Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

M
DENGAN HIPERTENSI DI DESA ADAT KELAN TUBAN KECAMATAN KUTA
TANGGAL 02 NOVEMBER – 14 NOVEMBER 2020

OLEH :

NI LUH PUTU MIRAYANTI


2014901093

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA NY. M DENGAN HIPERTENSI DI DESA ADAT KELAN TUBAN
KECAMATAN KUTA

Nama Mahasiswa : Ni Luh Putu Mirayanti


NIM : 2014901093
Alamat rumah : Perumahan Bypass Ngurah Rai Gang B
Tanggal Pengkajian : 03 – 04 Mei 2020

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 68 tahun
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat rumah : Perumahan Bypass Ngurah Rai Gang B

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mengeluh tekanan darahnya tidak stabil serta terkadang mengeluh nyeri kepala.

III. RIWAYAT KESEHATAN


a. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan yang dirasakan saat ini (yang dapat
meningkatkan morbiditas bila kontak dengan COVID-19)
Ny. M mengatakan untuk saat ini tidak memiliki masalah kesehatan lainnya selain
hipertensi tetapi terkadang Ny. M merasa nyeri kepala. Keluhan ini dirasakan sejak 2
bulan yang lalu karena Ny. M mengatakan sering malas untuk minum obat
antihipertensi secara rutin. Nyeri kepala yang di rasakan seperti ditusuk-tusuk dengan
skala nyeri 3 dari 1-10 skala nyeri yang diberikan dan nyeri dirasakan kurang lebih
30 menit. Ny. M juga mengeluh cepat merasa lelah jika melakukan aktivitas. Ny. M
mengatakan kurang mengerti tentang penyakit yang dideritanya.
b. Masalah kesehatan sebelumnya
Ny. M mengatakan sebelumnya tidak memiliki riwayat kesehatan apapun, Ny. M
juga mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apakah ada keluarganya yang memiliki
riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus dan penyakit keturunan atau penyakit
menular lainnnya.

Genogram :

Gambar 1 : Genogram keluarga Ny. M Dengan Hipertensi Di Desa Adat Kelan


Tuban Kecamatan Kuta

Keterangan:

: Laki-laki

: Permpuan
: Klien

: Meninggal

: Menikah

: Tinggal serumah
: Hubungan dekat

Penjelasan :
Ayah dan ibu Ny. M menikah kemudian memiliki tujuh orang anak. Anak pertama,
kedua, ke empat, ke lima dan ke enam adalah perempuan dan anak ke tiga dan ke tujuh
adalah laki-laki. Ny. M merupakan anak ke dua dari tujuh bersaudara. Anak pertama
dan anak ketujuh saudara Ny. M sudah meninggal. Ny. M menikah dengan Tn. G dan
memiliki 3 orang anak. Anak pertama perempuan, anak ke dua dan ke tiga laki-laki.
Ny. M dan Tn. G tinggal bersama anak ke kedua yang sudah menikah bersama
menantunya bernama Ny. I dan 2 orang cucu perempuanya.

IV. KEBIASAAN SEHARI – HARI


a. Biologis
1. Pola makan
Ny. M mengatakan makan secara teratur 3x dalam sehari dan nafsu makan baik
yaitu pagi, siang dan sore dengan komposisi nasi, sayur dan lauk pauk. Ny. M
mengatakan tidak pernah membatasi diri dalam mengkonsumsi makanan.
2. Pola minum
Ny. M mengatakan minum air putih ± 8 gelas/hari (± 1600 cc)
3. Pola tidur
Ny. M mengatakan pola tidurnya teratur. Pada siang hari Ny.R tidur ± 1 jam.
Sedangkan pada malam hari Ny. M biasanya tidur pada jam 08.30- 05.30 wita.
4. Pola eliminasi (BAB/BAK)
Ny. M mengatakan BAB dikamar mandi dan tidak mengalami gangguan dalam
BAB, BAB satu kali dalam sehari dengan konsistensi lembek dan bau khas feces.
Untuk BAK tidak ada gangguan atau nyeri saat BAK.
5. Aktivitas sehari – hari
Aktivitas (ADL) 0 1 2 3 4
Makan √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi ditempat tidur √
Mobilisasi berpindah √
Berias √
ROM √
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Membutuhkan alat bantu
2 : Membutuhkan pengawasan orang
3 : Membutuhkan bantuan orang lain
4 : Ketergantungan total
Penjelasan :
Skor untuk aktivitas sehari-hari Ny. M adalah 0 yang artinya melakukan aktivitas
sehari-hari seperti makan, mandi, toileting, berpakaian, mobilisasi di tempat tidur,
mobilisasi berpindah, berias dan ROM bisa dilakukan secara mandiri dan tanpa
bantuan orang lain.
6. Rekreasi
Ny. M mengatakan biasanya berbincang- bincang dengan pegawainya saat dulu
masih memiliki toko bengkel mobil namun semenjak diberlakukannya
pemeratahaan tanah desa Ny. M hanya menghabiskan waktu di rumah. Selain itu
untuk mengisi waktu Ny. M biasanya hanya menonton TV di rumah dan
mejejaitan.
7. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu
fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain - Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G

