAL  

2. Jumlah Guru Berdasarkan Kualifikasi


Kualifikasi Jumlah Persen
Doktor (S3)
Master (S2)
Sarjana (S1) 5
Sarjana Muda (D3)
Diploma II (D II)
Diploma I (D I)
SLTA 2
TOTAL 7

3. Jumlah Guru Berdasarkan Status


Kualifikasi Jumlah Persen
Guru Tetap Yayasan
Guru Negeri (PNS) 3
Guru TidakTetap (Honorer) 4
Total 7

4. Kebutuhan dan Kondisi Ruang


Rombongan Kondisi
Ruang
Belajar
Tersedia Baik Ringan Berat
(Rombel)
6 5 4 1

5. Keadaan Guru
Kekurangan Guru
Kepsek Guru PNS Guru Kontrak Guru Honor
Berapa
1 2 4 7

6. JumlahTenaga Non-Guru BerdasarkanKualifikasi


Kualifikasi Jumlah Persen
Doktor (S3)
Master (S2)
Sarjana (S1)
SarjanaMuda (D3)
Diploma II (D II)
Diploma I (D I)
SLTA
TOTAL

7. JumlahTenaga Non-Guru Berdasarkan Status


Kualifikasi Jumlah Persen
Guru TetapYayasan
Guru Negeri (PNS)
Guru TidakTetap (Honorer)
Total

8. Personalia Guru
Tempat/ Pendi
No. Nama/NIP L/P Ket
TanggalLahir dikan
1. ERY SUBAGIO, S.Pd Kepsek
L NANGA UNGAI, 28-06-1984 S1
NIP.19840628 200904 1 001
2. PERMIA,S.Pd.SD
P KAYU BUNGA, 23-04-1985 S1 Guru Kelas
NIP 19850423 200904 2 002
3. JELINA,S.Pd.K Guru Pendidikan Agama
P PONTIANAK, 06-09-1985 S1
NIP 19850906 202012 2 004 Kristen
4. AKIM, S.Pd L KAYU BUNGA, 24-08-1979 S1 Guru Kelas

5. KRISTIANA TIPUNG,
P NANGA MADI, 27-05-1976 S1 Guru Kelas
S.Pd
6.

9. Jumlah Tenaga Non-Guru Berdasarkan Jenis Pekerjaan


JenisPekerjaan Jumlah
Tata Usaha Administratif
Perpustakaan (Pustakawan)
Laboratorium
Teknis
Kebersihan
Keamanan
Lainnya
TOTAL

10. Jumlah Ruang Kelas


Kondisi Ruang Kelas Jumlah Persen
Baik 4
Rusak Ringan 1
Rusak Berat
Total 5

11. Perpustakaan
a. Koleksi Buku
- Jumlah Buku Penunjang : 1000 Eks.
- Jumlah Buku Bacaan : 1242 Eks
2
b. Luas Perpustakaan : 7x8 m
12. Lapangan Olah Raga
a. Lapangan Bola Voli : 1
b. Lapangan Bulutangkis :
c. LapanganTenis Meja : 1
d. LapanganTakraw :

13. Sarana dan Prasarana


Keberadaan Fungsi
2
No. Jenis Ada Tidak Luas (m )
Ya Tidak
Ada
1 Ruang Kepala Sekolah √
2 Ruang Dewan Guru √
3 RuangTamu √
4 Ruang UKS √
Gudang 2x3
5 1 √

14. Prasarana
Keberadaan Fungsi
No. Jenis
Ada Tidak Ada Ya Tidak
1 Alokasi Listrik √ √
2 Alokasi Air √ √
3 JaringanTelepon √
4 Internet √
B. Denah Lokasi Saranadan Prasarana

SUNGAI
KENEBAK

GUD
WC WC WC WC ANG
Baik Baik Baik Baik

Ruang
Kelas 4 Ruang Ruang Ruang
Ruang
Kelas 5 Kelas 3 Kelas 2 & 1 UKS
Rusak
Ruang ringan
Kelas 6

Perpusta
kaan

Jalan Tanjung kopi


D. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi Sekolah Dasar Negeri10 Singkawang, adalah sebagai berikut :
a. Jujur
Suatu sikap yang lurus hati, menyatakan yang sebenar – benarnya, tidak
berbohong atau berkata hal – hal yang menyalahi apa yang terjadi
b. Toleransi
Sikap saling menghargai dan menghormati baik kantar individu maupun
kelompok
c. Disiplin
Merupakan sikap taat dan patuh terhadap nilai – nilai yang dipercaya
merupakan tanggung jawabnya
d. Kreatif dan Inovatif
Kemampuan untuk mengembangkan ide – ide dan untuk menemukan cara –
cara baru dalam melihat peluang artinya tidak pernah merasa puas akan
prestasi yang telah dicapai tetapi selalu mensyukurinya dan terus mengadakan
pembaharuan demi peningkatan ilmu dan keterampilan sesuai dengan
teknologi yang berkembang.
e. Mandiri
Suatu sikap atau perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan semua tugas yang diberikan
f. Cermat
Sikap yang perhatian, seksama, teliti dan berhati – hati dalam melakukan
pekerjaan
g. Berkarakter
Menjadi pribadi yang berprilaku, bersifat, bertabiat, berwatak, sebagai makhluk
beragama, berbangsa dan bernegara
h. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah perwujudan kesadaran dan kewajiban bagi manusia.
Menurut KBBI tanggung jawab adalah keadaan dimana wajib menanggung
segala sesuatu yang menjadi akibat
i. Professional
Dapat memahami tugas serta tanggung jawab yang diberi kepadanya
sehingga bekerja dengan sungguh – sungguh

E. Tugas Dan Fungsi Guru Serta Uraian Tugas Peserta Latihan Dasar CPNS
Tugas guru berdasarkan permendikbud No. 15 tahun 2018 yang butir – butir tugasnya
antara lain sebagai berikut:
1. Membuat atau Menyusun program pembelajaran
2. Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di kelas
3. Menyusun alat penilaian dan melaksanakn penilaian hasil belajar
4. Membuat dan mengisi daftar nilai siswa
5. Melaksanakan analisis hasil belajar
Berdasarkan uraian tugas diatas, tugas peserta latsar di organisasi sebagai guru Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Kristen.

F. Tupoksi Organisasi
1. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah
a. Kepala Sekolah sebagai Pendidik (educator)
b. Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)
c. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)
d. Kepala Sekolah sebagai Penyedia (Supervisor)
e. Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin (Leader)
f. Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)
g. Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)
2. Tugas Pokok dan Fungsi Guru
a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan benar
b. Melaksanakan kegiatan penilaian, proses belajar, memberikan ulangan dan
melakukan ujian
c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan (remedial)
f. Melaksanakan kegiatan membimbing kepada guru lain dalam proses
pembelajaran
g. Mengisi daftar nilai anak didik
h. Membuat alat peraga
i. Menumbuhkan sikap menghagai karya seni
j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
l. Mengadakan pengembangan program pembelajaran misalnya menggunakan
model – model pembelajaran dalam membuat RPP
m. Mencatat kemajuan hasil belajar peserta didik
n. Mengisi dan mengabsensi kehadiran siswa sebelum memulai pembelajaran
o. Mengatur kebersihan ruang kelas misalnya membuat daftar piket peserta didik
p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat
3. Uraian Tugas Guru
Tugas guru terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010
tentang petunjuk teknis jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, diantara
lain :
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan Pendidikan
b. Menyusun silabus pembelajaran
c. Menyusun RPP
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e. Menyusun alat ukur / soal sesuai mata pelajaran
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di
kelasnya
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
h. Melaksanakan pembelajaran / perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah dan Nasional
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi
l. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
m. Melaksanakan pengembangan diri
n. Melaksanakan publikasi ilmiah dan karya inovatif
BAB III
NILAI - NILAI DASAR SERTA PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ASN


Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 tahun
2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar untuk membentuk PNS sebagai pelayan masyarakat yang
berkarakter dan profesional yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap
perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional
sebagai pelayan publik.
Nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang merupakan landasan
dalam menjalankan profesi ASN.Adapun nilai-nilai dasar PNS tersebut adalah
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Berikut ini penjelasan masing-masing nilai dari ANEKA dimaksud, adalah:
A. Akuntabilitas
Nilai-nilai pada Akuntabilitas ada 9, yaitu : 1) Kepemimpinan, 2) Transparansi, 3)
Integritas, 4) Tanggung Jawab, 5) Keadilan, 6) Kepercayaan, 7)
Keseimbangan, 8) Kejelasan, 9) Konsistensi.
 Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri
seseorang untuk memimpin memberi contoh kepada orang lain,
memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan dan
mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah
untuk mencapai target (goal) yang telah ditentukan. Contoh : Saat
terjadi kasus keterlambatan penyerahan nilai rapot pada saat Penilaian
Akhir Semester (PAS), seorang pimpinan tidak boleh serta merta
menyalahkan karyawan, seorang pemimpin harus mampu
mengendalikan ego berarti dapat mengendalikan diri ketika
menghadapi tekanan maupun tantangan. Seorang pemimpin harus
menghadapi dengan tenang dan segera mengambil keputusan dan
tindakan karena kasus tersebut juga menjadi tanggung jawabnya.
 Transparansi
Transparansi adalah sebuah tindakan yang tujuannya untuk mendorong
komunikasi, kerjasama, keterbukaan dalam proses perencanaan,
penyususnan, pelaksanaan anggaran dan meningkatkan akuntabilitas

