Anda di halaman 1dari 11

TUNUH PANROLI

Sebagai Hukum Adat

TUNUH PANROLI
Tanah Kajang
Dikabupaten Bulukumba kecamatan kajang
ada terletak desa yang terpencil desa itu desebut
Tanah toa yang artinya tanah yang tertua di buka
bumi, Tanah toa ini banyak menyimpan tradisi-
tradisi mulai dari cara berpakaian, rumah,
makanan, proses perkawinan dan proses
pemakaman. Selain itu Tanah toa juga mempunyai
Ammatoa, Ammatoa ini sebagai kepala Desa yang
mengatur semua peraturan yang dilarang oleh
adat. Di lingkungan Masyarakat tanah toa
memengang prinsip hidup dalam kehidupan
sehari-harinya yaitu :
“ Ammentengko nu kamase-mase,
Accidongko nu kamase-mase,Addakako nu
kamase-mase, miako nu kamase-mase.
Anre kalumannyang kalupepeang, rie
kamase-mase, angganre na rie, care-care
na rie, pammali cuku na rie, koko na rie,
bola situju-tuju.
Jagai linoa lollong bonena, kammaya
tompa langitka rupa taua siagang
boronga”

Artinya :

“ Berdiri engkau sederhana, duduk engkau


sederhana, melangkah engkau sederhana,
dan berbicara dengan sederhana.
Kekayaan itu tidak kekal, yang hanya ada
kesederhanaan, makan secukupnya,
membeli laut secukupnya, kebun
secukupnya, dan rumah seadahnya.
Peliharalah dunia beserta isinya demikian
pula langit. Menusia dan hutan.”
Tunuh panroli atau bakar linggis merupakan
salah satu ritual adat ammatoa kajang, ritual ini
untuk menentukan siapa yang jujur dan siapa yang
berbohong.

Pada suatu hari panri melihat seseorang


yang sedang menebang pohong diborong
batassaya, borong batasaya adalah hutan adat yang
wajib dijaga dan dilindungi kelestariannya
Panri : “Ini tidak boleh dibiarkan tidak boleh
dibiarkan saya harus laporkan ke amma toa
kulaporkan ko” panri berjalan menuju kerumah
amamtoa. “ Amma-ammatoa tabe lompo ki
pammoporanga amma-amma, ada orang yang ingin
mengambil kayunya amma”
Amma : “ Panri bicaralahdengan tenang siapa dia
panri siapa?”
Panri : “ i soppa amma i soppa”
Amma : “ i soppa? Lalu bagaimana keadaanya
sekarang
Panri : “I soppa hanya berlari kesana kemari amma
tidak bisa keluar dari hutang amma”
Amma : “ Berarti i soppa telah terjebat oleh
kesalahanya sendiri, Panri sampaikan ini kepada
seluruh pemangku adat untuk a’sserre berkumpul
dirumah adat”
Panri : “iya amma, iya amma” panri pung pergi
mengumpulkan pemangku adat

