BAB 2 Terbaru
BAB 2 Terbaru
TINJAUAN PUSTAKA
oleh aparat penegak hukum dan media massa. Disebut juga dengan istilah
napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
dijelaskan sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman atau pun bukan
narkoba adalah semua zat padat, cair maupun gas dari unsur narkoba bila
dimasukkan kedalam tubuh dapat merubah fungsi tubuh secara fisik dan
psikis (24). Zat narkoba masuk peredaran darah otak ketemu dengan
reseptor spesifik tepat berada di neuron terjadi ikatan maka muncul efek.
antar neuron, dan juga disinyalir berefek langsung pada ‘titik nikmat’
(pleasure centres). Kondisi ini pada otak biasa disebut dengan ‘euphoria
sesaat’, sehingga bisa membuat/menciptakan kondisi rasa nuansa yang
Zat narkoba adalah racun, karena afeknya berbahaya pada susunan syaraf
neuron yang ada di susunan syaraf pusat, namun juga tergantung jenis
narkobanya. Efek narkoba membuat jiwa menjadi riang (euphoric) namun sifat ini
Efek narkoba yang lain seperti halnya pada kondisi normal, bila seseorang
informasi dari gambar-gambar yang telah tersimpan di memori (28). Tetapi karena
kebahagiaan, harapan dan keceriaan (29). Efek ketagihan (addicted) muncul karena
dalam keadaan lesu, tiba-tiba teringat perasaan riang, sehingga ingin riang dengan
narkoba lagi. Narkoba menyebabkan lingkaran setan yang merusak jiwa dan bisa
Susunan syaraf pusat pengendali semua sistem organ tubuh, bila narkoba
kekacauan pada semua sistem organ tubuh. Efek narkoba tersebut terjadi
urinaria dan sistem imun sehingga mudah sakit, sulit berpikir, depresi respirasi,
diri, halusinasi, stres berulang, depresi berat, dan bunuh diri (31).
Gambar 2-2. Efek narkoba di SSP mempengaruhi seluruh system organ
tubuh.
4) Untuk melepaskan diri dari kesepian; 5) Untuk mencari arti hidup; 6) Untuk
dari pemberian promosi kesehatan (Nies & McEwen, 2014). Edukasi dinilai
Hansen, Willaing, & Jensen, 2017). Kegiatan ini dapat dilakukan secara
melakukan interaksi langsung yang sifatnya dua arah antara pemberi edukasi
kesehatan. Kedua jenis edukasi kesehatan ini dapat dipilih sesuai dengan
kesulitan ekonomi dan biaya pelayanan kesehatn individu serta hal lain yang
makanan sehat, terlibat dalam latihan fisik, dan menghindari zat- zat yang
dapat berbahaya bagi janin. Promosi perilaku yang sehat melalui edukasi
2. Restorasi kesehatan
beradaptasi terhadap peanyakit dan menjadi lebih pasif daa tidak tertarik
Selain itu. pasien dengan penyakit mental yang telah ada menjadi
tantangan selama pemulihan (Lorig et al, 2014b). Banyak pasien harus
Sikap yaitu reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan ataupun
pokok yaitu keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek yang cendrung untuk
membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh
Sikap yang didasari dengan pengetahuan yang kuat dan baik akan membentuk
sikap positif dan atau sebaliknya pengetahuan yang kuat dan negatif akan
membentuk sikap negatif (37). Dalam hal ini adalah sikap tentang bahaya
narkoba, seseorang cendrung tidak akan mau melakukan bila orang itu sudah
mempunyai sikap negatif pada objek karena apa yang akan dilakukannya bisa
berdampak negatif.
<56% (38).
simultan ini dan upaya untuk membangun identitas diri yang matang. Di
masa lalu banyak orang yang memyebut masa remaja sebagai masa badai
dan dipenuhi tekanan dengan kekacauan batin, namun pada saat ini
periode ini.
pubertas di antara jenis kelamin yang berbeda dan jenis kelamin yang
sampai 2 tahun lebih cepat dari anak laki-laki. Tingkat kenaikan tinggi
konsentrasi hormon ini juga terkait dengan jerawat dan bau badan.
tubuh.
BAB 4
METODE PENELITIAN
yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti
kemudian dites lagi setelah intervensi dengan rancangan time series, karena
pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan secara berulang dalam waktu
(Nursalam, 2016).
Populasi
Semua siswa SMAN 1 Krucil dari kelas X, Xi, dan XII sebanyak 200 orang
Tehnik Sampling
purposive sampling
Sampel
Siswa SMAN 1 Krucil sebanyak 30 orang
Desain Penelitian
Rancangan Penelitian : one group pre-post test
Pengumpulan Data
Kuesioner
Pengolahan Data
Editing, coding, scoring, tabulating
Analisa Data
Wilcoxon
Kesimpulan
H1 di terima jika p value ≤ α dengan α = 0,05
Hο di terima jika p value > α dengan α = 0,05
4.3.1 Populasi
2018).
mulai kelas X, XI dan XII masih aktif berjumlah 200. Pemilihan populasi
4.3.2 Sampel
1. Kriteria Inklusi
inklusi pada sampel ini adalah adalah remaja sebagai siswa, usia 15 – 18
tahun, berstatus aktif, tinggal serumah dengan orangtua, tidak merokok, tidak
2. Kriteria Eksklusi
tidak dapat mewakili sample karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian (Nursalam,2018).
Kriteria eklusi dari penelitian ini adalah siswa yang masuk dalam
sakit, pindah sekolah, siswa yang mendapatkan peringatan dari sekolah atau
yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
sampel akan mewakili dari keseluruhan populasi yang ada, secara umum
ada dua jenis pengambilan sample yakni probability sampling dan non
sampling yaitu suatu tehnik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
(46)
subjek ke subjek lainnya, sebuah konsep yang dapat dibedakan menjadi dua
Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel independen dan
variabel dependen.
variabel bebas yang artinya variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
ditentukan oleh variabel lain. Variabel ini disebut juga variabel terikat yang
artinya aspek tingkah laku yang diamati dari suatu organisme yang dikenai
4.5.1 Lokasi
4.5.2 Waktu
yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian
dapat diulang lagi oleh orang lain (Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini definisi
Oprasional
Variabel Edukasi - - - -
independen: kesehatan
Edukasi
merupakan
tentang
bahaya bentuk yang
narkoba paling
banyak
ditemukan
dari
pemberian
promosi
kesehatan
Variabel Sikap yaitu - Kuesioner Ordinal 1. Kurang
reaksi atau
dependen: 2. Cukup
respons
sikap remaja 3. Baik
seseorang
yang masih Dikategorikan
tertutup
adalah:
terhadap
1. < 56%
suatu
stimulus 2. ≥ 56-75
atau objek.
%
Sikap belum
3. ≥ 76 %
merupakan
suatu
tindakan
ataupun
aktivitas,
namun
merupakan
prediposisi
tindakan
atau
perilaku
mendatangani .
edukasi.
dilakukan.
kuesioner pada remaja sebagai post test untuk mengetahui sikap setelah
dilakukan intervensi
penelitiannya.
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
orang expert judgement dan kuesioner yang akan diberikan terdiri dari dua
2. Pernyataan-pernyataan informatif
yang dapat diberikan pada bagian ini menggunakan skala Likert dengan
pilihan jawaban “Sangat Tidak Setuju” (STS), “Tidak Setuju” (TS), “Ragu-
Ragu” (RR), “Setuju” (S), dan “Sangat Setuju” (SS). Berikut ini dapat
Aspek Sikap
dengan cara :
1. Editing
Dalam hal ini, dilakukan pemeriksaan data, hasil data harus dilakukan
Kuesioner yang telah diisi pada saat pengumpulan data, perlu dilihat
2. Coding
3. Scoring
a. Baik :3
b. Cukup :2
c. Kurang :1
4. Tabulating
Penelitian ini datanya berbentuk ordinal, maka setelah data dikumpulkan dan
menyimpulkan hasil penelitian sebagai beriku : “ apabila nilai p < 0,05 maka H1
responden tentang berbagai hal terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.
keterbaruan karena informasi yang didapatkan valid dari jurnal dan buku
kesehatan.
dampak negatif yang mungkin terjadi dan manfaat dari penelitian lebih besar
2012). Hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan dalam laporan
responden dan diganti dengan memberikan tanda atau kode pada lembar
pengumpulan data.
2012).
biaya apapun untuk individu yang berhubungan dengan keikut sertaan dalam
Potter JS, et al. The multi-site Prescription Opioid Addiction Treatment Study: 18-
month outcomes. Journal of Substance Abuse Treatment. Schoenfelder EN, et
al. Combined effects of orally administered methylphenidate and delta-9-
tetrahydrocannabinol (THC) on cardivascular function, subjective effects, and
preformance in healthy adults. Journal of Substance Abuse Treatment.
2014;7(3):143-220.
Potter JS, Marino EN, Hillhouse MP, Nielsen S, Wiest K, Canamar CP, Ling W.
Buprenorphine/naloxone and methadone maintenance treatment outcomes for
opioid analgesic, heroin, and combined users: findings from starting treatment
with agonist replacement therapies (START). Journal of Studies on Alcohol
and Drugs. 2013;2(1): 605–613
Wu LT, Woody GE, Yang C, Blazer DG. How do prescription opioid users differ from
users of heroin or other drugs in psychopathology: results from the National
Epidemiologic Survey on Alcohol and Related Conditions. Journal of Addiction
Medicine. 2011;2(1):110-212.
Zalesky, A., Solowij N, Yucel, M. Lubman, D.I., Takagi M., Harding, I.H., Lorenzetti,
V., Wang, R., Searle, K., Pantelis, C., and Seal, M., Effect of long-term
cannabisuse on axonal fibre connectivity. Brain. 2012;13(5):91-112.
Effendi dan Tukiran, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta. 2012. ;pp. 181.
Andika, Mira. 2018. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja dengan Upaya
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di SMPN 29 Padang. Jurnal
Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi (9) 100-108
PROBOLINGGO
Nim : 14201.09.17004
A. Data Umum
Nomor Responden :
Nama Responden :
A. Sikap
Beri tanda (√) pada kotak yang telah tersedia sesuai dengan jawaban
responden
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu - Ragu
TS = Tidak Setuju