15
dalam keputusan-keputusan serta meningkatkan kepercayaan dan
keyakinan kepada pimpinan. Contoh: Pejabat negara yang mampu dan
bersedia untuk bertatap muka dan berbicara langsung dengan rakyat,
bersikap terbuka dengan bersedia menunjukkan jumlah kekayaan yang
dimiliki negara ke publik,bersikap terbuka dalam memberitahukan
setiap kebijakan publik yang dibuat atau dikeluarkan. Integritas,
kesesuaian antara perkataan dan tindakan.
 Integritas
Integritas adalah kesesuaian antara pikiran, perkataan, konsistensi
tindakan, nilai, metode, ukuran, prinsip, harapan dan hasil. Contoh:
Seorang guru yang selalu menanamkan mind said untuk selalu displin
dalam melaksanakan tugas yaitu dengan selalu datang tepat waktu,
kemudian setiap akhir pertemuan guru membuat catatan tentang
komitmen apa yang tidak dapat guru lakukan kemudian dari catatan
tersebut cari solusi atas semua tindakan atau catatan yang telah ditulis
untuk selalu memenuhi tanggung jawabnya dan tidak membiarkan
ketidakdispinan mengontrol integritas diri.
 Tanggungjawab
Tanggungjawab adalah kesadaran dan kewajiban dari individu atau
lembaga terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan. Contoh:
Seorang guru yang senantiasa mentaati segala perintah atasan dan
menjauhi segala larangan yang bertentangan dengan tata terbit yang
telah dibuat disekolah tersebut serta selalu Menjaga keharmonisan
dengan warga sekolah (kepala sekolah, para guru, staf sekolah, para
siswa dan siswi serta orang tua/wali murid) dengan saling menyayangi,
menghormati, dan menghargai, Menjaga kesatuan dan persatuan
dilingkungan sekolah.
 Keadilan
Keadilan adalah keadaan antar manusia yang diperlakukan dengan sama
sesuai dengan hak dan kewajibannya masing- masing. Contoh:
Seorang karyawan BPJS harus memberikan pelayanan dan perlakuan
yang sama kepada nasabahnya tanpa memandang hubungan
kekerabatan, kedudukan jabatan, kehidupan sosialnya, dan
penampilannya karena setiap nasabah memiliki hak yang sama.

 Kepercayaan

16
Kepercayaan artinya keyakinan pada seseorang/lembaga serta mengakui
akan kejujuran dan kemampuan seseorang/lembaga benar-benar
dapat memenuhi harapan Contoh: Orang tua murid yang
menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 5 Menukung dengan harapan
anaknya mampu menjadi anak yang berprestassi dari segi akademik
maupun akhlak karena beliau percaya pihak sekolah mampu mendidik,
membimbing dan mengajar anaknya sehingga menjadi pribadi yang
lebih baik.
 Keseimbangan
Keseimbangan adalah tindakan yang mampu menyeimbangkan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas untuk
mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja dan masyarakat.
Contoh: Seorang guru yang memberikan teguran secara lisan atau
bahkan memberikan sanki kepada siswa yang melakukan perbuatan
yang melanggar norma dan tata tertib sekolah dan seorang guru yang
juga akan memberikan penghargaan atau hadian kepada siswa yang
berprestasi secara akademik maupun non akademik.
 Kejelasan
Kejelasan adalah tindakan mampu mengetahui kewenangan, peran dan
tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi.
Contoh: Seorang guru yang membuat Rencana Pelaksanan
Pembelajaran (RPP) sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
dikelas agar tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan kurikulum.
 Konsistensi
Konsistensi adalah Konsisten adalah kesesuaian antara perkataan
dengan
tindakan. Contoh: Seorang guru akan memberikan pengurangan nilai jika
ada siswa yang terlambat mengumpulkan tugas. Dan guru tidak akan
berpengaruh jika murid mencoba merayu dan membujuk dengan
embel-embel memberikan sesuatu agar mendapat nilai baik.
B. Nasionalisme
Nilai-nilai pada Nasionalisme ada 28, yaitu : 1) Religius, 2) Hormat
Menghormati, 3) Kerjasama, 4) TidakMemaksakan Kehendak, 5) Jujur, 6)
Amanah, 7) Adil, 8) Persamaan Derajat, 9) Tidak Diskriminatif, 10) Mencintai
Sesama Manusia, 11) Tenggang Rasa, 12) Membela Kebenaran, 13)
Persatuan, 14) Rela Berkorban, 15) Cinta Tanah Air, 16) Memelihara

17
Ketertiban, 17) Disiplin, 18) Musyawarah, 19) Kekeluargaan, 20)
Menghormati Keputusan, 21) Tanggung jawab, 22) Kepentingan Bersama,
23) Gotong Royong, 24) Sosial, 25) Tidak Menggunakan Hak Yang Bukan
Miliknya, 26) Hidup Sederhana, 27) Kerja Keras, 28) Menghargai Karya
Orang Lain.
1) Religius
Religius adalah suatu sikap dan perilaku yang taat/patuh dalam
menjalankanajaran agama yang dipeluknya, bersikap toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, serta selalu menjalin kerukunan hidup
antar pemeluk agama lain. Contoh: Seseorang yang mengerjakan perintah
agamanya seperti shalat.
2) Hormat menghormati
Hormat menghormati adalah sikap menghargai orang lain dengan berlaku
baik dan sopan. Contoh: Mengucapkan salam / bertegur sapa ketika
bertemu dengan orang lain baik itu orang yang lebih tua maupun yang
muda, dan melaksanakan serta mematuhi perintah atau nasehat dari orang
yang lebih tua seperti orang tua atau guru dengan ikhlas
3) Kerja sama
Kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa
orang (lembaga, pemerintah dan sebagainya) untuk mencapai tujuan
bersama. Contoh : gotong royong dalam membersihkan sekolah yang
terkena banjir
4) Tidak memaksakan kehendak
Tidak memaksakan kehendak adalah sikap tidak egois atau sikap
kecenderungan untuk memperiritaskan keinginan dan kebutuhan sendiri di
atas kebutuhan dan keinginan orang lain. Contoh: menyelesaikan
permasalahan dengan menggunakan cara musywarah.
5) Jujur
Jujur adalah perilaku positif dengan berkata sebenarnya, tidak curang,
serta perbuatan dan perkataan yang tidak berlawanan. Contoh: berani
mengakui kesalahan yang telah diperbuat seperti melanggar peraturan
lalulintas.

6) Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya, setia, taat, dan ketulusan hati menjaga

18
suatu perintah yang diberikan dengan baik. Contoh: menyampaikan pesan
yang dititipkan dapat disampaikan atau diberikan kepada orang yang
berhak serta dapat menjaga rahasia dengan baik.
7) Adil
Adil adalah tidak berat sebelah sama rata, tidak memihak, menempatkan
sesuatu sesuai kapasitas dan kelayakannya, serta bebas dari diskriminasi.
Contoh adil misalnya memperlakukan setiap orang sama didepan hukum.
8) Persamaan Derajat
Persamaan derajat mengandung makna bahwa setiap warga negara
memiliki hak yang sama, kewajiban yang sama, dan kedudukan yang sama
di depan hukum dan pemerintahan. Contoh persamaan derajat misalnya
bersikap demokratis memberikan kesempatan hak dan kewajiban yang
sama.
9) Tidak diskriminatif
Tidak diskriminatif adalah tidak membeda-bedakan secara sengaja
terhadap golongan-golongan yang berhubungan dengan kepentingan
tertentu baik yang berhubungan dengan agama, ras, etnis ataupun suatu
kebudayaan. Contoh tidak diskriminatif misalnya tidak memperlakukan
orang secara berbeda hanya karena perbedaan keyakinan, warna kulit,
suku maupun budayanya.
10) Mencintai Sesama Manusia
Mencintai sesama manusia mengandung makna saling mengasihi, saling
tolong menolong, dan saling membantu antara satu sama lainnya. Contoh
mencintai sesama manusia misalnya menghormati orang yang merayakan
hari besarnya
11) Tenggang Rasa
Tenggang rasa maksudnya adalah suatu sikap hidup dalam ucapan,
perbuatan, dan tingkah laku yang mencerminkan sikap menghargai dan
menghormati orang lain sehingga tidak menyakiti ataupun menyinggung
orang lain. contoh sikap tenggang rasa misalnya tidak merendahkan orang
lain karena status sosial maupun karena kegagalanya.
12) Membela kebenaran
Membela kebenaran memiliki makna keberanian, keteguhan hati dan
kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan hal yang benar
secara bijaksana dan terpuji. Contoh membela kebenaran misalnya berkata
jujur sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan

19
13) Persatuan
Persatuan adalah gabungan (ikatan, kumpulan dan sebagainya) beberapa
bagian yang sudah bersatu, perserikatan, serikat. Contoh persatuan
misalnya Selalu berusaha untuk bertutur kata sopan sesuai norma yang
berlaku dan berusaha untuk menjaga kerukunan baik antara anggota
keluarga maupun dengan lingkungan sekitar.
14) Rela Berkorban
Rela berkorban memiliki makna bersedia dengan ikhlas, senang hati,
dengan tidak mengharapkan imbalan dan mau memberikan sebagian yang
dimiliki sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya. Contoh rela
berkorban misalnya memberikan bantuan dan pertolongan kepada
tetangga yang terkena musibah baik bantuan berupa tenaga maupun
bantuan berupa materi.
15) Cinta Tanah Air
Cinta tanah air memiliki makna cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan terhadap bangsa.
Seperti sikap terhadap bahasa, lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa. Contoh sikap cinta tanah air misalnya menggunakan bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, melestarikan kebudayaan dan
menggunakan produk buatan bangsa sendiri.
16) Memelihara ketertiban
Memelihara ketertiban memiliki makna suatu keadaan dinamis masyarakat
sebagai salah satu upaya menjaga dan meningkatkan keamanan serta slah
satu prasyarat terselenggaranya persatuan dan kesatuan. Contoh
memelihara ketertiban misalnya tidak membuat kerusuhan, menjaga
ketentraman dan tidak ada lagi yang korupsi.
17) Displin
Disiplin adalah merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai
yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Contoh disiplin adalah
datang ketempat kerja tepat waktu, tidak melanggar tata tertib yang ada,
dan mengerjakan tugas tepat waktu.
18) Musyawarah
Musyawarah adalah merupakan pembahasan bersama dengan maksud
mencapai keputusan atas penyelesaian masalah. Musyawarah memiliki
tujuan untuk mencapai mufakat atau persetujuan. Contoh musyawarah
misalnya rapat pemilihan ketua RT, musyawarah pembagian tugas piket,

