PASAR BEBAS
Pasar bebas merupakan salah satu bentuk pasar yang dimana segala bentuk kebijakan baik harga atau
yang lainnya tidak ada patokan atau paksaan dari pihak lain atau pemerintah. sesuai dengan namanya
bebas, jadi semua pihak memiliki kebebasan dalam beraktifitas maupun menetapkan sebuah kebijkan
dan yang lainnya.
1. Kepemilikan tunggal atau perorangan (non pemerintah) terhadap segala bentuk alat dan sumber
produksi
Untuk masalah kepemilikan alat dan sumber produksi bebas dimiliki oleh semua pihak, karena memang
dalam pasar bebas ini semua memiliki hak untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Selain itu
faktor lain yang menyebabkan hal ini terjadi karena memang dalam pasar bebeas hak atau keputusan
serta kebijkan pemerintah tidak diakui dan diperhatikan oleh semua pihak di pasar.
Dalam pasar bebas ini, pihak nyang memiliki kekuasaan dan kekuatan maka akan menjadi pihak yang
berkuasan atau bisa disebut sebagai dengan bos, sedangkan pihak lain yang kekuatannya hanya
sebagian dan bahkan ada yang tidak memiliki kekuatan maka dia akan menjadi bawahan atau buruh.
Tujuan utama semua pihak bergabung dan beraktivitas dalam pasar bebas adalah untuk mencari
keuntungan sebanyak-banyaknya, tidak peduli dengan cara atau strategi apa yang digunakan. Hal inilah
yang menyebabkan persaingan dalam pasar bebas selalu terjadi dan akan terus terjadi.
Keberadaan pemerintah sangat dibatasi dalam pasar bebas, tidak ada sebuah kebebasan atau ruang
pemerintah dalam mengatur perekonomian. Pemerintah tidak bisa campur tangan dalam segala
aktivitas perekonomian yang ada di pasar bebas karena memang hak perorangan sangat diakui.
Pemerintah hanya diberikan sedikit saja ruang, mereka boleh ikut campur ketika memang pihak swasta
tidak bisa melakukannya, antara lain menjaga keamanan pasar dan lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan pasar bebas
Berikut adalah dampak positif dan negatif dengan adanya sebuah pasar bebas yang ada disebuah negara
:
a. Dampak positif
- Dengan adanya pasar bebas maka akan meningkatkan sebuah kualitas dan juga kuantitas dari produk
yang dimana dijual di dalam negeri.
- Dengan adanya pasar bebas maka sebuah hambatan perdagangan yang dimana ada kemudian hal
tersebut akan cenderung lebih berkurang dan juga menjadi tidak akan ada hambatan.
- Dengan adanya peningkatan dari ekspor yang ada di sebuah negara, sehingga ekspor tersebut
kemudian akan memberikan pendapatan yang lebih bagi Indonesia itu sendiri.
- Dengan adanya pasar bebas maka peluang dari investor yang berasal dari luar negeri yang dimana akan
menanamkan modal yang ada di Indonesia maka akan menjadi semakin banyak dan menjadikan
basisnya untuk berada di Indonesia.
- Memberikan sebuah tambahan dari devisa sebuah negara agar devisa yang dimana dilalui melalui bea
cukai akan menjadi masuk terhadap biaya lainnya atas kegiatan dari ekspor dan juga impor.
- Dengan adanya pasar bebas, maka kebutuhan tambahan dari impor akan menjadi mudah untuk
terpenuhi dalam sebuah negara.
- Dengan adanya pasar bebas maka akan memberikan peningkatan terhadap lapangan kerja.
- Dengan adanya pasar bebas maka akan memberikan kemajuan terhadap sektor ilmu pengetahuan dan
juga teknologi.
- Dengan adanya pasar bebas maka akan meningkatkan pemanfaatan dari sektor wisata sehingga
menjadi lebih banyak wisatawan yang datang.
b. Dampak Negatif
ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk
membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi
kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta serta
menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah kawasan
perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non
tarif bagi negara-negara anggota ASEAN, melalui skema CEPT-AFTA
AFTA dibentuk pada waktu Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992.
Awalnya AFTA ditargetkan ASEAN FreeTrade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari
negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis
produksi dunia akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat menjadi tahun
2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002.
Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan
ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia, untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan
antar anggota ASEAN.
industry di Indonesia.
diproduksi di Indonesia
1. Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing dengan
usaha-usaha di Indonesia.
3. Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi.
Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau dicabut jika dirasa
4. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional
SDMnya.