Anda di halaman 1dari 7

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN

APOTEK No. 273 CENDRAWASIH

A. PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI

Pelayanan Kefarmasian Pelaksanaan di Apotek Keterangan


Perencanaan Perencanaan perbekalan
sediaan farmasi di Apotek
Kimia Farma Cendrawasih,
melalui BM dengan sistem
MinMax PP yang dilakukan
secara online yang
merupakan sistem dimana
obat yang terjual dan terinput
di komputer apotek akan
terhubung langsung ke
bagian pengadaan BM,
sehingga BM akan
mengetahui kebutuhan
apotek. Perencanaan dibuat
berdasarkan stok level
masing-masing obat
berdasarkan penjualan
perhari dan data pareto obat
tiga bulan sebelumnya. BM
akan menggunakan analisis
pareto (Sistem ABC) untuk
mengetahui stok lavel pareto
A dan B. Sedangkan untuk
pareto C yang melakukan
perencanaan adalah apoteker
pengelola apotek.
Pengadaan Kegiatan pengadaan
perbekalan farmasi untuk
mendukung pelayanan di
apotek Kimia Farma 273
Cendrawasih dilakukan
secara terpusat oleh Business
Manager (BM)
Penerimaan ketika barang datang ke
apotek, apoteker akan
meminta surat permintaan
barang dari pihak BM atau
meminta faktur dari PBF
untuk memeriksa apakah
barang yang dipesan sudah
sesuai atau tidak.
Pemeriksaannya meliputi
bentuk sediaan dan nama
barang, dosis obat, volume,
kesesuaian jumlah barang,
nomor batch, tanggal
kadaluarsa (expire date) serta
kondisi fisik barang. Setelah
pemeriksaan selesai, dibuat
tanda terima pada BPBA
dengan ditandatangani oleh
Apoteker dan diberi stempel
Apotek kemudian akan
dientri ke komputer,
sehingga stok obat
bertambah.
Jika terdapat barang yang
tidak sesuai dengan surat
pesanan atau adanya
kerusakan fisik atau barang
telah mendekati expire date
minimal 6 bulan sebelum
masa kadaluarsa ataupun
telah memasuki expire date
maka bagian pembelian akan
melakukan retur barang
tersebut ke BM atau PBF
yang bersangkutan untuk
ditukar dengan barang sesuai.
Penyimpanan Sistem penyimpanan
dilakukan dengan
memperhatikan bentuk
sediaan dan kelas terapi Obat
serta disusun secara alfabetis.

Pemusnahan obat-obat yang telah rusak


atau sudah mencapai masa
kadaluwarsanya dipisahkan
atau disimpan hingga masa
pengumpulan untuk
pemusnahan obat yang
dilakukan secara kolektif
Pengendalian Sistem pengendalian di
apotek Kimia Farma
Cendrawasih yaitu
melakukan uji petik, yaitu
merupakan sutu metode
pemantaun barang dengan
melakukan penyesuaian
jumlah stok fisik dengan
jumlah stok yang ada di
komputer, biasanya
dilakukan setiap hari.
Serta melakukan stok
opname yang dilakukan
setiap 3 bulan sekali.
Pencatatan dan pelaporan Pencatatan yang dilakukan di
apotek Kimia Farma
Cendrawasih yaitu berupa
pencatatan, struk penjualan
serta pencatatan stok barang
yang menggunakan sistem
komputerisasi yang disebut
Kimia Farma Information
System (KIS), yaitu sistem
untuk menginput penerimaan
barang sehingga terjadinya
penambahan jumlah barang
dan jika terjadi transaksi
pembelian maka secara
otomatis barang tersebut
akan berkurang.
Pelaporan narkotika dan
psikotropika apotek
berkewajiban mengirimkan
laporan narkotika dan
psikotropika setiap bulan
kepada Kementrian
Kesehatan melalui sistem
online yang disebut Sistem
Pelaporan Narkotika dan
Psikotropika (SIPNAP).
Laporan tersebut diuraikan
mengenai
pembelian/pemasukan dan
penjualan/pengeluaran
narkotika dan psikotropika,
yang wajib melaporkannya
adalah apoteker pengelola
apotek.
B. PELAYANAN FARMASI KLINIS

Pelayanan Kefarmasian Pelaksanaan di Apotek Keterangan


Pengkajian resep Resep yang datang akan
dilakukan skrining yang
meliputi skrining
administratif, farmasetik dan
klinis.
Dispensig Pasien yang membawa resep
akan dilakukan skrining
resep oleh Apoteker,
kemudian resep yang
diterima akan diserahkan ke
kasir untuk informasi resep
serta pembayaran resep
tersebut akan ditebus atau
tidak. Asisten Apoteker akan
segera memproses resep yang
telah dibayar tersebut baik
obat racikan ataupun non
racikan yang kemudian akan
diberikan etiket. Resep
dengan obat tersebut akan
diberikan kepada pasien
dimana pasien akan
menerima informasi obat
yang sesuai serta konseling
untuk pasien dengan kondisi
tertentu.
PIO Petugas akan memberikan
informasi terkait obat yang
dibeli pasien mengenai jenis
obat, indikasi, aturan pakai
dan efek samping obat.
Konseling Dilakukan terhadap penyakit
degeneratif atau kepada
lansia yang memerlukan
konseling. Apoteker akan
menanyakan kesediaan
pasien untuk dilakukannya
konseling dan dilakukan di
tempat yang sekiranya
membuat pasien nyaman
untuk dilakukan konseling.
Home care Petugas akan menanyakan
alamat pasien secara lengkap
beserta nomor telepon pasien
untuk melakukan homecare.
Misalnya ketika pasien
datang ingin membeli obat
namun ketersediaan obat
tersebut di apotek kosong,
maka petugas akan
menawarkan kepada pasien
untuk mengantarkan obat
tersebut ke alamat pasien dan
setelah pasien setuju maka
setelah mendapatkan stok
obat yang diperlukan pasien,
petugas akan mendatangi
rumah pasien untuk
mengantarkan obat dan
menjelaskan aturan pakai
obat tersebut kepada pasien.
PTO
MESO Monitoring efek samping
dilakukan pada saat
penggalian informasi terkait
obat yang sebelumnya
digunakan pasien.

Anda mungkin juga menyukai