20
dan musyawarah pembangunan jalan.
19) Kekeluargaan
Kekeluargaan memiliki makna sebuah rasa yang diciptakan oleh manusia
untuk mempererat hubungan antar keduanya, maupun per-kelompok agar
timbul rasa kasih sayang dan persaudaraan. Contoh kekeluargaan
misalnya saling membantu satu sama lain, bergotong royong dan saling
berbagi antar sesama 2
20) Menghormati Keputusan
Menghormati keputusan adalah menerima dan melaksanakan sesuatu
yang telah disepakati bersama untuk dijalankan bersama. Contoh
menghormati keputusan misalnya menerima dengan lapang dada,
melaksanakan hasil keputusan dalam musyawarah dan bertanggung jawab
dalam kegiatan pelaksanaannya
21) Tanggung Jawab
Tanggung jawab kesadaran diri manusia terhadap semua tingkah laku dan
perbuatan yang disengaja atau pun tidak di sengaja. Contoh tanggung
jawab misalnya berani menanggung resiko dari perbuatan yang dilakukan
dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
22) Kepentingan Bersama
Kepentingan bersama memiliki makna sebuah keputusan yang sudah
dipikirkan secara matang , untuk mewujudkan keinginan yang di inginkan
secara bersama. Contoh kepentingan bersama misalnya bergotong royong
memperbaiki jalan yang rusak, tidak memaksakan kehendak terhadap
orang banyak dan menjaga kebersihan tempat umum.
23) Gotong Royong
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-
sama dan bersifat suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan
dengan lancar, mudah dan ringan. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan
secara bergotong royong antara lain pembangunan fasilitas umum dan
membersihkan lingkungan sekitar.
24) Sosial
Sosial berasal dari bahasa latin yaitu 'socius' yang berarti segala sesuatu
yang lahir, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan bersama (Salim,
2002). Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berinteraksi dengan
sesama. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, tapi
sangat membutuhkan peran orang lain.Contoh sosial misalnya adalah

21
kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, kebutuhan keamanan,
kebutuhan pendidikan, dan kebutuhan kesehatan.
25) Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya
Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya maksudnya adalah tidak
mau mempergunakan atau memanfaat harta milik orang lain tanpa izin
atau tanpa sepengetahuan miliknya. Contoh tidak menggunakan yang
bukan miliknya misalnya mencuri atau mengambil barang tanpa
sepengetahuan pemiliknya.
26) Hidup Sederhana
Hidup sederhana adalah Hidup sederhana adalah perilaku yang
disesuaikan dengan kebutuhan utama.Kebutuhan utama seperti makanan
bergizi, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan dalam keluarga. Contoh
hidup sederhana misalnya tidak berlebihan, ada rasa tenggang rasa yang
tinggi, berhemat dan tidak memamerkan kekayaan.
27) Kerja Keras
Kerja keras maksudnya adalah mempunyai semangat yang berkobar serta
memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencapai target pribadi yang
dianggap sedikit melebihi batas kemampuan kita sendiri. Contoh dari kerja
keras misalnya Rajin dan tekun belajar, tidak mudah putus asa. Sungguh-
sungguh membantu orangtua dalam melakukan pekerjaan rumah.
Menerapkan pola hidup yang hemat.
28) Menghargai Karya Orang Lain
Menghargai karya orang lain adalah sikap mau mengakui dan menghormati
karya orang lain dengan cara memberikan sebuah apresiasi yang positif.
Contoh menghargai karya orang lain misalnya dengan memberikan
apresiasi berupa kata-kata yang positif yang menyenangkan, pujian dan
semangat.

C. Etika Publik
Nilai-nilai pada Etika Publik ada 10, yaitu: 1) Jujur, 2) Bertanggung Jawab, 3)
Integritas Tinggi, 4) Cermat, 5) Disiplin, 6) Hormat, 7) Sopan, 8) Taat pada
Peraturan per-UU, 9) Taat Perintah, 10) Menjaga Rahasia.

1) Jujur
Jujur adalah perilaku positif dengan berkata sebenarnya, tidak curang,

22
serta perbuatan dan perkataan yang tidak berlawanan. Contoh: berani
mengakui kesalahan yang telah diperbuat seperti melanggar peraturan
lalulintas
2) Bertanggung jawab
Bertanggung jawab kesadaran diri manusia terhadap semua tingkah laku
dan perbuatan yang disengaja atau pun tidak di sengaja. Contoh tanggung
jawab misalnya berani menanggung resiko dari perbuatan yang dilakukan
dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Integritas Tinggi Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Contoh: Selalu datang
tepat waktu
4) Cermat Cermat adalah teliti dan berhati-hati terhadap sesuatu. Contoh
Siswa mengecek kembali jawaban ulangan matematika. 5) Displin Disiplin
merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya
merupakan tanggung jawabnya. Contoh disiplin adalah datang ketempat
kerja tepat waktu, tidak melanggar tata tertib yang ada, dan mengerjakan
tugas tepat waktu 6) Hormat Hormat adalah sikap menghargai orang lain
dengan berlaku baik dan sopan. Contoh: Mengucapkan salam / bertegur
sapa ketika bertemu dengan orang lain 7) Sopan Sopan adalah kaidah
atau peraturan hidup bagi tingkah laku manusia yang timbul dari hasil
pergaulan sekelompok yang berisi perintah, larangan dan sanksi tertentu.
Contoh: Saat bertemu guru, siswa menyapa dan mencium tangan guru. 8)
Taat pada peraturan per-UU Sikap menaati peraturan per-UU. Contoh
membayar pajak motor tepat waktu 9) Menjaga rahasia Sikap mampu
menjaga atau menyembunyikan sebuah informasi rahasia. Contoh
merahasiakan hasil kelulusan UN sampai waktu pengumuman

D. Komitmen Mutu
Nilai-nilai pada Komitmen Mutu ada 5, yaitu : 1) Efektif, 2) Efisien, 3)
Inovasi, 4) Kejelasan Target, 5) Berorientasi Mutu
1). Efektif
Efektif (tepat sasaran.) adalah tingkat ketercapaian terget yang telah
direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Contoh seorang PNS melakukan perjalanan dinas dari Sintang ke
Pontianak menggunakan pesawat dengan tiket Rp 600.000,- dan
sampai dalam waktu 40 menit.

23
2). Efisien
Efisien (tepat guna) adalah tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak
terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur. Contoh :
Seorang PNS melakukan perjalanan dinas dari Sintang ke Pontianak
menggunakan bis dengan tiket Rp 175.000,- dan sampai dalam waktu 8
jam.
3) Kreatif adalah suatu pola tingkah laku yang aktif, memiliki keingintahuan
yang besar yang tidak bisa diam dalam suatu hal serta dorongan untuk
berkembang dalam diri sendiri maupun orang lain.
Contoh : Mengubah barang bekas yang sudah tidak dipakai menjadi
sesuatu yang bisa digunakan. Misalnya membuat vas bunga dari kertas
koran
4) Inovasi adalah perubahan yang menciptakan untuk mencapai keadaan
yang lebih baik di masa yang akan datang. Contoh : Selama BDR
pembelajaran online dilakukan dengan media zoom metting sebagai
perantara untuk melakukan diskusi.
5) Kejelasan target
Mutu yang dibuat harus jelas tujuannya dan sasarannya
6) Berorientasi Mutu
Beorientasi mutu adalah setiap kegiatan atau program yang dilakukan
diarahkan untuk pencapaian standar mutu. Contoh : Guru mengajar
dikelas dengan menggunakan buku atau refrensi lain yang selalu update
setiap tahunnya demi tercapainya mutu pembelajaran yang baik.

E. Anti Korupsi
Nilai-nilai pada Anti Korupsi ada 9, yaitu : 1) Jujur, 2) Disiplin, 3)
Tanggung Jawab, 4) Kerja Keras, 5) Sederhana, 6) Mandiri, 7) Adil, 8)
Berani, 9) Peduli.
1) Jujur
Jujur adalah perilaku positif dengan berkata sebenarnya, tidak curang,
serta perbuatan dan perkataan yang tidak berlawanan. Contoh: berani
mengakui kesalahan yang telah diperbuat seperti melanggar peraturan
lalu lintas.
2) Displin

24
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang
dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Contoh disiplin adalah datang
ketempat kerja tepat waktu, tidak melanggar tata tertib yang ada, dan
mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tanggung jawab
Bertanggung jawab kesadaran diri manusia terhadap semua tingkah laku
dan perbuatan yang disengaja atau pun tidak di sengaja. Contoh
tanggung jawab misalnya berani menanggung resiko dari perbuatan
yang dilakukan dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
4) Kerja Keras
Kerja keras adalah semangat/kemauan yang berkobar untuk mencapai
target. Contoh Siswa yang berlatih upacara sebagai persiapan Apel
Senin.
5) Sederhana
sederhana adalah Hidup sederhana adalah perilaku yang disesuaikan
dengan kebutuhan utama. Kebutuhan utama seperti makanan bergizi,
tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan dalam keluarga. Contoh hidup
sederhana misalnya tidak berlebihan, ada rasa tenggang rasa yang
tinggi, berhemat dan tidak memamerkan kekayaan
6) Mandiri
Mandiri adalah suatu sikap untuk tidak menggantungkan keputusan
kepada orang lain dalam menyelesaikan tugas dan permasalahan.
7) Adil
Adil adalah tidak berat sebelah sama rata, tidak memihak, menempatkan
sesuatu sesuai kapasitas dan kelayakannya, serta bebas dari
diskriminasi. Contoh adil misalnya memperlakukan setiap orang sama
didepan hukum
8) Berani
Berani adalah sikap tidak mengenal takut. Contoh : Menegur atasan jika
menyimpang dari norma.
9) Peduli
Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri
dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi disekitar kita. Contoh
memberikan bantuan berupa bahan makanan untuk teman sekontor
yang sedang tertimpa bencana banjir.

