Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EKSUDAT

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Kimia Klinik I


Dosen Pembimbing : Arniat Christiani, M.Biomed

Oleh Kelompok II:


1. Helmida Sartika S 2005016 9. Periskila Rahmawati 2005025
2. Innez Ainur Rohmah 2005017 10. Rahmi Izzati 2005026
3. Jesi Jelia Nuri 2005019 11. Rizal jalil Sirilembai 2005027
4. Mila Seprianti 2005020 12. Silvi Dwi Putri Utari 2005028
5. Nadiatul Shahira 2005022 13. Vira Oktavia 2005029
6. Nespi Widia Putri 2005023 14. Wice Anggrayani T 2005030
7. Nia Melani Putri S 2005024 15. Zolla Junita 2005031
8. Nopa Rahmadani 2005025 16. Giavina Azzahra Putri 1905010

PRODI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SYEDZA SAINTIKA PADANG
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul “Eksudat”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Klinik I, Jurusan D-IV Teknologi Laboratorium
Medik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah.
Terimakasih kepada Bapak/ Ibu dosen yang membimbing kami dalam menyelesaikan
akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita. Aamiin.

Padang, 30 Oktober 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................2

A. Definisi Eksudat..............................................................................................................2

B. Jenis-jenis Eksudat..........................................................................................................2

C. Ciri-ciri Eksudat..............................................................................................................3

D. Jenis Pemeriksaan...........................................................................................................3

BAB III PENUTUP................................................................................................................10

A. Simpulan.......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Eksudat adalah cairan radang ekstravaskular dengan berat jenis tinggi (diatas
1.020) dan seringkali mengandung protein 2-4 mg % serta sel-sel darah putih yang
melakukan emigrasi.Cairan ini tertimbun sebagai akibat permeabilitas vascular (yang
memungkinkan protein plasma dengan molekul besar dapat terlepas), bertambahnya
tekanan hidrostatik intravascular sebagai akibat aliran lokal yang meningkat pula dan
serentetan peristiwa rumit leukosit yang menyebabkan emigrasinya.
Eksudat, merupakan substansi yang merembes melalui dinding vasa ke dalam
jaringan sekitarnya pada radang, berupa nanah. Jadi termasuk discharge yang patologis.
Discharge adalah substansi yang dikeluarkan oleh tubuh, dapat merupakan suatu proses
normal (fisiologis), dapat pula karena penyakit(patologis). Secara umum yang disebut
discharge adalah yang patologis adalah substansi yang dikeluarkan oleh tubuh, dapat
merupakan suatu proses normal (fisiologis), dapat pula karena penyakit (patologis).

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari eksudat?
2. Bagaimana ciri-ciri dari eksudat?
3. Apa saja jenis-jenis dari eksudat?
4. Jenis pemeriksaan apa saja yang dilakukan untuk eksudat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari eksudat.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari eksudat.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dari eksudat.
4. Untuk mengetahui pemeriksaan yang dilakukan untuk eksudat.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Eksudat
Eksudat adalah campuran dari cairan serum, sel, atau sel yang rusak yang keluar
dari pembuluh darah kapiler dan masuk dalam jaringan sekitarnya akibat kebocoran
pembuluh atau peningkatan permeabilitas pembuluh darah karena terjadinya radang
atau infeksi. Cairan ini terjadi akibat radang ekstravaskuler dengan berat jenis diatas
1.020 , mengandung banyak protein serta sel-sel darah putih yang melakukan emigrasi.

