Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PATOFISIOLOGI

“PROSES TENTANG NEOPLASMA POINT 1-4”

DOSEN PEMBIMBING: NUR INSANI, SST., M.BIOMED

DISUSUN OLEH:

Nama : Lisa Afriani

NIM : (PO71200190051)

Matkul : Patofisiologi

PROGRAM STUDY DIPLOMA III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses neoplasma point 1-4”
tepat pada waktunya.

Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas “ Patofisiologi ” penulis mengucapkan
terimakasih pada pihak – pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu setiap
pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................4
1.3 Tujuan Perumusan Masalah .....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Neoplasma ...................................................................................................6
2.2 Penyebab Neoplasma ...............................................................................................7
2.3 Ciri-ciri Neoplasma ...................................................................................................10
2.4 Sifat-sifat Neoplasma ...............................................................................................11
2.5 Klarifikasi atas dasar sifat biologic neoplasma ........................................................13
2.6 Pertumbuhan Neoplasma ........................................................................................14
2.7 Gambaran Pada Neoplasma ..................................................................................15
2.8 Tanda dan Gejala Pada Neoplasma .......................................................................16
2.9 Diagnosis dan Pengobatan Neoplasma...................................................................16
2.10 Cara Pencegahan...................................................................................................17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................19
3.2 Saran .......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam istilah patologi anatomic, tumor identik dengan neoplasma. Sedangkan dalam klinik
istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai pembekakan,
pembengkakan ini dapat disebabkan baik oleh neoplasma, maupun oleh
radang(rubor,calor,tumor,fungsio laesa) atau perdarahan dan sebagainya. Neoplasma
membentuk tonjolan disebut neoplasma.

Neoplasma merupakan penyakit pertumbuhan sel, dimana terjadi regenerasi epitel dan
pembentukan jaringan granulasi(yang terjadi pada pertumbuhan sel yang normal) tetapi jika
dilihat sedang mikroskop cahay tampak sel tumor mempunyai inti yang lebih besar, anak inti
lebih besar jika dibandingkan inti, mitokondria berkurang dan terlihat gambaran mitosis yang
abnormal.
Seorang pasien akan merasa takut jika mengetahuinya dirinya menderita kanker. Penyakit
kanker dianggap sebagai suatu penyakit yang mematikan, padahal belum tentu selalu
demikian. Sebagai seorang perawat diharapkan anda mempunyai pengetahuan tentang tumor
dan kanker, sehingga dapat menangani pasien yang sedang mengalami penderitanya dengan
sebaik-baiknya. Pada bagian ini anda akan diperkenalkan dengan ilmu tentang kanker dan
segala aspeknya, sehingga diharapkan dapat mengerti dan memahami seluk buluk tentang
kanker.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan definisi neoplasma?
b. Apa saja yang menjadi penyebab neoplasma?
c. Apa saja ciri-ciri neoplasma?
d. Apa saja sifat-sifat neoplasma?
e. Bagaimanakah klasifikasi atas dasar sifat biologic neoplasma?
f. Bagaimana pertumbuhan neoplasma?
g. Apa saja yang gambaran pada neoplasma?
h. Apa saja yang tanda dan gejala pada neoplasma?
i. Bagaimana cara pencegahannya?

4
1.3 Tujuan Rumusan Masalah
a. Umum
Untuk memenuhi tugas MK Patofisiologi.
b. Khusus
1. Agar mahasiswa memahami definisi neoplasma.
2. Apa saja yang menjadi penyebab.
3. Agar mahasiswa memahami ciri-ciri neoplasma.
4. Agar mahasiswa memahami sifat-sifat neoplasma.
5. Agar mahasiswa memahami klasifikasi atas dasar sifat biologik neoplasma.
6. Agar mahasiswa memahami biologi pertumbuhan neoplasma.
7. Agar mahasiswa memahami gambaran klinik neoplasma
8. Agar mahasiswa memahami tanda dan gejala.
9. Agar mahasiswa memahami cara pencegahan pada neoplasma.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Neoplasma

