Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul “Teknik Pengambilan Darah Vena”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Sampling dan
Flebotomi, Jurusan D-IV Teknologi Laboratorium Medik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah.
Terimakasih kepada Bapak/ Ibu dosen yang membimbing kami dalam menyelesaikan
akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita. Aamiin.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
A. Definisi Flebotomi..........................................................................................................2
C. Peralatan..........................................................................................................................4
A. Simpulan.........................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang datang menuju serambi
jantung yang bersifat elastic. Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian
tubuh yang masuk ke dalam jantung,. Pada umumnya darah vena banyak mengandung
gas CO₂. Pembuluh ini terdapat katup yang tersusun sedemikian rupa sehingga darah
dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kearah sebaliknya. Darah vena berwarna lebih tua
dan agak ungu kerena banyak dari oksigennya sudah diberikan kepada jaringan. Lokasi
pengambilan darah vena umumnya didaerah fossa cubiti yaitu vena cubiti atau daerah
dekat pergelangan tangan.
Pemeriksaan Laboratorium yang dirancang untuk tujuan tertentu misalnya untuk
mendeteksi penyakit, menentukan resiko, memantau perkembangan penyakit,
memantau pengobatan, dan juga sebagai panduan untuk mempermudah Dokter dalam
menentukan jenis pemeriksaan bagi pasien. Pengumpulan atau pengambilan sampel
darah yang baik merupakan langkah awal dalam menjamin ketelitian dan kepercayaan
terhadap hasil pemeriksaan laboratorium. Specimen darah untuk pemeriksaan
hematologi (pemeriksaan hemoglobin) dapat diperoleh dari darah vena.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi flebotomi?
2. Apa pengertian pembuluh darah vena?
3. Apa saja peralatan yang digunakan?
4. Bagaimana teknik pengambilan darah di pembuluh darah vena?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari flebotomi.
2. Untuk mengetahui pengertian pembuluh darah vena.
3. Untuk mengetahui peralatan yang digunakan.
4. Untuk mengetahui teknik pengambilan darah di pembuluh darah vena.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Flebotomi
Pengambilan darah di laboratorium sering diasumsikan dengan nama flebotomi.
Flebotomi (bahasa inggris: phlebotomy) berasal dari kata Yunani phleb dan tomia.
Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/memotong.
Tujuan flebotomi adalah memperoleh sampel darah dalam volume yang cukup
untuk pemeriksaan yang dibutuhkan, dengan menusuk vena dengan jarum dan peralatan
pendukungnya. Agar mendapatkan darah untuk pemeriksaan laboratorium maka harus
memperhatikan proses pengambilan darah tersebut diantaranya yaitu peralatan yang
akan dipakai, lokasi pengambilan darah vena yang umunya didaerah vena fossacubiti
yaitu vena cubiti atau didaerah pergelangan tangan, selain itu vena yang dipilih tidak
didaerah infus yang terpasang.
2
b. Melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma.
2. Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan
masukknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.
3. Penusukan
a. Penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan
sehingga dapat mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang
berkali-kali juga berpotensi menyebabkan hematoma.
b. Tutukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah
bocor dengan akibat hematoma
4. Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat
kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien
ketika dilakukan penusukan.
Vena yang cukup besar dan letaknya superficial (permukaan) merupakan yang
ideal sebagai vena yang akan ditusuk. Pada orang dewasa dapat menggunakan : vena
diffosa cubiti, vena cephalica, vena cephalica mediana, vena basilica atau vena basilica
mediana. Pada kondisi lain dapat juga menggunakan vena pada tangan, dimana
biasanya perawat memasang infus, namun harus berhati –hati karena resiko tertusuk
tulang sangat besar. Anak-anak dan bayi bila mengalami kesulitan dapat menggunakan
vena Jugularis Externa (lebar), vena Femoralis (paha) dan Flebotomi sederhana atau
vena Sinus sagitalis Superior (kepala), namun harus berpengalaman dan ahli dalam
pengambilan darah. Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah
umumnya diambil dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan
siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada
pasokan saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica
bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus dilakukan
dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf median.
Jika vena cephalica dan basilica ternyata tidak bisa digunakan, maka pengambilan
darah dapat dilakukan di vena di daerah pergelangan tangan. Lakukan pengambilan
dengan dengan sangat hati-hati dan menggunakan jarum yang ukurannya lebih kecil.