B. Jenis-jenis Eksudat
Eksudat terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Eksudat Non Seluler
Terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
a. Eksudat Serosa
Pada beberapa keadaan radang, eksudat hamir terdiri dari cairan dan zat-zat
yang terlarut dengan sangat sedikit leukosit. Jenis eksudat non seluler yang
paling sederhana adalah eksudat serosa , yang pada dasarnya terdiri dari protein
yang bocor dari pembuluh-pembuluh darah yang permeable dalam daerah
radang bersama-sama dengan cairan yang menyertainya . Contohnya eksudat
serosa yang paling dikenal adalah cairan luka melepuh.
b. Eksudat Fibrinosa
Pada beberapa keadaan radang, eksudat hampir terdiri dari cairan dan zat-zat
yang terlarut dengan sangat sedikit leukosit. Jenis eksudat non seluler yang
paling sederhana adalah eksudat serosa , yang pada dasarnya terdiri dari protein
yang bocor dari pembuluh-pembuluh darah permeabel dalam darah radang
bersama-sama dengan cairan yang menyertainya. Contoh eksudat serosa yang
paling dikenal adalah cairan cuka melepuh .
c. Eksudat Musinosa (Eksudat Kataral)
Jenis eksudat ini hanya dapat terbentuk diatas membran mukosa, dimana
terdapat sel-sel yang dapat mengekskresi musin. Jenis eksudat ini berbeda
dengan eksudat lain karena eksudat ini merupakan sekresi set bukan dari bahan

2
yang keluar dari aliran darah. Sekresi musin merupakan sifat normal membran
mukosa dan eksudat musin merupakan percepatan proses dasar fisiologis.
Contoh eksudat musin yang paling dikenal sederhana adalah pilek yang
menyertai berbagai infeksi pernafasan bagian atas.

2. Eksudat Seluler
Terdiri dari netrofilik eksudat yang mungkin paling serimg dijumpai adalah eksudat
yang terutama terdiri dari neutrofil polimorfonuklear dalam jumlah yang begitu
banyak sehingga bagian cairan dan protein kurang mendapat perhatian. Eksudat
neutrofil semacam ini disebut purulen.

3. Eksudat Campuran
Sering terjadi campuran eksudat seluler dan nonseluler dan campuran ini dinamakan
sesuai dengan campurannya. Jika terdapat eksudat fibrinopurulen yang terdiri dari
fibrin dan neutrofil polimorfonuklear, eksudat mukopurulen, yang terdiri dari musin
neutrofil, eksudat serofibrinosa dan sebagainya.

C. Ciri-ciri Eksudat
Ciri-ciri eksudat diantaranya adalah:
1. Keruh (mungkin berkeping-keping, purulent, mengandung darah, chyloid, dsb),
2. Lebih kental,
3. Warna bermacam-macam,
4. Berat jenis lebih dari 1018,
5. Sering ada bekuan (oleh fibrinogen),
6. Kadar protein lebih dari 4,0gr/dl,
7. Kadar glukosa jauh kurang dari kadar dalam plasma,
8. Mengandung banyak sel dan sering ada bakteri.

D. Jenis Pemeriksaan
Rongga-rongga serosa dalam badan normal mengandung sejumlah kecil cairan. Cairan
itu terdapat umpama dalam rongga perikardium, rongga pleura, rongga perut dan

3
berfungsi sebagai pelumas agar membran-membran yang dilapisi mesotel dapat
bergerak tanpa geseran. Jumlah cairan itu dalam keadaan normal hampir tidak dapat
diukur karena sangat sedikit. Jumlah itu mungkin bertambah pada beberapa keadaan
dan akan berupa transudat atau eksudat.
Fungsi dari transudat dan eksudat adalah sebagai respon tubuh terhadap adanya
gangguan sirkulasi dengan kongesti pasif dan oedema (transudat), serta adanya
inflamasi akibat infeksi bakteri (eksudat).

Parameter pemeriksaan yang umum diperiksa pada transudat eksudat adalah sebagai
berikut :
1. Makroskopik
a. Warna
b. Kejernihan
c. Bekuan
d. BJ
e. pH

2. Mikroskopik
a. Hitung Jumlah Sel
b. Hitung Jenis Sel (Diff.Count)

3. Kimiawi
a. Rivalta
b. Protein
c. Glukosa

a. Makroskopik
Metode : Visual (Manual)
Tujuan : Untuk mengetahui cairan transudat eksudat secara makroskopik meliputi :
warna, kejernihan, bekuan, pH dan BJ.
Alat dan Bahan :
a. Tabung reaksi

4
b. Beaker gelas
c. Kertas indikator pH universal
d. Refraktometer abbe
Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites

Cara Kerja :
1. Cairan Ascites dimasukkan dalam tabung bersih dan kering.
2. Diamati warna, kejernihan, adanya bekuan pada cahaya terang.
3. Dicelupkan indikator pH universal pada Transudat Eksudat dan diukur pH dengan
membandingkan deret standar pH.
4. Cairan Transudat Eksudat diteteskan 1-2 tetes pada refraktometer dan diperiksa
pada eye piece BJ.
Nilai Normal :
Warna: Tidak berwarna, Kuning muda, Kuning, Kuning tua, Kuning coklat, merah,
hitam coklat, serupa susu, merah jambu, biru kehijauan, kuning campur hijau.
Kejernihan: Jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh, keruh kemerahan, keruh putih
serupa susu.
Bekuan: Tidak ada bekuan / ada bekuan
pH: 7,3 atau setara dengan pH plasma/serum
BJ: 1.000 1.010

b. Mikroskopik
Metode : Bilik Hitung
Tujuan : Untuk mengetahui jumlah sel dalam cairan Ascites.
Prinsip : Transudat Eksudat diencerkan dengan larutan Turk akan ada sel leukosit dan
dihitung selnya dalam kamar hitung di bawah mikroskop.

Alat dan Reagensia :


a. Mikroskop
b. Hemaocytometer : Bilik hitung Improved neubauer, kaca penutup, pipet thoma
leukosit
c. Tissue

5
d. Larutan Turk atau NaCl 0,9%
Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites

Cara Kerja :
1. Larutan Turk/NaCl 0,9% diisap sampai tanda 1 tepat
2. Larutan Transudat Eksudat diisap sampai tanda 11 tepat.
3. Dikocok perlahan dan dibuang cairan beberapa tetes.
4. Diteteskan pada bilik hitung dan dihitung sel dalam kamar hitung pada semua
kotak leukosit di mikroskop lensa objektif 10x/40x.
Nilai Normal : Jumlah sel Transudat 500 sel/mm3 sedangkan Eksudat > 500 sel/mm3.

Catatan :
Pengencer NaCl 0,9% digunakan apabila pada pemeriksaan makroskopik ditemukan
adanya cairan ke arah eksudat dan terdapat bekuan yang banyak. Namun sebaiknya
digunakan larutan NaCl 0,9% bila ragu membedakanya.
Larutan Turk mengandung asam asetat yang dapat menyebabkan protein menjadi
denaturasi sehingga terjadi bekuan.

c. Hitung Jenis Sel


Metode : Giemsa Stain
Tujuan : Untuk menghitung jenis sel mononuklear dan polinuklear dalam cairan
diduga Transudat atau Eksudat.

Alat dan Reagensia :


a. Objek Gelas
b. Kaca Penghapus
c. Sentrifuge
d. Tabung reaksi
e. Metanol absolut
f. Giemsa
g. Timer

6
Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites

Cara Kerja :
1. Apabila cairan jernih maka cairan dilakukan sentrifugasi 5 menit 3000 rpm dibuat
hapusan tebal, namun bila cairan sudah keruh dan berkeping-keping maka dapat
langsung dibuat sediaan hapus tipis/tebal.
2. Diteteskan pada objek gelas dan dibuat preparat hapusan tebal
3. Di keringkan dan di fiksasi selama 2 menit dengan metanol absolut.
4. Diwarnai dengan Giemsa selama 15-20 menit.
5. Dicuci dan diperiksa dimikroskop lensa objektif 100x dengan oil emersi.
6. Kimiawi

d. Uji Rivalta (Protein Kualitatif)


Metode : Rivalta
Tujuan : Untuk mengetahui adanya protein dalam cairan untuk membedakan antara
transudat dan eksudat.
Prinsip : seromusin dalam suasana asam akan mengalami denaturasi hingga terjadi
kekeruhan.

Alat dan Reagensia :


a. Beaker gelas
b. Pipet tetes
c. Asam asetat glasial (100%)
Spesimen : Cairan Rongga Perut /Asites

Cara Kerja :
1. Dimasukkan 100 mL aqudest ke dalam beaker gelas dan ditambah 1 tetes asam
asetat glasial. Atau dimodifikasi dengan asam asetat 1-2% dimasukkan dalam
tabung reaksi sebanyak 3 mL.
2. Ditambah 1 tetes cairan transudat eksudat.
3. Amati adanya kekeruhan pada larutan tersebut.

