Anda di halaman 1dari 10

JIPN (Journal of Informatics Pelita Nusantara) Volume 1 No.

1 Oktober 2016 ISSN 2541-3724

IMPLEMENTASI TEKNIK BINARY SEARCH PADA KAMUS INDONESIA-


BATAK TOBA

Guntur Syahputra1, Bembi Sinurat2


1
Program Studi Manajemen Informatika
2
Program Studi Teknik Informatika
STMIK Pelita Nusantara Medan Jl. Iskandar Muda No. 1 Medan, Sumatera Utara 20154, Indonesia

guntur_capt@yahoo.co.id, bembisinurat@yahoo.com

Abstrak
Pencarian (searching) merupakan pekerjaan yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari – hari.
Dalam text editor, kita sering melakukan pekerjaan mencari kata, atau mencari kata1 dan menggantikannya
dengan kata 2. Metode pencarian (searching) terbagi lima, yaitu metode pencarian linier (Linear / Sequential
Search), metode pencarian biner (Binary Search), metode pencarian interpolasi (Interpolation Search),
metode pencarian langsung (Direct Search), metode pencarian relatif (Hash Search). Masing-masing metode
memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu metode pencarian (searcing) yang memiliki efisiensi adalah
metoda pencarian biner (Binary Search). Pencarian biner (Binary Search) dapat dilakukan pada barisan
bilangan yang telah diurutkan, baik secara menaik (ascending) maupun secara menurun (discending).
Dari uraian diatas penulis tertarik menerapkan metode pencarian biner (binary search) pada kamus
bahasa Indonesia – Batak toba, yang bertujuan untuk mengatasi kendala komunikasi yang sering terjadi,
yang dapat menghambat untuk berinteraksi serta berkomunikasi dengan suku dari daerah lain. Disamping itu
juga untuk menambah minat masyarakat mempelajari bahasa batak Toba terutama orang batak yang tinggal
menetap di perantauan, dan juga untuk mengurangi kesalahan yang sering terjadi dalam proses
penerjemahan, dalam hal ini khususnya adalah penerjemahan kata dari bahasa Indonesia kedalam kata
bahasa Batak .

Kata Kunci : Binary Search, Aksara Batak Toba

I PENDAHULUAN masyarakat mempelajari bahasa batak Toba


Pencarian (searching) merupakan pekerjaan terutama orang batak yang tinggal menetap di
yang sering kita lakukan dalam kehidupan sehari perantauan, dan juga untuk mengurangi
– hari. Dalam text editor, kita sering melakukan kesalahan yang sering terjadi dalam proses
pekerjaan mencari kata, atau mencari kata1 dan penerjemahan, dalam hal ini khususnya adalah
menggantikannya dengan kata 2. Metode penerjemahan kata dari bahasa Indonesia kedalam
pencarian (searching) terbagi lima, yaitu metode kata bahasa Batak .
pencarian linier (Linear / Sequential Search), Untuk mengantisipasi kendala dalam
metode pencarian biner (Binary Search), metode berkominikasi tersebut maka penulis merancang
pencarian interpolasi (Interpolation Search), sebuah aplikasi yang berjudul “Implementasi
metode pencarian langsung (Direct Search), Teknik Binary Search Pada Kamus Indonesia
metode pencarian relatif (Hash Search). Masing- – Batak“ yang diharapkan dapat mempermudah
masing metode memiliki kelebihan dan dalam terjemahan kata dari bahasa Indonesia ke
kekurangan. Salah satu metode pencarian dalam kata bahasa Batak serta untuk dapat
(searcing) yang memiliki efisiensi adalah metoda menambah perbendaharaan kosa kata.
pencarian biner (Binary Search). Pencarian biner 1.1 Tujuan Penelitian
(Binary Search) dapat dilakukan pada barisan Sesuai dengan identifikasi masalah, tujuan
bilangan yang telah diurutkan, baik secara menaik penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
(ascending) maupun secara menurun
(discending). 1. Penyimpanan data berbasis
Dari uraian diatas penulis tertarik komputerisasi sehingga data yang ada
menerapkan metode pencarian biner (binary tidak mudah rusak dan hilang.
search) pada kamus bahasa Indonesia – Batak 2. Untuk mengurangi kendala dalam
toba, yang bertujuan untuk mengatasi kendala masalah penerjemahan yang sering
komunikasi yang sering terjadi, yang dapat terjadi dalam berkomunikasi dengan
menghambat untuk berinteraksi serta komunitas lain.
berkomunikasi dengan suku dari daerah lain.
Disamping itu juga untuk menambah minat

28

Journal of Informatics Pelita Nusantara


JIPN (Journal of Informatics Pelita Nusantara) Volume 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN 2541-3724