Malamnya seluruh pemangku adat dan


ammatoa berkumpul dirumah adat dan
membicarakan masalah yang terjadi dihutan
borong batassaya. Hasilnya diputuskan untuk
menangkap dan menghakili i soppa, setelah itu
mereka pung kembali kerumah masing-masing
untuk beristirahat.
Keesokan harinya berkumpulah warga di
rumah adat ammatoa, ammatoa beserta para
pemangku adat melakukan ritual tunuh passau,
ritual ini untuk menangkal dan memperkuat agar
siapapun yang terlibat dalam kejahatan tak bisa
meninggalkan kampung,
Amma : (sedang membaca mantrahnya) “Tunjukan
kepada kami, Panri hadapkan kemari”
Panri pung pergi kerumah soppa untuk di
hadapkan kepada Amma
Panri : “ini dia amma dia berkeras tidak mau
menghadap dia sempat memukulku untung tu rie
akrana yang maha kuasa masih melindungiku”
Amma toa tetap tenang di dekatinya i soppa dan
sapu pundaknya
Amma : “ soppa beraninya engkau melakukan
semua ini tidak sadarka kamu apa balasan
perbuatanmu, soppa saya yakin pasti ada orang
yang menyuruhmu untuk melakukan semua ini
katakan soppa”
Soppa : “ he tidak amma tidak amma (suarah
tagisan) tidak ada yang menyuruhku amma
maafkan kami amma”
Amma : “soppa percaya kepada saya”
Soppa : “ baiklah amma (suarah tangisan) baiklah
yang menyuruh saya, yang menyuruh saya adalah i
kontu” Semua orang terkejut kemudian panik,
panik, i kontu adalah orang kepercayaan di
kampung ini dan dialah selamah ini bertugas untuk
menjaga dan melastarikan hutan borong batassaya.
Kontu : “ bohong pembohong, pabura-bura, tidak
amma jangan percaya pada soppa, dia hanya takut
hahah (sambil ketawa) soppa saya tidak akan
tinggal diam dasar pembohong ha. Pencuri sudah
terbukti masih mau mengelah. hahaha …..
Amma : “ tenang-tenanglah semua tenang kalau
kalian seperti ini maka kita akan adakan ritual
tunuh panroli. Panri ambil lingisnya”
Panri pung pergi mengambil lingis dan alat-alat
yang ingin digunakan dan memberikan linggis itu
kepada amma untuk memluai ritual tunuh panroli.
Lingis itu mulai di bakar didalam api yang
menyala-nyala dan akan di berikan kepada orang
yang salah agar mengatahui siapa yang jujur dan
siapa yang berbohong. Amma toa memulai ritual
tunuh panroli di susuli i soppa,
Soppa : “ huff…”(tarik napas) dan tidak terjadi apa-
apa
Berikutnya disusul oleh kontu untuk memeng
lingis itu
Kontu : “ he..hehe( dengan sombongnya)” dia
memengan lingis itu dan dia merasa kesakitan dan
kepanasan sambil berteriak-teriak
Melihat keadaan kontu yang pinsang,
ammatoa menyiupkan mantra keubung-ubung
kontu dan akhirnya kontu sadar
Kontu : “ ampung amma, kipamoporangan amma,
maafkan saya, sayalah yang menyuruh soppo
melakukan semua ini amma (suara tagisan) ki
pammoporangan amma, saya lakukan semua ini
hanya untuk memiliki banyak uang”
Amma : “ kontu bukan ka adat leluhur maupun
turie akrana mengajarkan kita untuk hidup
sederhana, hidup kamase-mase, bukan sebaliknya,
kontu kau telah merusak harga diri dan
kepercayaan kita semua”.
I soppa dan kontu hanya pasrah menerimah
semua ini mereka saling berpelukan, bermaafpan
dan menyesali perbuatannya, ammatoa yang
menyaksikan ini lalu tersenyum dan menyapaikan
pesannya keseluruh warga
Amma : “ kaumku jagai linoa lullung bonena
kamayatompa langitka, rupana taua, na boronga
semoga turia akrana yang maha kuasa tidaklah
menurungkan bencana kepada kita”

A. Faktor penyebab cerita rakyat


menghilang, dan solusinya
Tunuh panroli ini sudah musnah di kalangan
masyarakat kajang luar di kabupaten bulukumba,
karena masyarakat kajang luar sudah mengenal
yang namanya moderen, dimana kejahatan
diserahkan kepada polisi, Tetapi masih ada daerah
yang menjaga ritual tersebut yaitu kajang lelleng
(kajang hitam) atau di sebut kawasan Ammatoa
yang masih memengan kepercayaan-kepercayaan
zaman duluh dan belum mengenal yang namanya
moderen, pada saat saya wawancara, Amma
mengatakan kami melarang besar kawasan kami
diisi dengan eloktronik, listrik,dan laiinya, alasan
amma mengatakan seperti itu adanya elotronik
dan listrik di kawasan tersebut akan membawa
bencana, seperti kebakaran dan laiinya, dan kami
juga memengan prinsip hidup sederhana. Jika ada
masyarakat kajang yang ingin mengenal budaya
moderen, itu hak mereka, tetapi jika dia ingin
hidup moderen dia harus hidup diluar kawasan
amma toa.
B. Pesan moral
Pesan moral : Tunuh panroli ini adalah
mengajarkan kita tentang kejujuran, tentang
ketenagan, tentang hak, sertah cinta dan kasi
sayang

Anda mungkin juga menyukai