7
Nilai Normal :
Negatif : tidak terbentuk kekeruhan putih
Positif : terbentuk kekeruhan putih.

e. Uji Protein
Metode : Biuret
Tujuan : Untuk menetapkan kadar protein dalam Transudat Eksudat.
Prinsip : Protein dalam sampel bereaksi dengan ion cupri (II) dalam medium alkali
membentuk kompleks warna yang dapat diukur dengan spektrofotometer

Alat :
a. Tabung reaksi
b. Mikropipet 20L dan 1000 L.
c. Tip kuning dan biru.
d. Fotometer
Reagensia :
a. Reagen Kerja: Cupri (II) asetat 6 mmol/L, Kalium Iodida 12 mmol/L, NaOH 1,15
mol/L, deterjen.
b. Reagen standard : 8,0 g/dL
c. Stabilitas : Reagensia stabil setelah dibuka sampai kadaluwarsa bila disimpan pada
suhu ruang.
Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites

Cara Kerja metode carik celup :


1. Masukkan kertas carik celup ke dalam tabung yang telah berisi cairan ascites
2. Lalu angkat dan diamkan sebentar
3. Kemudian baca hasil dengan meliat pada standar

Perhitungan :
Total Protein = Absorben sampel
Absorben standard x konsentrasi standar (8,0 g/dL)
= ..............g/dL

8
Nilai Normal :
Protein Transudat < 2,5 g/dL
Protein Eksudat > 2,5 g/dL

f. Uji Glukosa
Metode : Carik Celup
Tujuan : Untuk menentukan kadar glukosa dalam cairan ascites.
Prinsip : Glukosa dioksidasi oleh glukosa oksidase menghasilkan hidrogen peroksida
yang bereaksi dengan 4-aminoantipirin dan fenol dengan pengaruh katalis peroksidase
menghasilkan quinoneimine yang berwarna merah.

Reaksi :
Glukosa + O2 + 2 H2O glukosa oxidase Glukonate + H2O2.
2 H2O2 + 4-Aminoantipyrine + Phenol POD Quinoneimine + 4 H2O

Alat :
a. Tabung reaksi kecil - Timer
b. Mikropipet 10 dan 1000 l - Tissue
c. Tip kuning dan biru - Rak Tabung
d. Fotometer
Spesimen : Transudat Eksudat

Cara kerja :
1. masukkan kertas carik celup ke dalam tabung yang telah berisi cairan ascites
2. lalu angkat dan diamkan sebentar
3. kemudian baca hasil dengan meliat pada standar

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Eksudat adalah cairan radang ekstravaskular dengan berat jenis tinggi (diatas
1.020) dan seringkali mengandung protein 2-4 mg % serta sel-sel darah putih yang
melakukan emigrasi. Cairan ini tertimbun sebagai akibat permeabilitas vascular (yang
memungkinkan protein plasma dengan molekul besar dapat terlepas), bertambahnya
tekanan hidrostatik intravascular sebagai akibat aliran lokal yang meningkat pula dan
serentetan peristiwa rumit leukosit yang menyebabkan emigrasinya. Eksudat,
merupakan substansi yang merembes melalui dinding vasa ke dalam jaringan sekitarnya
pada radang, berupa nanah.

10
DAFTAR PUSTAKA

Soebrata, Prof. Dr. R. Ganda. 1968. “Penuntun Laboratorium Klinik”. Jakarta: Penerbit Dian
Rakyat. (Diakses pada tanggal : 29 Oktober 2021)
Alan Dwi Saputra. 2020. “Makalah Transudat dan Eksudat”. Penerbit Poltekkes Kemenkes
Makassar. (Diakses pada tanggal : 29 Oktober 2021)
Januar. 2017. “Cairan Eksudat dan Transudat”,
https://www.scribd.com/document/364938517/Bab-1-Cairan-Eksudat-Dan-Transudat
(Diakses pada tanggal : 29 Oktober 2021)

Anda mungkin juga menyukai