Neoplasma adalah pertumbuhan abnormal, tetapi bukan kanker yang mungkin terjadi di


berbagai bagian tubuh. Kata “neoplasma” berasal dari kata Yunani “neo”, yang berarti baru, dan
“plasma”, yang berarti “pembentukan atau penciptaan”, dengan demikian berkaitan dengan
pertumbuhan abnormal jaringan baru. Neoplasma lebih sering disebut sebagai tumor,[1][2][3] namun
karena diklasifikasikan bersifat jinak, neoplasma tidak menyebabkan kanker, seperti tumor pra-
kanker atau ganas. Neoplasma atau tumor juga dikenal dengan nama “nodul” atau “massa”,
tergantung pada ukurannya. Nodul adalah neoplasma yang berukuran kurang dari 20 mm,
sedangkan massa setidaknya berukuran 20 mm.

Tidak seperti tumor ganas, tumor jinak tumbuh lebih lambat dan tidak diketahui dapat
bermetastasis atau menyebar ke jaringan di sekitarnya. Ketika terbentuk, tumor ini membawa
karakteristik dari jaringan asalnya dan dapat terbentuk sendiri atau berkelompok. Karena tidak
berbahaya bagi kehidupan penderitanya, sering kali tumor ini tidak memerlukan pengobatan segera,
tetapi masih harus dipantau karena terkadang dapat tumbuh cukup besar dan menyebabkan
masalah bagi fungsi tubuh. Dua bahaya utama yang harus diperhatikan ketika tumor jinak muncul
adalah ketika neoplasia berkembang menjadi massa dan ketika tumbuh pada daerah kecil tubuh di
mana tumor dapat menyebabkan obstruksi. Dalam kasus tersebut, tumor jinak juga mungkin
mengancam jiwa sehingga pengobatan mungkin diperlukan

6
2.2 Penyebab Neoplasma

Secara umum, kondisi ini muncul ketika sel membelah dan tumbuh secara berlebihan di
dalam tubuh. Pada kondisi normal, tubuh mengatur pembelahan dan pertumbuhan sel. 

Sel baru tercipta untuk menggantikan sel lama dan melakukan fungsi baru. Sementara
itu, sel yang hancur atau tidak dibutuhkan lagi akan mati untuk memberikan ruang bagi sel
pengganti yang sehat. 

Jika keseimbangan antara sel yang tumbuh dan mati terganggu, tumor bisa terbentuk.
Masalah dengan sistem imun tubuh juga bisa menyebabkan tumor.

Teori penyebab neoplasma, yaitu:

1. Teori mutasi somatik

Kelainan dalam gen timbul akibat perubahan mutasi, yang mungkin bahwa diinduksi
oleh zat karisinogetik, dan adanya factor herediter. Ada bukti bahwa orang dengan
kelainan kromosom tertentu mudah terkena neoplasma tertentu, misalnya kasus
kelainan kromosom tertentu misalnya kasus leukimia lebih sering orang dengan trisomi,
khususnya trisoma 2.1 retinublastoma banyak terdapat pada orang dengan sindrom
delesi-D(pada sebagaian kromosom 13). Orang dengan leukimia meilositik menahun
memiliki kromosom philadelphia(translokasi kromosom 22) sampai lebih dari 90%.

7
2. Teori diferensiasi aberans atau epigenetik

Kelainan timbul akibat adanya gangguan pengaturan dari gen normal. Insiden
neoplasma maligna meningjat selama masa pertumbuhan dan perkembangan. Kista
dermoit, hamartoma, dan teretoma adalah neoplasma yang timbul akibat adanya
gangguan pertumbuhan dan perkembangan embirional.

3. Teori virus

Virus disebut sebagai kemungkinan penyebab neoplasma ganas pada manusia.


Mereka disebut virus onkogenik. Ada bukti yang menunjukan bahwa virus mengubah
genosel yang terinfeksi. Yang kemudian mengubah turunan dari sel nya. 2 virus
onkogenik adalah virus DNA dan RNA.

