Anda di halaman 1dari 6

Nur’aini Pramesthi

Pbio Tingkat 3

Rangkuman

Teknik In Vitro dan Budidaya Tanaman

Sterile Technique

A. Keamanan dalam kultur sel


a. Zat berbahaya bagi Kesehatan
- Karsinogen = menyebabkan kanker
- Teratogen = menyebabkan kerusakan pada janin yang sedang berkembang
- Mutagen = menyebabkan mutase pada materi genetic yang bisa dilalu ke
generasi berikutnya.
Contohnya:
- Gentamycin dan Thapsigargin sifatnya Teratogen
- Hygromycin Kemunginan Karsinogen
- Streptomycin kemungkinan menyebabkan mutagen

B. Keamanan/Safety
a. Pembuangan limbah
- Semua limbah yang bersentuhan dengan sel harus di autoklaf
- Pipet, labu wadah dan sarung tangan lain masuk ke kantong otoklaf di tempat
sampah di sisi cabinet.
- Limbah cair masuk ke dalam botol di troli di dalam rangkaian kultur sel yang
akan diautoklaf. Botol ini mengandung desinfektan Khlor.
- Jangan mengisi wadah limbah karena hal ini menyebabkan masalah pada
otoklaf.
- Limbah kertas seperti bungkus pipet dan baskom harus masuk ke kantong
hitam yang dilapisi tempat sampah.

b. Penggunaan area Cell Culture


- Area kultur sel, seperti laboratorium lainnya adalah area kerja
- Jangan bawakan temanmu bersamamu
- Jangan makan, minum atau merokok di area ini
- Jangan gunakan posnel
- Pakailah mantel lab sepanjang waktu apakah di area kultur sela atau
laboratorium
- Pakailah sarung tangan sekali pakai, tapi pastikan anda membuangnya dengan
benar sebelum anda meninggalkan area tersebut.
- Jangan memakai sarung tangan sekali pakai di koridor atau area tulis.

C. Peralatan di dalam Lab Kultur Sel


a. Kabinet Aliran Laminar Horizontal
- Ini menyediakan lingkungan yang paling steril untuk sel, namun tidak
memberikan perlindungan kepada operator.
- Udara yang disaring masuk di bagian belakanag cabinet dan diarahkan ke
depan, langsung di operator.
- Bagian lemari yang paling steril ada di belakang.
b. Sentrifugal
- Ada sentrifugal di setiap daerah kultur sel yang didinginkan
- Sel yang berasal dari manusia harus dipusatkan pada rotor tertutup
- 100 x cukup sulit untuk sel sedimen, kekauatan yang lebih tinggi dapat
merusak sel
- Jika sebuah tabung pecah di sentrifius, bawa seluruh ember ke dalam cabinet
dan bersihkan di sana
c. Inkubator
- Inkubator dijalankan pada 37C dan 5% karbon Dioksida untuk menjaga
medium pada pH yang benar
- Fungsi inkubator = menginkubasi sel-sel yang sedang di kultur.
- Inkubator memiliki meter/skala untuk mendaftar suhu dan tingkat gas
- Ada alarm untuk menunjukkan kapa parameter ini menyimpang dari
parameter yang ditetapkan
- Jaga pintu tetap terbuka sesingkat mungkin.
d. Rerigator
- Bersuhu - 80C
- Dapat membekukan sel yang sedang di kultur, dan menstok sel yang sedang
kita kultur agar tidak berkembang.
e. Mikroskop inverted
- Berfungsi mengamati sel-sel kultur yang masih ada di dalam media, dapat
menembus gelas kaca ataupun flash wadah tempat kultur.
- Terhubung dengan oksigen

D. Kontaminan bagi kegiatan kultur sel


a. Kontaminan kultur sel dari dua jenis, yaitu:
- Kimia = sulit dideteksi akibat endotoksin, ion logam atau bekas desinfektan
yang tak terlihat.
- Biologis = menyebabkan efek nyata pada kultur mereka adalah mikoplasma,
ragi, bakteri atau jamur atau jjuga dari kontaminasi silang dari sel lainnya.

E. Musuh Kultur Sel


- Pertumbuhan Mikroorganisme 10 – 50 kali lebih cepat dari sel mamalia, yang
membutuhkan 8-16 jam untuk membelah. Mereka lebih toleran terhadap
variasi suhu, pH dan suplai hara dari pada sel.
- Sel paling rentan terhadap kontaminasi saat Teknik aseptic yang buruk dan
kultur menjadi terinfeksi dengan serangga.
- Hal ini dapat menyebabkan berkembangnya mikroorganisme resisten
antibiotic
- Sel lebih rentan terhadap infeksi pada waktu-waktu tertentu.