3. Menambah perbendaharaan kosa kata sering dijumpai oleh peneliti di bidang


baik bahasa Batak maupun bahasa Kecerdasan Buatan. Permasalahan ini merupakan
Indonesia. hal penting dalam menentukan keberhasilan
1.2 Manfaat Penelitian system kecerdasan buatan.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah Algoritma pencarian (searching algorithm)
sebagai berikut: adalah algoritma yang menerima sebuah argumen
kunci dengan langkah-langkah tertentu akan
1. Mempertahankan nilai sastra bahasa mencari rekaman dengan kunci tersebut. Setelah
Batak di Indonesia. proses pencarian dilaksanakan, akan diperoleh
2. Sebagai sarana untuk menambah salah satu dari dua kemungkinan, yaitu data yang
pengetahuan dan wawasan dalam dicari ditemikan (successfull) atau tidak
penerapan teori-teori yang sudah ditemukan (unsuccessfull).
diperoleh di bangku kuliah. Dalam ilmu komputer, metoda pencarian
3. Untuk membantu menerjemahkan kata (searching) ada bermacam – macam. Secara garis
serta membantu menyelesaikan masalah besar, metoda pencarian data dapat dibagi
atau kendala dalam berinteraksi dan menjadi 2 bagian yaitu,
komunikasi. 1. Metoda pencarian data dengan penempatan
4. Dapat menjadi referensi bagi pihak – data antara lain,
pihak yang berkepentingan tentang a. Metoda pencarian Langsung
proses penerjemahan Kamus Indonesia – (Direct Search).
Batak. b. Metoda pencarian Relatif (Hash
5. Dapat menjadi tambahan wawasan bagi Search).
penulis di dalam bidang bahasa 2. Metoda pencarian data tanpa penempatan
pemograman visual basic. data antara lain,
a. Metoda pencarian Linier (Linear /
Sequential Search).
II. LANDASAN TEORI b. Metoda pencarian Interpolasi
(Interpolation Search).
2.1 Pengertian Implementasi c. Metoda pencarian Biner (Binary
Menurut Kamus Webster, implementasi Search).
berasal dari bahasa inggris yaitu to implement Masing-masing metode memiliki kelebihan
(menginplementasikan), berarti to provide the dan kekurangan. Metode pencarian (searcing)
mean for carrying out (menyediakan saranan yang memiliki efisien penggunaan tempat yang
untuk melaksanakan sesuatu); dan to give lebih baik adalah metoda pencarian biner (binary
practical effect to (untuk menimbulkan search).
dampak/akibat terhadap sesuatu). Implementasi Berdasarkan topik tugas akhir (skripsi) yang
merupakan penyediaan sarana untuk diambil maka metode pencarian yang dibahas
menyediakan sesuatu yang menimbulkan dampak hanya terbatas pada pencarian biner (binary
atau akibat sesuatu. search), dengan sedikit tambahan dari metode
Dari pengertian diatas kata implementasi pencarian linier (Linear / Sequential Search),
bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan. pencarian Interpolasi (Interpolation Search),
Implementasi menyangkut tiga hal, yaitu: pencarian Langsung (Direct Search), pencarian
Relatif (Hash Search).
1. Adanya tujuan atau sasaran
2. Adanya aktivitas/kegiatan pencapaian 2.2.1 Metode Pencarian Linier (Linier /
tujuan. Sequential Search)
3. Adanya hasil. Pencarian Linier dapat dilakukan pada
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semua jenis barisan bilangan baik yang terurut
implementasi merupakan pelaksanaan atau secara menaik (ascending) atau menurun
penerapan, suatu prose yang dinamis, dimana (descending) maupun tidak terurut (data acak).
pelaksanaan melakukan suatu aktivitas atau Pencarian Linier dilakukan dengan cara
kegiatan, sehingga pada akhirnya akan membandingkan data yang dicari (X) dengan data
mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan dalam barisan A[1] … A[n] dengan dimulai dari
tujuan atau sasaran itu sendiri. data elemen pertama pada barisan A. Jika
perbandingan bernilai sama, maka pencarian
2.2 Algoritma Pencarian
dihentikan dan dinyatakan sukses. Jika
Secara umum search diartikan mencari data
perbandingan tidak bernilai sama maka akan
dengan cara menelusuri tempat penyimpanan data
dilakukan proses sesuai dengan jenis datanya
tersebut. Searching adalah proses mencari atau
berdasarkan syarat – syarat berikut ini,
pencarian (Moh. Sjukani,2012:367).
Permasalahan pencarian adalah merupakan yang