4. Teori seleksi sel

Neoplasma berkembang taahap demi ahap, melalui proses mutasi, proses ini dapat
berhenti dan reversibel (bila stimulusnya tidak ada lagi). Imunodefisiensi meningkatkan
resiko pertumbuhan neoplastik.

5. Faktor lain dalam karsinogenesis

a. Kebiasaan hidup dan budaya

Karsinoma lambung lebih banyak terjadi dijepang dari pada diamerika serikat.
Sedangkan karsinoma usus, payudar, prostat terjadi lebih sedikit dijepang dari pada
amerika serikat. Namun setelah orang jepang tinggal diamerika, perbedaan ini hilang.

b. Diet

Kebiasaan diet rendah serat dapat menimbulkan karsinoma kolon dan


mengkonsumsi karsinoma lambung.

8
c. Kehidupan seks

Karsinoma serviks lebih sering terjadi pada wanita yang sudah mengadakan
hubungan seks sejak muda, apalagi berganti-ganti pasangan. Karsinoma payudara lebih
sering pada wanita yang tidak mempunyai anak, yang lebih muda pada saat mendapat
menstruasi pertama atau menopause terlambat,

d. Kebiasaan

Kebiasaan minum alcohol dapat mencetuskan karsinoma asofagus. Lebiasaan


merokok mencetuskan terjadinya karsinoma paru; 9-10 batang/hari mempunyai
kemungkinan 4x lebih besar dan >20 batang/hari mempunyai kemungkinan 10x lebih
besar.

e. Hormon

Bila kadar hormone tertentu meningkat selama wktu lama dapat mencetuskan
karsinoma payudara, endometrium, vagina, atau tiroid.

f. Metastasi

Metastasi adalah kemampuan neoplasma maglina untuk menyebar jauh. Ada lima
tahap dalam proses metastastis yaitu; invasi, permisahan sel, disenminasi, penetapan
awal dan poliferasi.

g. Invasi

Untuk mengetahui sek normal didekatnya sel-sel tumbuh semua mau keluar dari
lokasi asalnya ke sekitarnya. Untuk mengidentifikasi rongga tubuh atau pembuluh darah,
sel-sel maglina harus menembus membrane sel dasar.

h. Pemisahan sel

Setelah menginvasi jaringan didekatinya, rongga tubuh; dan pembuluh darah, sel-sel
maglinau memisahkan diri dari neoplasma primer dan menembus pembuluh darah. Sel-
sel tumor kurang memilki sifat perkataan normal dan dapat dengan mudah terlepas
kedalam jaringan sekitar, darah dan limfe.

9
i. Diseminasi

Rute paling sering dimana sel maglina mencapai sisi paling jauh dari neoplasma
primer adalah melalui pembuluh darah dan limfatik. Sel maglina bergerak dari pembuluh
limfatik kepembuluh darah dan sebaiknya. Neoplasma maglina yang Cuma beberapa
gram dapat menyebabkan beberapa juta kedalam sirkulasi setiap hari. Untuk bertahan
hidup dalam sistem sirkulasi dan untuk mempengaruhi penetapan awal pada
andohelium, sel-sel maglina menjalani berbagai interaksi selular yang melibatkan
imunitas dan perlekan.

j. Penetapan awal dan poliferasi

Setelah terperangkap dalam pembuluh darah kecil arteri atau vena rumputan
aberans dari sel –sel maglina harus menembus melalui pembuluh darah kedalam ruang
interstisial untuk terus bertumbuh. Ruang bebas sel pada lapisan endotel kapiler
tampaknya diamasukan oleh sel-sel maglina.