F. Efek Kontaminasi Biologis


- Mereka bersaing untuk nutrisi dengan sel inang
- Mengeluarkan bahan-bahan buangan, yang menjadi kotoran ataupun bahan
toksik yang mengganggu pertumbuhan sel yang sedang kita kultur
- Turunan arginin & purin yang terdegradasi nukleat
- Mereka juga memproduksi H202 yang secara langsung beracun untuk sel.
- Memproduksi zat racun dari kelompok kontaminan biologis jamur, bakteri,
ragi, mikroplasma yang dapat menghasilkan zat-zat racun yang berbahaya
bahkan membunuh sel yang dapat di kultur, maka harus dibuang dan
diamankan, maka harus steril/bebas kuman dari organisme lain.
G. Mendeteksi kontaminan
Kontaminan Biologis
- Adanya perubahan warna media menjadi keruh
- Adanya perubahan penurunan pertumbuhan sel yang sedang di kultur, menjadi
lambat tidak seperti seharusnya, karena dia terganggu dengan adanya
kontaminan biologis, dimana mereka bersaing dalam mencari makan dengan
kontaminan biologis.
- pH menjadi abnormal
- Perlekatan tidak baik
- Proses pembentukan sel tidak optimal/pecahnya sel yang senang dikultur,
yang menjadi indicator bahwa dalam kultur tersebut terdapat kontaminan,
- Solusi atau cara terbaik untuk menghilangkan kontaminasi adalah dengan
membuang jalur sel yang terinfeksi secara langsung. Bisa dengan pindah
media, kalau tidak ada yang bisa terselamatkan.

H. Perlengkapan Utama atau Dasar dalam Kegiatan Kultur Sel


- Laminar cabinet air flow (Laminar cabinet – Vertical are preferable)
- Inkubator
- Refrigator/pendingin
- Mikroskop = untuk mengamati hasil dan sebagainya
- Tissue = seluruh peralatan kultur ataupun plastic dan kaca merupakan
peralatan dasar dalam kultur sel.

I. Konsep dasar aseptic


- Duduk di meja kerja ataupun di kursi menghadap ke meja kerja, meja kerja
tergantung pada jenisnya apakah udah ada api Bunsen.
- Harus memiliki alcohol 70% untuk desinfeksi pada permukaan tangan atau
alat-alat yang digunakan.
- Wajib melakukan pemanasan leher permukaan botol kultur, atapun cawan
kultur di atas api Bunsen kalo dirasa mejanya aman dengan mengunnakan api
Bunsen.
- Jangan lupa ketika bekerja membuka tutup botol, menggunakan pipet harus
memegang dengan benar dan menyimpan dengan benar.
- Jika ada tumpahan dari media harus dibersihkan lalu rapihkan denga naman
dan rapih.

J. Aspek Keselamatan dalam Kultur Sel


- Keselamatan diri dan keselamatan bahan yang sedang di kultur
- Menggunakan masker, kacamata untuk melindungi kita dan sampel
- Menyemprotkan alcohol 70%.

K. Keuntungan bekerja di laboratorium kultur


- Berguna untuk kegiatan studi/penelitian
- Berguna dalam proses Kesehatan
- Melihat karakteristik sel sebagai dasar mempelajari efek-efek sampingan sel.
- Pengendalian lingkungan pertumbuhan
- Bisa memproduksi tanaman secara massal, terutama pada kultur jaringan
tumbuhan.
- Menyelamatkan tanaman yang akan punah
- Produksi tanaman yang bebas hama
- Pelestarian plasma nutfah
- Bisa mengamati pola tingkah laku sel ataupun menemukan suatu penyakit
- Produksi sepanjang tahun terus menerus tidak terpengaruh dengan iklim.

L. Kekurangan
- Harus mengembangkan Teknik standar untuk menjaga sel reproduksi yang
sehat untuk eksperimen
- Membutuhkan waktu untuk belajar Teknik aseptic
- Kuantitas material terbatas
- Dedifferentiasi dan seleksi bisa terjadi dan banyak mekanisme seluler bisa
hilang.
- Biaya tenaga kerja yang tinggi merupakan factor yang paling membatasi
- Dibuthkan tenaga kerja terampil
- Resiko kontaminasi
- Resiko mutasi dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai