A. Latar Belakang
Komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa
subsistem diantaranya sistem keluarga, sistem sosial yang saling
berinteraksi enterelasi dan enterdependensi komunitas. Keperawatan
komunitas yakni sebagai tindakan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan
keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan
kesehatan masyarakat (Efendi,2010) Pengaplikasian praktek komunitas
dilaksanakan selama 3 minggu, yang mana mahasiswa akan berproses
melakukan perawatan pada masyarakat sebagai binaan dengan
mwnwrapkan proses keperawatan. Mahasiswa melalukan pengkajian
data dan bersama sama masyarakat menentukan dan menyusun rencana
tindakan kemudian melakukan intervensi sesuai rencana serta
mengevaluasi keberhasilan dari tindakan kemudian melakukan intervensi
sesuai rencana serta mengevaluasi keberhasilan dari tindakan yang telah
dilakukan.
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan
kesehatan dan aktif dalam seluruh proses perubahan, sejak pengenalan
masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah, yang melibatkan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai target pelayanan
keperawatan komunitas dengan fokus masyarakat berupa peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, hendaknya perlu dilibatkan secara
lebih aktif dalam seluruh akitfitas kegiatan komunitas.
Peningkatan taraf hidup masyarakat di dalam berbagai bidang
kehidupan mengakibatkan terjadi juga pergeseran pada pola kehidupan
masyarakat, salah satunya adalah dalam bidang kesehatan dimana
dengan berkembangnya paradigma kesehatan saat ini, telah terjadi
pergeseran upaya-upaya dalam hidup kesehatan antara lain: berubahnya
upaya pengobatan kepada upaya pencegahan dan peningkatan
kesehatan, dari segi kegiatan yang bersifat pasif menunggu klien berobat
di unit-unit pelayanan kesehatan bergeser kepada penemuan kasus
secara aktif.
Perubahan ini tentunya akan memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan secara aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Oleh karenanya
peran serta masyarakat perlu terus dikembangkan agar tercapai
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang optimal secara mandiri.
Musyawarah masyarakat desa 2 (MMD2) merupakan bentuk dari wadah
memecahkan suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam
masyarakat melalui pengkajian.
Dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan komunitas
yang telah dibekalkan kepada mahasiswa dibangku kuliah, serta sebagai
salah satu upaya menyiapakan tenaga keperawatan yang profesional dan
potensi keperawatan secara mandiri, maka mahasiswa di Dusun utara,
Desa Bermi Kecamatan Krucil. Kegiatan praktek keperawatan komunitas
digunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, pendekatam
kelompok dan pendekatan kepada masyarakat. Dusun Utara dipimpin
oleh kepala Dusun, memiliki 3 RT, 1 RW, 5 kader.
Dalam pelaksanaan praktik asuhan keperawatan komunitas
mahasiswa menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas
yang diawali dari pengkajian dengan cara pengumpulan data, kemudian
menyusun rencana sesuai dengan permasalahan yang ditemukan sampai
pelaksanaan dan terakhir evaluasi. Pengumpulan data dimulai selama 4
hari mulai tanggal 3 November 2020 dengan jumlah KK 329, jumlah KK
yang berhasil di data sebanyak 180 KK. Pengkajian dilakukan dengan
menggunakan tekhnik wawancara langsung, penyebaran kuesioner, dan
windshield survey yaitu survey yang dilakukan dengan berjalan
mengelilingi wilayah Dusun Utara. Data yang diperoleh dari masyarakat
ditabulasi untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang mayoritas
terjadi di masyarakat Dusun utara, Desa Bermi, Kecamatan Krucil. Selain
itu data juga diperoleh dari kepala Dusun dan Kader. Setelah data
diperoleh, dalam kegiatan MMD 2 mahasiswa dan masyarakat bersama-
sama mencari pemecahan masalah kesehatan yang ada dengan
membentuk tim pokjakes.
1. Tujuan Umum:
Presentasi hasil pengkajian di Dusun Utara Desa Bermi Kecamatan
Krucil.
Tujuan khusus:
Setelah melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa 2 (MMD2),
mahasiswa mampu:
a) Menyajikan data hasil pengkajian
b) Menentukan masalah yang muncul dimasyrakat
c) Mendiskusikan perencanaan dari setiap masalah
d) Menentukan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan
e) Menetapkan perencanaan yang akan dilakukan
B. Undangan
Rencana undangan dalam acara musyawarah antara lain :
1) Kepala Desa Desa Bermi
2) Kepala Dusun Utara Desa Bermi
3) Bidan Desa Bermi
4) Perawat Desa Bermi
5) Ketua RW Dusun Utara Desa Bermi
6) Ketua RT Dusun Utara Desa Bermi
7) Kader Dusun Utara Desa Bermi
8) Ketua PKK Dusun Utara Desa Bermi
9) Ketua Kader Posyandu Dusun Utara Desa Bermi
10) Warga Yang Aktif di Dusun Utara Desa Bermi
11) Pembimbing Praktek
D. Acara
Serangkaian acara dalam kegiatan temu kenal :
1) Pembukaan
2) Sambutan-sambutan
a. Ketua kelompok
b. Dosen pembimbing
c. Kepala desa
d. Bidan Desa Bermi/ Perawat Desa Bermi
3) Topik MMD 2 (Diskusi Intervensi)
4) Diskusi
5) Penutup dan Doa
E. Kepanitiaan
Pelindung : Kepala Desa Bermi (Bapak Yusup, S.H) Penanggung Jawab :
1. Kepala Dusun Bermi : Bapak Suryadi.
2. Pembimbing Praktek Komunitas : Ro’isah,S.KM,S.Kep,Ns,M.Kes.
3. Ketua Pelaksana : Bambang Irawan,S.Kep.
4. Sekretaris : Eka Sofiya M,S.Kep.
5. Bendahara : Inna Yatul Maula,S.Kep.
6. Sie Acara : Faiqotun Nazila,S.Kep.
: Hafidhoh Iqroul Maghfiroh,S.Kep.
7. Sie Perlengkapan : khusnul Widad,S.Kep.
: Luddiana Husen,S.Kep.
8. Sie Konsumsi : Ira Astutik,S.Kep.
: Evi Juwita R P,S.Kep.
9. Sie Humas : Risqi Nur Hidayat,S.Kep.
: Dinda Insani Rizky,S.Kep.
10. Sie dokumentasi : Musyarrofah,S.Kep.
: Alfiati,S.Kep.
F. Evaluasi
1. Hasil terlampir
2. Undangan terlampir
3. Anggaran dana terlampir
4. Berita acara terlampir
5. Absensi terlampir
Demikian proposal kegiatan temu kenal antara mahasiswa dengan
masyarakat dusun utara didesa bermi semoga dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui
Ketua STIKES,