2.3 Ciri-ciri Neoplasma

Neoplasma jinak (benigna)

a. Batas tegas

b. Berkapsul

c. Pertumbuhan lambat

d. Tidak menimbulkan kematian

10
Neoplasma ganas (maligna)

a. Batas tidak tegas

b. Tidak berkapsul

c. Pertumbuhan cepat

d. Metastase

e. Menimbulkan kematian

2.4 Sifat-sifat Neoplasma

Perkembangan neoplasma ganas mempunyai fase-fase perkembangan seperti


diuraikan berikut ini:

a. Metaplasia

Metaplasia adalah perubahan satu jenis sel normal menjadi jenis sel normal lainnya.
Metaplasia sering terjadi sebagai suatu proses maturasi sel atau
sebagai mekanisme adaptasi terhadap stimulus dari luar tubuh. Contoh metaplasia pada
epitel bronkus terjadi akibat paparan terhadap asap rokok menyebabkan metaplasia
skuamosa pada epitelium bronkial. Proses ini dapat berbalik sepenuhnya bila rangsangan
seperti aktivitas merokok dihentikan. [1] Pada wanita metaplasia juga terjadi pada sel epitel
mulut rahim (serviks) akibat perubahan pH vagina yang semakin asam. Metaplasia
skuamosa yang terjadi berguna untuk mempertahankan sel sel serviks dari bahaya infeksi.

Metaplasia perlu dibedakan dari Displasia, di mana sel normal berubah menjadi sel tidak
normal, yang menjadi awal terjadinya perubahan sel menjadi kanker.

b. Dysplasia

Dysplasia adalah kelainan diferesiai sel-sel yang sedang berprofilasi sehingga


ukuran bentuk dan penampilan sel menjadi abnormal disertai gangguan pengaturan.

11
c. Leukimia

Penyakit leukimia atau lebih tepatnya leukemia adalah kanker darah akibat
tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Leukemia dapat terjadi
pada orang dewasa dan anak-anak.

Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang diproduksi
di dalam sumsum tulang. Ketika fungsi sumsum tulang terganggu, maka sel darah putih
yang dihasilkan akan mengalami perubahan dan tidak lagi menjalani perannya secara
efektif.

d. Lipoma

Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh secara lambat di antara kulit dan
lapisan otot. Jika ditekan dengan jari secara perlahan, lipoma terasa lunak dan mudah
untuk digoyangkan. Lipoma juga tidak menyebabkan rasa sakit saat ditekan.

Lipoma lebih sering dialami oleh orang yang berusia 40-60 tahun atau paruh
baya, dan lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita. Sebagian pasien bisa
memiliki lebih dari satu lipoma di tubuhnya.

12
e. Teratoma

Teratoma adalah jenis tumor langka yang berisi jaringan dan organ seperti
rambut, gigi, tulang, hingga otot. Biasanya, teratoma muncul di tulang ekor,
ovarium, dan juga testis. Meski demikian, ada kemungkinan teratoma muncul di
bagian tubuh lainnya.

2.4 Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor

Atas dasar sifat biologiknya tumor yang bersifat jinak (tumor jinak) dan tumor
yang bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan ganas
disebut “Intermediate”.

a. Tumor jinak (Benigna)

Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak


tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan
anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor tumor maligna pertumbuhan dari
bagian tengah massa benigna, biasanya mengakibatkan batas tegas. Tumor
benigna menimbulkan efek-efeknya berupa obstarksi, tekanan dan eksresi.
Tumor benigna didalam ruang tertutup seperti teengkorak dapat menimbulkan
gangguan serius yang dapat menimbulkan kematian. Obstraksi usus dapat
diakibatkan dari pertumbuhan tumor benigna dalam lokasi tersebut.

13
b. Tumor ganas (maligna)

Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak


jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui
aliran limpe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian.

Neoplasma maligna mempunyai struktur stipikal, dengan pembelahan dan


kromosom mukler oabnormal, sel maligna kehilangan diferensiasinya atau
menyerupai sel asalnya. Sel tumor tidak kohektif, dan akibatnya, pola
pertumbuhan tidak teratur ; tidak ada kapsul yang bentuk, dan perbedaanya
separasi drai jaringan sekitar sulit terlihat.

Neoplasma dapat pula digolongkan berdasarkan stadium


perkembanggannya stadium itu adalah usaha menjelaskan seberapa jauh
penyakit ini telah berkembang pada saat itu. Manfaat penatahapan itu adalah
menunjukan pengobatan, menilai, menentukan cara pengobatan, dan
memudahkan pertukaran informasi pertukaran informasi antar pusat
pengobatan. Teori penyebab.