29

Journal of Informatics Pelita Nusantara


JIPN (Journal of Informatics Pelita Nusantara) Volume 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN 2541-3724

a. Untuk data tidak terurut (data acak), 2. Untuk data yang diurutkan secara menurun
pencarian akan dilanjutkan ke data (descending), apabila nilai data yang dicari
selanjutnya. (X) lebih besar dibandingkan dengan nilai
b. Untuk data terurut secara menaik data pada posisi yang diduga, maka
(ascending), pencarian hanya akan pencarian dilanjutkan dengan mengubah
dilanjutkan jika data yang dicari (X) lebih batas atas kawasan pencarian. Sedangkan
besar daripada data yang sedang apabila nilai data yang dicari (X) lebih kecil
dibandingkan. dibandingkan dengan nilai data pada posisi
c. Untuk data terurut secara menurun yang diduga, maka pencarian dilanjutkan
(descending), pencarian hanya akan dengan mengubah batas bawah kawasan
dilanjutkan jika data yang dicari (X) lebih pencarian.
kecil daripada data yang sedang Proses pencarian akan dihentikan dan dinyatakan
dibandingkan. gagal apabila terjadi kondisi – kondisi berikut ini,
Jika syarat – syarat di atas dipenuhi, a. Batas bawah melewati batas bawah lama.
maka pencarian data akan dilakukan sampai data b. Batas atas melewati batas atas lama.
yang dicari (X) ditemukan sehingga pencarian c. Nilai posisi dugaan berturut – turut sama.
dinyatakan sukses atau sampai elemen terakhir
dari barisan A dan tidak ada elemen dalam 2.2.3 Metode Pencarian Langsung (Direct
barisan A yang sama dengan data yang dicari (X) Search)
sehingga pencarian dinyatakan gagal. Pencarian dapat dilakukan dengan mudah apabila
pada saat penempatan data dalam barisan sudah
2.2.2 Metode Pencarian Interpolase ditentukan posisinya terlebih dahulu dengan
(Interpolation Search) menggunakan rumus tertentu, sehingga pada saat
Pencarian Interpolasi mencari data dengan cara pencarian data cukup dengan menggunakan
menebak (guess) posisi data yang dicari dengan rumus sebelumnya untuk mengetahui apakah data
menggunakan rumus tertentu. Pencarian tersebut ada atau tidak dalam barisan tersebut.
Interpolasi hanya dapat dilakukan pada barisan Dengan menggunakan rumus yang ada maka
bilangan yang telah diurutkan baik secara menaik dapat dipastikan bahwa jika data yang dicari (X)
(ascending) maupun menurun (descending). terdapat dalam barisan maka posisinya pada saat
Posisi yang diduga sebagai posisi data yang dicari penempatan harus sama dengan pada saat
(X) tersebut dapat dihitung dengan menggunakan pencarian. Proses pencarian hanya digunakan
rumus berikut, untuk mengecek apakah posisi tersebut berisi atau
kosong atau sudah dihapus. Apabila posisi
Pos = ceiling [BB + ((X – A[BB]) / (A[BA] – A[BB])) * (BA – tersebut berisi pasti ditempati oleh data X karena
BB)]
fungsi (rumus) yang digunakan bersifat (I – 1).
Dengan cara ini proses pencarian langsung dapat
Keterangan :
Pos = posisi yang diduga sebagai posisi data yang dilakukan terhadap sembarang data X baik
dicari SUKSES maupun GAGAL dengan hanya sekali
BB = Batas Bawah perhitungan fungsi saja.
BA = Batas Atas
2.2.4 Metode Pencarian Relatif (Hash
X = Data yang dicari
Search)
Ceiling = operasi matematika untuk pembulatan Metoda pencarian Relatif (Hash Search) ini
angka ke atas
hampir mirip dengan metoda pencarian langsung
Apabila data pada posisi tersebut sama
(Direct Search), yaitu dengan menggunakan
dengan nilai data yang dicari (X) maka pencarian
rumus tertentu baik pada saat penempatan
dihentikan dan dinyatakan sukses. Sedangkan maupun pencarian data. Pencarian Relatif (Hash
apabila nilai data pada posisi yang diduga tidak Search) memiliki efisiensi penggunaan tempat
sama dengan nilai data yang dicari (X), maka : yang lebih baik daripada pencarian langsung
(Direct Search). Fungsi (I – 1) yang digunakan
1. Untuk data yang diurutkan secara menaik
(ascending), apabila nilai data yang dicari oleh metoda pencarian langsung (Direct Search)
(X) lebih kecil dibandingkan dengan nilai memiliki efisiensi penggunaan tempat yang
buruk, sehingga metoda pencarian Relatif (Hash
data pada posisi yang diduga, maka
Search) memperbaikinya dengan menggunakan
pencarian dilanjutkan dengan mengubah
fungsi operasi modulo (mod). Fungsi operasi
batas atas kawasan pencarian. Sedangkan
modulo (mod) ini sering disebut sebagai Fungsi
apabila nilai data yang dicari (X) lebih besar
dibandingkan dengan nilai data pada posisi Hash dan tempat penampungan data disebut
yang diduga, maka pencarian dilanjutkan Tabel Hash. Fungsi Hash bukan merupakan
fungsi satu – satu seperti fungsi bagi dari metoda
dengan mengubah batas bawah kawasan
pencarian Langsung (Direct Search) sehingga ada
pencarian.