25
B. Peran dan Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara
yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk
menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
Pelaksana kebijakan publik, Pelayan publik, dan Perekat dan pemersatu
bangsa.
ASN berfungsi, bertugas, dan berperan melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya tersebut, dan mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
ASN berfungsi, bertugas, dan berperan memberikan pelayanan publik
yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi sertiap warganegara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang diselengarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan, oleh
karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
ASN berfungsi, bertugas, dan berperan mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan
golongan.

26
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya
maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
Ada beberapa asas dalam Manajemen ASN, diantaranya adalah asas
kepastian hukum, profesionalisme, proposionalitas, keterpaduan, delegasi,
netralitas, akuntabilitas, efektif, efisien, keterbukaan, nondiskriminatif,
persatuan, kesatuan, keadilan dan kesetaraan, serta kesejahteraan.
Indikator Manajemen ASN yaitu : Profesional, Memiliki nilai dasar,
Etika Profesi, Bebas dari intervensi KKN dan bebas dari praktik KKN.

2. Whole of Government
Whole-of-Government atau disingkat WoG adalah sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG
juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan. WoG menekankan adanya penyatuan keseluruhan (whole) elemen
pemerintahan. Biasanya WoG dipraktekkan dalam pelayanan publik dengan
menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Di dalam
whole of government terdapat beberapa asas yaitu koordinasi, konsultasi,
komunikasi, kolaborasi, integritas, informasi, sinkronisasi dan simplikasi.
Indikator WOG yaitu : Koordinasi, Konsultasi, Kolaborasi, Informasi,
Integrasi, Singkronisasi, Dan Simplikasi.
Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh
pendekatan WoG adalah:
a. Pelayanan yang Bersifat Adminisitratif, yang menghasilkan berbagai
produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga masyarakat.
b. Pelayanan Jasa Pelayanan, yang menghasilkan berbagai bentuk jasa
yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, perhubungan, dan lainnya.
c. Pelayanan Barang, yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan
warga masyarakat, seperti misalnya jalan, perumahan, jaringan telepon,
listrik, air bersih, dan seterusnya.
d. Pelayanan Regulatif, melalui penegakan hukuman dan peraturan
perundang- undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-
sendi kehidupan masyarakat.
3. Pelayanan Publik
Dalam Undang-undang No. 25 Tahun 2009 Pasal 1 ayat (1)
disebutkan bahwa “Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif.
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik
yang diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya, dan
sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesarbesarnya
untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila mereka
merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi
untuk memberikan perlindungan bagi warga negara.
Pelayanan publik mempunyai 9 prinsip yaitu partisipatif, transparan,
responsif, Tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
Adapun didalam Pelayanan Publik terdapat beberapa nilai indikator,
yaitu: jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna,
santun, kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, keamanan,
kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, disiplin / sapa /
ramah, kenyamanan.
Penyelenggaraan Pelayanan Publik berasaskan :

 Kepentingan umum yaitu pemberian pelayanan tidak boleh


mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau golongan.

 Kepastian hukum yaitu jaminan terwujudnya hak dan kewajiban dalam


penyelenggaraan pelayanan.

 Kesamaan hak yaitu pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama ,


golongan, gender, dan status ekonomi.

 Keseimbangan hak dan kewajiban yaitu pemenuhan hak harus sebanding


dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun
penerima pelayanan.

 Keprofesionalan yaitu pelaksanaan pelayanan harus harus memiliki


kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas.

 Partisipatif yaitu peningkatan peran serta masyarakat dalam


penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan
dan harapan masyarakat.

 Persamaan perlakuan /tidak deskriminatif artinya setiap warga negara


berhak memperoleh pelayanan yang adil.

 Keterbukaan yaitu setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah


mengakses dan memperoleh informasi mengenai pelayanan yang
diinginkan.

 Akuntabilitas yaitu proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat


dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

 Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan artinya pemberian


kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga tercipta keadilan dalam
pelayanan.

 Ketepatan waktu yaitu penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan


dengan tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan.

 Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan artinya setiap jenis pelayanan


dilakukan secara cepat , mudah dan dapat dijangkau.
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Isu
1. Identifikasi Isu
Isu adalah suatu masalah dan kondisi dimana apa yang terjadi tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan dan harus segera diselesaikan dan diputuskan.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu yang
ditemukan dari hasil pengamatan di sekolah, konsultasi dengan coach, mentor
dan kepala sekolah yang bertugas di Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga.
Adapun isu-isu tersebut adalah sebagai berikut :
a) Belum Optimalnya Kemapuan Siswa Kelas V Dalam Memahami Cara Baca
Tulis Alkitab di Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga.
Isu ini terdeteksi berdasarkan hasil pengamatan peserta laksar terhadap
kegiatan baca dan tulis Alkitab siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu
Bunga selama bulan Januari-Agustus 2021 yang belum maksimal. Isu ini
disebakan karena belum diterapkanya metode pembelajaran Latihan
keterampilan, disamping itu faktor penyebab yang lain adalah kurangnya
kesadaran diri siswa untuk mempelajari Alkitab secara benar serta minim
pengetahuan siswa tentang Alkitab

Berikut daftar nilai siswa pada Penilaian Tengah Semester (PTS) yang
diambil pada Tahun Ajaran 2020/2021 semester Ganjil Berdasarkan tabel 4.1
menunjukkan hasil dari penilaian tengah semester kelas V tahun ajaran
2020/2021 pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) adalah 70. Dapat dilihat bahwa dari jumlah 16 siswa diantaranya
terdapat 10 siswa atau 63% siswa yang mendapat nilai dibawah kriteria
ketuntasan minimal sedangkan hanya 6 siswa atau 37% siswa yang mendapat
nilai diatas kriteria ketuntasan minimal. Jika dikaitkan dengan visi sekolah yaitu
“Meningkatkan Mutu Pendidikan Yang Berakhlak Mulia Serta Berorientasi
Kepada Nilai – nilai Keagamaan Dan Ketuhanan Yang Maha Esa Serta
Berdisiplin”, maka dari nilai hasil belajar Pendidikan Agama Kristen kelas V
Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga menunjukkan bahwa visi Sekolah belum
tercapai secara optimal
Tabel 4.1
Nilai Penilaian Tengah Semester Pendidikan Agama Kristen Kelas V

NO NAMA SISWA KKM NILAI KETERANGAN


1 Rahmat Fadli 70 65 Tidak Tuntas
2 Rio Subrendi 70 63 Tidak Tuntas
3 Farensia 70 66 Tidak Tuntas
4 Tio Alfindo 70 65 Tidak Tuntas
5 Shella Amanda 70 65 Tidak Tuntas
6 Okta Jania 70 78 Tuntas
7 Tendi Arematea 70 68 Tidak Tuntas
8 Rendi. N Darlo 70 78 Tuntas
9 Gloria Valentaen 70 75 Tuntas
10 Junika Nirin 70 80 Tuntas
11 Andika 70 68 Tidak Tuntas
12 Revan. N Darlo 70 68 Tidak Tuntas
13 Pebrian Jordan 70 65 Tidak Tuntas
14 Tiora Aprilia 70 65 Tidak Tuntas
15 Dea Agustin 70 76 Tuntas
16 Morlen Anseben 70 80 Tuntas
70,31
Sumber : Hasil PTS Pendidikan Agama Kristen Kelas V

b) Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama


Kristen di Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga.
Isu ini disebabkan karena kurang kepercayaan diri siswa Ketika tampil didepan
kelas, hali ini sangat mempengaruhi kepribadian siswa itu sendiri. Akibat dari
ketidakpercayaan diri tersebut siswa menjadi kurang aktif Ketika ditugaskan
membaca atau menulis Alkitab di kelas, selain itu faktor lain yang menyebabkan
rendahnya motivasi belajar siswa adalah masih terdapat beberapa siswa di kelas
V Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga yang belum bisa membaca, faktor ini
membuat siswa menjadi minder terhadap teman-temannya dan malas mengikuti
pelajaran.