2.6 Biologi Pertumbuhan Tumor

Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan tumor :

1. Kinetik pertumbuhan sel tumor

Ini akan terlihat dari pernyataan beberapa lama waktu yang diperlukan
oleh suatu sel transformasi untuk membentuk masa tumor yang jelas
secara klinis.

2. Angiogenesis tumor

Pasokan darah terhadap jaringan tumor. Tanpa ada pembuluh darah atau
pembuluh unife tumor ganas akan gagal untuk bermetastasis.

14
3. Progresi dan Heterogenitas sel tumor

Tumor ganas berasal morokional dengan berjalnnya waktu mereka menjadi


heterogen pada tingkat molecularprogresi tumor dan heterogenitas sebagai
akibat dari mutasi multiple yang terkumpul dan saling tidak tergantung pada sel
yang berbeda sehingga menurunkan subklonal dengan sifat yang berbeda.

2.7 Gambaran Klinik Neoplasma

Pengaruh tumor pada penderita : Akibat local masa jaringan tumor yang tumbuh
menimbulkan tekanan pada alat-alat penting disekitarnya. Misalnya pembuluh darah, saraf,
saluran viscelar, duktus dan alat-alat padat yang menimbulkan berbagai komplikasi. Akibat
pada umumnya penderita kanker menjadi kurus diikuti oleh badan lemah, anemia, dan
anoreksia. Koheksi (kumpulan gejala-gejala) disebabkan oleh kelainan metabolisme, bukan dari
kebutuhan makanan, melainkan akibat dari kerja factor terlarut seperti sitoksin yang diproduksi
tumor. Aktivitas fungi lebih khas pada tumor jinak dai pada tumor ganas/kanker, karena tumor
ganas selnya tidak berdiferensiasi maka kemampuannya hilang.

2.8 Tanda dan Gejala Neoplasma

Tumor dapat menyebabkan berbagai gejala dan tanda klinis umumnya bisa berupa:

1. Sering merasa tidak sehat

2. Merasa sangat lelah

3. Demam dan mengigil

4. Tidak nafsu makan

5. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

6. Berkeringat pada malam hari

15
Meski demikian, tiap tumor memiliki indikasi berbeda-beda tergantung jenis dan lokasi
pertumbuhannya, contohnya, tumor otak dapat menyebabkan gejala sakit kepala tiada
tertahan, muntah-muntah secara mendadak, serta kejang-kejang, sementara gejala tumor
paru jinak dapat berupa bentuk yang berkelanjutan dan bertambah parah hingga akhirnya
menjadi batuk darah,sesak nafas, rasa nyeri didada serta kelelahan.

Ada juga tumor ganas yang bahkan tidak menyebabkan gejala hingga mencapai
stadium lanjut, misalnya kanker serviks serta kanker hati. Karena itu, anda disarankan
untuk selalu waspada dan memeriksakan diri kedokter jika mengalami kondisi yang terasa
janggal meski sekilas tampak ringan.

2.9 Diagnoosis Dan Pengobatan Neoplasma

Selain menayakan riwayat penyakit, gejala dan memeriksa kondisi fisik, dokter akan
menyertakan beberapa jenis pemeriksaan untuk memastikan diagnosi pasien, pemeriksaan-
oemeriksaan tersebut diantaranya adalah :

1. Tes darah lengkap dan evaluasi fungsi organ.

2. CT, MRI atau PET scan langkah ini berfungsi untuk menginformasi letak serta
tingkat penyebaran tumor.

3. Rontgen dada.

4. Biopsi atau pengambilan simpel tumor. Pemeriksaan ini digunakan untuk


memastikan ganas atau tidak nya tumor yang di idap

Apabila terdiagnosis positif mengidap tumor tertentu. Dokter akan membantu


anda dalam menentukan pengobatan yang sesuai. Metode penanganan tumor yang
akan anda jalani tergantung pada jenis, lokasi tumbuhnya tumor, dan tingkar keganasa
tumor.