Kesimpulan : Nilai A (Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK), menggunakan


pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi)
b. Psikologis
1. Mental (SPMSQ/ MMSE)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)
Skore
N0 Pertanyaan
+ -
+ 1. Tanggal berapa hari ini?
+ 2. Hari apa sekarang ini?
+ 3. Apa nama tempat ini?
- 4. Berapa nomer telepon anda?
+ 4a. Dimana alamat anda? Tanyakan hanya klien tidak
mempunyai telepon
+ 5 Berapa umur anda?
+ 6 Kapan anda lahir?
+ 7 Siapa presiden indonesia sekarang?
+ 8 Siapa presiden sebelumnya?
+ 9 Siapa nama kecil ibu anda?
10 Kurangi 3 dari 20 dam tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
9 1 Jumlah kesalahan total
Penilaian SPMSQ :
 Kesalahan 8 - 10 fungsi intelektual berat
 Kesalahan 5 – 7 fungsi intelektual sedang
 Kesalahan 3 - 4 fungsi intelektual ringan
 Kesalahan 0 - 2 fungsi intelektual utuh
 Penilaian skor klien 8 = fungsi intelektual berat
Kesimpulan : Klien mengalami fungsi intelektual utuh dengan jumlah kesalahan 1.

Depresi (Beek/ Yesavage)


Penilaian dengan menggunakan skala Depresi Beck
No Uraian Depresi Beck Skore
A. Kesedihan 1
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau √
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pesimisme 0
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan
sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang
kedepan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati tentang masa depan √
C.Rasa kegagalan 0
3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagi seseorang (orang
tua, suami, Istri)
2 Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat
saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal √
D. Ketidakpuasan 0
3 Saya tidak puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas √
E. Rasa Bersalah 0
3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari
waktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah √
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri 0
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai √
membahayakan diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri 0
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai
kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai √
membahayakan diri sendiri
H. Menarik Diri dari Sosial 0
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minta pada orang lain √
I. Keragu-raguan 0
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik √
J. Perubahan Gambaran Diri 0
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanet
dalam penampilan saya dan ini membuat saya tidak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada √
sebelumnya
K. Kesulitan Kerja 0
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk
melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan
sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya √
L. Keletihan 1
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang biasanya √
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia 0
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya √

Penilaian:
 0-4 = Derpresi tidak ada atau minimal
 5-7= Depresi ringan
 8-15= Depresi sedang
 >15 =depresi berat
Kesimpulan : Klien tidak mengalami depresi atau depresi minimal dengan nilai
skor 2.
2. Keadaan emosi
Saat pengkajian Ny. M tampak tenang dan setiap pertanyaan dijawab dengan
baik, emosi klien terkontrol, klien tidak merasakan marah, klien sangat
kooperatif, klien juga bersikap terbuka.
3. Konsep diri
Identitas diri :
Ny. M mampu menyebutkan identitas dirinya seperti nama lengkap dan
tempat tinggal.
Gambaran diri :
Ny. M mengatakan tidak ada masalah pada penampilan saat ini
Ideal diri :
Ny. M mengatakan bahwa ia sudah memiliki kehidupan yang layak untuk
seorang lansia seperti makan dan minum teratur 3 kali sehari dan kebutuhan
pakaian terpenuhi dengan baik.
Peran diri :
Ny. M mengatakan memiliki peran dalam keluarganya, sebagai ibu sekaligus
nenek bagi cucu-cucunyan yang memasuki usia lanjut. Ny. M mengatakan
masih mampu melakukan aktivitas seperti bersih-bersih dan mencuci pakain
secara mandiri.
Harga diri :
Ny. M mengatakan bersyukur karena masih diberikan kesehatan, tempat
tinggal, kehidupan yang layak dan masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-
hari.
4. APGAR Gerontik
APGAR Gerontik
No Fungsi Uraian Skore
1 Saya puas bahwa dapat kembali pada 2
Adaptasi Gerontik saya untuk membantu pada waktu
sesuatu menyusahkan saya
2 Saya puas dengan cara Gerontik saya 2
Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya
3 Saya puas bahwa Gerontik saya menerima 2
Pertumbuhan dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru.
4 Afeksi Saya puas dengan cara Gerontik saya 2
mengespresikan afek dan berespon terhadap
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.
5 Saya puas dengan cara teman-teman saya 1
Pemecahan
dan saya menyediakan waktu bersama-sama

Keterangan :
Skor 2 jika selalu
Skor 1 jika kadang-kadang
Skor 0 jika hampir tidak pernah
Penjelasan : Total skor APGAR Gerontik klien Ny. M adalah 9

c. Sosial
1. Dukungan Keluarga
Ny. M mengatakan keluarganya mendukung setiap tindakan dan keputusan yang
di ambil.
2. Hubungan dengan Gerontik
Ny. M mengatakan hubungannya dengan keluarganya harmonis.
3. Hubungan dengan orang lain
Ny. M mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan saudara, tetangga
ataupun masyarakat.
d. Spiritual
1. Pelaksanaan ibadah
Ny. M mengatakan beragama hindu dan rutin melakukan sembahyang pada hari-
hari tertentu seperti purnama dan tilem.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Ny. M mengatakan keluhan yang ia alami seperti nyeri kepala, lemas karena
penyakit hipertensi dan malas mengkonsumsi obat antihipertensi. Ny.R juga
mengatakan belum paham betul mengenai diet hipertensi atau pantangan
makanan seperti apa yang boleh dikonsumsi atau tidak.

Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1. Keadaan umum : Baik
1. GCS : V= 4 M= 5 E = 6
2. Tingkat kesedaran : Compos mentis
3. Suhu : 36,6oC Nadi : 89 x/menit
Tekanan Darah : 160/90mmHg RR : 20 x/menit
Tinggi Badan : 158 cm Berat BB : 67 Kg
4. Kepala (rambut)
Inspeksi : Kulit kepala dan rambut klien tampak bersih tidak terdapat ketombe
maupun kutu, ada beberapa rambut berwarna putih pada klien, rambut tidak
rontok.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
5. Mata, telinga, hidung dan mulut
Mata
Inspeksi : Bentuk mata simetris, pupil isokor, konjungtiva berwarna merah muda,
sklera berwarna putih.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Telinga
Inspeksi :Bentuk telinga simetris, tidak terdapat serumen, tidak ada lesi dan
masa, pendengaran baik.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Hidung
Inspeksi : Tidak ada sekret.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir tampak lembab, gigi tampak bersih, beberapa gigi sudah
tidak ada.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
6. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
7. Dada dan punggung
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada retraksi otot dada.
Palpasi : Tidak terdapat lesi dan masa, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Suara rongga paru sonor.
Auskultasi : Suara paru vesikuler, suara jantung S1-S2 tunggal regular.
8. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi.
Auskultasi : Peristaltik usus 17 x/menit.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat asites.
Perkusi : Suara timpani.
9. Ekstrimitas atas dan bawah
Atas
Inspeksi : Tidak ada fraktur maupun lesi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, CRT <2 detik.
Bawah
Inspeksi : Tidak ada fraktur maupun lesi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, CRT <2 detik.

555 555
555 555

10. Kulit
Inspeksi : Kulit berwarna sawo matang,kulit tampak bersih, tidak terdapat lesi.
Palpasi : Turgor kulit elastis.
11. Genitalia
Tidak terkaji
e. Keadaan lingkungan
Lingkungan disekitar Ny. M tampak bersih dan tertata dengan rapi, terdapat
pencahayaan dan ventilasi yang cukup

V. INFORMASI/DATA PENUNJANG
Tidak ada informasi atau data penunjang seperti hasil pemeriksaan lab, rontgen dan lain
sebagainya terkait dengan kondisi Ny. M

ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Resiko ketidakstabilan Hipertensi
- Ny. M mengatakan malas tekanan darah
untuk mengkonsumsi obat Kerusakan vaskuler pembuluh
antihipertensi darah
- Ny. M mengatakan nyeri
pada kepala Penyumbatan pembuluh darah
- Ny. M mengatakan cepat
merasa lelah saat Vasonkontriksi
beraktivitas
- Ny. M mengatakan tekanan Gangguan sirkulasi
darahnya kadang turun dan
terkadang naik Pembuluh darah
DO :
- Keadaan umum klien Fluktuasi dorongan darah
tampak baik namun tampak
sedikit kelelahan dan lemas Resiko ketidakstabilan tekanan
- Tekanan darah klien 160/90 darah
mmHg
- Nadi 89x/menit
- RR 20x/menit
- Suhu 36,6oc
DS : Nyeri akut Hipertensi
- Ny. M mengatakan nyeri
pada kepala Kerusakan vaskuler pembuluh
P : Hipertensi darah
Q : Tertusuk-tusuk
R : Kepala Perubahan struktur
S : 3 (dari 1-10 skala yang
diberikan) Penyumbatan pembuluh darah
T : Nyeri dirasakan tidak
terus-menerus nyeri muncul Vasokontriksi
selama kurang lebih 30
menit . Gangguan sirkulasi
DO :
- Klien tampak meringis Otak
- Tekanan darah 160/90
mmHg Resistensi pembuluh darah
- Nadi 89x/menit otak meningkat
- RR 20x/menit
- Suhu 36,6oc Nyeri akut
DS : Defisiensi Pengetahuan Hipertensi
- Ny. M mengatakan belum
paham betul tentang diet Perubahan situasi
hipertensi.
- Ny. M mengatakan tidak Informasi yang minim
tahu komplikasi apa yang
akan terjadi jika tekanan Defisiensi pengetahuan
darahnya tidak terkontrol.
- Ny. M mengatakan kurang
mengerti tentang penyakit
yang dideritanya.
- Ny. M mengatakan malas
mengkonsumsi obat
antihipertensi
DO :
- Ny. M tampak belum
memahami tentang
penyakit hipertensi beserta
penatalaksanaan untuk
mengontrol hipertensi.