30

Journal of Informatics Pelita Nusantara


JIPN (Journal of Informatics Pelita Nusantara) Volume 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN 2541-3724

kemungkinan beberapa data memiliki hasil fungsi 6. Demikian seterusnya sampai data tengah
yang sama. Hal ini mengakibatkan terjadinya sama dengan yang dicari.
tabrakan (collision) pada saat penempatan data ke Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.
dalam tabel sehingga diperlukan strategi untuk Misalkan kita ingin mencari 17 pada sekumpulan
mengatasi tabrakan (collision) ini. Strategi untuk data berikut :
mengatasi tabrakan (collision) ini ada bermacam
– macam dan masing – masing memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing – masing.

2.2.5 Metode Pencarian Biner (Binary


Search)
Binary Search (pencarian biner) dapat dilakukan 1. Data tengah yang baru didapat dengan
jika data sudah dalam keadaan urut. Dengan kata
rumus (6 + 9) / 2 = 7. Berarti data tengah
lain, apabila data belum dalam keadaan urut,
yang baru adalah data ke-7, yaitu 23.
pencarian biner tidak dapat dilakukan. Dalam
2. Data yang dicari, yaitu 17 dibandingkan
kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita juga sering
dengan data tengah ini.
menggunakan pencarian biner. Misalnya saat 3. Karena 17 < 23, berarti proses dilanjutkan
ingin mencari suatu kata dalam kamus. Adapun tetapi kali ini posisi akhir dianggap sama
flowchart algoritma pencarian binary adalah
dengan posisi tengah – 1 atau 6.
sebagai berikut:

4. Data tengah yang baru didapat dengan


rumus (6 + 9) / 2 = 7. Berarti data tengah
yang baru adalah data ke-7, yaitu 23.
5. Data yang dicari, yaitu 17 dibandingkan
dengan data tengah ini.
6. Karena 17 < 23, berarti proses dilanjutkan
tetapi kali ini posisi akhir dianggap sama
dengan posisi tengah – 1 atau 6.
2.2.5.1 Pohon (Tree)
Dalam kehidupan sehari-hari kita telah akrab
dengan bentuk struktur pohon, khususnya
menggambarkan sesuatu yang
berjenjang/berhirarki. Sebuah pohon (tree) adalah
himpunan berhingga yang beranggotakan satu
atau lebih data/node, sedemikian hingga dapat
ditentukan sebuah node khusus, t € T (disebut
Gambar 2.1 Flowchart Pencarian Biner root untuk pohon T dan T – {t} terpartisi atau
(binary search) terpisah menjadi beberapa subhimpunan yang
Sumber:Sistem berkas, Yahyuni,2005 masing-masing juga sebuah pohon yang disebut
subpohon/anak pohon (subtree).
Prinsip dari pencarian biner dapat dijelaskan
sebagai berikut : 2.2.5.2 Pohon Biner (Binary Tree)
1. Mula-mula diambil posisi awal = 1 dan Menurut Heri Sismoro sebuah pohon biner
posisi akhir = N (binary tree) adalah sebuah sebuah himpunan
2. Cari posisi data tengah dengan rumus berhingga atas data-data atau node-node, baik
(posisi awal + posisi akhir) / 2 yang berupa himpunan kosong ataupun yang
3. Data yang dicari dibandingkan dengan tidak kosong sedemikian hingga darinya dapat
data tengah. ditetapkan sebuah elemen t € binary tree dan
4. Jika lebih kecil, proses dilakukan kembali bynery tree –{t} terpartisi menjadi dua buah sub
tetapi posisi akhir dianggap sama dengan himpunan pohon biner 1, dan pohon biner 2, yang
posisi tengah – 1. keduanya juga merupakan pohon biner (binary
5. Jika lebih besar, proses dilakukan kembali tree) dan disebut subpohon kiri dan subpohon
tetapi posisi awal dianggap sama dengan biner kanan (left and ringht sub binary tree).
posisi tengah + 1. Kedua subpohon ini juga biasa disebut anak kiri
dan anak kanan.

31

Journal of Informatics Pelita Nusantara


JIPN (Journal of Informatics Pelita Nusantara) Volume 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN 2541-3724