16
Terdapat sejumlah metode penanganan untuk mengatasi tumor ganas. Langkah
yang umumnya dianjurkan meliputi:

1. Operasi pengangkatan

2. Kemoterapi

3. Radioterapi

4. Terapi biologis

5. Terapi target hanya mencari dan menyerang sel-sel kanker.

Pasien umunya membutuhkan kombinasi ada 3 metode, yaitu operasi


pengangkatan, kemoterapi dan radioterapi.

Jika tumor ganas masih berada pada suatu lokasi dan belum menyebar,
kanker tersebut biasanya akan diangkat melalui prosedur operasi.

Tumor jarak juga umumnya dapat diangkat namun apabila tidak menganggu
kinerja organ dan tidk berdampak buruk pada kesehatan sama sekali, tumor jinak
terkadang tidak perlu diangat.

Makin dini tumor terdeteksi, kemungkinan pasien untuk sembuh juga makin
tinggi karena itu semua tumor (ganas maupun jinak) sebaiknya didiagnosis dan
ditangani karena bepotensi menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan apabila
dibiarkan.

2.10 Langkah Pencegahan Neoplasma

Tidak ada metode pencegahan yang dapat memberikan perbandungan total dari munculnya
tumor. Tetapi ada sejumlah langkah sederhana yang dapat kita lakukan untuk menurunkan
resiko terjadinya kanker. Langkah-langkah tersebut meliputi:

1. Berhenti merokok

2. Berolahraga secara teratur

17
3. Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, seperti meningkatkan konsumsi
makanan berserat (tertama sayuran) dan mengurangi konsumsi makanan berlemak atau
yang mengandung bahan pengawet.

4. Menjaga berat badan yang sehat agar terhindar dari obesitas

5. Membatasi konsumsi minuma keras

6. Menghalau pajanan senyawa kimia yang mengandung racu, misalnya dengan


menggunakan masker saat naik kendaraan umum.

7. Meminilisasi pajanan terhadap radiasi.

8. Menjalani pemeriksaan secara rutin.

9. Menjalani vaksinasi yang dibutuhkan untuk mencegah kanker, seperti vaksin HPV.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara harfiah berarti pertumbuhan baru atau kumpulan masa abnormal dari sel-sel yang
mengalami proliferasi (tubuh terus menerus secara tidak terbatas) tidak terkoordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Sel-sel neoplasma berasal dari sel-sel
sebelumnya adalah sel-sel normal tetapi karena perubahan neoplastik akan mengalami
pertumbuhan dengan kecepatan yang tidak koordinasi dengan kebutuhan pasien (hostpes) dan
tidak mencapai keseimbangan tetapi lebih mengakibatkan penambahan masa sel yang
mempunyai sifat yang sama. Sel-sel tersebut dinamakan sel neoplastik dan pertumbuhan yang
demikian disebut pertumbuhan progresif.

Ada dua klasifikasi tumor yaitu: tumor jinak(benigna) tumbuhnya lambat dan biasanya
mempunyai kapsul. Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak
menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan
dengan sempurna kecuali yang mensekresihormone atau yang terletak pada tempat yang
sangat penting, misalnya disumsum tulng belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau
pada saraf otak yang menekan jaringan otak

Dan tumor ganas (maligna) pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif dan merusk jaringan
sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau aliran
darah dan sering menimbulkan kematian.

3.2 Saran

Kita dapat mencegah sebelum timbulnya suatu penyakit salah satunya neoplasma. Baik
dari dalam individu maupun dari luar individu.

19
DAFTAR PUSTAKA

. https://www.google.com/search?
q=ciri+ciri+neoplasma&safe=strict&sxsrf=ALeKk00uWMrJ0CZVt-
8zhbH2OVMnoeZwUg:1590603257046&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjWiv
Xw0tTpAhUt7XMBHecXCEsQ_AUoAXoECAwQAw&biw=1366&bih=618
. https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/tumor/
. https://id.wikipedia.org/wiki/Neoplasma
.https://www.academia.edu/37424650/Makalah_Neoplasma_new

20

Anda mungkin juga menyukai