0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi administrasi negara di Indonesia. Terdapat empat jenis organisasi pemerintahan yaitu organisasi politik, organisasi sosial otonom, organisasi fungsional, dan organisasi teritorial. Organisasi administrasi negara harus dijalankan oleh pejabat-pejabat yang berpendidikan tinggi, bermoral, dan memiliki integritas tinggi agar dapat melayani masyarakat dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi administrasi negara di Indonesia. Terdapat empat jenis organisasi pemerintahan yaitu organisasi politik, organisasi sosial otonom, organisasi fungsional, dan organisasi teritorial. Organisasi administrasi negara harus dijalankan oleh pejabat-pejabat yang berpendidikan tinggi, bermoral, dan memiliki integritas tinggi agar dapat melayani masyarakat dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi administrasi negara di Indonesia. Terdapat empat jenis organisasi pemerintahan yaitu organisasi politik, organisasi sosial otonom, organisasi fungsional, dan organisasi teritorial. Organisasi administrasi negara harus dijalankan oleh pejabat-pejabat yang berpendidikan tinggi, bermoral, dan memiliki integritas tinggi agar dapat melayani masyarakat dengan baik.
Organisasi administrasi negara adalah sekelompok orang yang harus bekerja sama secara tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Organisasi administrasi negara juga merupakan struktur suatu tatanan hubungan hierarkis antara orang-orang yang masing- masing memegang/menjalankan jabatan/tugas/fungsi. Struktur mengendalikan mekanisme yang menggerakkan kegiatan-kegiatan dan sarana-sarana menuju tercapainya tujuan-tujuan. Organisasi administrasi negara adalah kegiatan-kegiatan yang menggerakkan orang-orang dan sarana-sarana secara tertib menuju tercapainya maksud dan tujuan-tujuan tertentu. Organisasi administrasi negara biasanya disebut juga dengan organisasi pemerintahan. Kedua organisasi ini telah menjadi satu sehingga pejabatnya yang bersangkutan harus selalu tahu dan sadar bila dia sedang menjalankan fungsi pemerintahan dan sedang melakukan fungsi administrasi (negara). Organisasi pemerintahan dan administrasi negara disesuaikan dengan dan bergantung pada tipe negara yang bersangkutan. Negara Republik Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal tersebut berarti bahwa Negara Republik Indonesia tergolong dalam tipe negara kesejahteraan dan kemakmuran (welfare state). Karena merupakan organisasi politik, sosial, fungsional, dan teritorial, Negara Republik Indonesia tersusun atas empat macam atau jenis organisasi pemerintahan. Adapun keempat jenis organisasi pemerintah itu adalah sebagai berikut: 1. Organisasi pemerintahan politik Organisasi pemerintahan politik adalah organisasi yang terdiri dari lembaga pembuat Undang-Undang dan lembaga yang menjalankan seluruh kebijakan pemerintah, seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden ditambah Dewan Perwakilan Rakyat, Kepala Daerah ditambah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 2. Organisasi pemerintahan sosial otonom, yakni: Negara Republik Indonesia = rukun nasional, Daerah Tingkat I = rukun provinsial, Daerah Tingkat II = rukun kabupaten, Desa = rukun desa. Rukun adalah unit sosial untuk mempersatukan atau mengatasi perbedaan antara suku, agama, aliran kepercayaan, profesi, dan sebagainya. Unit rukun terkecil adalah rukun tetangga (RT). 3. Organisasi pemerintahan fungsional, yakni organisasi pemerintahan sentral, dekonsentral, dan desentral. 4. Organisasi pemerintahan teritorial, adalah organisasi pemerintahan kewilayahan: a. Wijlayah Republik Indonesia, wilayah provinsi, wilayah kota, b. Wilayah kabupaten, wilayah kotamadya, wilayah kecamatan, kota administratif. c. Wilayah dibentuk melalui pembagian (secara) administratif dari teritorium atau wilayah kedaulatan negara atau wilayah yurisdiksi negara. d. Unit wilayah pada umumnya sekaligus menjadi wilayah jabatan (ambtsgebied, yurisdiksi) dari jabatan atau seorang pejabat negeri (negara). Dengan demikian, organisasi negara modern mana pun selalu rumit (kompleks), dan harus dijaga jangan sampai menjadi ruwet, sehingga tidak terkendalikan oleh pemerintah. Tidak ada organisasi negara modern masa kini yang sederhana. Semua rumit sehingga organisasi negara tersebut memerlukan pejabat-pejabat negara dan negeri yang mampu berpikir secara rumit (kompleks, sistematis, rasional, matematis) di dalam menjalankan berbagai fungsi dan tugas negara. Oleh karena itu, banyak negara bekas jajahan setelah dimerdekakan dan ditinggal oleh pejabat-pejabat administrasi negara penjajah yang berpengalaman dan terdidik baik, menjadi berantakan dan kacau-balau. Administrasi negara yang baik, efektif, dan sehat memerlukan: 1. pejabat-pejabat yang berpendidikan cukup tinggi, 2. pejabat-pejabat yang bermoral, paling tidak yang menjunjung tinggi etik kedinasan, 3. pejabat-pejabat yang mempunyai integritas tinggi, artinya yang mempunyai rasa tanggung jawab besar, tidak mau mengkhianati sumpah jabatannya dan tugasnya, tidak mau diajak kongkalikong atau korupsi, yang cukup bijaksana dan selalu berdaya upaya mencegah atau memecahkan problema. Banyak negara bekas jajahan menjadi hancur dan kacau balau admininistrasi negaranya karena tidak dapat menggantikan pejabat-pejabat civil service penjajah (bangsa asing Barat) dengan tenaga-tenaga bangsa sendiri yang memenuhi syarat-syarat mentalitas dan attituda yang sederajat. Pendidikan akademik dan teknis-teknologis memang sudah menjadi persyaratan utama dan dasar untuk pengadaan pegawai negeri dan penempatan personal negeri, terutama pada jabatan-jabatan yang harus banyak melakukan kalkulasi, perkiraan, planning, policy formulation dan decisions making secara modern. Dibalik itu, yang tidak kalah pentingnya adalah syarat-syarat kepribadian karena para pejabat administrasi negara Indonesia harus banyak berhubungan dengan warga masyarakat atau rakyat biasa. Dengan perkataan lain, di samping pandai bekerja secara modern, mereka juga harus pandai “merakyat”, pandai bergaul dengan dan melayani masyarakat yang masih belum modern dengan penuh rasa pengertian dan hati yang tulus untuk melayani mereka tanpa pamrih, artinya tanpa perhitungan untung rugi pribadi. Menyamaratakan perlakuan terhadap warga masyarakat yang masih belum berpendidikan cukup dengan yang sudah pandai dan kaya adalah tidak adil. Oleh sebab itu, organisasi daripada unit-unit atau instansi-instansi yang harus melayani warga dan badan masyarakat merupakan problema yang sangat penting, misalnya Kantor Kelurahan, Kantor Kepala Desa, Kantor Kecamatan, Kantor Dinas Daerah, Kantor Kepala Daerah, Kantor Bupati, Kantor Gubernur, Kantor Walikotamadya, Kantor Polisi, Kantor Kejaksaan, Kantor Panitera Pengadilan, Kantor Pajak, Kantor Imigrasi, Kantor Bea Cukai, dan seterusnya.