Berikut daftar nilai siswa pada Penilaian Ulangan Harian (UH) Ke 2 yang diambil
pada Tahun Ajaran 2020/2021 semester Ganjil Berdasarkan tabel 4.2
menunjukkan hasil dari penilaian Ulangan Harian kelas V tahun ajaran 2020/2021
pada pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) adalah 70. Dapat dilihat bahwa dari jumlah 16 siswa diantaranya terdapat 9
siswa atau 56% siswa yang mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal
sedangkan hanya 7 siswa atau 44% siswa yang mendapat nilai diatas kriteria
ketuntasan minimal. Jika dikaitkan dengan misi sekolah poin ke 5 yaitu
“Menciptakan Sekolah Yang Bernuansa Religius”, maka dari nilai hasil belajar
Pendidikan Agama Kristen kelas V Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum tercapai sesuai harapan

Tabel 4.2
Nilai Penilaian Tengah Semester Pendidikan Agama Kristen Kelas V

NO NAMA SISWA KKM NILAI KETERANGAN


1 Rahmat Fadli 70 68 Tidak Tuntas
2 Rio Subrendi 70 69 Tidak Tuntas
3 Farensia 70 80 Tuntas
4 Tio Alfindo 70 68 Tidak Tuntas
5 Shella Amanda 70 85 Tuntas
6 Okta Jania 70 80 Tidak Tuntas
7 Tendi Arematea 70 65 Tidak Tuntas
8 Rendi. N Darlo 70 69 Tidak Tuntas
9 Gloria Valentaen 70 80 Tuntas
10 Junika Nirin 70 83 Tuntas
11 Andika 70 65 Tidak Tuntas
12 Revan. N Darlo 70 65 Tidak Tuntas
13 Pebrian Jordan 70 68 Tidak Tuntas
14 Tiora Aprilia 70 66 Tidak Tuntas
15 Dea Agustin 70 80 Tuntas
16 Morlen Anseben 70 80 Tuntas
73,18
Sumber : Hasil PTS Pendidikan Agama Kristen Kelas V

c) Belum Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Pendidikan Agama di Sekolah


Dasar Negeri 8 Kayu Bunga.
Alat Peraga merupakan media pembelaran yang sangat penting dan sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan guru dalam mengajar dan siswa yang
menerima pelajaran. Karena tidak adanya ala peraga sebagai sarana penunjang
kegiatan belajar maka proses belajar mengajar menjadi kurang efektif, sehingga
tujuan pembelajaran yang ingin di capai menjadi kurang maksimal.

Berikut daftar nilai siswa pada Penilaian UTS yang diambil pada Tahun Ajaran
2020/2021 semester Ganjil Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan hasil dari
penilaian Ulangan Tengah Semester kelas V tahun ajaran 2020/2021 pada
pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
adalah 70. Dapat dilihat bahwa dari jumlah 16 siswa diantaranya terdapat 8 siswa
atau 50% siswa yang mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal
sedangkan hanya 8 siswa atau 50% siswa yang mendapat nilai diatas kriteria
ketuntasan minimal. Jika dikaitkan dengan misi sekolah poin ke 2 yaitu
“Meningkatkan Profesional Guru Melalui Jenis Pendidikan Baik Melalui
Pendidikan Formal Maupun Informal”, maka dari nilai hasil belajar Pendidikan
Agama Kristen kelas V Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa belum tercapai dengan maksimal

Tabel 4.3
Nilai Penilaian Tengah Semester Pendidikan Agama Kristen Kelas V

NO NAMA SISWA KKM NILAI KETERANGAN


1 Rahmat Fadli 70 67 Tidak Tuntas
2 Rio Subrendi 70 69 Tidak Tuntas
3 Farensia 70 80 Tuntas
4 Tio Alfindo 70 69 Tidak Tuntas
5 Shella Amanda 70 85 Tuntas
6 Okta Jania 70 85 Tuntas
7 Tendi Arematea 70 69 Tidak Tuntas
8 Rendi. N Darlo 70 75 Tuntas
9 Gloria Valentaen 70 69 Tidak Tuntas
10 Junika Nirin 70 80 Tuntas
11 Andika 70 65 Tidak Tuntas
12 Revan. N Darlo 70 76 Tuntas
13 Pebrian Jordan 70 68 Tidak Tuntas
14 Tiora Aprilia 70 69 Tidak Tuntas
15 Dea Agustin 70 80 Tuntas
16 Morlen Anseben 70 88 Tuntas

Sumber : Hasil PTS Pendidikan Agama Kristen Kelas V

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan hasil dari penilaian tengah semester kelas V tahun
ajaran 2020/2021 pada Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dengan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) adalah 70. Dapat dilihat bahwa dari jumlah 16 siswa diantaranya
terdapat 8 siswa atau 50 % siswa yang mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan
minimal dan 8 siswa atau 50 % siswa yang mendapat nilai diatas kriteria ketuntasan
minimal. Jika dikaitkan dengan misi sekolah poin ke 1 yaitu “Meningkatkan Pelayanan
yang Profesional Terhadap Warga Belajar”, maka dari nilai hasil belajar
Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga menunjukkan bahwa
kriteria ketuntasan minimal belum dapat tercapai.

2. Penetapan Isu
Penentuan isu prioritas dilakukan dengan menggunakan alat analisis yaitu dengan
metode APKL ( Aktual, Prolematik, Khalayakan, dan Layak) dengan skala penilaian 1
sampai 5 yaitu :
a) Aktual : suatu kejadian yang sedang terjadi dan sedang hangat dibicarakan di
lingkungan Sekolah dasar Negeri 8 Kayu Bunga yang berdampak pada belum
optimalnya kemampuan baca tulis Alkitab siswa kelas V. Jika isu benar-benar
aktual maka diberikan nilai 5 (sangat tinggi), namun jika isu ke-aktulan sangat
rendah maka diberikan nilai 1 (sangat rendah).
b) Prolematik : hal yang masih belum dapat dipecahkan di lingkungan Sekolah Dasar
Negeri 8 Kayu Bunga dan perlu dicarikan solusinya guna mengoptimalkan
kemampuan baca tulis Alkitab siswa kelas V. Jika isu benar-benar prolematik
maka diberikan nilai 5 (sangat tinggi), namun jika isu ke-prolematikannya sangat
rendah maka diberikan nilai 1 (sangat rendah).
c) Khalayak : isu di angkat karna terdiri dari satu orang, kelompok atapun massa
ataupun (orang banyak), khalayak termasuk pada seluruh siwa kelas V Sekolah
Dasar Negeri 8 Kayu Bunga. Jika isu benar-benar khalayak maka diberikan nilai 5
(sangat tinggi) namun jika isu ke-khalayakan sangat rendah maka diberikan nilai 1
(sangat rendah).
d) Layak : hal yang pantas, patut, wajar, diberikan untuk pemecahan masalah dalam
rangka mengoptimalkan kemampuan baca tulis Alkitab siwa kelas V Sekolah
Dasar Negeri 8 Kayu Bunga. Jika isu benar-benar layak maka diberikan nilai 5
(sangat tinggi) namun jika isu ke-layakannya sangat rendah maka diberikan nilai
1 (sangat rendah).

Tabel 4.4

Analisis Penilaian Kualitas Isu Aktual, Prolematik, Kekhlayakan dan Layak


(APKL)

No Isu Aktual A P K L Σ Rank


Belum Optimalnya Kemampuan Siswa Kelas V
Dalam Memahami Cara Baca Tulis Alkitab di
1 4 4 3 4 15 I
Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga.

Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Terhadap


Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen di
2 3 4 4 3 14 II
Sekolah Dasar Negeri 8 Kdi ayu Bunga.

Belum Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran


Pendidikan Agama Kristen Sekolah Dasar
3 Negeri 8 Kdi ayu Bunga. 3 3 3 4 13 III
Keterangan:

5= Sangat Tinggi
4= Tinggi
3= Sedang
2= Rendah
1= Sangat Rendah
Berdasarkan Hasil analisis isu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak)
yang mendapatkan nilai tertinggi adalah “Belum Optimalnya Kemampun siswa kelas
V dalam Memahami Cara Baca Tulis Alkitab Di Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu
Bunga ”, dengan demikian isu inilah yang akan peserta jadikan sebagai isu prioritas (core
issues) dalam rancangan aktualisasi ini.

a. Penetapan Faktor Penyebab

Beberapa faktor yang menjadi penyebab dari isu “Belum Optimalnya Kemampuan
siswa kelas IV A dalam menghubungkan bentuk dan fungsi hewan pada pembelajaran daring
di SD Negeri 10 Singkawang”, antara lain diuraikan sebagai berikut:

1). Media Belajarnya Masih Bersifat Convesional Atau Monoton

Media belajar merupakan pendukung dan penunjang serta pelengkap dalam


mengembangkan materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran akan terasa lebih
menyenangkan jika disertai dengan media atau alat peraga. Dengan alat peraga siswa
dapat lebih Fokus dan bersemangat menerima materi pelajaran ketimbang hanya dengan
cara biasa saja atau apa adanya. Dengan alat peraga dapat memberikan kemudahan bagi
guru dan siswa untuk saling berinteraksi, selain itu kemampuan atau daya serap siswa
jauh lebih baik dibandingankan dengan pengajaran yang sifatnya monoton.

2). Kurangnya Kesadaran Siswa Untuk Mempelajari Pentingnya Cara Baca


Tulis Alkitab

Alkitab merupakan salah satu sumber ilmu, sumber materi dan sekaligus media
pembelajaran mata pelajaran Pendidikan agama kristen, dalam hal ini sebagai
siswa yang beragama kristen mereka harus dan wajib mempelajari isi Alkitab
tersebut. Dengan mempelajari Alkitab siswa akan mengetahui bagaimana bentuk –
bentuk pengajaran Tuhan Yesus yang disampaikan kepda manusia. Dengan
membaca Alkitab siswa akan terbiasa menegnal bahkan menguasai cara
membaca dan menulis Alkitab, kebiasaan yang seperti ini nanti akan sangat
membantu siswa untuk memdapatkan nilai yang baik.

3). Minimnya Pengetahuan Siswa Tentang Alikitab


Pengetahuan tentang Alkitab adalah suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap
siswa yang beragama kristen, karena jika tidak maka guru akan dianggap gagal
dalam membimbing dan mendidik siswa tentang pengetahuan tentang Alkitab.
Minimnya pengetahuan siswa tentang Alkitab akan berdampak terhadap sikap dan
perilaku siswa. Dengan kurangnya pengetahuan tentang Alkitab, siswa tidak bisa
membedakan mana perbuatan yang baik dan mana yang tidak, mana perbuatan
yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakaukan dll.