Faktor-faktor kesalahan yang mempengaruhi kualitas darah vena:
1. Cara pengambilan darah tidak sesuai dengan standar sehingga terjadi hemolisis.
2. Terjadi pembekuan darah atau pencampuran darah dengan anti koagulan yang
kurang baik.
3
3. Cara pemipetan yang kurang tepat, dilihat dari kualitas alat maupun kemampuan
pemeriksa.
C. Peralatan
Berikut adalah peralatan yang digunakan dalam prosedur phlebotomy:
1. Tabung Sampel Darah
Tabung berwarna ungu yang berisi anti koagulan EDTA untuk pemeriksaan
hematologi dan crossmatch. Tabung berwarna merah yang tidak berisi zat aditif
digunakan untuk pemeriksaan kimia, imunologi, serologi, dan crossmatch.
2. Kapas Alkohol 70%
Kapas alkohol 70% merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah menyerap
dan dibasahi dengan antiseptik berupa etil alkohol. Tujuan penggunaan kapas
alkohol adalah untuk menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu pengamatan
letak vena sekaligus mensterilkan area penusukan agar resiko infeksi bisa ditekan.
3. Torniket
4
Merupakan bahan mekanis yang fleksibel, biasanya terbuat dari karet sintetis yang
bisa merenggang. Digunakan untuk pengebat atau pembendung pembuluh darah
pada organ yang akan dilakukan penusukan flebotomi.
4. Jarum Suntik
Alat yang digunakan untuk pengambilan darah atau pemberian injeksi intravena
dengan volume tertentu. Jarum suntik mempunyai skala yang dapat digunakan untuk
mengukur jumlah darah yang akan diambil, volume jarum suntik bervariasi dari 1ml,
3ml, 5ml bahkan ada yang sampai 50ml yang biasanya digunakan untuk pemberian
cairan sonde atau syring pump.
5. Safety Box
Kotak pengaman yang tahan terhadap tusukan tusukan jarum suntik bekas, benda
tajam alat medis. Safety box medis juga digunakan untuk menampung dan
membuang alat suntik auto disable bekas pakai yang terkontaminasi cairan infeksius
sebelum dimusnahkan melalui pembakaran.
6. Kassa/Kapas
5
7. Label spesimen
8. Sarung Tangan
9. Alkohol Rub
10. Plester
6
merasakan ukuran, kedalaman dan aliran vena Pilih vena yang besar dan tidak
mudah bergerak.
4. Pasang torniket 7,5 - 10 cm di atas bagian tusukan vena .
5. Desinfeksi area venipuncture pakai kapas alkohol dengan gerakan memutar dari
tengah ke tepi, biarkan 30 detik untuk pengeringan alkohol.
6. Menusukkan jarum ke dalam vena. Posisi lubang jarum menghadap ke atas dengan
sudut 15 – 30°.
7. Selama jarum di dalam vena usahakan gerakan seminimal mungkin.
8. Segera lepaskan torniket setelah darah mengalir, kecuali vena kolaps Tarik
perlahan-lahan penghisap dan biarkan spuit terisi darah.
9. Lepaskan jarum perlahan-lahan dan pasang penutup jarum, segera tekan tempat
tusukan dengan kapas selama 3-5 menit, kemudian plester bagian tsb dan lepas
setelah 15 menit.
10. pindahkan darah dari spuit ke tabung/botol: Lepaskan jarum dari spuit, jangan
sampai darah keluar. Masukkan darah ke dalam botol atau tabung secara perlahan
sesuai dengan pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan.
11. Buang spuit dan jarumnya ke wadah pembuangan khusus.
12. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pengambilan darah di laboratorium sering diasumsikan dengan nama flebotomi.
Flebotomi (bahasa inggris : phlebotomy) berasal dari kata Yunani phleb dan tomia.
Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/memotong. Pengambilan
7
darah selain bertujuan mengambil darah secara aman, juga harus memperhatikan etika
dalam berkomunikasi dengan pasien, oleh sebab itu perlunya penjelasan petugas kepada
pasien agar pasien merasa tenang saat akan dilakukan pengambilan darah.
B. Saran
Dalam pengambilan darah seharusnya kita selalu berhati-hati dengan
menggunakan teknik yang benar dan APD yang sesuai karena darah merupakan salah
satu tempat penularan penyakit.
8
DAFTAR PUSTAKA