Pohon atau tree adalah sebuah di tengah, apakah sama atau


pengorganisaisian secara hirarki dari beberapa lebih kecil, atau lebih besar?
buah simpul, dimana masing-masing simpul tidak 4. Jika lebih besar, maka proses
mempunyai anak lebih dari dua. Simpul yang pencarian dicari dengan posisi
berada dibawah sebuah simpul dinamakan anak awal adalah posisi tengah + 1
(child) dari simpul tersebut. Simpul yang berada 5. Jika lebih kecil, maka proses
diatas sebuah simpul dinamakan induk (parent) pencarian dicari dengan posisi
dari simpul tersebut. Masing-masing simpul dari akhir adalah posisi tengah – 1
pohon biner terdiri dari tiga bagian. Adapun 6. Jika data sama, berarti ketemu.
contoh pohon biner dapat dilihat pada gambar Tujuan dilakukannya pencarian dengan
2.2. menggunakan algoritma binary search adalah
memperkecil jumlah operasi pembandingan yang
harus dilakukan antara data yang dicari dengan
data yang ada di dalam tabel, khususnya untuk
jumlah data yang sangat besar ukurannya.
a) Prinsip dasarnya adalah melakukan
proses pembagian ruang pencarian
secara berulang-ulang sampai data
ditemukan atau sampai ruang pencarian
tidak dapat dibagi lagi (berarti ada
kemungkinan data tidak ditemukan).
b) Syarat utama untuk pencarian biner
adalah data di dalam tabel harus sudah
Gambar 2.2 Pohon biner (Binary Tree) terurut, misalkan terurut menaik.
3.1.1. Bentuk Data Kamus Dalam Database
III ANALISA DAN PERANCANGAN Bentuk penyimpanan data kamus dalam
3.1 Analisa Pencarian Data dalam Kamus database disusun secara acak sehingga jika
Pada metode pencarian biner (binary dilakukan pencarian dengan teknik pencarian
search) prinsip dasar untuk melakukan pencarian Linier (Linear/Sequential Search). akan memakan
adalah data harus diurutkan terlebih dahulu dan waktu yang cukup lama karena mencocokkan satu
data dibagi menjadi dua bagian untuk setiap persatu dengan data yang akan di cari. Tetapi
tahap pencarian. sebelum mencari data dengan menggunakan
Misalnya kita memiliki array A, dan kita teknik pencarian biner (binary search), data harus
ingin menemukan lokasi dari spesifik target K diurutkan terlebih dahulu. Untuk lebih jelas dapat
dalam array. Ada tiga kemungkinan kondisi pada dilihat contoh data yang terdapat dalam database
pencarian biner (binary search) yaitu: sebelum diurutkan pada tabel 3.1.
1. Jika data target K langsung ditemukan, Tabel 3.1 Data Kamus Sebelum diurutkan
maka proses pembagian ruang berhenti, Bahasa Bahasa
kemudian print out indeks data elemen Indonesia Toba
pada array. Makan Mangan
2. Jika data target K < A[middle], maka Melawan Mangalo
pencarian dapat dibatasi hanya dengan Jatuh Madabu
melakukan pencarian pada sisi kiri array Cari Lului
dari A[middle]. Seluruh elemen yang Mandi Maridi
berada di sebelah kanan dapat di Aku Au
abaikan. Datang Ro
3. Jika data target K > A[middle], maka Berantam Marbada
akan lebih cepat jika pencarian di batasi Bicara Makkatai
hanya pada bagian sebelah kanan saja. Jalan Dalan
4. Jika seluruh data telah di cari namun
tidak ada, maka diberi nilai seperti -1.
Algoritma binary search : Dan ketika akan dilakukan pencarian
1. Data diambil dari posisi 1 kosa kata, maka data akan diurutkan terlebih
sampai posisi akhir N dahulu sesuai dengan bahasa yang akan dicari,
2. Kemudian cari posisi data jika ingin mencari bahasa batak dari bahasa
tengah dengan rumus: (posisi Indonesia maka bahasa Indonesia akan diurutkan
awal + posisi akhir) / 2 terlebih dulu, seperti terlihat dibawah ini :
3. Kemudian data yang dicari Tabel 3.2 Data Kamus setelah diurutkan
dibandingkan dengan data yang
Bahasa Bahasa
Indonesia Toba

32

Journal of Informatics Pelita Nusantara


JIPN (Journal of Informatics Pelita Nusantara) Volume 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN 2541-3724

Aku Au Data Harus di urutkan terlebih dahulu


Dan lihat posisi dari setiap kata
Berantam Marbada Tahap 2 :
Bicara Makkatai Hitung Jumlah dari data kamus
Jumlah = 10
Cari Lului
Tahap 3:
Datang Ro Ambil nilai tengah dari jumlah kata
Jalan Dalam Tengah = (1 + Jumlah ) div 2
= 11 div 2
Jatuh Madabu =5
Makan Mangan Tahap 4 :
Mandi Maridi Cek apakah posisi awalan kata “kerja” =
tengah ?, tidak
Melawan Mangalo Tahap 5 :
Contoh Kasus : cari arti kata = “jatuh” pada Jika posisi kata tidak sama dengan nilai
posisi 7 tengah maka
Tahap 1 : Cek apakah urutan nilai “kerja” lebih
Data Harus di urutkan terlebih dahulu besar dari data “Tengah” ? ya
Dan lihat posisi dari setiap kata Ambil nilai awal = tengah-1=5-1=4
Tahap 2 : Nilai akhir = 10
Hitung Jumlah dari data kamus Tahap 6 :
Jumlah = 10 Ambil nilai tengah dari nilai awal dan
Tahap 3: nilai akhir diatas
Ambil nilai tengah dari jumlah kata Nilai tengah = ( ( awal + akhir ) div 2 )
Tengah = (1 + Jumlah ) div 2 = ( 4 + 10 ) div 2
= 11 div 2 =7
=5 Tahap 7:
Tahap 4 : Cek apakah posisi awalan kata “kerja” =
Cek apakah posisi kata jatuh = tengah ?, tengah ?, tidak
tidak Tahap 8:
Tahap 5 : Jika posisi kata tidak sama dengan nilai
Jika posisi kata tidak sama dengan nilai tengah maka
tengah maka Cek apakah urutan nilai “kerja” lebih
Ambil nilai awal = 5 besar dari data “Tengah” ? ya
Nilai akhir = Jumlah = 10 Ambil nilai awal = tengah-1=7-1=6
Tahap 6 : Nilai akhir = 10
Nilai tengah = ( ( awal + akhir ) div 2 ) Tahap 9:
= ( 5 + 10 ) div 2 Ambil nilai tengah dari nilai awal dan
= 7 ( data ditemukan ) nilai akhir diatas
Tabel 3.3 Pencarian kata”jatuh” dalam data Nilai tengah = ( ( awal + akhir ) div 2 )
kamus = ( 6 + 10 ) div 2
Bahasa Bahasa =8
Indeks
Indonesia Toba Tahap 10:
1 Aku Au Cek apakah posisi awalan kata “kerja” =
2 tengah ?, tidak
3 Berantam Marbada Tahap 11:
4 Bicara Makkatai Jika posisi kata tidak sama dengan nilai
5 tengah maka
Cari Lului
6 Cek apakah urutan nilai “kerja” lebih
7 Datang Ro besar dari data “Tengah” ? ya
8 Jalan Dalam Ambil nilai awal = tengah-1=8-1=7
9 Nilai akhir = 10
10 Jatuh Madabu
Tahap 12:
Makan Mangan Ambil nilai tengah dari nilai awal dan
Mandi Maridi nilai akhir diatas
Tahap 13:
Melawan Mangalo Nilai tengah = ( ( awal + akhir ) div 2 )
= ( 7 + 10 ) div 2
Contoh Kasus : cari arti kata yang tidak ada = 9 = 9(mandi)
dalam data kamus “kerja” pada posisi 3
Tahap 1 :

33

Journal of Informatics Pelita Nusantara


JIPN (Journal of Informatics Pelita Nusantara) Volume 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN 2541-3724

Rekaman tidak ditemukan, karna kata “kerja” Perancangan sistem merupakan


tidak ada pada posisi 9. penggambaran, perencanaan, dan pembuatan
Tabel 3.4 Pencarian kata “kerja” dalam data sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen
kamus yang terpisah ke dalam satu kesatuan utuh dan
Bahasa Bahasa berfungsi.
Indeks
Indonesia Toba
1 3.2.1.1 Data Flow Diagram
Aku Au
2 a. Contex Diagram (Diagram
3 Berantam Marbada Konteks)
4 Bicara Makkatai Contex Diagram atau yang kita kenal
5 dengan diagram konteks merupakan salah satu
Cari Lului
6 penggambaran sistem informasi yang dapat
7 Datang Ro digunakan sebagai penterjemah suatu program,
8 Jalan Dalam pada diagram konteks harus berisi semua data
9 yang menyangkut sistem informasi yang sedang
10 Jatuh Madabu dijalankan, tetapi dalam sistem penggambaran
Makan Mangan diagram konteks arus-arus data atau cara
Mandi Maridi pembacaan di gambarkan dengan simbol garis
panah yang berarti merupakan sebuah masukan
Melawan Mangalo dan keluaran.
Contex Diagram (diagram konteks) dapat
3.2 Metode Perancangan Sistem juga diartikan sebagai pengaplikasin program
Perancangan sebuah sistem informasi yang sedang dibuat oleh programmer ke dalam
sangat dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi bentuk tulisan atau gambar, tulisan atau gambar
manapun, sebab dengan adanya sebuah sistem inilah nantinya akan mempermudah seseorang
informasi akan dapat mempermudah cara kerja untuk membaca bagaimana program yang dibuat
para pegawainya. tersebut berjalan, tetapi kelemahan dari Contex
Perancangan sistem dapat didefenisikan Diagram (diagram konteks) ini adalah hanya
sebagai penggambaran, perencanaan dan mengartikan program secaran garis besar saja.
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa Contex Diagram (diagram konteks)
elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan untuk sistem informasi masukan dan keluaran
yang utuh dan berfungsi. Perancangan sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini
menentukan bagaimana suatu sistem akan
dibentuk. Perancangan sistem mempunyai dua
tujuan utama yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada para
pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas
dan merancang bangun yang lengkap IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
kepada pemprogram komputer dan ahli- 4.1. Implementasi Sistem
ahli teknik lainnya. Program adalah serangkaian instruksi-
instruksi yang sistematis dan logis untuk
Untuk mencapai tujuan ini, haruslah mengendalikan komputer dalam mencapai tujuan
dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut : sesuai dengan aturan – aturan tertentu.
1. Perancangan sistem harus berguna, a. Form Menu Utama
mudah dipahami dan nantinya mudah Form ini di gunakan sebagai tempat
digunakan. untuk menampung semua pilihan-pihan yang
2. Perancangan sistem harus dapat terdapat di dalam sistem yang di rancang. Seperti
mendukung tujuan utama Instansi untuk masuk kedalam form pencarian kata, form
3. Perancangan sistem harus efisien dan penginputan data dan untuk keluar dari program.
efektif untuk dapat mendukung Sistem Adapun tampilan menu utama yang dibagun
Informasi. dapat dilihat pada gambar 4.1.
Perancangan sistem harus dapat
mempersiapkan rancang bangun yang terinci
untuk masing-masing komponen dari sistem
informasi yang meliputi data dan informasi,
simpanan data, metode-metode, prosedur-
prosedur, orang-orang, perangkat keras,
perangkat lunak dan pengendalian intern.
3.2.1 Rancangan Proses

34

Journal of Informatics Pelita Nusantara


JIPN (Journal of Informatics Pelita Nusantara) Volume 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN 2541-3724

Gambar 4.3 Pencarian Kamus Indonesia –


Batak Toba
d. Algolritma program
Algoritma adalah suatu cara yang
digunakan untuk memperoleh/menerangkan suatu
keadaan tertentu sehingga bisa lebih mudah
dimengerti, dan dalam skripsi ini juga penulis
membuat algoritma untuk menjelaskan kepada
pembaca bagaimana sistem yang dibangun dapat
berjalan.
Gambar 4.1 Menu Utama Adapun algoritma dalam sistem yang dibangun
dapat dilihat sebagai berikut:
b. Form Pemasukan Data Kamus 1. Mula-mula diambil posisi awal = 1 dan
Form ini digunakan untuk memasukkan posisi akhir = N
data kamus kedalam sistem yang dibagun , untuk 2. Cari posisi data tengah dengan rumus
masuk kedalam form ini harus melalui menu (posisi awal + posisi akhir) / 2
utama. Adapun implementasi form pemasukan 3. Data yang dicari dibandingkan dengan
data kamus ini dapat dilihat pada gambar 4.2. data tengah.
4. Jika lebih kecil, proses dilakukan kembali
tetapi posisi akhir dianggap sama dengan
posisi tengah – 1.
5. Jika lebih besar, proses dilakukan kembali
tetapi posisi awal dianggap sama dengan
posisi tengah + 1.
6. Demikian seterusnya sampai data tengah
sama dengan yang dicari.
e. Tahap-tahap Pemasukan Data
Gambar 4.2 Form Data Kamus Kamus
Langkah 1 : Mulai
c. Form Pencarian Kamus Indonesia - Pilih “Pemasukan Data Kamus”
Toba 2 : Melakukan Penambahan
Form ini digunakan untuk mencari data a. Klik Tombol “Baru”
kamus Indonesia-Batak Toba atau sebaliknya , b. Isi Semua Field yang tersedia
adapun gambar dari implementasi Form ini dapat c. Tekan Tombol “Simpan”
di lihat pada gambar di bawah ini : untuk menyimpan data
Kamus yang telah di buat tadi
ke database
d. Tekan tombol “Batal” untuk
membatalkan dan menghapus
apa yang ada di dalam form
tersebut
3 : Melakukan Perubahan Data
Kamus
a. Double Klik Data Grid yang
tersedia, Sehingga data yang
telah di pilih tersebut akan
masuk ke dalam form
b. Edit Field yang tersedia
sesuai dengan kebutuhan
c. Tekan Tombol “Simpan”
untuk menyimpan data yang
telah di buat tadi ke database
d. Tekan tombol “Batal” untuk
membatalkan dan menghapus
apa yang ada di dalam form
tersebut
4 : Melakukan Penghapusan Data
a. Double Klik Data Grid yang
tersedia, Sehingga data yang

35

Journal of Informatics Pelita Nusantara


JIPN (Journal of Informatics Pelita Nusantara) Volume 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN 2541-3724