PRIORITAS MASALAH (DIAGNOSA KEPERAWTAN / MASALAH


KOLABORASI)

1. Resiko ketidakstabilan tekanan darah berhubungan dengan fluktasi dorongan


aliran darah dalam pembuluh arteri ditandai dengan Ny. M mengatakan malas
untuk mengkonsumsi obat hipertensi, mengatakan nyeri pada kepala, mengatakan
cepat merasa lelah saat beraktivitas, mengatakan tekanan darahnya kadang turun
dan terkadang naik, keadaan umum pasien tampak baik namun tampak sedikit
kelelahan dan lemas, tekanan darah klien 160/90 mmHg, nadi 89x/menit, RR
20x/menit, suhu 36,6oc.
2. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler cerebral ditandai
dengan Ny. M mengatakan nyeri pada kepala P : Hipertensi , Q : Tertusuk-tusuk,
R : Kepala, S : 3 (dari 1-10 skala yang diberikan), T : Nyeri dirasakan tidak terus-
menerus nyeri muncul selama kurang lebih 30 menit , klien tampak meringis,
tekanan darah 160/90 mmHg, nadi 89x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,6oc.
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi ditandai dengan
Ny. M mengatakan belum paham betul tentang diet hipertensi, Ny. M mengatakan
tidak tahu komplikasi apa yang akan terjadi jika tekanan darahnya tidak
terkontrol, Ny. M mengatakan kurang mengerti tentang penyakit yang dideritanya,
Ny. M mengatakan malas untuk mengkonsumsi obat anti hipertensi, Ny. M
tampak belum memahami tentang penyakit hipertensi beserta penatalaksanaan
untuk mengontrol hipertensi.
RENCANA KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. M DENGAN HIPERTENSI
DI DESA ADAT KELAN TUBAN KECAMATAN KUTA

Nama Klien : Ny. M Nama Mahasiswa / NIM : Ni Luh Putu Mirayanti / 2014901093
Alamat : Desa Adat Kelan Tuban Paraf : Mirayanti
No Dx. Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Resiko ketidakstabilan Setelah diberikan asuhan 1. Monitor tanda-tanda vital 1. Mengetahui keadaan
tekanan darah keperawatan selama 3 x (tekanan darah, suhu, nadi, umum klien.
interaksi diharapkan respirasi).
berhubungan dengan
masalah resiko
fluktasi dorongan aliran ketidakstabilan tekanan 2. Berikan inovasi terapi 2. Kandungan / Zat yang
darah dalam pembuluh darah dapat teratasi dengan nonfarmakologi (Jelaskan terkandung dalam lemon
kriteria hasil : serta demonstrasikan cara salah satunya adalah
arteri ditandai dengan
1. Tekanan darah tetap pembuatan ramuan herbal linalool yang berguna
Ny. M mengatakan stabil yaitu aromaterapi lemon untuk menstabilkan sistem
malas untuk 2. Tidak menunjukkan kepada klien dalam upaya saraf sehingga dapat
tanda dan gejala untuk mengontrol tekanan menimbulkan efek tenang
mengkonsumsi obat
ketidakstabilan tekanan darah klien). bagi siapapun yang
hipertensi, mengatakan darah menghirupnya dan mampu
nyeri pada kepala, menurunkan tekanan darah
mengatakan cepat pada penderita hipertensi.

merasa lelah saat 3. Edukasi klien beserta 3. Membantu klien dan


beraktivitas, keluarga cara penanganan keluarga dalam
mengatakan tekanan menstabilkan tekanan darah memaksimalkan konsumsi
salah satu nya dengan terapi obat antihipertensi untuk
darahnya kadang turun
farmakologi. menstabilkan tekanan
dan terkadang naik, darah.
keadaan umum pasien
4. Kolaborasi dengan tim 4. Agar klien mendapatkan
tampak baik namun
kesehatan lain apabila penanganan lebih lanjut
tampak sedikit diperlukan jika tidak ada jika tidak ada perubahan
kelelahan dan lemas, perubahan setelah terapi pada terapi non
non farmakologi dilakukan. farmakologi.
tekanan darah klien
160/90 mmHg, nadi
89x/menit, RR
20x/menit, suhu 36,6oc.
2 Nyeri akut Setelah diberikan asuhan 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Membantu dalam
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x secara komprehensif menentukan kebutuhan
interaksi diharapkan termasuk lokasi, manajemen nyeri.
peningkatan tekanan
masalah nyeri dapat karakterisitik, durasi,
vaskuler cerebral teratasi dengan kriteria frekuensi, kualitas dari
ditandai dengan Ny. M hasil : faktor penyebab.
1. Melaporkan bahwa
mengatakan nyeri pada
nyeri berkurang dengan 2. Observasi vital sign. 2. Mengetahui keadaan umum
kepala : P : Hipertensi, menggunakan klien.
Q : Tertusuk-tusuk, R : manajemen nyeri 3. Ajarkan tehnik non 3. Pengalihan nyeri dengan
farmakologi (relaksasi
Kepala, S : 3 (dari 1-10 2. Slaka nyeri klien 0-1 relaksasi dan distraksi dapat
3. Klien tampak rileks dengan tarik nafas dalam). mengurangi nyeri yang
skala yang diberikan),
sedang berlangsung.
T : Nyeri dirasakan
tidak terus-menerus 4. Kolaborasi dalam 4. Obat-obatan analgesik dapat
pemberian obat hipertensi. membantu mengurangi rasa
nyeri muncul selama
nyeri.
kurang lebih 30 menit ,
klien tampak meringis,
tekanan darah 160/90
mmHg, nadi 89x/menit,
RR 20x/menit, suhu
36,6oc.
3 Defisiensi pengetahuan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji pengetahuan klien 1. Mengetahui sejauh mana
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x tentang penyakit hipertensi pemahaman klien tentang
interaksi diharapkan dan mengenai Covid-19. penyakit hipertensi dan
kurang informasi
masalah kurang Covid-19.
ditandai dengan Ny. M pengetahuan dapat teratasi
mengatakan belum dengan kriteria hasil : 2. Jelaskan kepada klien 2. Klien paham mengenai
1. Klien mampu tentang pengertian, pengertian, penyebab,
paham betul tentang
menjelaskan kembali penyebab, tanda gejala dan tanda gejala dan
diet hipertensi, Ny. M mengenai penyakit komplikasi penyakit komplikasi mengenai
mengatakan tidak tahu hipertensi. hipertensi. hipertensi.
komplikasi apa yang 2. Klien paham mengenai
diet hipertensi
akan terjadi jika
3. Klien mampu mengenal 3. Jelaskan pada klien tentang 3. Meningkatkan
tekanan darahnya tidak dan memahami penyakit makanan yang boleh pengetahuan klien terhadap
terkontrol, Ny. M Covid-19 serta dimakan dan tidak boleh pemilihan makanan yang
pencegahannya. dimakan bagi penderita tepat dalam diet hipertensi
mengatakan kurang
hipertensi. yang dilakukan.
mengerti tentang
penyakit yang 4. Jelaskan tentang pengertian, 4. Klien dan keluarga perlu
cara penularan dan cara mengetahui dan memahami
dideritanya, Ny. M
pencegahan penyakit upaya pencegahan Covid-
mengatakan malas Covid-19 19 mengingat klien yang
untuk mengkonsumsi sudah lansia dan di usia
obat anti hipertensi, lansia lebih mudah tertular
virus
Ny. M tampak belum
memahami tentang 5. Ajarkan klien dan keluarga 5. Klien dan keluarga perlu
penyakit hipertensi untuk mencuci tangan 6 mengetahui pentingnya
langkah dengan benar dan cara cuci tangan yang
beserta
cara pencegahan Covid-19 benar dan cara pencegahan
penatalaksanaan untuk lainnya. lainnya untuk Covid-19.
mengontrol hipertensi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. M
DENGAN HIPERTENSI DI DESA ADAT KELAN TUBAN
KECAMATAN KUTA
TGL 09 S/D 11 NOVEMBER 2020

Dx. Hari / Evaluasi Nama &


No Implementasi
Keperawatan Tgl, Jam Respon Paraf
1 Dx 1, 2 Senin, 09 - Mengobservasi tanda-tanda vital DS: - Mirayanti
November (tekanan darah, suhu, nadi, respirasi). DO:
2020, - Hasil pemeriksaan Tanda-
15.00 tanda vital
Wita. TD: 160/90 mmHg
RR: 20x/menit
Nadi: 86x/menit
Suhu: 36,6oC.
2 Dx 1 Senin, 09 - Mengedukasi cara penanganan DS: Mirayanti
November menstabilkan tekanan darah salah - Klien mengatakan paham
2020, satunya terapi farmakologi akan edukasi yang
15.25 diberikan.
(menjelaskan aturan minum obat
Wita. DO:
hipertensi dan memotivasi klien untuk - Klien tampak mengerti
minum obat secara teratur). tentang edukasi yang
diberikan.
3 Dx 2 Senin, 09 - Melakukan pengkajian nyeri secara DS: Mirayanti
November komprehensif termasuk lokasi, - Klien mengatakan nyeri pada
2020, karakterisitik, durasi, frekuensi, kepala kepala muncul saat
15.35 klien kelelahan, nyeri pada
kualitas dari faktor penyebab.
Wita. kepala seperti tertusuk-tusuk,
nyeri pada kepala bagian
belakang, skala nyeri 3 dari 0-
10 skala yang diberikan, nyeri
datang saat klien kelelahan.
DO:
- Klien tampak meringis.
4 Dx 3 Senin, 09 - Mengkaji pengetahuan klien tentang DS: Mirayanti
November penyakit hipertensi dan mengenai - Klien mengatakan belum
2020, Covid-19. terlalu paham mengenai
15.50 diet dan komplikasi yang
Wita. akan terjadi pada
penyakitnya.
- Klien mengatakan sedikit
mengetahui tentang covid-
19.
DO:
- Klien tampak kooperatif
5 Dx 1,2 Selasa, 10 - Mengobservasi tanda-tanda vital DS: - Mirayanti
November (tekanan darah, suhu, nadi, respirasi). DO:
2020, - Tekanan darah klien 150/80
10.25 mmHg
Wita. - Suhu : 36,6 0C
- Nadi : 82x/mnt
- Respirasi : 20x /mnt.
6 Dx 2 Selasa, 10 - Mengajarkan tehnik non farmakologi DS: Mirayanti
November (relaksasi dengan tarik nafas dalam). - Klien mengatakan mengerti
2020, dan bisa melakukan sendiri
10.35 teknik relaksasi dengan
Wita. tarik nafas dalam.
- Klien mengatakan akan
melakukan apabila terjadi
nyeri pada kepala.
DO :
- Klien tampak mampu
melakukan sendiri teknik
relaksasi dengan nafas
dalam.
- Klien tampak kooperatif.
7 Dx 2 Selasa, 10 - Melakukan pengkajian nyeri secara DS: Mirayanti
November komprehensif termasuk lokasi, - Klien mengatakan nyeri
2020, karakterisitik, durasi, frekuensi, pada kepala kepala muncul
10.50 kualitas dari faktor penyebab. saat klien kelelahan, nyeri
Wita. pada kepala seperti
tertusuk-tusuk, nyeri pada
kepala bagian belakang,
skala nyeri 2 dari 0-10
skala yang diberikan, nyeri
datang saat klien kelelahan.
DO:
- Klien tampak lebih nyaman
dan rileks setelah
melakukan manajemen
nyeri.
8 Dx 3 Selasa, 10 - Menjelaskan kepada klien tentang DS:
November - Klien mengatakan paham
2020, pengertian, penyebab, tanda gejala dan dan mengerti setelah
11.10 komplikasi penyakit hipertensi. diberikan edukasi
Wita. mengenai pengertian,
penyebab, tanda gejala dan
komplikasi penyakit
hipertensi.
DO:
- Klien tampak kooperatif.
9 Dx 3 Selasa, 10 - Menjelaskan pada klien tentang DS: Mirayanti
November makanan yang boleh dimakan dan - Klien mengatakan paham
2020, tidak boleh dimakan bagi penderita mengenai pantangan
11.20 makanan untuk penderita
hipertensi.
Wita. hipertensi.
DO:
- Klien tampak antusias
dalam mendengarkan
- Klien tampak paham
tentang apa yang sudah
dijelaskan.
10 Dx 3 Selasa, 10 - Menjelaskan tentang pengertian, cara DS: Mirayanti
November penularan dan cara pencegahan - Klien mengatakan mengerti
2020, penyakit Covid-19. tentang penjelasan
11.35 mengenai pengertian dan
Wita. cara pencegahan penyakit
Covid-19.

DO:
- Klien tampak kooperatif.
- Klien tampak mengerti
tentang edukasi yang
diberikan.
11 Dx 3 Selasa, 10 - Mengajarkan klien dan keluarga untuk DS: Mirayanti
November mencuci tangan 6 langkah dengan - Klien mengatakan sudah
2020, benar dan cara pencegahan Covid-19 paham mengenai
11.40 bagaimana cara mencuci
lainnya.
Wita. tangan yang benar dan cara
pencegahan Covid-19
lainnya.
DO:
- Klien tampak mampu
mengikuti cara mencuci
tangan dengan benarr
menggunakan 6 langkah
dan memahami pencegahan
Covid-19 yang telah
dijelaskan.
12 Dx 1,2 Rabu,11 - Mengobservasi tanda-tanda vital DS: - Mirayanti
November (tekanan darah, suhu, nadi, respirasi). DO:
2020, - Tekanan darah klien 140/80
15.00 mmHg
Wita. - Suhu : 36,6 0C
- Nadi : 85x/mnt
- Respirasi : 20x /mnt.
14 Dx 3 Rabu, 11 - Mengkaji pengetahuan klien tentang DS: Mirayanti
November penyakitnya. - Klien mengatakan setelah
2020, diberikan penyuluhan
15.15 mengenai penyakitnya,
Wita. klien merasa lebih paham
dan mengerti.
DO:
- Klien tampak sudah tidak
kebingungan lagi mengenai
penyakitnya.
15 Dx 1 Rabu, 11 - Memberikan inovasi terapi DS: Mirayanti
November nonfarmakologi (Jelaskan serta - Klien mengatakan paham
2020, demonstrasikan cara pembuatan tentang bagaimana cara
15.35 ramuan herbal yaitu aromaterapi membuat ramuan herbal
Wita. lemon kepada klien dalam dalam aromaterapi lemon.
mengontrol tekanan darah. DO:
- Klien tampak paham
tentang pembuatan
aromaterapi lemon dan
mencoba untuk
membuatnya.
16 Dx 2 Rabu, 11 - Menganjurkan klien melakukan teknik DS: Mirayanti
November non farmakologi (relaksasi dengan - Klien mengatakan mengerti
2020, tarik nafas dalam). dan bisa melakukan sendiri
16.10 teknik relaksasi dengan
Wita. tarik nafas dalam.
- Klien mengatakan akan
melakukan apabila terjadi
nyeri pada kepala.
DO :
- Klien tampak kooperatif
- Klien tampak mampu
melakukan sendiri teknik
relaksasi dengan nafas
dalam.
17 Dx 2 Rabu, 11 - Melakukan pengkajian nyeri secara DS: Mirayanti
November komprehensif. - Klien mengatakan nyeri
2020, sudah berkurang dengan
16.25 skala nyeri 1 dari 0-10
Wita. skala nyeri yang diberikan.
DO:
- Klien tampak lebih nyaman
setelah melakukan
manajemen nyeri.
PEMBAHASAN JURNAL TERKAIT
EFEKTIFITAS PEMBERIAN AROMATERAPI LEMON TERHADAP PENURUNAN
TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI

Hipertensi adalah sebagai peningkat tekanan darah sistolik sedikitnya140 mmHg atau
tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lainseperti penyakit saraf, ginjal dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya (Nanda, 2015).
Penderita hipertensi dengan tekanan darah yang tinggi akan menjalani hidup dengan
bergantung pada obat-obatan dan kunjungan teratur ke pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan resep ulang dan check-up. Selain biaya mahal yang diperlukan untuk terapi,
penggunaan obat-obatan hipertensi sering menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan
yang merupakan hal yang harus dihindari oleh penderita hipertensi. Hal inilah yang membuat
pasien tidak patuh terhadap terapi pengobatan dan beralih mencari terapi yang lain (Nanda,
2015).
Salah satu terapi non-farmakologis yang dapat diberikan pada penderita hipertensi
adalah pemberian aromaterapi sebagai salah satu metode terapi keperawatan yang
menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap atau dikenal sebagai minyak
essensial dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk mempengaruhi
suasana hati atau kesehatan seseorang (Purwanto, 2013). Mekanisme kerja aromaterapi
dalam tubuh manusia berlangsung melalui dua sistem fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh dan
sistem penciuman. Wewangian dapat mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan emosi
seseorang. Aromaterapi lemon merupakan jenis aromaterapi yang dapat digunakan untuk
mengatasi nyeri dan cemas (Wong, 2010). Zat yang terkandung dalam lemon salah satunya
adalah linalool yang berguna untuk menstabilkan sistem saraf sehingga dapat menimbulkan
efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya. Aromaterapi lemon dan relaksasi nafas dapat
digunakan sebagai intervensi alternative untuk menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi (Wong, 2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Ana Apriana Murtianingsih & Edy Suprayitno (2018)
yang berjudul “Pengaruh Aromaterapi Lemon dan Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tekanan
Darah Pada Lansia Hipertensi Di Dusun Patukan Gamping Sleman Yogyakarta” yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi dan relaksasi nafas dalam terhadap
tekanan darah pada lansia hipertensi menggunakan jenis penelitian quasy experiment dengan
teknik pengambilan sampel total sampling, dengan jumlah responden sebanyak 22 orang
mendapatkan hasil bahwa ada pengaruh aromaterapi lemon dan relaksasi nafas dalam
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ardini Werdyasri,
Yunie Armiyati & Muslim Argo Bayu Kusuma (2014) yang berjudul “perbedaan efektifitas
aromaterapi lemon dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
hipertensi di rsud tugurejo semarang”. menggunakan desain penelitian quasy experiment
dengan rancangan pretest-posttest dengan jumlah sampel 30 dibagi menjadi dua kelompok,
kelompok pertama diberikan perlakuan aromaterapi lemon dan kelompok kedua diberikan
perlakuan relaksasi nafas dalam. Dari hasil penelitiannya penulis merekomendasikan agar
menggunakan aromaterapi lemon dan relaksasi nafas dalam sebagai intervensi alternative
yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Rofi Rizqy Saputra, Herdy
Juniawan & Farhandika Putra (2018) yang berjudul “perbandingan antara pemberian
aromaterapi kenanga dan aromaterapi lemon terhadap penurunan tekanan darah di RSUD
Tanah Bumbu”. menggunakan desain penelitian quasy experiment dengan rancangan pretest-
posttest with out control group design dengan jumlah sampel 22 dibagi menjadi dua
kelompok, masing-masing kelompok 11 responden dengan teknik sampling yaitu simple
random sampling. Dari hasil penelitiannya penulis merekomendasikan agar menggunakan
aromaterapi lemon dan aromaterapi kenanga sebagai pemberian terapi nonfarmakologi dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA

Murtianingsih, A. A., & Suprayitno, E. (2019). The impact of lemon aromateraphy and
breath relaxation in blood pressure on hypertensive elderly at Patukan Gamping
Sleman Yogyakarta. International Journal of Health Science and Technology,
1(1), 9-15.

Nanda. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10 editor T
Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.

Purwanto, B. (2013). Herbal dan Keperawatan Komplementer (Teori, Praktik, Hukum dalam
Asuhan Keperawatan). Yogyakarta: Nuha Medika.

Saputra, R. R., Juniawan, H., & Putra, F. (2018). Perbandingan Antara Pemberian
Aromaterapi Kenanga Dan Aromaterapi Lemon Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Di RSUD Tanah Bumbu. Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan
Keperawatan, 9(2), 521-533.

Werdyastri, A., Armiyati, Y., & Kusuma, M. A. B. (2014). Perbedaan Efektifitas


Aromaterapi Lemon Dan Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Pasien Hipertensi Di RSUD Tugurejo Semarang.