4). Kurangnya Motivasi Di Dalam Diri Siswa Untuk Mempelajari Pengetahuan


Tentang Alkitab
Motivasi merupakan suatu gerak jiwa dan perilaku seseorang untuk berbuat.
Motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan
seseorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan
orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang
diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang.
Seorang siswa yang memiliki motivasi yang kuat didalam dirinya untuk mempelajari
pengetahuan tentang Alkitab akan melahirkan nilai – nilai keagamaan dan
keimanan yang kuat . oleh sebab itu sebagai orang tua di sekolah seorang guru
Pendidikan Agama Kristen harus menanamkan nilai – nilai keagamaan, keimanan
dan pengetahuan tentang Alkitab dengan baik dan benar supaya siwa dapat
menrapkannya dalam kehidupan sehari – hari lewat pengajaran yang disampaikan
oleh guru.

5). Kurangnya Kepercayaan Diri Siswa Ketika Tampil Di Depan Kelas


Sikap minder atau kurang percaya diri pada siswa tidak boleh dibiarkan, sikap
minder jika dibiarkan lama kelamaan akan berdampak buruk bagi siswa itu sendiri.
Siswa akan merasa tidak dianggap oleh teman – temannya dan juga guru, hal ini
akan mempengaruhi kepribadian siswa menjadi buruk. Oleh sebab itu seorang
guru Pendidikan agama kristen harus bisa membangkitkan semangat siswa
tresebut dengan memberikan motivasi agar tidak merasa minder terhadap orang –
orang disekitarnya

6). Masih Terdapat Beberapa Siswa Kelas V Yang Belum Bisa Membaca
Berdasarkan pengamatan peserta latsar selama kurang lebih 8 bulan bahwa di
Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga masih terdapat beberapa siswa khususnya
kelas V yang belum bisa membaca. Belum bisa mebaca adalah salah satu faktor
penyebab yang membuat siswa tidak bisa membaca dan menulis Alkitab. Hal ini
jika tidak ditangani segera akan berpengaruh terhadap pengetahuan siswa tentang
baca tulis Alkitab. Siswa akan dengan gampang menjadikan tidak bisa membaca
sebagai alasan untuk mereka tidak mempelajari Alkitab.
Berdsarkan hasil analisis APKL (Aktua, Problematik, Khalayak dan Layak)
sebagaimana tersebut diatas, untuk merumuskan masalah prioritas maka tahapan
selanjutnya menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, growth) dengan
skala penilaian 1 sampai dengan 5 sebagai berikut :
a. Urgency, yaitu seberapa mendesak suatu masalah harus dibahas, dianalisis,
ditindaklanjuti dan diselesaikan.
b. Seriousness, yaitu seberapa serius dan mendesaknya suatu masalah harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
c. Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya masalah tersebut yang
memiliki dampak terhadap perkembangan jangka Panjang yang lebih besar jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya, dan yang paling mendesak untuk segera
diselesaikan agar tidak berdampak pada masa mendatang.

Tabel 4.5
Analisis Masalah dengan USG
No. Faktor Penyebab / isu U S G ∑ Rank
Media Belajar Masih Bersifat 4 3 4 11 I
Convensional Atau Monoton
2. Kurangnya Kesadaran Siswa 3 4 3 10 II
Untuk Mempelajari Pentingnya
Cara Baca Tulis Alkitab
3. Minimnya Pengetahuan Siswa 3 3 3 9 III
Tentang Alkitab
4. Kurangnya Motivasi Didalam Diri 2 4 2 8 IV
Siswa Untuk Mempelajari
Pengetahuan Tentang Alkitab
6. Kurangnya Kepercayaan Diri 3 2 2 7 V
Siswa Ketika Tampil Didepan
Kelas
6. Masih Terdapat Beberapa Siswa 3 1 2 6 VI
Kelas V Yang Belum Bisa
Membaca

Keterangan:

5= Sangat Tinggi
4= Tinggi
3= Sedang
2= Rendah
1= Sangat Rendah

Berdasarkan analisis menggunakan metode USG, dapat diketahui bahwa faktor


penyebab/masalah yang paling dominan untuk diangkat sebagai faktor penyebab/masalah
prioritas adalah “Media Belajar Masih Bersifat Convensional Atau Monoton”.

C. Gagasan Dan Rencana Kegiatan

1. Gagasan Pemecahan Masalah / Isu

Berdasarkan isu prioritas yang terpilih yaitu “Belum Optimalnya Kemampuan Siswa
Kelas V Dalam Memahami Cara Baca Tulis Alkitab Di Sekolah Dsar Negeri 8 Kayu Bunga
”, dan melihat faktor penyebab adalah: “Media Belajar Masih Bersifat Convensional Atau
Monoton”, maka Gagasan Pemecahan Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini dan
selanjutnya akan menjadi judul Rancangan Aktualisasi ini adalah “Optimalisasi Baca
Tulis Alkitab Dengan Metode Belajar Latihan Keterampilan Di Kelas V Sekolah
Dasar Negeri 8 Kayu Bunga”.

2. Rencana Kegiatan
Untuk menindaklanjuti gagasan pemecahan isu yang menjadi judul dari rancangan
aktualisasi ini, dapat dirumuskan rencana kegiatan sebagai berikut:
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pada Pembelajaran Pendidikan
Agama Kristen Kelas V;
2. Membuat Bahan Ajar Cara Baca Tulis Alkitab

3. Merancang Media Belajar Latihan Keterampilan Baca Tulis Alkitab


4. Membuat Instrumen Penilaian, Soal Pre Test, Post Test Dan Soal Evaluasi;
5. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Kelas V Menggunakan
Media Belajar Latihan Keterampilan
6. Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Kelas V
D. Rencana Implementasi Kegiatan

Tabel 4.6
Rencana Implementasi Kegiatan

Unit Kerja : SD Negeri 8 Kayu Bunga


Identifikasi Isu :
1. Belum Optimalnya Kemampuan Siswa Kelas V Dalam Memahami Cara Baca Tulis Alkitab Di Sekolah Dasar
Negeri 8 Kayu Bunga
2. Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Kelas V Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Di Sekolah
Dasar Negeri 8 Kayu Bunga
3. Belum Tersedianya Alat Peraga Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Di Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya kemampuan siswa kelas V Dalam Memahami Cara Baca Tulis Alkitab Di Sekolah Dasar
Negeri 8 Kayu Bunga
Gagasan PemecahanIsu : “Optimalisasi Baca Tulis Alkitab Dengan Metode Belajar Latihan Keterampilan Di Kellas V Sekolah Dasar
Negeri 8 Kayu Bunga”
Keterkaitan Agenda III Dengan : 1. Whole of Goverment = Konsultasi, Komunikasi, Informasi
Isu Yang Diangkat Dan Gagasan 2. Pelayanan Publik = Santun, Kesederhanaan, Kejelasan, Kepastian Waktu
Pecahan Isu 3. Manajemen ASN = Profesional, Memiliki Nilai Dasar, Etika Profesi

Kontribusi Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Terhadap Visi-Misi Nilai – Nilai
Kegiatan Pelatihan dengan Nilai-Nilai Dasar
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7

1 Menyusun 1. Mempelajari 1. RPP PAK 1. Saya akan mempelajari program  Dengan 1. Mandiri
Rencana Program Semester 2. Catatan semester, silabus dan pemetaan KD menyusun 2. Kerja sama
Pelaksanaan Silabus, dan Konsul sebagai pedoman dalam Rencana
Pembelajaran Pemetaan KD 3. Foto dan penyusunan RPP agar materi sesuai Pelaksanaan
40
(RPP) pada 2. Membuat RPP Video dan tidak keliru. (Akuntabel : Pembelajaran
pembelajaran yang Kegiatan Konsisten, kejelasan Target) (RPP) saya ikut
Pendidikan Agama menggunakan berkonstribusi
Kristen Media Belajar Latihan dalam visi sekolah
Keterampilan

41
kelas V 3. Print out RPP yang 2. Saya akan membuat RPP yang “Meningkatkan
telah dibuat untuk memuat komponen utuh dengan Mutu Pendidikan
dikonsultasikan menggunakan Media Belajar Yang Berakhlak
dengan Kepala Latihan Keterampilan Mulia Serta
A:Konsisten, Sekolah (Komitmen Mutu : Berorientas Berorientasi
Kejelasan 4. Melakukan Mutu, Inovasi) Kepada Nilai-
Target konsultasi dengan nilai Keagamaan
Kepala Sekolah Dan Ketuhanan
N: Kerjasama, 3. Saya akan mengprint out RPP
5. Mencatat arahan Yang Maha Esa
Musyawarah untuk di konsultasikan dengan
dari Kepala Serta
Kepala Sekolah
E:Sopan, Sekolah terkait Berdisiplin” dan
(Anti Korupsi : Mandiri,
Cermat, konsultasi RPP. misi organisasi
Tanggung Jawab)
Hormat 6. Merevisi RPP yang yakni
telah “Meningkatkan
4. Saya akan menghadap Kepala Profesional
K:Berorientasi dikonsultasikan.
Sekolah untuk berkonsultasi Guru Melalui
Mutu, Inovasi 7. Mencetak RPP yang
terkait RPP dalam bentuk print out Jenis
telah direvisi.
yang telah dibuat dengan Pendidikan
A:Mandiri, 8. Menghadap kepala
mencantumkan Media Belajar Formal Maupun
Tanggung sekolah untuk
Latihan Informal”.
Jawab meminta persetujuan
Keterampilan(Nasionalisme :
RPP telah direvisi
untuk Kerjasama,
Musyawarah
ditandatangani.
MASN asas (Etika Publik : Sopan)
Profesionalisme (Anti Korupsi : Tanggung
Jawab)
WOG asas
Komunikas 5. Saya akan mencatat arahan dari
Kepala Sekolah terkait konsultasi
RPP yang sudah saya buat. (Anti
Korupsi : Mandiri)
(Etika Publik : Sopan)
6. Saya akan merevisi RPP yang
telah dikonsultasikan di buat
dengan teliti
(Akuntabel : Kejelasan Target
(Anti Korupsi : Mandiri,
Tanggung jawab )