telah di pilih tersebut akan pembandingan yang harus dilakukan antara


masuk ke dalam form data yang dicari dengan data yang ada di
b. Tekan Tombol “Delete” dalam tabel, khususnya untuk jumlah data
untuk menhapus data yang yang sangat besar ukurannya.
telah di tampilkan tersebut 3. Dengan menerapkan sisem komputerisasi
c. Tekan tombol “Batal” untuk pada Kamus maka proses pencarian kata
membatalkan dan menghapus pada kamus akan semakin cepat dan lebih
apa yang ada di dalam form akurat.
tersebut 5.2 Saran-Saran
5 : Tekan Tombol “Keluar” Untuk Adapun saran-saran yang akan penulis
keluar dari Form tersebut usulkan untuk meningkatkan kinerja instansi
6 : Selesai. tersebut adalah sebagai berikut:
1. Program kamus ini masih jauh dari
a. Evaluasi Sistem kesempurnaan, maka diharapkan kepada
Evaluasi sistem merupakan teknik yang pembaca untuk dapat menambah figure-figur
digunakan untuk menguji kegunaan (usability) yang lainnnya supaya kamus ini lebih baik
dan fungsi (funtionality) dari sistem antarmuka. dan lebih sempurna.
Adapun evaluasi dalam sistem yang dibangun 2. Pada sistem komputerisasi yang digunakan
adalah sebagai berikut: pada kamus ini perlu digunakan program anti
f. Kelebihan Aplikasi virus yang residen. Hal ini dimaksudkan
Adapun kelebihan dari aplikasi yang untuk mencegah terjadinya kerusakan pada
dibangun dapat dilihat sebagai berikut: program ataupun data-data yang lain.
1. Penyimpanan data berbasis 3. Proses pembuatan file cadangan (backup)
komputerisasi sehingga data yang ada sebaiknya dilakukan secara rutin.
tidak mudah rusak dan hilang. 4. Walaupun program aplikasi ini relative
2. Pencarian kata semakin mudah dan cepat mudah dioperasikan tapi perlu dilakukan
ditemukan karna sudah berbasis cara-cara pengoperasian program ini.
komputerusasi.
Referensi :
g. Kelemahan Aplikasi Andayani Dewi Martina, Yuliana Mike, Santoso
1. Kosa kata yang ada dalam database Tri Budi, 2011, Penggunaan Metode
masih terbatas atau belum lengkap, Binary Search Pada Translator
karna data yang ada dalam database di Bahasa Indonesia – Bahasa Jawa,
input sendiri oleh administrator atau Politeknik Elektronoka Surabaya.
user. A.S Rossa. Agustus 2012, Rekayasa Perangkat
2. Aplikasi kamus ini belum dapat dipakai Lunak. Bandung: INFORMATIKA.
secara online. Chaer Abdul. Juli 2007, Leksikologi dan
Leksikografi Indonesia.Jakarta :PT
V KESIMPULAN DAN SARAN Reneka Cipta.
5.1 Kesimpulan Fatansyah. Juni 2012, Basis Data. Bandung:
Sebagai penutup pembahasan dalam INFORMATIKA.
penulisan skripsi ini, penulis mengambil Kadir Abdul; Triwahyuni CH. Terra. 2005,
kesimpulan-kesimpulan sekaligus memberikan Pengenalan Teknologi Informasi, Edisi
saran kepada instansi yang menggunakan aplikasi II. Yogyakarta: ANDI.
Kamus ini. Madium, April 2007, Pemograman Visual Basic
Dengan adanya kesimpulan dan saran ini 6.0. Yogyakarta: ANDI;
dapatlah diambil suatu perbandingan yang Madium:MADCOMS.
akhirnya dapat memberikan perbaikan-perbaikan Nangi Jumadil, Harun Nadjamuddin,
pada masa yang akan datang. Syafaruddin, Tanpa Tahun, Dictionary
Adapun kesimpulan yang penulis peroleh adalah Translator Aplication System
sebagai berikut: Indonesia – Aksara Bugis Lontara
1. Prinsip dasarnya adalah melakukan proses Method Usiang Binary Search And
pembagian ruang pencarian secara berulang- Parsing Tree, Vakultas Teknik,
ulang sampai data ditemukan atau sampai Sulawesi Tenggara, Universitas
ruang pencarian tidak dapat dibagi lagi Hasanuddin.
(berarti ada kemungkinan data tidak Rahayu Minto, Tanpa Tahun, Bahasa Indonesia
ditemukan). di Perguruan Tinggi, Jakarta, PT
2. Tujuan dilakukannya pencarian dengan Gramedia Widiasarana Indonesia.
menggunakan algoritma binary search
adalah memperkecil jumlah operasi

36

Journal of Informatics Pelita Nusantara


JIPN (Journal of Informatics Pelita Nusantara) Volume 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN 2541-3724

Roslina .MIT, 2011, Penerapan Algoritma


Pencarian Biner Dalam Aplikasi
Kamus E-Acesia.
Sismoro, Heri. 2007, Struktur Data dan
Pemrograman Pascal. Yogyakarta:
ANDI
Sjukani. Moh. 2012, Algoritma dan Struktur
Data. Jakarta: Mitra Wancana Media.
S.T Nana Suarna. April 2010, Pedoman dan
Praktikum Microsoft Office 2007.
Bandung: YRAMA WDYA.
Yahyuni. Mei 2005, Sistem Berkas. Yogyakarta:
ANDI

37

Journal of Informatics Pelita Nusantara

Anda mungkin juga menyukai