Wong. (2010). Easing Anxiety With Aromatherapy. About.com Alternative Medicine [Jurnal
Online].
EVALUASI KEPERAWATAN GERONTIK
PADA NY. M DENGAN HIPERTENSI DI DI DESA KELAN TUBAN KECAMATAN KUTA
TANGGAL 11 NOVEMBER 2020
Hari / Nama &
No Dx. Keperawatan Evaluasi
Tgl, Jam Paraf
1 Resiko ketidakstabilan Rabu, 11 S: Mirayanti
tekanan darah berhubungan November - TTV :
dengan fluktasi dorongan 2020. TD : 140/80 mmHg
aliran darah dalam pembuluh Pkl. 17.10 Nadi: 86 x/menit
arteri ditandai dengan Ny. M Wita. Suhu: 36,6⁰C
mengatakan malas untuk RR: 20x/menit
mengkonsumsi obat - Klien mengatakan paham tentang bagaimana cara
hipertensi, mengatakan nyeri membuat ramuan herbal jus mentimun
pada kepala, mengatakan - Klien mengatakan paham akan penjelasan yang
cepat merasa lelah saat diberikan mengenai aturan minum obat hipertensi
beraktivitas, mengatakan - Klien mengatakan akan minum obat secara teratur
tekanan darahnya kadang - Klien mengatakan akan melakukan apa yang sudah
turun dan terkadang naik, dianjurkan.
keadaan umum pasien tampak O:
baik namun tampak sedikit - Klien tampak kooperatif
kelelahan dan lemas, tekanan - Klien tampak mampu menjelaskan kembali mengenai
darah klien 160/90 mmHg, apa yang disampaikan.
nadi 89x/menit, RR A:
20x/menit, suhu 36,6oc. - Tujuan no1,2 tercapai.
P:
- Pertahankan kondisi klien.
2 Nyeri akut berhubungan Rabu, 11 S: Mirayanti
dengan peningkatan tekanan November - Klien mengatakan nyeri kepala sudah berkurang setelah
vaskuler cerebral ditandai 2020. melakukan manajemen nyeri (teknik relaksasi)
dengan Ny. M mengatakan Pkl. 17.25 - Klien mengatakan nyeri pada kepala kepala muncul saat
nyeri pada kepala : P : Wita. klien kelelahan, nyeri pada kepala seperti tertusuk-tusuk,
Hipertensi, Q : Tertusuk- nyeri pada kepala bagian belakang, skala nyeri 1 dari 0-
tusuk, R : Kepala, S : 3 (dari 10 skala yang diberikan, nyeri datang saat klien
1-10 skala yang diberikan), kelelahan
T : Nyeri dirasakan tidak - Klien mengatakan lebih nyaman dan rileks
terus-menerus nyeri muncul - Klien mengatakan akan melakukan apa yang sudah
selama kurang lebih 30 dianjurkan.
menit , klien tampak meringis, O:
tekanan darah 160/90 mmHg, - Klien tampak lebih nyaman dan rileks setelah melakukan
nadi 89x/menit, RR manajemen nyeri
o
20x/menit, suhu 36,6 c. - Klien tampak kooperatif
- Klien tampak bisa melakukan sendiri teknik relaksasi
nafas dalam
- Klien tampak lebih nyaman dan sudah tidak meringis
- TTV :
TD : 140/80 mmHg
Nadi: 86 x/menit
Suhu: 36,6⁰C
RR: 20x/menit
A:
- Tujuan no 1,2 dan 3 tercapai masalah teratasi
P:
- Pertahankan kondisi klien
- Anjurkan melakukan teknik relaksasi nafas dalam ketika
nyeri muncul
3 Defisiensi pengetahuan Rabu, 11 S: Mirayanti
berhubungan dengan kurang November - Klien mengatakan sudah mampu mengenal dan
informasi ditandai dengan Ny. 2020. memahami penyakit Covid-19 serta cara pencegahannya
M mengatakan belum paham Pkl. 17.35 dengan cara mencuci tangan yang benar dan cara
betul tentang diet hipertensi, Wita. pencegahan lainnya untuk Covid-19 yang perlu
Ny. M mengatakan tidak tahu dilakukan klien serta keluarga setelah diberikan edukasi.
komplikasi apa yang akan - Klien mengatakan setelah diberikan penyuluhan
terjadi jika tekanan darahnya mengenai pengertian, penyebab, tanda gejala dan
tidak terkontrol, Ny. M komplikasi penyakit hipertensi klien merasa lebih paham
mengatakan kurang mengerti dan mengerti.
tentang penyakit yang - Klien mengatakan paham dan mengerti setelah diberikan
dideritanya, Ny. M edukasi mengenai diet hipertensi/ pantangan makanan
mengatakan malas untuk bagi penderita hipertensi dan mengatakan akan
mengkonsumsi obat anti melalukan apa yang sudah dianjurkan.
hipertensi, Ny. M tampak O:
belum memahami tentang - Klien tampak kooperatif
penyakit hipertensi beserta - Klien tampak mampu mengikuti cara mencuci tangan
penatalaksanaan untuk dengan benar menggunakan 6 langkah dan memahami
mengontrol hipertensi. cara pencegahan lainnya untuk Covid-19 yang telah
dijelaskan
- Klien tampak sudah tidak kebingungan lagi mengenai
penyakitnya.
- Klien tampak mampu menjelaskan kembali mengenai
apa yang disampaikan.
A:
- Tujuan no1,2 dan 3 tecapai.
P:
- Pertahankan kondisi klien.
LAMPIRAN JURNAL YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBERIAN INTERVENSI AROMATERAPI LEMON PADA
KLIEN NY. M DENGAN HIPERTENSI

Anda mungkin juga menyukai