7. Saya akan Mencetak RPP yang telah


direvisi tanpa bantuan orang lain.
(Anti Korupsi: Tanggung Jawab,
dan Mandiri)

8. Saya akan menghadap kepala


sekolah untuk meminta
persetujuan RPP telah direvisi
untuk ditandatangani dengan
sopan dan hormat.
(Akuntabilitas : Tanggung
Jawab)
(Etika Publik : Sopan, Hormat)

2 Membuat Bahan 1. Mengumpulkan 1. Bahan Ajar 1. Saya akan mengumpulkan  Dengan membuat 1. Kreatif
Ajar Pelajaran materi dari berbagai Pendidikan materi dari berbagai sumber bahan ajar 2. Terampil
Pendidikan Agama sumber belajar Agama belajar . saya ikut 3. Kerja Sama
Kristen 2. Membuat bahan ajar Kristen (Akuntabilitas: Transparan, berkonstribusi
berupa resume materi 2. Cacatan Kejelasan Target) dalam visi sekolah
3. Memprint out Bahan Konsul yaitu
ajar Pelajaran 3. Foto dan 2. Saya akan membuat bahan ajar “Meningkatkan
A:Kejelasan Pendidikan Agama Video dalam bentuk resume materi Mutu Pendidikan
Target, Kristen Kegiatan dengan mengabungkan materi dari Yang Berakhlak
Transparan 4. Melakukan beberapa sumber belajar. (Etika Mulia Serta
konsultasi terkait publik: Cermat) Berorientasi
N:Kerja Keras,
pembuatan bahan (Akuntabilitas: Transparan) Kepada Nilai-nilai
ajar. Keagamaan Dan
Ketuhanan Yang
Maha Esa
Kerjasama, 5. Mencatat hasil 3. Saya akan memprint out bahan Serta Berdisiplin”
Musyawarah konsultasi dengan ajar secara mandiri untuk dan berkontribusi
Kepala Sekolah dikonsultasikan dengan Kepala terhadap misi sekolah
E:Sopan, 6. Melakukan Sekolah. yakni”Meningkatkan
Cermat perbaikan bahan (Anti Korupsi: Tanggung Pelayanan Yang
ajar. Jawab, dan Mandiri) Profesional Terhadap
K:Inovasi, Warga Belajar”
Berorientasi 7. Mencetak bahan
4. Saya akan berkonsultasi dengan
Mutu ajar.
berdiskusi bersama Kepala
Sekolah dan Guru Senior
A:Tanggung mengenai bahan ajar dalam
Jawab, bentuk printout agar mendapat
Mandiri saran dengan mengunakan
bahasa yang santun dan sopan.
(Etika Publik: Sopan)
WoG asas (Nasionalisme: Kerjasama,
Komunikasi Musyawarah)
(Anti Korupsi: Mandiri)

5. Saya akan mencatat kembali hasil


konsultasi dengan Kepala Sekolah
sebagai bahan masukan.
(Anti Korupsi: Mandiri)

6. Saya akan melakukan perbaikan


dari bahan ajar yang telah dibuat
dengan teliti.
(Komitmen Mutu: Inovasi)
(Anti Korupsi: Tanggung
Jawab)
(Etika Publik: Cermat)
7. Saya akan mencetak sendiri
bahan ajar yang telah dibuat.
(Anti Korupsi:
Mandiri,Tanggung Jawab)
3 Merancang media 1. Media 1. Saya akan mencari referensi  Dengan membuat 1. Kreatif
belajar Latihan 1. Mencari referensi Belajar dalam bentuk video di media pembelajaran 2. Mandiri
keterampilan v i d e o y a n g akan latihan youtube mengenai materi saya ikut 3. Kerja Sama
berdasarkan materi digunakan dalam keterampilan baca tulis Alkitab dengan berkonstribusi
pembelajaran media belajar Latihan 2. Catatan menggunakan media belajar dalam visi sekolah
Pendidikan agama keterampilan Konsul latihan “Meningkatkan
kristen kelas V 2.Menentukan konsep 3. Foto dan keterampilan(Akuntabilitas: Mutu Pendidikan
yang akan dibuat video Konsisten, Kejelasan Yang Berakhlak
pada media belajar kegiatan Target) Mulia Serta
latihan keterampilan (Etika Publik: Cermat) berorientasi
3.Menyimpan video Kepada Nilai-
media belajar 2. Saya akan membuat media nilai Keagamaan
Latihan belajar Latihan keterampilan Dan Ketuhanan
keterampilan dengan bentuk video yang Yang Maha Esa
4. Mengkonsultasikan menarik dan menyenangkan Serta
isi video media sesuai dengan konsep materi Berdisiplin” dan
belajar Latihan pembelajarn berkontribusi
keterampilan terhadap misi
kepada Kepala sekolah yakni
Sekolah “Meningkatakan
5. Mencatat hasil Pelayanan Yang
konsultasi dengan Profesional
Kepala Sekolah dan Terhadap Warga
Guru Senior. Belajar.”
(Komitmen Mutu : Inovasi,
7.Melaksanakan Berorientasi Mutu)
A:Konsisten, tahapan pembuatan
Kejelasan Target media belajar 4. Saya akan menyimpan video
Latihan media belajar Latihan
N:Kerjasama, keterampilan keterampilan yang telah saya
Musyawarah buat.
(Anti Korupsi : Mandiri,
E: Cermat, Tanggung)
Sopan
5. Saya akan mengkonsultasikan
K:Berorientasi
dengan mengkomunikasikan isi
Mutu, Inovasi
media belajar Latihan
A:Mandiri, keterampilan yang telah dirancang
Tanggung kepada Kepala Sekolah dan Guru
Jawab senior agar diberikan masukan..
(Etika Publik: Sopan)
(Nasionalisme: Kerjasama)

MASN asas
Profesionalisme
WOG asas 6. Saya akan mencatat kembali hasil
Komunikasi konsultasi dengan Kepala Sekolah
dan Guru Senior (Etika Publik:
Sopan)
(Anti Korupsi : Mandiri)

7. Saya akan menyelesaikan


pembuatan atau mengedit video
pada media belajar Latihan
keterampilan
sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan dan sesuai waktu
yang telah di tentukan.
(Akuntabilitas : Tanggung
Jawab)

4 Membuat Instumen 1. Mempelajari Standar 1. Indikator 1. Saya akan mempelajari Standar  Dengan membuat 1. Kerja Sama
Penilaian, soal pre Kompentensi dan soal Kompetensi, Kompetensi Dasar Instumen Penilaian, 2. Mandiri
test, post test, dan Kompetensi Dasar 2. Soal pre test, sebagai panduan pembuatan soal pre test, post 3. Disiplin
soal evaluasi 2. Membuat indikator post test, dan instumen penilaian agar sesuai test, dan soal
soal soal evaluasi dengan tujuan pembelajaran yang evaluasi saya ikut
A:Konsisten, 3. Membuat soal pre 3. Pedoman ingin dicapai,sehingga mampu berkonstribusi
Kejelasan test, post test dan Penskoran mengukur pengetahuan siswa. dalam visi sekolah”
Target, soal evaluasi. 4. Analisis hasil (Akuntabilitas: Kejelasan Meningkatkan
4. Membuat pedoman Penilaian Target) Mutu Pendidikan
N: Kerjasama, penskoran 5. Catatan (Komitmen Mutu: Berorientasi Yang Berakhlak
Musyawarah 5. Membuat instrumen Konsul Mutu) Mulia Serta
analisis penilaian 6.Foto dan Berorientasi
E:Sopan,
6. Memprint out Video 2. Saya akan membuat indikator soal Kepada Nilai-
Hormat
indikator soal, bentuk Kegiatan berdasarkan Kompetensi Dasar nilai Keagamaan
K:Inovasi, soal pre test, post dengan bahasa yang mudah Dan Ketuhanan
Berorientasi test, soal evaluasi, dipahami. Yng Maha Esa
Mutu pedoman penskoran (Akuntabilitas: Kejelasan Serta
dan analisis hasil Target) Berdisiplin” Dan
A:Tanggung penilaian. berkontribusi
Jawab, 7. Melakukan 3. Saya akan membuat soal pre test, terhadap misi
Mandiri konsultasi dengan post test, dan evaluasi sekolah yakni
Kepala Sekolah dengan bahasa yang sederhana agar “Meningkatakan
8. Mencatat arahan dari mudah dipahami oleh siswa Profesional Guru
Kepala Sekolah (Akuntabilitas: Kejelasan Melalui Jenis
9. Melakukan Target Pendidikan Baik
perbaikan (Anti Korupsi : Mandiri) Melalui
Pendidikan
Formal Maupun
Informal”.
10. Mencetak ulang 4. Saya akan membuat pedoman
indikator soal, bentuk penskroan untuk mempermudah
Pelayanan soal pre test, post test, dalam pengoreksian soal pre test,
Publik asas soal evaluasi, post test dan evaluasi siswa.
Komunikasi pedoman penskoran (Akuntabilitas: Konsisten)
dan analisis hasil (Anti Korupsi: Mandiri)
penilaian.
5. Saya akan membuat instrumen
penilaian dengan bahasa yang
santun dan mudah dipahami.
(Akuntabilitas: Konsisten,
Kejelasan Target)

6. Saya akan memprint out sendiri


indikator soal, bentuk soal pre test,
post test, soal evaluasi, pedoman
penskoran analisis hasil penilaian..
(Anti Korupsi: Mandiri)

7. Saya akan berkonsultasi dengan


berdiskusi bersama Kepala Sekolah
WOG asas
agar mendapat saran yang baik
Komunikasi
dengan menggunakan bahasa yang
santun.
(Etika Publik: Sopan,
Hormat) (Nasionalisme:
Kerjasama) (Anti Korupsi:
Mandiri)
8. Saya akan mencatat arahan dari
Kepala Sekolah dan Guru Senior
pada saat berkonsultasi.
(Anti Korupsi: Mandiri)

9. Saya akan melakukan perbaikan


indikator soal, bentuk soal pre test,
post test, soal evaluasi, pedoman
penskoran dan analisis hasil
penilaian..
(Anti Korupsi: Mandiri,
Tangung Jawab)

10. Saya akan mencetak sendiri


indikator soal, bentuk soal pre test,
post test, soal evaluasi, pedoman
penskoran dan analisis hasil
penilaian..
(Anti Korupsi: Tanggung
Jawab, Mandiri)
5 Melaksanakan 1. Mengkondisikan 1. Daftar hadir 1. Saya akan memulai kelas dengan  Dengan 1. Beriman dan
kegiatan siswa untuk siswa mengucapkan salam, berdo’a dan melaksanakan bertaqwa
pembelajaran megikuti 2. Rekapitulasi mengecek kehadiran siswa. kegiatan 2. Kerja Sama,
Pendidikan agama pembelajaran Hasil pre (Akuntabilitas : Konsisten, pembelajaran 3.Disiplin
kristen kelas V 2. Melakukan test, dan Kejelasan Target) Pendidikan agama
menggunakan kegiatan awal post test (Nasionalisme : Religius) kristen saya ikut
media Latihan pembelajaran 3. Foto dan berkonstribusi
keterampilan Video 2. Saya akan melakukan kegiatan dalam visi sekolah
3. Melakukan kegiatan apersepsi yang berbentuk mengali “Meningkatkan
kegiatan pre test pengetahuan awal siswa dan Mutu Pendidikan
4. Melakukan menyampaikan tujuan pembelajaran Yang Berakhlak
kegiatan inti hari ini.. (Akuntabilitas: Mulia Serta
pembelajaran. Kejelasan Berorientasi
5. Melaksanakan Target) kepada Nilai-nilai
Keagamaan Dan
Ketuhanan Yang
Maha Esa” dan
berkontribusi
terhadap misi
A:Konsisten, kegiatan post test. (Nasionalisme: Tidak sekolah yakni
Kejelasan 6. Melakukan Diskriminasi) “Meningkatkan
Target) kegiatan penutup (Etika Publik: Cermat) Profesional
pembelajaran Guru Melalui
N:, Religius, 7. Menutup 3. Saya akan melakukan kegiatan pre Jenis
Kerja Keras, pembelajaran test sebelum memulai pembelajaran Pendidikan Baik
Tidak dengan berdoa. untuk mengukur kemampuan awal Melalui
Diskriminasi siswa sebelum kegiatan inti Pendidikan
pembelajaran dillaksanakan Formal Maupun
E:Sopan, (Akuntabilitas : Kejelasan Informal”.
Cermat Target)
K:Berorientasi
Mutu, Inovasi 4. Saya akan melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan
A:Mandiri, menggunakan media
Tanggung pembelajaran berbasis website
Jawab edpuzzle.
(Komitmen Mutu : Inovasi)
(Akuntabilitas : Kejelasan
Target)
MASN (Etika Publik: Cermat)
asas
Profesion
alisme 5. Saya akan melakukan kegiatan post
test untuk melihat kembali tingkat
pemahaman siswa setelah melakukan
kegiatan pembelajaran dengan media
belajar Latihan keterampilan.
(Nasionalisme: Tidak
Diskriminasi)
(Komitmen Mutu : Berorientasi
Mutu)
6. Saya akan melakukan kegiatan
refleksi pembelajaran dengan
siswa.
(Akuntabilitas: Kejelasan
Target)

7. Saya akan menutup pembelajaran


dengan meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa. (Nasionalis:
Religius,
Etika Publik: Sopan)

6 Melaksanakan 1. Memulai kegiatan 1. Daftar hadir 1. Saya akan memulai proses  Dengan 1. Beriman
evaluasi evaluasi dengan siswa evaluasi dengan mengucapkan melaksanakn dan
pembelajaran mengkondisikan 2. Lembar salam, dan meminta salah satu evaluasi bertaqwa
Pendidikan kelas. jawab siswa siswa untuk memimpin do’a pembelajaran saya 2. Disiplin
agama kristen 2. Mengingatkan 3. Hasil nilai dengan sopan. ikut berkonstribusi 3. Jujur
dikelas V kembali materi evaluasi (Nasionalis: Religius) dalam visi
yang akan siswa (Etika Publik: Sopan) sekolah”
dievaluasi. 4. Rekapitulasi Meningkatkan
3. Membagikan nilai siswa 2. Saya akan mengingatkan kembali Mutu
lembar soal 5. Hasil materi yang akan dievaluasikan Pendidikan
evaluasi. analisis nilai dengan bertanya jawab bersama Yang Berakhlak
4. Mempersilahkan siswa siswa. (Akuntabilitas: Mulia Serta
siswa untuk mulai 6. Foto dan Tanggung Jawab) Berorientasi
mengisi data dan Video (Nasionalisme : Kerjasama) Kepada Nilai-
menjawab soal kegiatan nilai Keagamaan
dengan jujur,tertib, 3. Saya akan membagikan lembar Dan Ketuhanan
dan cermat. soal evaluasi tanpa membeda- Yang Maha Esa
bedakan siswa. (Nasionalisme: Serta
5. Mengumpulkan Tidak Diskriminatif) Berdisiplin ” Dan
lembar jawaban berkontribusi
setelah waktu terhadap misi
sekolah yakni
“Meningkatkan
Pelayanan Yang
Profesional
Terhadap Warga
Belajar”.
pengerjaan selesai. 4. Saya akan mempersilakan siswa
6. Menutup untuk mulai mengisi data dan
A: Tanggung pembelajaran menjawab soal dengan jujur,tertib,
Jawab, dengan berdo’a dan cermat sesuai dengan waktu
Kejelasan Target 7. Mengoreksi lembar yang telah di tentukan.
jawaban (Etika Publik: Sopan, Cermat)
N: Religius, 8. Merekap nilai (Nasionalisme: Jujur)
Jujur, evaluasi
Kerjasama, 9. Menganalisis hasil 5. Saya akan mengumpulkan lembar
Tidak evaluasi jawaban saat waktu yang ditelah
Diskriminasi pembelajaran tentukan sudah berakhir.
Pendidikan agama (Komitmen Mutu: Efektifitas)
E:Sopan,
kristen
Cermat

K: Efektifitas 6. Saya akan meminta salah satu


A:Mandiri siswa untuk mengakhiri
pembelajaran dengan berdoa.
(Nasionalisme: Religius)
Pelayanan (Etika Publik: Sopan)
Publik asas
Komunikasi
7. Saya akan mengoreksi lembar
jawaban siswa dengan jujur dan
teliti.
(Nasionalisme: Jujur)
(Akuntabilitas: Tanggung
Jawab)

8. Saya akan merekapitulasi hasil


nilai evaluasi siswa yang telah
selesai dikoreksi.
(Anti Korupsi: Mandiri)
9. Saya akan menganalisis hasil
evaluasi siswa dengan cermat. (Anti
Korupsi: Mandiri)
(Etika Publik : Cermat)
E. Rencana Jadwal Implementasi Kegiatan

Tabel 4.6
Rencana Jadwal Implementasi Kegiatan

Nama Peserta : Jelina, S.Pd. K


Instansi : Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga

Tempat Aktualisasi : Sekolah Dasar Negeri 8 Kayu Bunga


Tanggal
No Kegiatan Output
Pelaksanaan
1. Menyusun Rencana 22 – 27 Oktober - RPP Pendidikan agama kristen
Pelaksanaan Pembelajaran 2021 - Catatan Konsul
(RPP ) Pada Pembelajaran - Foto dan Video Kegiatan
Pendidikan Agama Kristen
Kelas V

2. Membuat bahan ajar 28 – 2 November - Bahan Ajar Pendidikan Agama


Pembelajaran Pendidikan 2021 Kristen
Agama Kristen Kelas V - Cacatan Konsul
- Foto dan Video Kegiatan

3. Merancang Media Belajar 3 – 5 November - Media pembelajaran berbasis


Latihan Keterampilan 2021 website edpuzzle
Berdasarkan Materi Materi - Catatan Konsul
Pendidikan Agama Kristen Kelas - Foto dan video kegiatan
V

4. Membuat Soal Pre Test, Post 6 – 12 - Indikator soal


Test dan Soal Evaluasi November 2021 - Soal pre test, post test, dan soal
Pendidikan Agama Kristen Di evaluasi
Kelas V - Pedoman Penskoran
- Analisis hasil Penilaian
- Catatan Konsul
- Foto dan Video Kegiatan
5. Melaksanakan Kegiatan 13 – 24 - Daftar hadir siswa
Pembelajaran Pendidikan November 2021 - Hasil pre test, dan post test
Agama Kristen Kelas V - Foto dan Video kegiatan
Menggunakan Media Belajar
Latihan Keterampilan

6. Melaksanakan Evaluasi 25 – 30 - Daftar hadir siswa


Pembelajaran Pendidikan November 2021 - Lembar jawab siswa
Agama Kristen Di Kelas V - Hasil nilai evaluasi siswa
- Rekapitulasi nilai siswa
- Hasil Analisis nilai siswa
- Foto dan Video kegiatan

Anda mungkin juga menyukai